Disarankan untuk 21+
Ucapan hanyalah ucapan,kenyataan nya Aldo tetap melanjutkan aktifitas nya.Berbincang sedikit untuk kembali mengenal dan Leta hanyut dalam permainan.
Aku tahu resiko ini akan terjadi entah kapan,dan tak akan pernah menyangka jika ia yang mampu mengelabui ku.
Akhh... Aakkhhh... Sshh aghh....
Gerak tubuhnya berirama mengikuti tubuh Aldo yang menghujam inti Leta.
"Tubuh mu enak sekali Leta,aku sudah membayangkan semenjak kamu memakai seragam itu!"
Arghhh...
Leta tak menjawab melainkan menarik rambut Aldo hingga lelaki itu mendongak,senyum nya bahkan senyum yang licik karena merasa wanita di bawah nya tidak mau mengobrol di sela sela kegiatan.
Meremas seprei,bibir bawah nya pun ia gigit saat Aldo berpindah ke bawah dan bermain lidah di sana.Bahkan Leta berkali kali menggelinjang dan sudah mengeluarkan cairan di bawah sana.
"Memang aku tidak sia sia menunggu untuk mendapatkan mu Arletaaa" Aldo kembali memasukan senjata nya dengan sekali hentakan.
Aah...ahhh...
Lelaki itu semakin memperdalam hingga wanita di bawahnya mendesah,wajahnya mendongak ke atas.
Beberapa tanda diberikan oleh Aldo dan yang terakhir persis di bawah telinga.
"Awww..." suaranya separuh mendesah dan itu membuat Aldo gila.
"Sudah tahu nama ku kan,panggil nama ku dengan bibir mu yang seksi ini!"
Sementara di bawah terus bekerja,bibir Aldo menyusuri leher jenjang Leta hingga turun di gundukan yang sangat menantang.
Menghujam hingga kedua nya sampai untuk yang kedua kalinya,Aldo tersungkur di atas dada Leta,begitu pula wanita itu sudah sangat lelah.Kedua nya tertidur tanpa sehelai benang pun,lengan Aldo masih memeluk perut mulus Leta seolah menjaga dan mengikat wanita yang telah lama tak ia temui.
.
.
.
Tok
Tok
Tok
"Ibu..Ibu..." suara nya sangat gaduh,ketukan pintu di depan bahkan tak henti hingga seorang wanita tua membuka nya.
"Astaga Briel,kamu mengetuk pintu seperti itu!" ucap Enti,ibu dari Gabriel.
"Apa pekerjaan mu sudah selesai kenapa pulang selarut ini?" wanita tua itu berbalik badan setelah kembali mengunci pintu dan meraih tas anak lelaki nya.
Melepaskan baju hangat nya dan meletakkan di sandaran kursi, Briel duduk di sana lalu membuka sepatu nya yang sudah terkena debu,warna nya saja menjadi kusam dan tidak lagi hitam legam.
"Bu,apa Leta sudah pulang?atau dia tidak bekerja hari ini?" tanya Briel.
Sorotan dan helaan nafas wanita tua di depan nya membuat Briel menatap tajam.
"Kenapa Bu?"
"Bagaimana Leta akan libur,Lelaki brengsek itu bahkan menyeret dan memaksa Leta untuk tetap bekerja,tapi ibu percaya Leta bisa di andalkan!" ucap ibu Enti seolah ingin memberi kelegaan hati anak lelaki nya.
"Aku ke sana Bu!"
"Heii tunggu!!"
Bu Enti menghalangi Briel dan menarik tangan nya.Ia pun menggeleng.
"Ibu takut kamu berkelahi dengan orang lagi terutama lelaki brengsek itu demi untuk melindungi Leta!" mata Enti bahkan membayang berharap anak nya tidak pergi.
"Aku lelaki Bu,jika aku berkelahi itu hal yang wajar!" ucap Gabriel meyakinkan ibu nya,namun wanita tua itu menggeleng.Air mata nya mulai meluncur perlahan di pipi yang mulai keriput.
"Terakhir baju mu berlumur darah,meski bukan darah mu atau Leta tapi hati ibu sakit Briel.Biarkan Leta di sana dia akan pulang dengan keadaan baik baik saja,ibu yakin!"
Gabriel menoleh jam di dinding.
Setengah jam lagi harusnya Leta pulang,club pasti tutup.Tapi...
Gabriel kembali memandangi ibu nya yang dengan erat memegang lengan dengan kedua tangan yang semakin rapuh.
Gabriel pun mengangguk.
"Briel tunggu di sini Bu,tapi Ibu masuk kamar dan tidur lagi ya?"
Enti pun menggeleng ia tidak mau di kelabui oleh anaknya.
Melihat itu Gabriel tahu jika ibunya takut di tinggalkan.
"Ok!!.. Biarkan Briel di bawah dan ibu di sofa?!"
Enti tersenyum lebar dan mengangguk.Kedua nya mendekati sofa di ruang tengah,terdapat televisi dengan ukuran kecil,tak jauh dari sana meja makan ukuran minimalis dan itu hanya tinggi dua puluh lima senti.
Beberapa makanan sudah Enti pindahkan ke rak portebel,dan hanya tinggal termos air panas dan juga beberapa air mineral,begitu pula aneka minuman rasa buah kesukaan Leta ada disana.
.
.
.
Meski pun Gabriel anak kandung Hadi dan Enti,kedua nya berpisah secara hukum dan agama karena kegilaan Hadi dengan bisnis prostitusi.
Bagi Hadi itu biasa karena bertemu istrinya dulu karena sering bermain di tempat maksiat itu,namun seiring jalan nya waktu Hadi semakin gila dan tak terkendali hingga Enti memutuskan untuk berpisah dengan membawa anak nya Gabriel.Awalnya Hadi memakai perempuan di bawah umur untuk menjadi pekerja,namun semakin tahu semakin teknologi berkembang ia sulit mendapatkan pekerja.
Satu satu nya adalah Leta,Leta anak dari adik angkat Hadi yang sudah meninggal menyusul suami nya.Kedua nya terkena sakit parah karena wabah menular.Leta saat itu berumur tiga belas tahun,semua kebutuhan Hadi yang memberikan dan Leta saat itu membantunya bekerja sebagai pembawa pesenan ke meja saja.
Hari hari Leta lewati bersama Hadi dan Briel yang sengaja ikut bergabung karena menjaga nya di sana,saat itu pula Bu Enti bekerja di luar negri sebagai tenaga kerja pembantu mengurus jompo.
Jam di dinding berbunyi tak lama samar samar suara ayam berkokok pun terdengar.Briel terbangun kaget dan masih mendapati ibu nya tidur dengan selimut di atas tubuh renta.
Beranjak dari sana Briel ke kamar mandi untuk sekedar buang air kecil dan membasuh wajah,keluar dari sana ia tersadar jika belum ada tanda tanda Leta pulang.
Sreeekkk!!!
Mata Briel membulat,wanita yang ia tunggu belum juga ada di kamar,biasa nya hanya dengan sekali tarikan tirai Leta sudah mengagetkan nya.
Benar yang ia duga Leta tidak pulang semalam.
"Brieeeel?" Ucap Ibu Enti yang baru bangun.Briel pun mendekat.
"Leta Bu Letaaa..." ucap Briel panik.
"Leta belum pulang Buuu!" imbuh Briel lagi,ia semakin panik dengan wajah yang gusar.
Meraih kunci motor nya ia pun sudah melangkah panjang meraih handle pintu untuk segera ke club Pandora milik Hadi.
"Maaf Bu,Briel harus menjemput Leta!" ucap lelaki dewasa itu saat sudah di atas motor nya.Bahkan Ibu Enti saja tergopoh gopoh mengikuti langkahnya.
"Hati hati lah,janji pada ibu jangan memakai kekerasan dan pulang kemari membawa Leta juga bersama mu!"
Briel mengangguk dan mengacungkan jempol pada Ibu nya.Motor pun melaju dengan cukup kencang meninggalkan halaman rumah Bu Enti.
.
.
.
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
briel & ibu enti pasti orang baik. jangan salahkan mereka ya leta.
2024-06-05
0