BAB. 3 Ngilu

Disarankan untuk 21+

Di depan club terlihat seorang lelaki sedang mencuci mobil milik Hadi,Briel melaju dengan kecepatan sedang.

Brooong!!!

Menyandarkan motor ia langsung berlari masuk tanpa menyapa orang di sana.

"Gabriel mau apa?!" tanya lelaki yang di tangan nya terdapat kanebo.

Tak menghiraukan ucapan lelaki itu,Gabriel terus saja melangkah hingga lelaki tadi mengejarnya.Tangan Briel di cekal.

"He!! Mau apa?" kata lelaki tadi mengulang nya.

Tidak langsung menjawab namun mata Briel mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan di sana.Benar benar sepi tidak ada aktifitas.Ruangan sudah bersih dan tak ada seorang pun,bahkan sofa dan kursi yang biasa mereka berjejer rapih para wanita malam di sana sudah tertata tanpa sedikit pun Snack berhamburan seperti malam.

"Ayah mu tidak di sini,ia pagi pagi sekali terbang ke luar negri.Dan jika ingin...."

"Leta mana?!" ucap Briel langsung.

Lelaki di depan nya pun mengerutkan keningnya.Melihat itu Gabriel menatap tajam.

"Aku tanya sekali lagi Leta mana?!"

"Leta mana Ron,jawab aku!" Briel sudah mulai naik pitam karena roni tak kunjung menjawab.

Ya lelaki itu bernama Roni,ia kaki tangan sekaligus orang kepercayaan Hadi untuk memegang club pada saat Hadi di luar.

"Bukan nya dia tidak bekerja tadi malam,aku bahkan datang sudah tidak melihat nya!" jawab Roni,mata Briel semakin membulat mendengar itu.

"Sungguh Briel,aku tidak melihat Leta semalam. Berada di kontes pun tidak.Semua room di sini kosong,jika Leta masih ada disini kebiasaan saudara mu itu tidur di room jika malas pulang"

Sreekkk!!

Gabriel menarik kerah kaos Roni hingga lelaki itu terangkat.

"Uhukk, Gabriel turun kan aku!Aku bicara benar,kalau tidak percaya kau bisa lihat cctv!"

Tab

Tab

Tab

"He!! Apa apaan ini Briel, Roni sepagi ini kalian berkelahi?" ucap wanita yang baru saja datang.

"Jawab!!! Dimana Leta,ia tidak pulang sejak kemarin sore.Kemana lelaki tua itu membawa Leta?!!" suara nya sangat kencang hingga wanita yang baru saja datang tadi menutup telinga nya.

"Ahsshhhh... Turunkan aku dulu,tangan mu mulai mencekik leher ku Briel,kita cari bersama di cctv kalau kau tak percaya Leta semalam tidak bekerja!" ucap Roni terbata terengah engah.

Eva yang mendengar nya hanya beberapa langkah dari sana ikut panik karena suara Roni.

"Briel turunkan Roni aku mohon,dia bisa mati!!" ucap Eva.

"Katakan dulu dimana Leta!" rahangnya bahkan sudah ber gemletak.

"Kita buka cctv Briel... Eva buka operator sekarang,tolong aku!!"

Eva langsung mengangguk dan memasuki kubikel administrasi untuk membuka akses data.Tak lama komputer menyala dan cctv mulai di perlihatkan satu persatu.

Cengkraman tangan Briel mengendor hingga Roni mampu melepaskan sendiri.Nafas nya memburu sangat sesak dan mungkin hampir mati.Briel melangkah mendekati Eva,dan mengambil alih mouse untuk mencari cctv demi cctv yang berada di titik club.

Jam demi jam di putar dan benar saja tidak ada dan terlihat di room,bahkan Selasar depan tengah dan belakang pun tidak ada.Tidak menampakkan keberadaan Leta hingga Eva melihat potongan bayangan kaki yang akan masuk namun tidak jadi karena seperti nya di tarik dari belakang oleh seseorang.

"Kau paham dengan heels milik Leta Briel?"

Briel mengerutkan keningnya.

"Coba bagian ini di perlambat,kau bisa melihat dengan pelan gambar potongan kaki dan heels yang di pakai.Aku pernah lihat heels itu di pakai Leta,mungkin saja itu!" ucap Eva,Briel dan Roni mendengar kan wanita di sampingnya dengan serius setelah itu Briel memutar kembali.Benar saja itu kaki jenjang Leta.

Ketiga nya saling berpandangan,benar saja Leta belum sempat masuk namun seseorang sudah menarik nya kembali dan jam jam kemudian ia tak kembali.Ucapan Roni benar jika Leta tidak masuk karena ia tak melihat nya.

"Kenapa Leta?" gumam Briel.

"Kau buka cctv halaman depan sana,mungkin ada sesuatu yang membantu" Ucap Eva dan Briel menuruti.

Tatapan Briel serius ke layar,mempercepat kejadian Leta tak jadi masuk hingga enam puluh menit sampai detik ke tujuh puluh terlihat mobil lewat,Briel mencoba melihat namun terlalu cepat hingga ia mengulang dan memperlambat nya.

"Siapa dia?" Tanya Briel,Roni dan Eva langsung menggeleng.

.

.

.

Mengedipkan mata,Leta menutupi cahaya yang sangat terang di ruangan itu.

"Selamat pagi??..."

Wajah yang tiba tiba muncul membuat Leta secepat itu menyingkir,terkejut ia pun memicingkan mata.

"Jam tujuh lewat sekarang, bagaimana tidur mu?"

Leta menarik tubuhnya,tanpa sadar selimut nya melorot namun lelaki itu menahan dan meninggikan kembali hingga menutupi dada nya kembali.

Deheman Leta menghilangkan kecanggungan akan lelaki di sebelah nya.

"Pagi... Aku rasa kau sedikit menjauh,ini terlalu dekat!" jawab Leta,namun bukan nya menjauh Aldo bahkan mendekat dan berbisik di telinga Leta.

"Kita bahkan berhimpitan semalam penuh,kamu lupa!"

Hembusan nafas di leher membuat bulu kuduk Leta meremang,suara Aldo yang seakan berbisik menerpa kulit mulus nya.Leta pun memejamkan mata.

Melihat itu Aldo tersenyum.

"Minum lah,setelah ini cuci muka!" Aldo memberikan gelas berisi air yang masih sedikit menguap, sudah dipastikan itu hangat.

Aldo beranjak dari sana dan berbalik.

"Setelah itu cuci muka,aku sudah menyiapkan baju ganti di paper bag di atas meja.Karena baju mu aku sobek semalam,aku juga sudah memesan kan sarapan untuk mu.Aku tunggu di depan,aku juga tahu kamu lapar!"

Ucapan nya selesai,begitu pula dengan perut Leta yang berbunyi.Aldo pun menarik bibir nya tersenyum mendengar itu,ia melangkah ke depan.Berjalan menggendong tangan nya di belakang.

.

.

.

Menutup wajah nya,ia bahkan malu dengan Aldo mengatakan jika Leta lapar.

"Dasar memalukan!" ucap nya sendiri memukul perut yang tadi sempat berbunyi.

Menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang masih polos,Leta melihat betapa banyak nya darah berceceran di seprei.Mata nya membayang melihat itu.Tiga tahun mempertahankan mahkota nya berkat Briel dan tadi malam ia di paksa untuk menyerahkan nya.

Leta mencoba menggerakkan tubuhnya.

"Ngilu..." ucapnya lirih.

Perlahan kaki nya turun,terkejut melihat ruangan yang sudah bersih.Karena ia mengingat semalam Aldo menarik dress nya yang ketat dan melempar nya sembarangan.Ia juga tahu lelaki itu melempar beberapa bantal asal.Namun kini ruangan itu sudah rapih.

Menggeleng kan kepala seakan ia tak peduli, Leta mendekat ke meja,bukan hanya satu paper bag melainkan berderet memenuhi meja.Mata Leta membulat.

"Baju sebanyak ini untuk apa,aku hanya butuh satu untuk pulang!" gumamnya.

"Tidak usah banyak ngeluh,aku menunggu mu!!" ucapnya keras dari depan.Leta terkejut mendengar dan berdecak akhirnya ia memilih handuk kimono untuk di bawa ke kamar mandi.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

Gabriel pasti panik banget

2024-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Friendly
2 BAB. 2 Cemas
3 BAB. 3 Ngilu
4 BAB. 4 Berusaha
5 BAB. 5 Kabur
6 BAB. 6 Mencari Alasan
7 BAB. 7 Sandiwara
8 BAB. 8 Memaksa
9 BAB. 9 Misterius
10 BAB. 10 Terkejut
11 BAB. 11 Kemana
12 BAB. 12 Menikah
13 BAB. 13 Arleta
14 BAB. 14 Terkuak
15 BAB. 15 Mencoba pergi
16 BAB. 16 Berdamai dengan keadaan
17 BAB. 17 Pertemuan
18 BAB. 18 Privasi
19 BAB. 19 Rencana
20 BAB. 20 Sakit
21 BAB. 21 Bersemangat
22 BAB. 22 Berpindah
23 BAB. 23 Majalah masalah
24 BAB. 24 Cidera
25 BAB. 25 Keluar Rumah
26 BAB. 26 Membujuk
27 BAB. 27 Hampir
28 BAB. 28 Masa lalu
29 BAB. 29 Pembayaran di muka
30 BAB. 30 Merayu
31 BAB. 31 Mangga mengkal
32 BAB. 32 Tamu
33 BAB. 33 Pingsan
34 BAB. 34 Kronologi
35 BAB. 35 Hari pertama
36 BAB. 36 Terancam
37 BAB. 37 Berubah
38 BAB. 38 Nakal
39 BAB. 39 Penyusup
40 BAB. 40 Ke dua
41 BAB. 41 Aneh
42 BAB. 42 Tidak ingat
43 BAB. 43 Mencoba
44 BAB. 44 Bercerita jujur
45 BAB. 45 Cemburu
46 BAB. 46 Dingin
47 BAB. 47 Gaduh
48 BAB. 48 Mengulur
49 BAB. 49 Kejutan
50 BAB. 50 Mundur
51 BAB. 51 Pulang lagi
52 BAB. 52 Permohonan cerai
53 BAB. 53 Salah
54 BAB. 54 Tuduhann
55 BAB. 55 Kejutan
56 BAB. 56 Salah
57 BAB. 57 Jengkel
58 BAB. 58 Masih marah
59 BAB. 59 Mabuk
60 BAB. 60 Es cincau
61 BAB. 61 Di kelabui
62 BAB. 62 Pengkhianat
63 BAB. 63 Kritis
64 BAB. 64 Tuntutan
65 BAB. 65 Lapar
66 BAB. 66 Memulai
67 BAB. 67 Kejar kejaran
68 BAB. 68 Bertemu
69 BAB. 69 Sisi lain
70 BAB. 70 Jatuh sakit
71 BAB. 71 Bagi tugas
72 BAB. 72 Target sebenarnya
73 BAB. 73 Target utama
74 BAB. 74 Melapor
75 BAB. 75 Pulang
76 BAB. 76 Siapa
77 BAB. 77 Briel
78 BAB. 78 Sari "Korban"
79 BAB. 79 Tidak berdaya
80 BAB. 80 Pucat
81 BAB. 81 Tidak jelas
82 BAB. 82 Rencana dan Dugaan
83 BAB. 83 Selingkuh?
84 BAB. 84 Menyerah
85 BAB. 85 Garis dua
86 BAB. 86 Menyela waktu
87 BAB. 87 Cerita
88 BAB. 88 Maksud jahat
89 BAB. 89 Hampir saja
90 BAB. 90 Puncak
91 BAB. 91 Singkat padat jelas
92 BAB. 92 Coba coba
93 BAB. 93 Awal
94 BAB. 94 Candu
95 BAB. 95 Salah bicara
96 BAB. 96 Janji
97 BAB. 97 Perubahan
98 BAB. 98 Harapan
99 BAB. 99 Keturunan
100 BAB. 100 Posesif
101 Promo Karya Baru
102 BAB. 101 Bertemu
103 BAB. 102 Obrolan
104 BAB. 103 Berjumpa
105 BONCHAP
106 BONCHAP
107 BONCHAP
108 BONCHAP
109 BONCHAP
110 BONCHAP
111 BONCHAP
112 BONCHAP TAMAT
Episodes

Updated 112 Episodes

1
BAB. 1 Friendly
2
BAB. 2 Cemas
3
BAB. 3 Ngilu
4
BAB. 4 Berusaha
5
BAB. 5 Kabur
6
BAB. 6 Mencari Alasan
7
BAB. 7 Sandiwara
8
BAB. 8 Memaksa
9
BAB. 9 Misterius
10
BAB. 10 Terkejut
11
BAB. 11 Kemana
12
BAB. 12 Menikah
13
BAB. 13 Arleta
14
BAB. 14 Terkuak
15
BAB. 15 Mencoba pergi
16
BAB. 16 Berdamai dengan keadaan
17
BAB. 17 Pertemuan
18
BAB. 18 Privasi
19
BAB. 19 Rencana
20
BAB. 20 Sakit
21
BAB. 21 Bersemangat
22
BAB. 22 Berpindah
23
BAB. 23 Majalah masalah
24
BAB. 24 Cidera
25
BAB. 25 Keluar Rumah
26
BAB. 26 Membujuk
27
BAB. 27 Hampir
28
BAB. 28 Masa lalu
29
BAB. 29 Pembayaran di muka
30
BAB. 30 Merayu
31
BAB. 31 Mangga mengkal
32
BAB. 32 Tamu
33
BAB. 33 Pingsan
34
BAB. 34 Kronologi
35
BAB. 35 Hari pertama
36
BAB. 36 Terancam
37
BAB. 37 Berubah
38
BAB. 38 Nakal
39
BAB. 39 Penyusup
40
BAB. 40 Ke dua
41
BAB. 41 Aneh
42
BAB. 42 Tidak ingat
43
BAB. 43 Mencoba
44
BAB. 44 Bercerita jujur
45
BAB. 45 Cemburu
46
BAB. 46 Dingin
47
BAB. 47 Gaduh
48
BAB. 48 Mengulur
49
BAB. 49 Kejutan
50
BAB. 50 Mundur
51
BAB. 51 Pulang lagi
52
BAB. 52 Permohonan cerai
53
BAB. 53 Salah
54
BAB. 54 Tuduhann
55
BAB. 55 Kejutan
56
BAB. 56 Salah
57
BAB. 57 Jengkel
58
BAB. 58 Masih marah
59
BAB. 59 Mabuk
60
BAB. 60 Es cincau
61
BAB. 61 Di kelabui
62
BAB. 62 Pengkhianat
63
BAB. 63 Kritis
64
BAB. 64 Tuntutan
65
BAB. 65 Lapar
66
BAB. 66 Memulai
67
BAB. 67 Kejar kejaran
68
BAB. 68 Bertemu
69
BAB. 69 Sisi lain
70
BAB. 70 Jatuh sakit
71
BAB. 71 Bagi tugas
72
BAB. 72 Target sebenarnya
73
BAB. 73 Target utama
74
BAB. 74 Melapor
75
BAB. 75 Pulang
76
BAB. 76 Siapa
77
BAB. 77 Briel
78
BAB. 78 Sari "Korban"
79
BAB. 79 Tidak berdaya
80
BAB. 80 Pucat
81
BAB. 81 Tidak jelas
82
BAB. 82 Rencana dan Dugaan
83
BAB. 83 Selingkuh?
84
BAB. 84 Menyerah
85
BAB. 85 Garis dua
86
BAB. 86 Menyela waktu
87
BAB. 87 Cerita
88
BAB. 88 Maksud jahat
89
BAB. 89 Hampir saja
90
BAB. 90 Puncak
91
BAB. 91 Singkat padat jelas
92
BAB. 92 Coba coba
93
BAB. 93 Awal
94
BAB. 94 Candu
95
BAB. 95 Salah bicara
96
BAB. 96 Janji
97
BAB. 97 Perubahan
98
BAB. 98 Harapan
99
BAB. 99 Keturunan
100
BAB. 100 Posesif
101
Promo Karya Baru
102
BAB. 101 Bertemu
103
BAB. 102 Obrolan
104
BAB. 103 Berjumpa
105
BONCHAP
106
BONCHAP
107
BONCHAP
108
BONCHAP
109
BONCHAP
110
BONCHAP
111
BONCHAP
112
BONCHAP TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!