BAB. 6 Mencari Alasan

Leta tidak bodoh dan tahu persis ia ada di mana,meski dia jarang keluar dan bermain main tapi dia tahu sedang berada di mana.

Mata nya mengedarkan pandangan ke semua arah,beberapa lampu merah dan di pastikan di sana ada cctv,ia pun menyusuri gang setapak beberapa kali dan bertanya pada warga kampung.

Menempuh perjalanan yang cukup jauh,beberapa kali ia harus melewati jembatan layang untuk menyebrang.Dan beberapa kali juga ia harus mengikuti mobil untuk tidak terlihat di cctv jalanan.

Hingga seseorang menawarkan minum karena ia haus dan duduk di emperan ruko.

"Ahh tidak terimakasih,rumah ku sebentar lagi terlihat.Aku akan minum di rumah saja!"

"Tidak apa,hanya sekedar satu botol dan itu tidak seberapa.Mungkin barang kali bisa mengobati lelah mu"

Leta terkesima melihat senyum yang begitu teduh dari wanita di depan nya.

"Ok.. Terimakasih!"

Wanita itu pun mengangguk dan pergi begitu saja dari hadapan Leta.Tak menunggu lama tutup botol sudah tergeletak di sebelah ia duduk,menjadi hal biasa ketika Leta menenggak botol itu.

Kerongkongan nya memang sangat kering dan kebetulan ada bidadari lewat memberikan itu.

'Ayo cepatlah, sebentar lagi hujan.Kita harus selesai shooting hari ini!'

Mendengar seseorang berteriak dari kejauhan,Leta menajamkan mata.Ia tidak menyangka jika yang memberikan nya minum adalah seorang model terkenal dari brand kosmetik.

Meneguk saliva,mata Leta membola.

"Hah... Pantas saja dia sangat cantik!"

Leta pun berdiri dari duduk nya membuang botol air mineral ke dalam tong sampah.Langit semakin mendung ia mencoba menoleh kanan kiri untuk menyebrang namun suara yang cukup melengking membuat ia menoleh.

"Letaaaa?!!!!"

Brooong.. Brooong!!!

Menyandarkan motornya lumayan jauh,belum juga sempurna Leta sudah berada di depan Briel dan memeluk lelaki itu.

"Kamu jahat Briel,dua hari tidak terlihat,tidak pamitan,tidak juga mengabari ku!"

"Aku menelfon mu,mengirim pesan untuk mu,tapi satu pun tidak ada jawaban atau balasan.Lalu siapa yang salah?!" jawab Briel.

"Ponsel mu mana,kenapa pakaian mu seperti ini.Ini.. Ini apa? Punya siapa?" Briel melepas kaca mata yang bertengger di hidung Leta.

Seperti biasa Briel lebih cerewet di banding wanita di depan nya yang ia akui sebagai adik.

"Heh! Kenapa melamun,jawab aku Leta!" Briel kembali mengangkat tangan mengibas ngibas di depan Leta.

"Aku lapar,kita pulang dulu saja ya.Nanti aku ceritakan!" jawab Leta.

Briel pun patuh dan mengangguk.Tak harus berfikir lama, keselamatan Leta terpenting untuk saat ini.Lelaki itu tak peduli cerita apa nanti yang akan Leta ucapkan.Yang terpenting keselamatan Leta sekarang.

.

.

.

Leta menutup mulut nya sendiri setelah bersendawa cukup keras,kedua manusia di depan nya pun bengong.

"Hehee.. Aku lapar Bu,aku hanya makan tadi pagi,lalu minum sebotol air!"

"Darimana saja nak,kenapa baru pulang?" tanya Bu Enti.

Melihat Bu Enti dan Briel secara bergantian,Leta pun berfikir apa yang harus ia ucapkan pada kedua manusia di depan nya.

Apa aku harus berterus terang?

Atau aku menutupi nya?

Tapi bagaimana nanti jika Briel tahu aku dijual oleh Ayah nya?

Rasa nya aku ingin menghilang saja Tuhan!!!

Kata hati nya meronta seakan akan ia ingin menceritakan semua kesusahan nya,namun apalah daya jika itu nanti akan membuat mereka berpecah lebih parah dari ini.Briel yang tak suka dengan Ayah nya,Bu Enti yang sangat membenci lelaki itu.

Aku bahkan lebih mempunyai hubungan dengan lelaki tua itu dari pada mereka,tapi kenapa mereka yang jauh lebih baik dari pada nya.Hah?!...

"Taa..." ucap Briel,tangan nya menyentuh tangan Leta yang sedang bengong.

"Ta!!...." Sekali lagi Briel menyentuh lengan Leta.

"Ya..."

Tatapan Leta bahkan seakan menerawang jauh,dan entah apa yang akan ia beritahukan pada Bu Enti dan Briel.

"Kamu darimana saja, Ibu bertanya dari tadi!" Briel mengulangi pertanyaan ibunya.

"Aa-aaku aaa...."

Tok

Tok

Tok

Seketika semua menoleh ke pintu,hanya tersekat tembok antara ruang tamu dan ruang tengah yang sekaligus meja makan di sana sudah di pastikan ketukan pintu dari depan sangatlah terdengar.

"Biar aku saja yang membuka nya Bu!" ucap Briel saat Ibu nya hendak berdiri.

Lelaki dewasa itu pun beranjak mendekati pintu utama rumah.Diluar gerimis dan ada tamu.

"Tidak seperti biasanya!" gumam Bu Enti.

Mereka tidak tahu jika Leta sedang senam jantung,ia takut kalau kalau di depan sana adalah lelaki yang membeli nya atau mungkin Paman yang menjual dirinya untuk mengambil Leta kembali.

Ceklek!!!

"Ron.. Kenapa kesini?" tanya Briel namun Roni tidak menjawab,kepala nya mendongak dongak mencari sesuatu.

"Ron,apa yang kamu cari?" kembali Briel menanyakan itu,namun Roni tidak juga menjawab.

Bugh!

"Heh,aku bertanya Ron kenapa kau diam saja?"

Roni nyengir kuda merasakan nyeri di dada nya karena dorongan tangan Briel yang cukup kencang.

"Aku hanya ingin tahu apa Leta baik baik saja,dia sudah ketemu kan?" tanya Roni langsung.

"Tahu darimana kau?"

Bukan nya menjawab Gabriel balik bertanya.

"I..itu itu karena kamu tidak terlihat lagi lalu lalang di depan club,aku tahu kamu cemas kan,aku juga Briel!" sanggah Roni,apapun alasan nya dan Roni harus memastikan jika Leta baik baik saja.

"Heh!!... Kau sudah ada Eva,awas saja jika melirik lirik Leta!..ini?!" Gabriel mengepalkan tangan pas di pipi Roni.

"Ini yang akan menghajar mu sampai berdarah-darah!" imbuh Briel.

Mendengar seruan kedua nya yang semakin lama semakin bernada tinggi dan kasar,Bu Enti pun keluar di ikuti Leta.

Mata Roni membola,wanita yang bos nya cari ternyata benar ada di sini.Dan Leta....

Alis Roni terangkat satu melihat Leta dengan rambut terurai panjang,tubuhnya memakai dress yang sama sekali tidak ketat namun bertali satu.

"Jaga mata lu" usapan telapak tangan Briel di wajah Roni

"Aysshhh... Aku sudah melihat lebih dari itu!"

"Hah??... Apa kau bilang?" ucap Briel.

"Husst... Sudah sudah,ini kenapa sebenarnya Briel dan Roni?" tanya Bu Enti yang baru saja datang.

Leta menatap dalam Roni,ia tahu kenapa lelaki itu berada di sini.

Mudah mudahan Roni mengerti tatapan ku.

Ucap Leta dalam hati,perempuan itu berharap jika Roni tahu jika Leta dalam keadaan baik.

Aku tahu Roni,kamu datang ke sini untuk melaporkan keadaan ku pada Paman bukan?

"Maaf Bu bos!" ucap Roni dan Ibu Enti menggeleng,ia tidak mau di sebut seperti itu sementara dirinya sudah tidak bersama dengan Hadi.

"Oya maaf Bu,saya hanya ingin tahu keadaan Leta karena tadi kami mencarinya" jelas Roni.

Dan kedatangan Roni pun membuat Bu Enti tahu jika Leta tidak ada juga di club.

"Leta?..." Ibu Enti berbalik menatap Leta,seakan beliau butuh penjelasan.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

roni, biarkan leta tenang dulu ya.

2024-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Friendly
2 BAB. 2 Cemas
3 BAB. 3 Ngilu
4 BAB. 4 Berusaha
5 BAB. 5 Kabur
6 BAB. 6 Mencari Alasan
7 BAB. 7 Sandiwara
8 BAB. 8 Memaksa
9 BAB. 9 Misterius
10 BAB. 10 Terkejut
11 BAB. 11 Kemana
12 BAB. 12 Menikah
13 BAB. 13 Arleta
14 BAB. 14 Terkuak
15 BAB. 15 Mencoba pergi
16 BAB. 16 Berdamai dengan keadaan
17 BAB. 17 Pertemuan
18 BAB. 18 Privasi
19 BAB. 19 Rencana
20 BAB. 20 Sakit
21 BAB. 21 Bersemangat
22 BAB. 22 Berpindah
23 BAB. 23 Majalah masalah
24 BAB. 24 Cidera
25 BAB. 25 Keluar Rumah
26 BAB. 26 Membujuk
27 BAB. 27 Hampir
28 BAB. 28 Masa lalu
29 BAB. 29 Pembayaran di muka
30 BAB. 30 Merayu
31 BAB. 31 Mangga mengkal
32 BAB. 32 Tamu
33 BAB. 33 Pingsan
34 BAB. 34 Kronologi
35 BAB. 35 Hari pertama
36 BAB. 36 Terancam
37 BAB. 37 Berubah
38 BAB. 38 Nakal
39 BAB. 39 Penyusup
40 BAB. 40 Ke dua
41 BAB. 41 Aneh
42 BAB. 42 Tidak ingat
43 BAB. 43 Mencoba
44 BAB. 44 Bercerita jujur
45 BAB. 45 Cemburu
46 BAB. 46 Dingin
47 BAB. 47 Gaduh
48 BAB. 48 Mengulur
49 BAB. 49 Kejutan
50 BAB. 50 Mundur
51 BAB. 51 Pulang lagi
52 BAB. 52 Permohonan cerai
53 BAB. 53 Salah
54 BAB. 54 Tuduhann
55 BAB. 55 Kejutan
56 BAB. 56 Salah
57 BAB. 57 Jengkel
58 BAB. 58 Masih marah
59 BAB. 59 Mabuk
60 BAB. 60 Es cincau
61 BAB. 61 Di kelabui
62 BAB. 62 Pengkhianat
63 BAB. 63 Kritis
64 BAB. 64 Tuntutan
65 BAB. 65 Lapar
66 BAB. 66 Memulai
67 BAB. 67 Kejar kejaran
68 BAB. 68 Bertemu
69 BAB. 69 Sisi lain
70 BAB. 70 Jatuh sakit
71 BAB. 71 Bagi tugas
72 BAB. 72 Target sebenarnya
73 BAB. 73 Target utama
74 BAB. 74 Melapor
75 BAB. 75 Pulang
76 BAB. 76 Siapa
77 BAB. 77 Briel
78 BAB. 78 Sari "Korban"
79 BAB. 79 Tidak berdaya
80 BAB. 80 Pucat
81 BAB. 81 Tidak jelas
82 BAB. 82 Rencana dan Dugaan
83 BAB. 83 Selingkuh?
84 BAB. 84 Menyerah
85 BAB. 85 Garis dua
86 BAB. 86 Menyela waktu
87 BAB. 87 Cerita
88 BAB. 88 Maksud jahat
89 BAB. 89 Hampir saja
90 BAB. 90 Puncak
91 BAB. 91 Singkat padat jelas
92 BAB. 92 Coba coba
93 BAB. 93 Awal
94 BAB. 94 Candu
95 BAB. 95 Salah bicara
96 BAB. 96 Janji
97 BAB. 97 Perubahan
98 BAB. 98 Harapan
99 BAB. 99 Keturunan
100 BAB. 100 Posesif
101 Promo Karya Baru
102 BAB. 101 Bertemu
103 BAB. 102 Obrolan
104 BAB. 103 Berjumpa
105 BONCHAP
106 BONCHAP
107 BONCHAP
108 BONCHAP
109 BONCHAP
110 BONCHAP
111 BONCHAP
112 BONCHAP TAMAT
Episodes

Updated 112 Episodes

1
BAB. 1 Friendly
2
BAB. 2 Cemas
3
BAB. 3 Ngilu
4
BAB. 4 Berusaha
5
BAB. 5 Kabur
6
BAB. 6 Mencari Alasan
7
BAB. 7 Sandiwara
8
BAB. 8 Memaksa
9
BAB. 9 Misterius
10
BAB. 10 Terkejut
11
BAB. 11 Kemana
12
BAB. 12 Menikah
13
BAB. 13 Arleta
14
BAB. 14 Terkuak
15
BAB. 15 Mencoba pergi
16
BAB. 16 Berdamai dengan keadaan
17
BAB. 17 Pertemuan
18
BAB. 18 Privasi
19
BAB. 19 Rencana
20
BAB. 20 Sakit
21
BAB. 21 Bersemangat
22
BAB. 22 Berpindah
23
BAB. 23 Majalah masalah
24
BAB. 24 Cidera
25
BAB. 25 Keluar Rumah
26
BAB. 26 Membujuk
27
BAB. 27 Hampir
28
BAB. 28 Masa lalu
29
BAB. 29 Pembayaran di muka
30
BAB. 30 Merayu
31
BAB. 31 Mangga mengkal
32
BAB. 32 Tamu
33
BAB. 33 Pingsan
34
BAB. 34 Kronologi
35
BAB. 35 Hari pertama
36
BAB. 36 Terancam
37
BAB. 37 Berubah
38
BAB. 38 Nakal
39
BAB. 39 Penyusup
40
BAB. 40 Ke dua
41
BAB. 41 Aneh
42
BAB. 42 Tidak ingat
43
BAB. 43 Mencoba
44
BAB. 44 Bercerita jujur
45
BAB. 45 Cemburu
46
BAB. 46 Dingin
47
BAB. 47 Gaduh
48
BAB. 48 Mengulur
49
BAB. 49 Kejutan
50
BAB. 50 Mundur
51
BAB. 51 Pulang lagi
52
BAB. 52 Permohonan cerai
53
BAB. 53 Salah
54
BAB. 54 Tuduhann
55
BAB. 55 Kejutan
56
BAB. 56 Salah
57
BAB. 57 Jengkel
58
BAB. 58 Masih marah
59
BAB. 59 Mabuk
60
BAB. 60 Es cincau
61
BAB. 61 Di kelabui
62
BAB. 62 Pengkhianat
63
BAB. 63 Kritis
64
BAB. 64 Tuntutan
65
BAB. 65 Lapar
66
BAB. 66 Memulai
67
BAB. 67 Kejar kejaran
68
BAB. 68 Bertemu
69
BAB. 69 Sisi lain
70
BAB. 70 Jatuh sakit
71
BAB. 71 Bagi tugas
72
BAB. 72 Target sebenarnya
73
BAB. 73 Target utama
74
BAB. 74 Melapor
75
BAB. 75 Pulang
76
BAB. 76 Siapa
77
BAB. 77 Briel
78
BAB. 78 Sari "Korban"
79
BAB. 79 Tidak berdaya
80
BAB. 80 Pucat
81
BAB. 81 Tidak jelas
82
BAB. 82 Rencana dan Dugaan
83
BAB. 83 Selingkuh?
84
BAB. 84 Menyerah
85
BAB. 85 Garis dua
86
BAB. 86 Menyela waktu
87
BAB. 87 Cerita
88
BAB. 88 Maksud jahat
89
BAB. 89 Hampir saja
90
BAB. 90 Puncak
91
BAB. 91 Singkat padat jelas
92
BAB. 92 Coba coba
93
BAB. 93 Awal
94
BAB. 94 Candu
95
BAB. 95 Salah bicara
96
BAB. 96 Janji
97
BAB. 97 Perubahan
98
BAB. 98 Harapan
99
BAB. 99 Keturunan
100
BAB. 100 Posesif
101
Promo Karya Baru
102
BAB. 101 Bertemu
103
BAB. 102 Obrolan
104
BAB. 103 Berjumpa
105
BONCHAP
106
BONCHAP
107
BONCHAP
108
BONCHAP
109
BONCHAP
110
BONCHAP
111
BONCHAP
112
BONCHAP TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!