Bukan omong kosong semata,jalan satu satunya adalah membuat ketidak mau an Leta menjadi mungkin dan nyata.
Turun ke lantai dasar menggunakan lift,tangan Aldo masih menggenggam erat tangan Leta,mereka keluar dari hotel menyebrangi jalanan.
Masjid yang cukup megah berada di depan sana,pas kebetulan ramai karena para jamaah telah melaksanakan sholat.
Leta tersenyum melihat lelaki di depan nya mengarah ke masjid.
"Assalamualaikum..."
Seketika penghuni di dalam nya menjawab dan menoleh.Dengan langkah tegap Aldo masuk dan langsung mendekati seseorang yang ia anggap ustadz di sana karena duduk di paling depan.
Aldo berbicara sangat dekat di sebelah ustadz,lelaki tua itu pun mengerutkan kening nya serius ia melirik pada Leta,karena Aldo memberitahu bahwa wanita yang akan di nikahi berada di tengah dan berdiri di bawah lampu.
"Maaf,lebih baik kita bicara di depan masjid saja.Silahkan ke depan nanti saya menyusul!" ucap ustadz Aldo pun mengangguk.
Melangkah kembali,badan nya sedikit menunduk untuk menghormati jamaah yang masih berada di sana.
.
.
.
Menggandeng tangan Leta lagi dan keluar, wanita itu bahkan sulit untuk menyamai langkah Aldo.
"Kenapa keluar,bukan kah kamu mau beribadah?" ucap Leta,Aldo pun menghentikan langkah nya.
"Kita menikah sekarang,hari ini disini!" ucap Aldo.
Terkejut tentu saja,Leta tidak percaya keseriusan Aldo menikahi dirinya.
"Tidak bisa begitu,menikah itu jika kedua nya mau dan setuju,lagi pula aku tidak mencintai mu!"
"Bukan tidak tapi akan,ingat Leta aku sudah memiliki mu seluruh nya kamu masih saja berfikiran ingin lepas dari ku?"
Leta tidak percaya dengan Aldo.Hingga ia mengibaskan kencang tangan Aldo yang melingkar dipergelangan tangan.
"Ingat!! Aku ini wanita malam,sudah menjadi resiko jika di tiduri lelaki.Bahkan tak hanya satu,asal kau tahu mungkin kau yang mendapat virgin ku tapi diluar sana sudah banyak yang aku mainkan di atas ranjang!"
Salah satu cara Leta untuk membuat Aldo mundur,namun salah Aldo malah menarik lengan Leta,jemarinya menggamit dagu.Ciuman terjadi di antara mereka Aldo menyambar bibir Leta,entah berada dimana urat malu nya,mereka bahkan masih di halaman masjid dan beberapa jamaah menyaksikan nya pada saat akan keluar.
Mendorong dada Aldo sekuat tenaga hingga ciuman terlepas.
Plakk!!!
Reflek tangan Leta mendarat di pipi Aldo dengan kencang.
Tubuhnya berbalik dan kembali lari,entah kemana ia akan melangkah.Aldo yang melihat itu tanpa pikir panjang mengejarnya,kejadian itu tak luput dari dua pasang mata di depan masjid.
Mereka berdua berdiri bersisian menyaksikan Leta dan juga Aldo beradu mulut.Beradu mulut yang berarti bertengkar dan berciuman.
.
.
.
"Pentingnya kenapa kita harus mengenal satu sama lain jika harus melangkah ke jenjang berikutnya!" gumam pak ustadz,lelaki muda di sebelahnya pun menoleh.
"Kamu tahu apa yang tadi lelaki itu katakan?" imbuh pak ustadz.
"Memang apa Pak?" jawab pemuda di sebelahnya.
"Ia ingin menikahi wanita tadi secara agama untuk sementara waktu,dan dia meminta ku untuk menikahkan namun apa yang terjadi.Kau tahu kan wanita nya tidak mau dan malah pergi!" jelas Pak ustadz.
Hening,seketika tidak ada obrolan.Pak ustadz hanya memandangi jalanan dan pemuda di sebelahnya terus memikirkan apa yang baru saja terjadi.
"Maaf kan mereka ya Pak ustadz?" ucap pemuda itu,pak ustad pun menoleh.
"Dia kakak dan teman saya"
Pak ustad di sebelahnya pun terkejut antara percaya atau tidak,pasalnya saat kejadian pemuda di sampingnya pun hanya diam.Saat di dalam masjid pun tidak terjadi saling menyapa.
"Saya tadi tahu jika lelaki itu masuk,kebetulan tempat saya berjamaah tepat di sebelah pilar besar mungkin pak ustadz tidak melihat saya!" jelas nya.
Nando berada di sana dan tanpa ia duga melihat Aldo yang memasuki masjid,bahkan tidak hanya Aldo,tapi juga Leta.
Bukan diam saja,ia terus mencari info dimana Aldo tinggal dan dengan siapa.Namun hal yang tak terduga datang tepat di depan nya.
'Jadi Aldo tinggal di hotel ini'
gumam Nando,ia berada tepat di depan gedung yang menjulang tinggi.Setelah berpamitan pada Pak ustadz Nando tak lalu pergi,ia bahkan berinisiatif menyebrang dan mempertanyakan keberadaan Aldo di sana.Benar saja dugaan nya tepat.
.
.
.
"Turunkan aku Aldo!..Turunkan aku!!"
Menggendong di pundak nya,Aldo bahkan tak menurunkan sekali pun dari bawah sampai lantai tujuh meski pun itu di dalam lift.
Bragk!!
"Ahh sakit!!"
Keterkejutan nya melihat Nando di depan pintu kamar nya membuat Aldo langsung menurun kan Leta hingga wanita itu kehilangan keseimbangan dan terhuyung jatuh.Untung saja Nando menarik tangan nya.
Melihat itu Aldo merebut lengan Leta menarik dan meletakkan di belakang tubuh nya yang kekar.
Mata kedua lelaki itu saling bertemu,sama sama menatap tajam dan tak berkedip sedikit pun.
"Berani sekali kau kemari?!" ucap Aldo.
Namun Nando hanya terkekeh tersenyum remeh.Wajahnya mendadak sendu ketika manik hitam itu menangkap detail wajah Aldo,ingatan nya kembali ke beberapa tahun yang lalu.
Wajah yang selalu ada untuk nya,wajah yang selalu berada di sampingnya dari ia kecil hingga besar,dari Nando belajar berjalan hingga mampu berdiri di atas kakinya sendiri,dan hingga ia lulus seleksi angkatan laut.
'tidak ada yang lain di wajahnya,garis wajahnya dan cara ia menatap!'
Sejenak Nando memejamkan mata nya.
"Maaf jika mengganggu,aku hanya ingin mengembalikan cincin Leta yang tertinggal di wastafel saat aku mencuci tangan nya" ucap Nando,Aldo pun tercengang hingga ia tidak merasakan tubuhnya bahkan tergeser karena di hempas oleh Nando.
Meraih tangan Leta,Nando pun memakaikan cincin itu di jari manis jemari tangan Leta.
Sama hal nya dengan Aldo,Leta pun terkejut.Pasalnya ia hanya memiliki satu cincin.
'Sejak kapan aku meninggalkan cincin di wastafel?'
Ucap Leta dalam hati.Melihat kerlingan mata Nando Leta pun mengerti.Di sisi lain Aldo melihat dan langsung merebut jemari Leta.
"Pergilah jika sudah selesai,kami ingin istirahat.Aku bisa saja memanggil orang orang ku untuk menangkap mu lagi!" ucap Aldo pongah.
Giliran Leta berdecak kesal "Pergi Nando,mereka bisa datang kapan saja.Kamu tidak salah apapun aku tidak mau mengorbankan orang lain!"
Sekali lagi mendengar Leta membela lelaki di depan nya,Aldo meraih card lalu membuka pintu kamar nya.Lagi lagi ia meraih tangan Leta membawa masuk.
Blam!!!
Pintu tertutup kencang,Aldo sama sekali tidak menawari Nando untuk masuk barang sebentar saja.
.
.
.
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
nando & aldo saudara?
2024-06-15
0