BAB. 13 Arleta

"Ya Tuhan kau terus saja memaksa Aldo!" harus bagaimana lagi Leta menghindar dari lelaki yang kini di depan nya,Aldo terus memaksa Leta untuk mengakui apa saja yang ia perbuat di dalam room bersama Nando.

"Jawab Leta!!" kepalan tangan Aldo mendarat ditembok tepat di sebelah telinga Leta.

Jantung Leta berdetak cepat,kaki nya bahkan mendadak lemas tak bertenaga.Ingin rasanya pergi dari sana dan tak bertemu pria di depan nya ini.Nafas Leta bahkan sangat terdengar tersengal sengal.

"Su-sudah aku katakan,aku hanya menemani nya dan bernyanyi tidak lebih!"

Aldo menatap tajam Leta,keningnya ia letakan di kening Leta.

"Kenapa cincin mu bisa ada padanya dan tertinggal di wastafel? Apa kamu bermain juga dengan nya hah?!!!"

Menelan saliva nya,Leta memejamkan mata.Ia tidak tahu harus menjelaskan apa lagi.

"Bagaimana bisa aku percaya kau tetap bekerja di club itu dan tidak melakukan suatu hal apapun?!"

Leta menggeleng.

"Akan aku hubungi Paman mu dan ku beli semua nya untuk mu,hanya kau dan aku yang boleh disana!" ucap Aldo,ia langsung beranjak dan merogoh ponsel di kantongnya.

Tidak tinggal diam Leta pun merebut ponsel dari tangan Aldo.

"Tidak usah,beliau akan memeras mu nanti!" ucap Leta.

"Aku tidak peduli!" Aldo mencoba merebut namun Leta terus berlarian menghindar.

"Leta berikan!!" suara nya sangat kencang.

"Tidak akan,paman ku itu licik aku tidak mau menambah hutang lagi kepadamu,aku tidak mau dan tidak ingin terulang lagi!"

Bregk!!!

Aldo melompat dari ujung sofa ke depan hingga sandaran sofa patah.Terjatuh bertumpuk dengan tubuh Leta di bawah,beruntung tangan Aldo menahan kepala Leta yang sebentar lagi terkena pintu kamar mandi.

Membayangkan jika dirinya tidak di tahan Aldo.Mungkin saja kening nya akan membentur ujung ubin kamar mandi,atau bisa saja kepala nya terluka,dan berdarah.

Merasa lega dan aman,Leta menghirup udara banyak banyak lalu menghela nya.Aldo merebut ponsel yang digenggam oleh wanita di bawah nya,ia pun bangun dari sana lalu membantu Leta berdiri.

"Maafkan aku,aku terlalu emosi.Aku cemburu melihat nya mendekati mu tadi!"

Hhmmm

Leta menepuk kedua telapak tangan nya untuk menghilangkan debu,namun hal diluar dugaan.Ternyata telapak tangan nya sobek terkena paku yang menancap miring di kayu,kaki kursi yang tak jauh dari sana.

"Aldo..."

Aldo menoleh ke belakang,dan apa yang terjadi.Leta menangis melihat darah.

"Hei..."

"Tolong hentikan darah nya aku tidak suka Aldo! Aldo aku mohon!"

Meski menangis mata nya terpejam dan tidak ingin membuka,bahkan ia mulai merasa perih di sana.

Huaaa...hu..hu...hiks..hikss

Aldo dengan cekatan membawa Leta ke ujung ruangan, terdapat sofa di sana.Kedua nya duduk dengan Leta yang terus membuang wajah.

"Baru tau wanita keras kepala takut darah!" ucap Aldo remeh,ia bahkan tersenyum sedari tadi,namun Leta tetap diam dan berpaling.

Dengan telaten membalut telapak tangan Leta,hingga wanita itu tertidur bersandar di sandaran sofa.Melihat itu bibir Aldo semakin merekah tersenyum.

Lelaki itu berdiri lalu membisikan sesuatu hingga Leta mengangguk tanpa sadar.

Aldo membawa nya ke ranjang, mata Leta tetap memejamkan mata.

.

.

.

Kembali menghempaskan tubuhnya di sofa,Aldo merasa hari ini sangat melelahkan.Ia bahkan tak melihat pekerjaan nya sedikit pun gara gara wanita di dekat nya.Berulang kali juga Gandi menelfon ia abaikan tak ada satu pun yang ia terima.

Menatap dari jarak dua meter wanita nya yang sedang tidur,mungkin karena efek obat yang beberapa menit Leta minum.Ya tadi Aldo memberikan antibiotik dan Paracetamol yang ia beli online.Ia takut suatu terjadi pada Leta.Luka nya memang tidak dalam namun paku itu bisa saja karatan meski hanya sedikit.

Terkekeh memandangi Leta yang sedang tidur.Ia tak akan menyangka jika cinta masa kecil nya hanya bertepuk sebelah tangan.

'Dulu PR ku menemukan mu, sekarang berubah.Aku harus ekstra membuat mu jatuh cinta kepada ku.Ternyata kau perempuan yang sulit ditaklukan Arleta,kebebasan mu membuat aku harus bekerja keras!'

Menghela nafas panjang dan meletakkan lehernya di sandaran,Aldo merogoh ponsel di saku celana nya.

"Hallo Gan,ada apa kau menelfon ku berulang kali?"

...

"Hah?!!..Bukan kah dua hari lagi?"

Kening Aldo mengerut,mendengarkan orang di sebrang sana.

"Kirimkan aku beberapa orang,jangan lupa ada wanita dan seorang pembantu.Belikan mereka semua tiket nya.Aku akan bersiap sekarang!"

...

"Iyaa.. Tidak usah membantah!"

"Siapp bos!"

Panggilan ditutup,Aldo menyugar rambut tebal nya yang sudah cukup panjang.Ia pun beranjak dari sofa,menatap Leta sejenak lalu berlalu ke kamar mandi.

.

.

.

Di tempat lain,kedua orang berbeda usia dan berbeda generasi sedang duduk bersisian.Sudah dua hari Leta tidak pulang.Awal nya Bu Enti mengira ia tidur di kerjaan namun di sana tidak ada.Ia pun sudah mencoba menghubungi Briel,dan lelaki itu tidak bisa langsung pulang karena pekerjaan nya.

"Kenapa bisa Ibu diam saja tidak mencoba menelfon yang lain?"

"Ibu tidak berfikir ke sana, Leta biasa seperti ini kan?"

"Tapi ini lain Bu,bahkan ini bukan tulisan Leta!" ujar Briel.

Tidak menyalahkan Ibu Enti sebenarnya tapi kenapa bisa terjadi dan sudah dua hari Leta tidak ada kabar.Bahkan Roni dan Eva juga tidak tahu,cara Briel mencari nya kemarin pun sudah diulang tadi namun sial nya cctv semua mati karena memang tidak di nyalakan oleh operator.

Bu,aku pergi dulu ya.Jangan khawatir kan aku,aku akan baik baik saja.Setidak nya aku tidak akan merepotkan Ibu dan Briel lagi.Jaga diri Ibu dan salam untuk kakak ku Briel.Terimakasih untuk kalian yang sudah sangat baik untuk ku,tidak tahu bagaimana lagi harus membalas nya padahal kalian sendiri tahu jika aku bukan saudara kandung Paman tapi kalian baik nya melebihi kepada saudara sendiri.

Aku menyayangi kalian... Arleta.

Tulisan itu ditemukan di bawah meja dan hampir saja tidak ada yang tahu jika tidak tergeser oleh kucing atau angin.Bukan kertas yang dilipat melainkan kertas yang dibuat menyerupai bola.

Briel memandangi dan mencoba membaca nya untuk yang kesekian kali.Menghubungi Leta pun percuma,wanita itu tidak akan menyahuti nya karena ponsel yang tidak aktif,entah di matikan atau di ganti provider.

"Maaf kan aku Bu,bukan berarti aku menyalahkan ibu dalam hal ini tapi aku hanya merasa aku ceroboh kenapa aku tidak pernah tahu apa isi hati Leta sebenarnya.Dan ternyata dia memilih pergi dari sini setelah dewasa.Aku akan berusaha mencari nya."

Ucapan Briel di angguki oleh Bu Enti,ia tahu Briel hanyalah seorang lelaki yang menyayangi Leta seperti adiknya.

Teringat ucapan Briel beberapa tahun lalu,Leta adalah satu satu nya manusia yang menghubungkan ia dengan Ayah nya yaitu Hadi.Leta juga tanggung jawab Hadi namun lelaki itu lebih memilih dunia nya dari pada titipan adik nya.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

begitulah kisahnya.

2024-06-16

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Friendly
2 BAB. 2 Cemas
3 BAB. 3 Ngilu
4 BAB. 4 Berusaha
5 BAB. 5 Kabur
6 BAB. 6 Mencari Alasan
7 BAB. 7 Sandiwara
8 BAB. 8 Memaksa
9 BAB. 9 Misterius
10 BAB. 10 Terkejut
11 BAB. 11 Kemana
12 BAB. 12 Menikah
13 BAB. 13 Arleta
14 BAB. 14 Terkuak
15 BAB. 15 Mencoba pergi
16 BAB. 16 Berdamai dengan keadaan
17 BAB. 17 Pertemuan
18 BAB. 18 Privasi
19 BAB. 19 Rencana
20 BAB. 20 Sakit
21 BAB. 21 Bersemangat
22 BAB. 22 Berpindah
23 BAB. 23 Majalah masalah
24 BAB. 24 Cidera
25 BAB. 25 Keluar Rumah
26 BAB. 26 Membujuk
27 BAB. 27 Hampir
28 BAB. 28 Masa lalu
29 BAB. 29 Pembayaran di muka
30 BAB. 30 Merayu
31 BAB. 31 Mangga mengkal
32 BAB. 32 Tamu
33 BAB. 33 Pingsan
34 BAB. 34 Kronologi
35 BAB. 35 Hari pertama
36 BAB. 36 Terancam
37 BAB. 37 Berubah
38 BAB. 38 Nakal
39 BAB. 39 Penyusup
40 BAB. 40 Ke dua
41 BAB. 41 Aneh
42 BAB. 42 Tidak ingat
43 BAB. 43 Mencoba
44 BAB. 44 Bercerita jujur
45 BAB. 45 Cemburu
46 BAB. 46 Dingin
47 BAB. 47 Gaduh
48 BAB. 48 Mengulur
49 BAB. 49 Kejutan
50 BAB. 50 Mundur
51 BAB. 51 Pulang lagi
52 BAB. 52 Permohonan cerai
53 BAB. 53 Salah
54 BAB. 54 Tuduhann
55 BAB. 55 Kejutan
56 BAB. 56 Salah
57 BAB. 57 Jengkel
58 BAB. 58 Masih marah
59 BAB. 59 Mabuk
60 BAB. 60 Es cincau
61 BAB. 61 Di kelabui
62 BAB. 62 Pengkhianat
63 BAB. 63 Kritis
64 BAB. 64 Tuntutan
65 BAB. 65 Lapar
66 BAB. 66 Memulai
67 BAB. 67 Kejar kejaran
68 BAB. 68 Bertemu
69 BAB. 69 Sisi lain
70 BAB. 70 Jatuh sakit
71 BAB. 71 Bagi tugas
72 BAB. 72 Target sebenarnya
73 BAB. 73 Target utama
74 BAB. 74 Melapor
75 BAB. 75 Pulang
76 BAB. 76 Siapa
77 BAB. 77 Briel
78 BAB. 78 Sari "Korban"
79 BAB. 79 Tidak berdaya
80 BAB. 80 Pucat
81 BAB. 81 Tidak jelas
82 BAB. 82 Rencana dan Dugaan
83 BAB. 83 Selingkuh?
84 BAB. 84 Menyerah
85 BAB. 85 Garis dua
86 BAB. 86 Menyela waktu
87 BAB. 87 Cerita
88 BAB. 88 Maksud jahat
89 BAB. 89 Hampir saja
90 BAB. 90 Puncak
91 BAB. 91 Singkat padat jelas
92 BAB. 92 Coba coba
93 BAB. 93 Awal
94 BAB. 94 Candu
95 BAB. 95 Salah bicara
96 BAB. 96 Janji
97 BAB. 97 Perubahan
98 BAB. 98 Harapan
99 BAB. 99 Keturunan
100 BAB. 100 Posesif
101 Promo Karya Baru
102 BAB. 101 Bertemu
103 BAB. 102 Obrolan
104 BAB. 103 Berjumpa
105 BONCHAP
106 BONCHAP
107 BONCHAP
108 BONCHAP
109 BONCHAP
110 BONCHAP
111 BONCHAP
112 BONCHAP TAMAT
Episodes

Updated 112 Episodes

1
BAB. 1 Friendly
2
BAB. 2 Cemas
3
BAB. 3 Ngilu
4
BAB. 4 Berusaha
5
BAB. 5 Kabur
6
BAB. 6 Mencari Alasan
7
BAB. 7 Sandiwara
8
BAB. 8 Memaksa
9
BAB. 9 Misterius
10
BAB. 10 Terkejut
11
BAB. 11 Kemana
12
BAB. 12 Menikah
13
BAB. 13 Arleta
14
BAB. 14 Terkuak
15
BAB. 15 Mencoba pergi
16
BAB. 16 Berdamai dengan keadaan
17
BAB. 17 Pertemuan
18
BAB. 18 Privasi
19
BAB. 19 Rencana
20
BAB. 20 Sakit
21
BAB. 21 Bersemangat
22
BAB. 22 Berpindah
23
BAB. 23 Majalah masalah
24
BAB. 24 Cidera
25
BAB. 25 Keluar Rumah
26
BAB. 26 Membujuk
27
BAB. 27 Hampir
28
BAB. 28 Masa lalu
29
BAB. 29 Pembayaran di muka
30
BAB. 30 Merayu
31
BAB. 31 Mangga mengkal
32
BAB. 32 Tamu
33
BAB. 33 Pingsan
34
BAB. 34 Kronologi
35
BAB. 35 Hari pertama
36
BAB. 36 Terancam
37
BAB. 37 Berubah
38
BAB. 38 Nakal
39
BAB. 39 Penyusup
40
BAB. 40 Ke dua
41
BAB. 41 Aneh
42
BAB. 42 Tidak ingat
43
BAB. 43 Mencoba
44
BAB. 44 Bercerita jujur
45
BAB. 45 Cemburu
46
BAB. 46 Dingin
47
BAB. 47 Gaduh
48
BAB. 48 Mengulur
49
BAB. 49 Kejutan
50
BAB. 50 Mundur
51
BAB. 51 Pulang lagi
52
BAB. 52 Permohonan cerai
53
BAB. 53 Salah
54
BAB. 54 Tuduhann
55
BAB. 55 Kejutan
56
BAB. 56 Salah
57
BAB. 57 Jengkel
58
BAB. 58 Masih marah
59
BAB. 59 Mabuk
60
BAB. 60 Es cincau
61
BAB. 61 Di kelabui
62
BAB. 62 Pengkhianat
63
BAB. 63 Kritis
64
BAB. 64 Tuntutan
65
BAB. 65 Lapar
66
BAB. 66 Memulai
67
BAB. 67 Kejar kejaran
68
BAB. 68 Bertemu
69
BAB. 69 Sisi lain
70
BAB. 70 Jatuh sakit
71
BAB. 71 Bagi tugas
72
BAB. 72 Target sebenarnya
73
BAB. 73 Target utama
74
BAB. 74 Melapor
75
BAB. 75 Pulang
76
BAB. 76 Siapa
77
BAB. 77 Briel
78
BAB. 78 Sari "Korban"
79
BAB. 79 Tidak berdaya
80
BAB. 80 Pucat
81
BAB. 81 Tidak jelas
82
BAB. 82 Rencana dan Dugaan
83
BAB. 83 Selingkuh?
84
BAB. 84 Menyerah
85
BAB. 85 Garis dua
86
BAB. 86 Menyela waktu
87
BAB. 87 Cerita
88
BAB. 88 Maksud jahat
89
BAB. 89 Hampir saja
90
BAB. 90 Puncak
91
BAB. 91 Singkat padat jelas
92
BAB. 92 Coba coba
93
BAB. 93 Awal
94
BAB. 94 Candu
95
BAB. 95 Salah bicara
96
BAB. 96 Janji
97
BAB. 97 Perubahan
98
BAB. 98 Harapan
99
BAB. 99 Keturunan
100
BAB. 100 Posesif
101
Promo Karya Baru
102
BAB. 101 Bertemu
103
BAB. 102 Obrolan
104
BAB. 103 Berjumpa
105
BONCHAP
106
BONCHAP
107
BONCHAP
108
BONCHAP
109
BONCHAP
110
BONCHAP
111
BONCHAP
112
BONCHAP TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!