BAB. 18 Privasi

Seperti yang diharapkan Kinanti,pertemuan dua keluarga untuk mendekatkan Aldo dan Ghea.Namun tidak di sambut indah oleh Aldo,lelaki itu bahkan terus menghindar ketika Ghea mendekati.

Tubuhnya bersama keluarga namun pikiran nya mengarah hanya ke Leta.

Mencari waktu untuk bisa berbicara dengan Leta sangat susah,ia bahkan hanya bisa melihat lewat layar ponsel nya.

"Al..." seru Ghea,gadis itu pun mendekat.

Merasa dirinya di panggil Aldo hanya menoleh sekilas lalu kembali ke ponsel nya mematikan sambungan telfon dengan Gandi.

"Aldo,aku mencari kemana mana untung saja bertemu mamah di depan pintu!"

Diam,Aldo tidak menjawab ia terus melihat layar benda pipih nya.Membuka satu persatu foto yang sari kirim kepada nya.

"Aldo... Aku bertanya kepada mu!" Ghea mencoba merebut ponsel Aldo,lelaki itu pun merasa Ghea melewati batas.

"Jaga tingkah mu,ini ponsel dan privasi ku!" ucap Aldo.

"Aku sedang bicara dengan mu bagaimana bisa kau memandangi ponsel mu terus menerus.Aku calon istri mu Al!" ujar Ghea,gadis itu sungguh sangat percaya diri.

Aldo menatap wajah Ghea dekat "Baru calon,jangan percaya diri dulu!" ia pun berlalu dari sana dan meninggalkan Ghea sendiri.

Bukan nya jera dan berhenti di sana, Ghea masih saja menguntit Aldo dan mencoba menyamai langkah yang panjang dan tegap.Mana mungkin Ghea bisa meraih Aldo,yang ia tahu Kinanti sudah memastikan jika Aldo mau dinikahkan dengan nya tanpa tapi.

"Bagaimana jika kita memilih tanggal nya sekalian?!"

"Mah!..."

.

.

.

"Bisa tidak jangan mengikuti ku terus,aku juga ingin sendiri,aku punya privasi!" ucap Leta,nada nya seolah menekan dan ia tidak suka.

"Tapi nona ini perintah dan saya hanya..."

Blamm!!

"Nona...Nona...Nonaaa... Buka pintunya,saya mohon jangan mempersulit kami, Nona ayolah buka pintunya!" hingga sari lelah mencoba merayu nona nya yang tak kunjung membuka pintu kamar.Ia pun turun ke bawah meminta bantuan Gandi,namun Gandi juga sedang di dalam kamar nya dan Sari enggan mengganggu.Akhirnya sari pergi ke dapur untuk meminta tolong pada Pak Lee,namun lelaki gemulai itu malah tersenyum tangan nya menutupi bibir.

"Pak bantu aku membujuk nona,ayolah Pak Lee"

"Biarkan saja, benar apa katanya.Ia juga butuh privasi,tugas mu laporkan saja pada Tuan!" saran Lee pada Sari.

Sari pun menghela nafas pasrah,ia merogoh kantung bajunya dan membuka ponsel.Dengan cepat memberikan kabar pada Aldo jika Leta mengurung diri di kamar

Bip!!

Biarkan saja,aku punya kunci cadangan.Dia tidak akan melukai diri nya sendiri,nanti aku akan pulang!

Begitulah isi pesan singkat Aldo pada Sari.

.

.

.

Sebelas hari kemudian.

Ucapan Aldo hanya bualan semata,nyatanya ia tidak kunjung datang.Bisa dibilang sebagian apa yang Aldo ucapkan tentang Leta benar.Wanita itu membuka pintu kamar nya di waktu makan tiba.

Hanya membuka dan tidak keluar,tugas Sari hanya melayani dan mengingatkan waktu makan mandi dan jika sudah pagi hari tirai belum dibuka Sari pasti tidak akan beranjak dari depan pintu hingga ada jawaban dari Leta.

"Selamat pagi nona?" ucap Sari,tangan nya mendorong membawa masuk troli makanan.

"Sudah mandi non?" tanya Sari lagi,namun Leta hanya menggeleng dan sesekali memegang kepala nya.

"Nona sakit?" tanya Sari mencoba mengetahui keadaan Leta.

"Kepala ku pusing Mba..Dimana rumah sakit disini atau apotik?" tanya Leta, Sari mengerutkan keningnya.

"Bagian mana yang sakit,apa tidak bisa ditahan?"

Sari berusaha mendekati dan menyentuh,namun Leta enggan di pegang oleh Sari.

"Aku ingin pulang,biasa nya punggung ku dikerik oleh Ibu jika seperti ini.Rasanya ingin tidur sepanjang hari!"

"Kalau begitu saya yang akan mengerik Nona!" tangan nya sudah akan mencari minyak angin namun Leta menolak dan lebih memilih merebahkan diri kembali.

"Aku butuh obat apa saja yang penting bisa menurunkan sakit kepala ku!" ujar Leta.

Semakin bertambah bingung pula Sari menanggapi nya,tidak mungkin ia memberikan obat asal untuk nona nya,lagi pula tidak ada stok obat apapun disini.Semua yang sakit di pulangkan dan akan kembali lagi setelah sembuh.

"Tapi saya tidak tahu tentang obat.." suara Sari lirih.

"Dimana kotak P3K biar aku sendiri yang mencarinya!" tawar Leta pada sari,ia mulai beranjak dari ranjang namun secepat kilat sari melangkah ke depan pintu dalam.

"Jangan,biarkan saya saja yang mencari nya!"

Pergerakan sari membuat Leta curiga pasal nya ia mencoba menarik kunci lalu menutup nya dari luar.

"Mba.. Mba.Sarii..." akhirnya hanya sebuah nama Leta memanggil sari karena ia berlari dari ranjang hingga menabrak pintu yang di tutup dari luar oleh Sari.

"Sari!!!... Buka pintunya,aku tidak mau dikunci dari luar Sari!" teriak Leta namun sia sia sari bahkan sudah berlalu dari depan kamar nya.

Tubuh Leta melorot,ia merasa menjadi tawanan,walau mengunci dirinya ataupun dikunci dari luar.

Bibirnya pun mendesis saat merasakan kening yang sedikit sakit karena terbentur pintu.

.

.

.

Membuat Leta menjadi ketergantungan pada Aldo,wanita itu merasa hanya Aldo yang bisa membebaskan dari ini semua karena Aldo yang membuat nya jatuh terlalu dalam.

Menunggu Aldo hingga hampir dua Minggu lamanya dan ini hari ke tiga belas dia berada di sana,tubuhnya sudah letih untuk menentang sari dan pengawal.Bahkan ia tidak punya tenaga untuk berdebat dengan siapapun termasuk Gandi yang sering di sana.

"Nona..."

Sari membuka kunci kamar dan masuk,mendapati Leta yang merebahkan diri.Wanita itu pun menoleh pada Sari yang membawakan nya lagi dan lagi makanan.Setelah hari itu Lee dan Sari membuatkan Leta makanan yang cocok di lidah nya.

Tap

Tap

Tap

"Arleta Adelia.."

Leta menoleh dan seketika mata nya membola.

"Aldo...!" ia turun dari ranjang setengah berlari menghampiri lelaki itu.Memeluk,lengan nya melingkar di leher.

Kaget tentu saja,Aldo tidak menyangka jika wanita yang bandel,galak,dan urakan di pelukan nya akan menyambut seperti ini.

"Bawa aku pergi dari sini,aku bosan,aku bosan dengan orang orang mu,anak buah mu,dan sari mengunci ku di dalam kamar lama.Aku bukan tawanan mu yang akan di tumbalkan kan.Bawa aku keluar dari sini Aldo!"

Lebih terkejut dengan ucapan Leta barusan,wanita nya merasa terkekang dan tidak terima dengan mereka.

"Untuk apa pergi dari sini,ini rumah mu.Rumah kita!" jawab Aldo.

Mendengar itu jeratan tangan Leta mengendur,ia pun mundur.

"Kita tidak seperti itu,aku asing dan terpenjara disini.Aku ingin pulang Aldo!"

Sari bahkan diam melihat adegan itu,begitu juga Aldo melirik pada Sari.

"Keluar lah Sar,aku butuh privasi dengan Leta!" perintah Aldo.

Sari pun membungkukkan tubuhnya berlalu dari sana, meninggalkan Tuan dan Nona nya.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

ditawan dalam sangkar emas.

2024-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Friendly
2 BAB. 2 Cemas
3 BAB. 3 Ngilu
4 BAB. 4 Berusaha
5 BAB. 5 Kabur
6 BAB. 6 Mencari Alasan
7 BAB. 7 Sandiwara
8 BAB. 8 Memaksa
9 BAB. 9 Misterius
10 BAB. 10 Terkejut
11 BAB. 11 Kemana
12 BAB. 12 Menikah
13 BAB. 13 Arleta
14 BAB. 14 Terkuak
15 BAB. 15 Mencoba pergi
16 BAB. 16 Berdamai dengan keadaan
17 BAB. 17 Pertemuan
18 BAB. 18 Privasi
19 BAB. 19 Rencana
20 BAB. 20 Sakit
21 BAB. 21 Bersemangat
22 BAB. 22 Berpindah
23 BAB. 23 Majalah masalah
24 BAB. 24 Cidera
25 BAB. 25 Keluar Rumah
26 BAB. 26 Membujuk
27 BAB. 27 Hampir
28 BAB. 28 Masa lalu
29 BAB. 29 Pembayaran di muka
30 BAB. 30 Merayu
31 BAB. 31 Mangga mengkal
32 BAB. 32 Tamu
33 BAB. 33 Pingsan
34 BAB. 34 Kronologi
35 BAB. 35 Hari pertama
36 BAB. 36 Terancam
37 BAB. 37 Berubah
38 BAB. 38 Nakal
39 BAB. 39 Penyusup
40 BAB. 40 Ke dua
41 BAB. 41 Aneh
42 BAB. 42 Tidak ingat
43 BAB. 43 Mencoba
44 BAB. 44 Bercerita jujur
45 BAB. 45 Cemburu
46 BAB. 46 Dingin
47 BAB. 47 Gaduh
48 BAB. 48 Mengulur
49 BAB. 49 Kejutan
50 BAB. 50 Mundur
51 BAB. 51 Pulang lagi
52 BAB. 52 Permohonan cerai
53 BAB. 53 Salah
54 BAB. 54 Tuduhann
55 BAB. 55 Kejutan
56 BAB. 56 Salah
57 BAB. 57 Jengkel
58 BAB. 58 Masih marah
59 BAB. 59 Mabuk
60 BAB. 60 Es cincau
61 BAB. 61 Di kelabui
62 BAB. 62 Pengkhianat
63 BAB. 63 Kritis
64 BAB. 64 Tuntutan
65 BAB. 65 Lapar
66 BAB. 66 Memulai
67 BAB. 67 Kejar kejaran
68 BAB. 68 Bertemu
69 BAB. 69 Sisi lain
70 BAB. 70 Jatuh sakit
71 BAB. 71 Bagi tugas
72 BAB. 72 Target sebenarnya
73 BAB. 73 Target utama
74 BAB. 74 Melapor
75 BAB. 75 Pulang
76 BAB. 76 Siapa
77 BAB. 77 Briel
78 BAB. 78 Sari "Korban"
79 BAB. 79 Tidak berdaya
80 BAB. 80 Pucat
81 BAB. 81 Tidak jelas
82 BAB. 82 Rencana dan Dugaan
83 BAB. 83 Selingkuh?
84 BAB. 84 Menyerah
85 BAB. 85 Garis dua
86 BAB. 86 Menyela waktu
87 BAB. 87 Cerita
88 BAB. 88 Maksud jahat
89 BAB. 89 Hampir saja
90 BAB. 90 Puncak
91 BAB. 91 Singkat padat jelas
92 BAB. 92 Coba coba
93 BAB. 93 Awal
94 BAB. 94 Candu
95 BAB. 95 Salah bicara
96 BAB. 96 Janji
97 BAB. 97 Perubahan
98 BAB. 98 Harapan
99 BAB. 99 Keturunan
100 BAB. 100 Posesif
101 Promo Karya Baru
102 BAB. 101 Bertemu
103 BAB. 102 Obrolan
104 BAB. 103 Berjumpa
105 BONCHAP
106 BONCHAP
107 BONCHAP
108 BONCHAP
109 BONCHAP
110 BONCHAP
111 BONCHAP
112 BONCHAP TAMAT
Episodes

Updated 112 Episodes

1
BAB. 1 Friendly
2
BAB. 2 Cemas
3
BAB. 3 Ngilu
4
BAB. 4 Berusaha
5
BAB. 5 Kabur
6
BAB. 6 Mencari Alasan
7
BAB. 7 Sandiwara
8
BAB. 8 Memaksa
9
BAB. 9 Misterius
10
BAB. 10 Terkejut
11
BAB. 11 Kemana
12
BAB. 12 Menikah
13
BAB. 13 Arleta
14
BAB. 14 Terkuak
15
BAB. 15 Mencoba pergi
16
BAB. 16 Berdamai dengan keadaan
17
BAB. 17 Pertemuan
18
BAB. 18 Privasi
19
BAB. 19 Rencana
20
BAB. 20 Sakit
21
BAB. 21 Bersemangat
22
BAB. 22 Berpindah
23
BAB. 23 Majalah masalah
24
BAB. 24 Cidera
25
BAB. 25 Keluar Rumah
26
BAB. 26 Membujuk
27
BAB. 27 Hampir
28
BAB. 28 Masa lalu
29
BAB. 29 Pembayaran di muka
30
BAB. 30 Merayu
31
BAB. 31 Mangga mengkal
32
BAB. 32 Tamu
33
BAB. 33 Pingsan
34
BAB. 34 Kronologi
35
BAB. 35 Hari pertama
36
BAB. 36 Terancam
37
BAB. 37 Berubah
38
BAB. 38 Nakal
39
BAB. 39 Penyusup
40
BAB. 40 Ke dua
41
BAB. 41 Aneh
42
BAB. 42 Tidak ingat
43
BAB. 43 Mencoba
44
BAB. 44 Bercerita jujur
45
BAB. 45 Cemburu
46
BAB. 46 Dingin
47
BAB. 47 Gaduh
48
BAB. 48 Mengulur
49
BAB. 49 Kejutan
50
BAB. 50 Mundur
51
BAB. 51 Pulang lagi
52
BAB. 52 Permohonan cerai
53
BAB. 53 Salah
54
BAB. 54 Tuduhann
55
BAB. 55 Kejutan
56
BAB. 56 Salah
57
BAB. 57 Jengkel
58
BAB. 58 Masih marah
59
BAB. 59 Mabuk
60
BAB. 60 Es cincau
61
BAB. 61 Di kelabui
62
BAB. 62 Pengkhianat
63
BAB. 63 Kritis
64
BAB. 64 Tuntutan
65
BAB. 65 Lapar
66
BAB. 66 Memulai
67
BAB. 67 Kejar kejaran
68
BAB. 68 Bertemu
69
BAB. 69 Sisi lain
70
BAB. 70 Jatuh sakit
71
BAB. 71 Bagi tugas
72
BAB. 72 Target sebenarnya
73
BAB. 73 Target utama
74
BAB. 74 Melapor
75
BAB. 75 Pulang
76
BAB. 76 Siapa
77
BAB. 77 Briel
78
BAB. 78 Sari "Korban"
79
BAB. 79 Tidak berdaya
80
BAB. 80 Pucat
81
BAB. 81 Tidak jelas
82
BAB. 82 Rencana dan Dugaan
83
BAB. 83 Selingkuh?
84
BAB. 84 Menyerah
85
BAB. 85 Garis dua
86
BAB. 86 Menyela waktu
87
BAB. 87 Cerita
88
BAB. 88 Maksud jahat
89
BAB. 89 Hampir saja
90
BAB. 90 Puncak
91
BAB. 91 Singkat padat jelas
92
BAB. 92 Coba coba
93
BAB. 93 Awal
94
BAB. 94 Candu
95
BAB. 95 Salah bicara
96
BAB. 96 Janji
97
BAB. 97 Perubahan
98
BAB. 98 Harapan
99
BAB. 99 Keturunan
100
BAB. 100 Posesif
101
Promo Karya Baru
102
BAB. 101 Bertemu
103
BAB. 102 Obrolan
104
BAB. 103 Berjumpa
105
BONCHAP
106
BONCHAP
107
BONCHAP
108
BONCHAP
109
BONCHAP
110
BONCHAP
111
BONCHAP
112
BONCHAP TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!