"Aku serahkan Letta kepada mu Mbak Sar!" Ucap Aldo dan di angguki oleh Sari, wanita itu adalah asisten rumah tangga di rumah baru Aldo.
Padahal sudah ditutup rapat berita kepulangan Aldo ke kota nya,namun nyonya Kinanti tetap jauh lebih cerdik.Itu tidak lain tidak bukan karena asistennya yang sudah lama mengenali keluarga nya.
Melaporkan dengan cepat kepada bos nya,Bu Tanu biasa Aldo memanggil wanita yang lebih muda dari Mamah nya.
"Siapa dia Aldo?"
Tanya wanita itu singkat,Aldo sengaja tidak bercerita apapun kepada Tanu,pasalnya wanita itu melihat sendiri Aldo menggendong Leta dari mobil hingga ke dalam kamar.Bukan kamar tamu atau pun kamar pembantu,melainkan kamar utama dan di pastikan itu juga kamar Aldo.
"Istri ku..."
Bu Tanu terdiam,ia hanya melihat anak bosnya dari spion bagian dalam.Aldo yang di pandang pun tahu,ia berdecak dan merubah posisi duduk nya.
"Apa yang bisa aku percaya?" tanya wanita itu lagi.
"Akan.. secepatnya" jawab Aldo kembali,ia mulai gelisah dengan pertanyaan lain nanti nya.
"Ma-Maksud ku dia se-sedang hamil anak ku!"
Terkejut,tidak Tanu hanya mengangkat alisnya.Wanita itu melihat ekspresi tubuh anak bos nya lewat spion.
Ia pun sudah bisa menebak jika bos besar nya pasti tidak tahu sama sekali.
Mengutak Atik gadget di tangan nya,ia menemukan pengeluaran Aldo beberapa hari lalu yang sangat fantastis,hingga Tanu membuang wajah ke arah jendela.
"Ahyss.... Butan,kenapa aku tidak satu mobil dengan Gandi saja.Tidak seharusnya aku dengan mu!" umpat Aldo,ia merasa terintimidasi dengan Tanu yang terus mengorek informasi dirinya selama di kota sebelumnya.
"Nyonya besar yang memerintahkan ini" jawab Tanu,ia memberikan sebuah alat berbentuk kotak pipih kecil pada Aldo.
Aldo jelas saja tahu itu apa.Berkas assessment untuk semua dana yang ia keluarkan.
"Ini hanya tanda tangan ku kan,tidak dengan Mamah?" tanya Aldo,jangan ditanya wajahnya bahkan sudah khawatir dan cemas.
"Sesuai ucapan Gandi,tidak ada yang tahu!"
Bugh!!
Aldo memukul sandaran kursi milik Tanu.
Wanita itu hanya merasa terkejut,mata melirik kursi bagian belakang.
"Jangan pernah bilang Mamah Butan?!"
Butan hanya mengangguk,ia mengerti dengan nominal yang Aldo gontor kan hanya untuk seorang gadis yang bahkan Tanu belum tahu latar belakang nya karena Gandi tidak bisa di desak untuk berkata jujur.
Lama tidak mendapati Aldo berulah sejak kelulusan perguruan tinggi negri di kota nya.Aldo berusaha keras untuk menjadi lelaki baik dan tidak pembangkang hanya karena Leta,wajar saja jika Bu Tanu yang notabene nya adalah orang lama mengabdi pada keluarga itu,tahu jika puncak dari keinginan Aldo adalah ini.
.
.
.
Mengerjapkan mata nya setelah hampir tujuh jam tertidur,Leta merasa kan ranjang yang berbeda dengan ruangan yang asing.Meregangkan tubuhnya,serasa kaku dan tidak nyaman.
Ia terkejut ketika seseorang berada di sebelah nya.Mata nya pun menajam.
"Selamat sore..."
Bukan menjawab Leta mengedarkan pandangan,mencari jendela atau celah sedikit di ruangan itu.
"Sore?.." ucap Leta mengulangi perkataan wanita di sebelahnya.
Memakai pakaian bak seorang binatu,dan apron di dada nya.
Wanita itu pun mengangguk "Jam di dinding pukul empat lebih empat puluh menit,ini sore hari nona!"
Mendengar Sari memanggilnya nona,Leta makin tidak mengerti.Ia pun mencoba bangun.Sari pun mendekat mencoba membantu nya namun sayang Leta menarik lengan nya menolak bantuan Sari.
"Aku bisa sendiri.." Leta mulai asing dengan ruangan yang ia tempati,mengedarkan pandangan melihat sekitar yang bahkan sama sekali tidak ia kenali.
"Ehekmmm... Maaf Nona,ini rumah anda dan..."
"Hah?!... Rumahku?sejak kapan aku punya rumah,ayo coba cubit yang keras lengan ku,ayo cubit!" Paksa Leta pada Sari,hingga ia menarik narik jemari wanita di sebelahnya pun enggan.
"Maaf nona,saya tidak bisa.Tuan akan marah nanti jika tahu!"
"Tuan?..." makin penasaran Leta di buat nya.
"Ya Tuan.. Ini rumah Tuan Aldo bersama Anda,namun Tuan Aldo sedang pergi untuk beberapa saat karena ada keperluan.Saya ditugaskan untuk menjaga dan menemani nona di rumah ini!"
Leta menghela nafas nya kasar,tidak menyangka jika ini rumah dan sungguhan.
Aldo sinting!
Umpatnya dalam hati,membuka selimut tebalnya ia pun beranjak dari ranjang meraih pintu yang menghubungkan ke balkon.
"Astaga!...Sshh!! Aku seperti Dejavu,bos mu juga melakukan ini padaku saat itu!" ucap Leta pada Sari yang sudah ada di sebelahnya.
"Mau kemana?" tanya Sari.
"Aku hanya ingin melihat lihat luar rumah ini!" ucap Leta.
Mengerti akan kemauan Leta, Sari pun membuka kan jendela sekaligus tirai satu persatu.Leta sudah lebih dulu keluar,ia merasa sangat asing dan tidak mengerti dengan apa yang ia lihat.
Kenapa semua nya merasa asing bagiku?!
Melihat dengan detail rumah itu,penjagaan banyak dan ada dimana mana.Bahkan mereka pun membungkukkan badan nya tanpa mendongak.
Mereka apa-apaan sih?
Ucap Leta lagi di dalam hati.
"Yang di sana Pak Jang..." tiba tiba sari bersuara,Leta pun hanya menoleh sekilas pada wanita itu.
"Yang di sebelah sana Pak Gun,dan di sebelah mereka semua itu anak buah nya.Kalau nona menginginkan apapun atau merasa tidak nyaman jika nanti keluar rumah atau sekedar ingin jalan jalan bisa minta tolong mereka untuk menemani" ucap Sari,namun Leta tidak begitu mendengarkan ia sibuk menatap tulisan di depan rumah sana.
Sari yang mengerti itu pun tersenyum "Ya yang anda lihat itu benar,ini bukan di kota lama nona tinggal.Jika ditempuh dengan kendaraan darat bisa berhari hari baru sampai!" jelas Sari singkat.
Awal nya mendengarkan lalu Leta merasa frustasi karena ini nyata,tubuhnya merosot dan seketika sari mencoba menopang namun Leta tidak mau.
"Ini kelewatan!" ucap Leta lirih namun penuh penekanan.
Menggeram,ia pun beranjak dan berlari masuk ke dalam kamar membuka pintu keluar.
"Al.. Aldoo!!.." seru Leta berkali kali.
Sari pun terpaksa harus mengikuti nya.Meski langkahnya kalah dengan Leta yang notabene nya bertubuh tinggi langkahnya lebar.
"Nona aku sudah memberitahu mu berapa kali Tuan tidak ada di rumah ini,ia sedang pergi.."
Awalnya langkah Leta ragu ingin kemana,melihat tangga ia pun turun dengan langkah cepat nya.Bibirnya terus memanggil Aldo dan mengumpatnya.
"Jangan lari Nona,kau bisa terjatuh dan kami akan kena hukuman!"
Mengandalkan logika nya jika ada pintu besar pasti itu lah jalan keluar.
"Nona tunggu!! Aku mohon berhenti di sana!!" teriak Sari yang terus mencoba mengejar.
Ceklek!!
Benar saja Leta bisa melihat pemandangan dengan hamparan rerumputan yang luas.
"Pak jangan biarkan Nona keluar!!"
Teriak Sari dari depan pintu,mereka yang ada di halaman pun menoleh semua.Penjagaan di perketat.Entah dari mana datang nya tiba tiba sekelompok orang ada di depan gerbang.
-
-
"Persetan dengan perintah nya,akan menjadi lebih susah jika dia pergi!!"
.
.
.
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
bagaimana selanjutnya?
2024-06-19
0