BAB. 15 Mencoba pergi

"Aku serahkan Letta kepada mu Mbak Sar!" Ucap Aldo dan di angguki oleh Sari, wanita itu adalah asisten rumah tangga di rumah baru Aldo.

Padahal sudah ditutup rapat berita kepulangan Aldo ke kota nya,namun nyonya Kinanti tetap jauh lebih cerdik.Itu tidak lain tidak bukan karena asistennya yang sudah lama mengenali keluarga nya.

Melaporkan dengan cepat kepada bos nya,Bu Tanu biasa Aldo memanggil wanita yang lebih muda dari Mamah nya.

"Siapa dia Aldo?"

Tanya wanita itu singkat,Aldo sengaja tidak bercerita apapun kepada Tanu,pasalnya wanita itu melihat sendiri Aldo menggendong Leta dari mobil hingga ke dalam kamar.Bukan kamar tamu atau pun kamar pembantu,melainkan kamar utama dan di pastikan itu juga kamar Aldo.

"Istri ku..."

Bu Tanu terdiam,ia hanya melihat anak bosnya dari spion bagian dalam.Aldo yang di pandang pun tahu,ia berdecak dan merubah posisi duduk nya.

"Apa yang bisa aku percaya?" tanya wanita itu lagi.

"Akan.. secepatnya" jawab Aldo kembali,ia mulai gelisah dengan pertanyaan lain nanti nya.

"Ma-Maksud ku dia se-sedang hamil anak ku!"

Terkejut,tidak Tanu hanya mengangkat alisnya.Wanita itu melihat ekspresi tubuh anak bos nya lewat spion.

Ia pun sudah bisa menebak jika bos besar nya pasti tidak tahu sama sekali.

Mengutak Atik gadget di tangan nya,ia menemukan pengeluaran Aldo beberapa hari lalu yang sangat fantastis,hingga Tanu membuang wajah ke arah jendela.

"Ahyss.... Butan,kenapa aku tidak satu mobil dengan Gandi saja.Tidak seharusnya aku dengan mu!" umpat Aldo,ia merasa terintimidasi dengan Tanu yang terus mengorek informasi dirinya selama di kota sebelumnya.

"Nyonya besar yang memerintahkan ini" jawab Tanu,ia memberikan sebuah alat berbentuk kotak pipih kecil pada Aldo.

Aldo jelas saja tahu itu apa.Berkas assessment untuk semua dana yang ia keluarkan.

"Ini hanya tanda tangan ku kan,tidak dengan Mamah?" tanya Aldo,jangan ditanya wajahnya bahkan sudah khawatir dan cemas.

"Sesuai ucapan Gandi,tidak ada yang tahu!"

Bugh!!

Aldo memukul sandaran kursi milik Tanu.

Wanita itu hanya merasa terkejut,mata melirik kursi bagian belakang.

"Jangan pernah bilang Mamah Butan?!"

Butan hanya mengangguk,ia mengerti dengan nominal yang Aldo gontor kan hanya untuk seorang gadis yang bahkan Tanu belum tahu latar belakang nya karena Gandi tidak bisa di desak untuk berkata jujur.

Lama tidak mendapati Aldo berulah sejak kelulusan perguruan tinggi negri di kota nya.Aldo berusaha keras untuk menjadi lelaki baik dan tidak pembangkang hanya karena Leta,wajar saja jika Bu Tanu yang notabene nya adalah orang lama mengabdi pada keluarga itu,tahu jika puncak dari keinginan Aldo adalah ini.

.

.

.

Mengerjapkan mata nya setelah hampir tujuh jam tertidur,Leta merasa kan ranjang yang berbeda dengan ruangan yang asing.Meregangkan tubuhnya,serasa kaku dan tidak nyaman.

Ia terkejut ketika seseorang berada di sebelah nya.Mata nya pun menajam.

"Selamat sore..."

Bukan menjawab Leta mengedarkan pandangan,mencari jendela atau celah sedikit di ruangan itu.

"Sore?.." ucap Leta mengulangi perkataan wanita di sebelahnya.

Memakai pakaian bak seorang binatu,dan apron di dada nya.

Wanita itu pun mengangguk "Jam di dinding pukul empat lebih empat puluh menit,ini sore hari nona!"

Mendengar Sari memanggilnya nona,Leta makin tidak mengerti.Ia pun mencoba bangun.Sari pun mendekat mencoba membantu nya namun sayang Leta menarik lengan nya menolak bantuan Sari.

"Aku bisa sendiri.." Leta mulai asing dengan ruangan yang ia tempati,mengedarkan pandangan melihat sekitar yang bahkan sama sekali tidak ia kenali.

"Ehekmmm... Maaf Nona,ini rumah anda dan..."

"Hah?!... Rumahku?sejak kapan aku punya rumah,ayo coba cubit yang keras lengan ku,ayo cubit!" Paksa Leta pada Sari,hingga ia menarik narik jemari wanita di sebelahnya pun enggan.

"Maaf nona,saya tidak bisa.Tuan akan marah nanti jika tahu!"

"Tuan?..." makin penasaran Leta di buat nya.

"Ya Tuan.. Ini rumah Tuan Aldo bersama Anda,namun Tuan Aldo sedang pergi untuk beberapa saat karena ada keperluan.Saya ditugaskan untuk menjaga dan menemani nona di rumah ini!"

Leta menghela nafas nya kasar,tidak menyangka jika ini rumah dan sungguhan.

Aldo sinting!

Umpatnya dalam hati,membuka selimut tebalnya ia pun beranjak dari ranjang meraih pintu yang menghubungkan ke balkon.

"Astaga!...Sshh!! Aku seperti Dejavu,bos mu juga melakukan ini padaku saat itu!" ucap Leta pada Sari yang sudah ada di sebelahnya.

"Mau kemana?" tanya Sari.

"Aku hanya ingin melihat lihat luar rumah ini!" ucap Leta.

Mengerti akan kemauan Leta, Sari pun membuka kan jendela sekaligus tirai satu persatu.Leta sudah lebih dulu keluar,ia merasa sangat asing dan tidak mengerti dengan apa yang ia lihat.

Kenapa semua nya merasa asing bagiku?!

Melihat dengan detail rumah itu,penjagaan banyak dan ada dimana mana.Bahkan mereka pun membungkukkan badan nya tanpa mendongak.

Mereka apa-apaan sih?

Ucap Leta lagi di dalam hati.

"Yang di sana Pak Jang..." tiba tiba sari bersuara,Leta pun hanya menoleh sekilas pada wanita itu.

"Yang di sebelah sana Pak Gun,dan di sebelah mereka semua itu anak buah nya.Kalau nona menginginkan apapun atau merasa tidak nyaman jika nanti keluar rumah atau sekedar ingin jalan jalan bisa minta tolong mereka untuk menemani" ucap Sari,namun Leta tidak begitu mendengarkan ia sibuk menatap tulisan di depan rumah sana.

Sari yang mengerti itu pun tersenyum "Ya yang anda lihat itu benar,ini bukan di kota lama nona tinggal.Jika ditempuh dengan kendaraan darat bisa berhari hari baru sampai!" jelas Sari singkat.

Awal nya mendengarkan lalu Leta merasa frustasi karena ini nyata,tubuhnya merosot dan seketika sari mencoba menopang namun Leta tidak mau.

"Ini kelewatan!" ucap Leta lirih namun penuh penekanan.

Menggeram,ia pun beranjak dan berlari masuk ke dalam kamar membuka pintu keluar.

"Al.. Aldoo!!.." seru Leta berkali kali.

Sari pun terpaksa harus mengikuti nya.Meski langkahnya kalah dengan Leta yang notabene nya bertubuh tinggi langkahnya lebar.

"Nona aku sudah memberitahu mu berapa kali Tuan tidak ada di rumah ini,ia sedang pergi.."

Awalnya langkah Leta ragu ingin kemana,melihat tangga ia pun turun dengan langkah cepat nya.Bibirnya terus memanggil Aldo dan mengumpatnya.

"Jangan lari Nona,kau bisa terjatuh dan kami akan kena hukuman!"

Mengandalkan logika nya jika ada pintu besar pasti itu lah jalan keluar.

"Nona tunggu!! Aku mohon berhenti di sana!!" teriak Sari yang terus mencoba mengejar.

Ceklek!!

Benar saja Leta bisa melihat pemandangan dengan hamparan rerumputan yang luas.

"Pak jangan biarkan Nona keluar!!"

Teriak Sari dari depan pintu,mereka yang ada di halaman pun menoleh semua.Penjagaan di perketat.Entah dari mana datang nya tiba tiba sekelompok orang ada di depan gerbang.

-

-

"Persetan dengan perintah nya,akan menjadi lebih susah jika dia pergi!!"

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

bagaimana selanjutnya?

2024-06-19

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Friendly
2 BAB. 2 Cemas
3 BAB. 3 Ngilu
4 BAB. 4 Berusaha
5 BAB. 5 Kabur
6 BAB. 6 Mencari Alasan
7 BAB. 7 Sandiwara
8 BAB. 8 Memaksa
9 BAB. 9 Misterius
10 BAB. 10 Terkejut
11 BAB. 11 Kemana
12 BAB. 12 Menikah
13 BAB. 13 Arleta
14 BAB. 14 Terkuak
15 BAB. 15 Mencoba pergi
16 BAB. 16 Berdamai dengan keadaan
17 BAB. 17 Pertemuan
18 BAB. 18 Privasi
19 BAB. 19 Rencana
20 BAB. 20 Sakit
21 BAB. 21 Bersemangat
22 BAB. 22 Berpindah
23 BAB. 23 Majalah masalah
24 BAB. 24 Cidera
25 BAB. 25 Keluar Rumah
26 BAB. 26 Membujuk
27 BAB. 27 Hampir
28 BAB. 28 Masa lalu
29 BAB. 29 Pembayaran di muka
30 BAB. 30 Merayu
31 BAB. 31 Mangga mengkal
32 BAB. 32 Tamu
33 BAB. 33 Pingsan
34 BAB. 34 Kronologi
35 BAB. 35 Hari pertama
36 BAB. 36 Terancam
37 BAB. 37 Berubah
38 BAB. 38 Nakal
39 BAB. 39 Penyusup
40 BAB. 40 Ke dua
41 BAB. 41 Aneh
42 BAB. 42 Tidak ingat
43 BAB. 43 Mencoba
44 BAB. 44 Bercerita jujur
45 BAB. 45 Cemburu
46 BAB. 46 Dingin
47 BAB. 47 Gaduh
48 BAB. 48 Mengulur
49 BAB. 49 Kejutan
50 BAB. 50 Mundur
51 BAB. 51 Pulang lagi
52 BAB. 52 Permohonan cerai
53 BAB. 53 Salah
54 BAB. 54 Tuduhann
55 BAB. 55 Kejutan
56 BAB. 56 Salah
57 BAB. 57 Jengkel
58 BAB. 58 Masih marah
59 BAB. 59 Mabuk
60 BAB. 60 Es cincau
61 BAB. 61 Di kelabui
62 BAB. 62 Pengkhianat
63 BAB. 63 Kritis
64 BAB. 64 Tuntutan
65 BAB. 65 Lapar
66 BAB. 66 Memulai
67 BAB. 67 Kejar kejaran
68 BAB. 68 Bertemu
69 BAB. 69 Sisi lain
70 BAB. 70 Jatuh sakit
71 BAB. 71 Bagi tugas
72 BAB. 72 Target sebenarnya
73 BAB. 73 Target utama
74 BAB. 74 Melapor
75 BAB. 75 Pulang
76 BAB. 76 Siapa
77 BAB. 77 Briel
78 BAB. 78 Sari "Korban"
79 BAB. 79 Tidak berdaya
80 BAB. 80 Pucat
81 BAB. 81 Tidak jelas
82 BAB. 82 Rencana dan Dugaan
83 BAB. 83 Selingkuh?
84 BAB. 84 Menyerah
85 BAB. 85 Garis dua
86 BAB. 86 Menyela waktu
87 BAB. 87 Cerita
88 BAB. 88 Maksud jahat
89 BAB. 89 Hampir saja
90 BAB. 90 Puncak
91 BAB. 91 Singkat padat jelas
92 BAB. 92 Coba coba
93 BAB. 93 Awal
94 BAB. 94 Candu
95 BAB. 95 Salah bicara
96 BAB. 96 Janji
97 BAB. 97 Perubahan
98 BAB. 98 Harapan
99 BAB. 99 Keturunan
100 BAB. 100 Posesif
101 Promo Karya Baru
102 BAB. 101 Bertemu
103 BAB. 102 Obrolan
104 BAB. 103 Berjumpa
105 BONCHAP
106 BONCHAP
107 BONCHAP
108 BONCHAP
109 BONCHAP
110 BONCHAP
111 BONCHAP
112 BONCHAP TAMAT
Episodes

Updated 112 Episodes

1
BAB. 1 Friendly
2
BAB. 2 Cemas
3
BAB. 3 Ngilu
4
BAB. 4 Berusaha
5
BAB. 5 Kabur
6
BAB. 6 Mencari Alasan
7
BAB. 7 Sandiwara
8
BAB. 8 Memaksa
9
BAB. 9 Misterius
10
BAB. 10 Terkejut
11
BAB. 11 Kemana
12
BAB. 12 Menikah
13
BAB. 13 Arleta
14
BAB. 14 Terkuak
15
BAB. 15 Mencoba pergi
16
BAB. 16 Berdamai dengan keadaan
17
BAB. 17 Pertemuan
18
BAB. 18 Privasi
19
BAB. 19 Rencana
20
BAB. 20 Sakit
21
BAB. 21 Bersemangat
22
BAB. 22 Berpindah
23
BAB. 23 Majalah masalah
24
BAB. 24 Cidera
25
BAB. 25 Keluar Rumah
26
BAB. 26 Membujuk
27
BAB. 27 Hampir
28
BAB. 28 Masa lalu
29
BAB. 29 Pembayaran di muka
30
BAB. 30 Merayu
31
BAB. 31 Mangga mengkal
32
BAB. 32 Tamu
33
BAB. 33 Pingsan
34
BAB. 34 Kronologi
35
BAB. 35 Hari pertama
36
BAB. 36 Terancam
37
BAB. 37 Berubah
38
BAB. 38 Nakal
39
BAB. 39 Penyusup
40
BAB. 40 Ke dua
41
BAB. 41 Aneh
42
BAB. 42 Tidak ingat
43
BAB. 43 Mencoba
44
BAB. 44 Bercerita jujur
45
BAB. 45 Cemburu
46
BAB. 46 Dingin
47
BAB. 47 Gaduh
48
BAB. 48 Mengulur
49
BAB. 49 Kejutan
50
BAB. 50 Mundur
51
BAB. 51 Pulang lagi
52
BAB. 52 Permohonan cerai
53
BAB. 53 Salah
54
BAB. 54 Tuduhann
55
BAB. 55 Kejutan
56
BAB. 56 Salah
57
BAB. 57 Jengkel
58
BAB. 58 Masih marah
59
BAB. 59 Mabuk
60
BAB. 60 Es cincau
61
BAB. 61 Di kelabui
62
BAB. 62 Pengkhianat
63
BAB. 63 Kritis
64
BAB. 64 Tuntutan
65
BAB. 65 Lapar
66
BAB. 66 Memulai
67
BAB. 67 Kejar kejaran
68
BAB. 68 Bertemu
69
BAB. 69 Sisi lain
70
BAB. 70 Jatuh sakit
71
BAB. 71 Bagi tugas
72
BAB. 72 Target sebenarnya
73
BAB. 73 Target utama
74
BAB. 74 Melapor
75
BAB. 75 Pulang
76
BAB. 76 Siapa
77
BAB. 77 Briel
78
BAB. 78 Sari "Korban"
79
BAB. 79 Tidak berdaya
80
BAB. 80 Pucat
81
BAB. 81 Tidak jelas
82
BAB. 82 Rencana dan Dugaan
83
BAB. 83 Selingkuh?
84
BAB. 84 Menyerah
85
BAB. 85 Garis dua
86
BAB. 86 Menyela waktu
87
BAB. 87 Cerita
88
BAB. 88 Maksud jahat
89
BAB. 89 Hampir saja
90
BAB. 90 Puncak
91
BAB. 91 Singkat padat jelas
92
BAB. 92 Coba coba
93
BAB. 93 Awal
94
BAB. 94 Candu
95
BAB. 95 Salah bicara
96
BAB. 96 Janji
97
BAB. 97 Perubahan
98
BAB. 98 Harapan
99
BAB. 99 Keturunan
100
BAB. 100 Posesif
101
Promo Karya Baru
102
BAB. 101 Bertemu
103
BAB. 102 Obrolan
104
BAB. 103 Berjumpa
105
BONCHAP
106
BONCHAP
107
BONCHAP
108
BONCHAP
109
BONCHAP
110
BONCHAP
111
BONCHAP
112
BONCHAP TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!