BAB. 17 Pertemuan

Terkejut dengan suara seseorang yang berdiri persis di sebelahnya Leta langsung berjingkat lalu berdiri.

"Sedang apa nona ku?" ucap lelaki gemulai disampingnya.

Seperti biasa,Leta tersenyum hambar pada lelaki itu.

"Apa di lemari ini tidak ada sayur atau bahan masakan yang lain mungkin.Di sini hanya ada beberapa kompor,memang untuk apa kompor sebanyak ini.Lalu apa yang akan di masak?" tanya Leta.

"Memang mau masak apa,bukan kah makanan sudah saya antar ke kamar?"

"Bukan mas,eh Pak... Aduh aku harus memanggil mu apa?" tanya Leta.

Lelaki di depan nya tersenyum,ia mengedipkan sebelah mata.

"Panggil aku Lee.."

"Le siapa.. Lee air mineral?"

"Iiiihhh... Tulisan nya memang L E E tapi baca nya Lii" ucap lelaki itu.

Leta pun hanya menanggapi nya dengan O saja.

Lee melihat Leta dari atas sampai bawah,dan berhenti di pinggang nya yang sangat ramping.

"Pantas saja Tuan menyukai mu.. "

Dilihat seperti itu Leta pun mundur beberapa langkah.

"Tenang saja aku tidak menyukai perempuan,aku suka nya lelaki garang!"

Mata Leta membulat,bibirnya mengulum senyum.

"Ehekmm... Yakin mau masak? Masak apa?" tanya Lee.

"Apa yang bisa dimasak?" bukan menjawab Leta balik bertanya.

"Ikut aku!" Lee berbalik menangkup kedua lengan nya di dada,kepala nya seolah mengibas rambut yang bahkan tak lebih dari yang ada di kepalanya.

Leta menutup bibirnya,ia tertegun sekaligus menahan senyum.

.

.

.

"Nona aku mohon jangan lakukan itu!" ucap Sari mencegah Leta,padahal baru memegang pisau dan akan memotong satu papan tempe untuk digoreng.

Hanya ditinggal beberapa menit,dan Aldo menelfon nya karena ia melihat cctv di ponselnya,Leta yang sedang berada di dapur.

"Biarkan Pak Lee saja nona yang mengerjakan itu,nanti Tuan bisa marah pada ku karena membiarkan mu masak!"

Leta pun terhenti dari kegiatan memotong tempenya.

"Ini hanya tempe,tidak keras dan tidak berbahaya,mana mungkin aku bisa terkena pisau.Duduk lah sana dengan Pak Lee Sari,aku akan menyelesaikan kan nya.."

Ia pun berbalik dan melanjutkan memotong tempe,lalu menaburi bumbu dan memberi nya air sedikit.Bukan hanya itu,beberapa cabai rawit,bawang,dan kencur yang hanya seruas jari ia juga mencuci lalu meletakkan nya lagi.

Sari yang berada di sana sudah gelisah takut tuan nya menelfon kembali.

Saat sudah cukup memberikan bumbu,Leta lari ke ruang penyimpanan sayur,Sari pun mengikutinya.

"Nona,biar saya saja... Pak Lee ayolah bantu aku membujuknya!" teriak Sari namun Lee tak menghiraukan,ia duduk dengan kedua kakinya di silang,tangan nya memegang pengikir kuku.

Belum juga Sari sampai di tempat penyimpanan Leta sudah kembali,Sari terengah engah mengikutinya.

"Non,biar saya saja yang menuang minyak nya!"

Telat,sari bahkan sudah menuangkan nya di wajan yang panas.Melihat itu Sari langsung menarik lengan Leta.

"Duh untung saja tidak men ciprat!"

Sari sudah panik,akhirnya ia menyerah dan hanya berdiri di dekat Leta yang menggoreng tempe lalu cabai untuk di jadikan sambal.

Beberapa saat kemudian sudah siap,Leta pun meletakkan di meja seadanya di sana.Duduk bersebelahan dengan Lee dan Sari.Kedua nya tertegun melihat Leta yang hanya makan tempe,sambal,dan timun.

Melihat itu Lee menyenggol siku Sari.Kedua nya menoleh di pintu.Gandi berada di sana juga memandangi Leta yang sedang makan dengan lahap,mendekat dan ikut duduk di depan nya.

"Kenapa,mau?.. Makan saja,aku sudah hampir selesai!" ucap Leta pada lelaki di depan nya.Tanpa segan Gandi mengambil piring dan mulai mengambil nasi beserta lauk nya.

"Aku pikir orang seperti mu tidak doyan makanan seperti ini.Ternyata kampungan juga!"

Gandi tidak menghiraukan ucapan Leta,ia terus mengambil nasinya dan menyuapkan ke mulut sendiri.

Drtt..Drttt...

Merasa ponsel nya berdering dan bergetar, Gandi mengambilnya di kantong.Melihat siapa yang menelfon ia pun menggeser icon berwarna hijau.

"Ha..."

"Pergi dari sana atau..."

Paham sekali dengan perilaku bos nya Gandi hanya menghela nafas santai.

"Gan, kau dengar aku kan.Pergi dari hadapan Leta atau aku akan memotong gajih mu?!" ucap Aldo dari sebrang sana.

"Aku hanya makan saja,dia menawari ku.Kau ingin bicara dengan nya?"

"Ya..." jawab Aldo singkat, Gandi pun memberikan ponsel nya pada Leta,namun ia hanya mengangkat alisnya sebagai tanda bertanya siapa?

"Aldo ingin bicara dengan mu!" jawab Gandi,Leta pun menggeleng.

"Ini,dia ingin bicara dengan mu!" ucap Gandi lagi.

"Bicara saja dengan Sari,bukan kah yang bekerja dengan nya Sari.Sari selalu menuruti nya bukan aku!" jawab Leta,namun tidak Gandi hiraukan karena Aldo otomatis mendengar nya.

"Leta!!.."

"Hai Leta!!.."

Mendengar samar Aldo berteriak Gandi pun mengubah menjadi mode loudspeaker.

"Sudah aku loudspeaker bicaralah,biar dia mendengar!" perintah Gandi.

"Leta dengarkan aku.Jika kau sudah selesai makan pergilah dari sana aku tidak ikhlas kamu berhadapan dengan Gandi!"

Seketika Lee, Sari dana Gandi membuang wajah mendengar itu.Pasal nya Aldo terlalu berlebihan.

"Leta sayang!.."

Lagi lagi Lee membuang wajah dengan bibir yang melengkung mendengar ucapan Aldo.

"Leta,makan yang banyak.Mintalah apapun yang kau mau dan jangan pernah lagi masuk ke dapur,tugas mu hanya di kamar menunggu ku pulang!"

Leta beranjak membawa piring nya ke wastafel.Meletakkan tiga piring yang sudah di tumpuk di sana kemudian ia mencuci tangan.Ketiga orang di dekat nya pun melihat saat Leta juga keluar dari ruangan itu.

"Aku mencintai mu Leta..Leta..Leta sayang!"

"Sudah tidak ada lagi Tuan!" Sari yang menjawab dan Aldo terkejut.

"Kemana dia?"

"Nona keluar dari dapur setelah meletakan piring di wastafel!" jawab Sari.

"Ya sudah,jaga dia aku akan mengurus urusan ku dengan Mamah lalu setelah ini aku akan secepatnya pulang"

"Baik!.."

Sambungan pun di putus sepihak oleh Aldo

.

.

.

Ditempat berbeda dua keluarga besar sedang bertemu.Ini adalah keinginan Nyonya Kinanti yang sudah lama terpendam.

Memiliki calon menantu yang sangat cantik,lembut,dan juga memiliki masa depan cerah.Model ternama,gadis itu bahkan sudah ke berbagai kota bahkan sampai ke luar negeri.

"Melodi gheani,astaga kamu sangat cantik nak!" ucap wanita tua itu,ia bahkan sudah menganggap nya anak sendiri.

"Terimakasih Mah,aku mencari Aldo seperti nya tadi berjalan ke arah sini tapi tidak ada!" ucap Ghea.

Gadis itu mencoba mengobrol dengan Aldo namun lelaki itu pergi pergi terus entah kemana dengan ponselnya yang selalu di genggaman nya.

"Sabar,Aldo memang seperti itu.Mungkin dia di belakang,carilah nak!" ucap Kinanti Ghea pun mengangguk.

Gadis itu mematuhi apa yang Kinanti ucapkan,dia mencoba berjalan ke arah belakang dan benar saja Aldo ada di sudut rumah dengan ponsel yang menempel di telinga.

"Al..."

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

mencintai seseorang yang tidak mencintai kita, itu sakit.

2024-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Friendly
2 BAB. 2 Cemas
3 BAB. 3 Ngilu
4 BAB. 4 Berusaha
5 BAB. 5 Kabur
6 BAB. 6 Mencari Alasan
7 BAB. 7 Sandiwara
8 BAB. 8 Memaksa
9 BAB. 9 Misterius
10 BAB. 10 Terkejut
11 BAB. 11 Kemana
12 BAB. 12 Menikah
13 BAB. 13 Arleta
14 BAB. 14 Terkuak
15 BAB. 15 Mencoba pergi
16 BAB. 16 Berdamai dengan keadaan
17 BAB. 17 Pertemuan
18 BAB. 18 Privasi
19 BAB. 19 Rencana
20 BAB. 20 Sakit
21 BAB. 21 Bersemangat
22 BAB. 22 Berpindah
23 BAB. 23 Majalah masalah
24 BAB. 24 Cidera
25 BAB. 25 Keluar Rumah
26 BAB. 26 Membujuk
27 BAB. 27 Hampir
28 BAB. 28 Masa lalu
29 BAB. 29 Pembayaran di muka
30 BAB. 30 Merayu
31 BAB. 31 Mangga mengkal
32 BAB. 32 Tamu
33 BAB. 33 Pingsan
34 BAB. 34 Kronologi
35 BAB. 35 Hari pertama
36 BAB. 36 Terancam
37 BAB. 37 Berubah
38 BAB. 38 Nakal
39 BAB. 39 Penyusup
40 BAB. 40 Ke dua
41 BAB. 41 Aneh
42 BAB. 42 Tidak ingat
43 BAB. 43 Mencoba
44 BAB. 44 Bercerita jujur
45 BAB. 45 Cemburu
46 BAB. 46 Dingin
47 BAB. 47 Gaduh
48 BAB. 48 Mengulur
49 BAB. 49 Kejutan
50 BAB. 50 Mundur
51 BAB. 51 Pulang lagi
52 BAB. 52 Permohonan cerai
53 BAB. 53 Salah
54 BAB. 54 Tuduhann
55 BAB. 55 Kejutan
56 BAB. 56 Salah
57 BAB. 57 Jengkel
58 BAB. 58 Masih marah
59 BAB. 59 Mabuk
60 BAB. 60 Es cincau
61 BAB. 61 Di kelabui
62 BAB. 62 Pengkhianat
63 BAB. 63 Kritis
64 BAB. 64 Tuntutan
65 BAB. 65 Lapar
66 BAB. 66 Memulai
67 BAB. 67 Kejar kejaran
68 BAB. 68 Bertemu
69 BAB. 69 Sisi lain
70 BAB. 70 Jatuh sakit
71 BAB. 71 Bagi tugas
72 BAB. 72 Target sebenarnya
73 BAB. 73 Target utama
74 BAB. 74 Melapor
75 BAB. 75 Pulang
76 BAB. 76 Siapa
77 BAB. 77 Briel
78 BAB. 78 Sari "Korban"
79 BAB. 79 Tidak berdaya
80 BAB. 80 Pucat
81 BAB. 81 Tidak jelas
82 BAB. 82 Rencana dan Dugaan
83 BAB. 83 Selingkuh?
84 BAB. 84 Menyerah
85 BAB. 85 Garis dua
86 BAB. 86 Menyela waktu
87 BAB. 87 Cerita
88 BAB. 88 Maksud jahat
89 BAB. 89 Hampir saja
90 BAB. 90 Puncak
91 BAB. 91 Singkat padat jelas
92 BAB. 92 Coba coba
93 BAB. 93 Awal
94 BAB. 94 Candu
95 BAB. 95 Salah bicara
96 BAB. 96 Janji
97 BAB. 97 Perubahan
98 BAB. 98 Harapan
99 BAB. 99 Keturunan
100 BAB. 100 Posesif
101 Promo Karya Baru
102 BAB. 101 Bertemu
103 BAB. 102 Obrolan
104 BAB. 103 Berjumpa
105 BONCHAP
106 BONCHAP
107 BONCHAP
108 BONCHAP
109 BONCHAP
110 BONCHAP
111 BONCHAP
112 BONCHAP TAMAT
Episodes

Updated 112 Episodes

1
BAB. 1 Friendly
2
BAB. 2 Cemas
3
BAB. 3 Ngilu
4
BAB. 4 Berusaha
5
BAB. 5 Kabur
6
BAB. 6 Mencari Alasan
7
BAB. 7 Sandiwara
8
BAB. 8 Memaksa
9
BAB. 9 Misterius
10
BAB. 10 Terkejut
11
BAB. 11 Kemana
12
BAB. 12 Menikah
13
BAB. 13 Arleta
14
BAB. 14 Terkuak
15
BAB. 15 Mencoba pergi
16
BAB. 16 Berdamai dengan keadaan
17
BAB. 17 Pertemuan
18
BAB. 18 Privasi
19
BAB. 19 Rencana
20
BAB. 20 Sakit
21
BAB. 21 Bersemangat
22
BAB. 22 Berpindah
23
BAB. 23 Majalah masalah
24
BAB. 24 Cidera
25
BAB. 25 Keluar Rumah
26
BAB. 26 Membujuk
27
BAB. 27 Hampir
28
BAB. 28 Masa lalu
29
BAB. 29 Pembayaran di muka
30
BAB. 30 Merayu
31
BAB. 31 Mangga mengkal
32
BAB. 32 Tamu
33
BAB. 33 Pingsan
34
BAB. 34 Kronologi
35
BAB. 35 Hari pertama
36
BAB. 36 Terancam
37
BAB. 37 Berubah
38
BAB. 38 Nakal
39
BAB. 39 Penyusup
40
BAB. 40 Ke dua
41
BAB. 41 Aneh
42
BAB. 42 Tidak ingat
43
BAB. 43 Mencoba
44
BAB. 44 Bercerita jujur
45
BAB. 45 Cemburu
46
BAB. 46 Dingin
47
BAB. 47 Gaduh
48
BAB. 48 Mengulur
49
BAB. 49 Kejutan
50
BAB. 50 Mundur
51
BAB. 51 Pulang lagi
52
BAB. 52 Permohonan cerai
53
BAB. 53 Salah
54
BAB. 54 Tuduhann
55
BAB. 55 Kejutan
56
BAB. 56 Salah
57
BAB. 57 Jengkel
58
BAB. 58 Masih marah
59
BAB. 59 Mabuk
60
BAB. 60 Es cincau
61
BAB. 61 Di kelabui
62
BAB. 62 Pengkhianat
63
BAB. 63 Kritis
64
BAB. 64 Tuntutan
65
BAB. 65 Lapar
66
BAB. 66 Memulai
67
BAB. 67 Kejar kejaran
68
BAB. 68 Bertemu
69
BAB. 69 Sisi lain
70
BAB. 70 Jatuh sakit
71
BAB. 71 Bagi tugas
72
BAB. 72 Target sebenarnya
73
BAB. 73 Target utama
74
BAB. 74 Melapor
75
BAB. 75 Pulang
76
BAB. 76 Siapa
77
BAB. 77 Briel
78
BAB. 78 Sari "Korban"
79
BAB. 79 Tidak berdaya
80
BAB. 80 Pucat
81
BAB. 81 Tidak jelas
82
BAB. 82 Rencana dan Dugaan
83
BAB. 83 Selingkuh?
84
BAB. 84 Menyerah
85
BAB. 85 Garis dua
86
BAB. 86 Menyela waktu
87
BAB. 87 Cerita
88
BAB. 88 Maksud jahat
89
BAB. 89 Hampir saja
90
BAB. 90 Puncak
91
BAB. 91 Singkat padat jelas
92
BAB. 92 Coba coba
93
BAB. 93 Awal
94
BAB. 94 Candu
95
BAB. 95 Salah bicara
96
BAB. 96 Janji
97
BAB. 97 Perubahan
98
BAB. 98 Harapan
99
BAB. 99 Keturunan
100
BAB. 100 Posesif
101
Promo Karya Baru
102
BAB. 101 Bertemu
103
BAB. 102 Obrolan
104
BAB. 103 Berjumpa
105
BONCHAP
106
BONCHAP
107
BONCHAP
108
BONCHAP
109
BONCHAP
110
BONCHAP
111
BONCHAP
112
BONCHAP TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!