Semenjak kejadian itu tuan Faren justru semakin penasaran denganku, berbagai cara ia lakukan untuk mendapatkan informasi sedetail apapun tentang diriku. Aku tak menggubrisnya semakin hari semakin ku sibukkan diri dengan pekerjaan, aku juga sering mondar mandir ke luar kota menemani Romeo memimpin tim marketing baru. Aku selalu singgah dia atau tiga hari setiap keluar kota, semua itu ku lakukan agar aku dapat menambah komisi demi membiayai kuliah Ayu.
Saat aku dan Hana di tunjuk sebagai perwakilan kantor cabang untuk ikut Romeo menuju Surabaya mengurus pembukaan kantor cabang baru membuat tuan Faren seperti kebakaran jenggot, dia merasa cemburu dan tak terima soal kedekatan ku dengan Romeo.
*POV FAREN
Aku mendapatkan laporan bahwa sudah seminggu ini Keyna sering keluar kota bersama pria yang ku temui bersamanya di mall waktu itu, sungguh aku tidak bisa berpikir panjang untuk bersabar. Ku minta Doni mengatur jadwal untuk meeting dengan pemilik perusahaan tempat Keyna bekerja, setelah bertemu tanggalnya kebetulan Keyna juga sedang berada di Jakarta saat itu juga.
Siang ini sengaja aku meminta pak Mitra datang sendiri menemuiku, setelah ia datang kami mengobrol sedikit untuk berbasa-basi
"Jujur saja tuan Faren, saya agak terkejut saat di hubungi dan di beritahu bahwa anda mengajak saya untuk bertemu" ucap tuan Mitra
"Saya to the point langsung saja tuan Mitra"
"Oh boleh silahkan, apa ada yang bisa saya bantu"
"Saya ingin anda memindahkan karyawan anda yang bernama Romeo itu agar tidak satu pekerjaan dengan nona Keyna"
"Tunggu, ada apa ini sebenarnya tuan Faren? apa Romeo ataupun Keyna melakukan kesalahan? "
"Saya tidak menyukai Romeo terlalu dekat dengan nona Keyna, jadi pindahkan dia atau saya putuskan kontrak kerjasama kita? "
"Tunggu tuan, saya perlu tahu alasannya"
"Alasannya saya menyukai nona Keyna, dan saya tidak ingin Romeo terlalu dekat dengannya"
"Baiklah tuan, jika memang sudah begitu saya akan segera mengambil keputusan"
"Baiklah saya tunggu kabar baiknya"
"Baik tuan Faren"
"Kalau begitu silahkan di lanjut makan siangnya"
"Terimakasih"
Aku akan melakukan apapun untuk membuat Keyna kembali, meski itu harus menyingkirkan orang-orang yang berani menghalangi jalanku. Begitu pertemuan dengan tuan Mitra selesai aku memutuskan untuk kembali ke kantor, setibanya disana ku temui Doni asisten pribadi yang mengurusi semua pekerjaanku di kantor. Aku jarang datang ke kantor kecuali ada meeting dan bertemu klien, semua urusan perusahaan sampingan ini ku serahkan kepada Doni.
"Tuan, apakah pertemuan dengan tuan Mitra berjalan lancar? "
"Sesuai harapan, kamu tahu kan langkah apa yang harus di ambil jika dia menolak tawaran saya? "
"Baik tuan"
"Kalau begitu saya kemari untuk menandatangani dokumen yang kamu minta, setelah itu saya akan pulang"
"Baik tuan"
Doni memberikan beberapa dokumen, tiba-tiba sekretarisnya datang membawa sebuah kotak yang cukup besar bersama seorang OB ke dalam ruangan ini
"Oh ya tuan ini ada paket untuk anda"
"Paket? "
"Iya tuan"
"Coba kamu buka"
"Baik tuan"
Di bantu dengan sekretarisnya Doni membuka peket sebesar kardus televisi tersebut
"Tuan, isinya beberapa perlengkapan perempuan. Apakah tuan memesan semua ini? "
"Tunggu Don, bukankah itu barang-barang yang tuan berikan untuk nona Keyna? " ucap Rian membuatku sedikit terkejut
"Benar, itu gaun yang ia pakai waktu ke Bogor"
"Kenapa nona Keyna mengembalikan semua ini? " tanya Rian
"Tunggu, surat apa itu? " ucap Doni membuatku antusias
Saat dia memberikannya pada Rian ia pun memberitahu bahwa itu adalah rincian pembiayaan kuliah atas nama Ayu
"Siapa Ayu? " tanyaku
"Sepertinya ini milik adik nona Keyna, ia memiliki adik perempuan yang berusia kira-kira akan memasuki jenjang kuliah tahun ini"
"Apa dia sengaja memasukkannya ke dalam sini? " tanya Doni
"Tidak mungkin, pasti nona Keyna tidak sadar menjatuhkan ini ke dalam paketnya"
"Lalu apa tujuannya? "
"Kemarikan"
"Silahkan tuan"
Aku tersenyum, otakku memiliki rencana dengan lampiran tagihan ini. Aku bisa saja menjadikannya sebagai alat untuk mendekati Keyna lagi dan mungkin kali ini caraku tidak akn pernah di sangka oleh siapapun.
*POV KEYNA
Seminggu ini aku sibuk dengan pekerjaan dan harus bolak balik luar kota, sesampainya di rumah aku melihat Ayu yang menatapku dengan wajah menyeramkan
"Kenapa Yu wajahmu? pulang-pulang bukannya mbak di sambut senyuman malah kayak gitu"
"Mbak ini sengaja atau bagaimana sih"
"Kenapa Yu? " ucapku sambil meletakkan tas dan sepatu
"Uang kuliah kenapa belum mbak bayarkan? "
"Astaga Yu mbak lupa"
"Kalau memang mbak gak berniat untuk meng kuliahkan aku ya sudah"
"Kok kamu ngomongnya begitu sih Yu"
"Waktunya tinggal dua hari lagi, dan aku belum mengisi prodi kejuruan"
"Ya sudah besok biar mbak bayar, mana slip perinciannya"
"Bukannya sudah ku berikan padamu? "
"Apa sih ini ribut-ribut"
"Bu, slip pembayaran uang kuliah Ayu sudah ibu berikan pada mbak Keyna kan? "
"Sudah Yu, mbakmu sendiri yang ambil"
"Bu Keyna lupa taruh kemana"
"Mbak ini gimana sih?"
"Kalau besok kita kesana saja bagaimana Yu? mbak bayar sekalian kamu isi ulang"
"Terserah" ucap Ayu yang kemudian masuk ke dalam kamar ibu
Aku benar-benar lupa ku taruh dimana kertas tersebut, sudah ku cari keseluruh ruangan yang ada di rumah ini namun tak ku temukan.
*
Aku memesan taksi online untuk mengantarku bersama Ayu ke kampus tempatnya akan berkuliah, sesampainya disana kami langsung menuju bagian administrasi.
"Permisi bu mau bayar biaya pendaftaran atas nama Ayu Putri Cantika"
"Sebentar ya"
"Oh ya Bu, untuk formulir kemarin hilang apakah saya bisa memintanya lagi" ucap Ayu
"Oh bisa, silahkan di isi dulu"
Setelah menunggu beberapa saat petugas administrasi itu terlihat bingung
"Maaf mbak atas nama Ayu Putri Cantika semua administrasinya sudah lunas termasuk biaya UKT selama dua semester kedepan"
"Maaf Bu tapi saya tidak merasa sudah membayarnya, bahkan untuk biaya per semester saya juga belum tahu berapa totalnya"
"Untuk biaya kuliah mandiri sudah di bayarkan lunas SPI sebesar 250jt"
"Bu tolong di cek kembali sepertinya ada kesalahan"
"Tidak mbak memang benar, pembayaran atas nama Faren Samudera Abimana"
Aku terdiam sesaat, Ayu menatapku dengan bingung
"Mbak.... "
"Kamu isi itu dulu Yu, biar mbak telfon sebentar"
"Iya mbak"
Aku pergi agak jauh dari Ayu untuk menghubungi tuan Faren, aku bingung bagaimana ia tahu kalau Ayu kuliah disini dan perlu menyelesaikan administrasi. Tak berselang lama panggilan itupun terjawab, suara yang begitu familiar itu menyebut namaku
"Nona Keyna"
"Tuan Faren"
"Ada yang bisa saya bantu?"
"Bisakah kita bertemu?"
"Saya sedang di Jakarta, apa ada hal penting? "
"Apa benar tuan membayar biaya kuliah atas nama Ayu"
"Kenapa Key? apa ada yang kurang? "
"Bukan begitu tuan"
"Lalu?"
"Kenapa tuan melakukannya, dan bagaimana tuan tahu akan hal ini?"
"Kita bicarakan ini lain waktu, saya sedang ada pekerjaan"
"Saya akan menggantinya"celetuk ku
"Maksud nona Keyna?"
"Saya akan mengganti uang yang sudah tuan keluarkan untuk biaya kuliah adik saya"
"Baiklah terserah anda saja, nanti saya hubungi lagi"
Tut tut tut
Suara telfon terputus manakala aku belum selesai berbicara, agak kesal namun aku tidak bisa terus memaksa untuk menyelesaikan ini sekarang. Akupun kembali dan mendapati Ayu sudah selesai mengisi formulirnya
"Mbak udah selesai"
"Udah, kamu udah selesai? "
"Udah mbak, oh ya mbak ini beneran biaya kuliah Ayu sudah di bayar lunas? "
"Untuk sementara ini ya, kita pulang kalau sudah selesai semua"
"Mbak duluan saja, aku masih ada beberapa urusan"
"Kamu bisa kan pulang sendiri? "
"Iya mbak"
"Ya sudah ini buat bayar ojek online"
"Iya mbak makasih"
Aku bergegas menuju kantor, meminta agar pak Budi mengatur pekerjaanku ke Jakarta untuk minggu depan agar bisa meluruskan hal ini dengan tuan Faren.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments