Keesokan harinya pukul 04.00 aku dan Hana sudah sampai di kantor, mobil kantor siap membawa kami menuju Jakarta. Dalam perjalanan yang menempuh waktu kurang lebih lima jam itu kami melanjutkan tidur, Kurang lebih pukul 10.00 kami sampai di kantor pusat Jakarta, kedatangan kami di sambut langsung oleh pak Mitra selaku owner pemilik PT. Mitra Mandiri.
Kami di antar menuju penginapan karyawan yang sudah di sediakan, kebetulan aku satu kamar dengan Hana.
Begitu sampai di kamar aku langsung meletakkan barang-barang dan pergi mandi, setelah beberapa saat aku duduk di tepi ranjang dan tak mendapati Hana di sana. Kemana anak itu, main pergi begitu saja. Gumamku dalam hati, aku ingin tidur terlebih dahulu sebelum nanti sore bersiap untuk bekerja, pameran kali ini di adakan di sebuah mall masyarakat yang di datangi oleh kalangan apapun.
Baru saja sejam aku tidur Hana sudah membangunkanku, ia memegang ponselku di dalam genggamannya
"Ada apa Han? "
"Ponselmu, dari tadi berdering terus tuh. Beberapa kali nama tuan Faren nampak di layar" tutur Hana
"Sudah biarkan saja, aku sedang tidak ingin mengangkat panggilan apapun"
"Tuan Faren? bukankah dia klien pak Mitra? "
"Ya"
"Lalu untuk apa menghubungimu? bukankah semuanya sudah selesai?"
"Ceritanya panjang, sudahlah Han aku mau istirahat"
"Hmm terserah kamu deh"
Aku kembali tidur sampai akhirnya terbangun pada jam 15.00,kami pergi mandi dan segera bersiap untuk pergi ke tempat event.
*
POV FAREN
Sedari semalam Keyna tidak membalas pesanku, bahkan beberapa kali panggilan ku tak dia jawab. Apakah ia marah kepadaku? namun Rian bilang waktu kemarin ia datang ke rumah Keyna semuanya nampak baik-baik saja. Segera ku panggil Rian untuk mencari tahu tentang Keyna sekarang, melihatku yang gusar di meja kerja yang ada di kamar hotel ini ia pun bingung
"Tuan memanggil saya? " ucap Rian yang baru saja tiba
"Rian, apa kemarin Keyna tidak menyampaikan sesuatu padamu? "
"Tidak tuan, ada apa? "
"Sejak kemarin dia tidak bisa saya hubungi, pesanku tak di baca sama sekali bahkan panggilan ku tak ia jawab"
"Apa sebaiknya saya cek di kantornya tuan?"
"Sebaiknya begitu"
"Baik tuan kalau begitu saya akan kesana sekarang"
Aku sudah tidak tahu harus berbuat apa, Keyna benar-benar membuatku gila. Jika bukan dia begitu special di mataku sudah pasti akan ku biarkan jika memang ingin pergi begitu saja, tak lama kemudian Rian kembali dengan berita keberadaan Keyna.
"Tuan"
"Bagaimana Rian? apa kamu bertemu Keyna?"
"Nona Keyna sekarang sedang berada di Jakarta"
"Jakarta? untuk apa dia sampai sejauh itu? "
"Dia di tugaskan untuk event di sebuah mall kantor pusat"
"Sekarang juga siapkan pesawat, saya akan menyusulnya kesana"
"Baik tuan"
Aku tidak ingin Keyna pergi sejauh ini, tidak akan ku biarkan dia sehari saja hilang dari pandanganku. Waktu sebulan bukanlah waktu yang panjang untuk bisa membuatnya jatuh cinta kepadaku, bagaimanapun akan ku lakukan untuk membuatnya dia bersedia menjadi milikku.
*
POV KEYNA
Jam istirahat tiba, satu persatu temanku izin untuk menunaikan kewajiban sholat maghrib, aku bertugas menjaga stand bersama Hana. Tiba-tiba Romeo datang menghampiri kami
"Hay Key... "
"Pak Romeo" sapaku serentak dengan Hana
"Kalian berdua aja?"
"Yang lain baru sholat pak"
"Oh, gimana? rame? "
"Rame banget pak, jauh lebih rame di bandingkan biasanya kita di cabang"
"Sudah closing? "
"Wah dalam waktu kurang dari satu jam Keyna berhasil closing lima puluh produk pak" tutur Hana
"Wah hebat, memang gak salah pak Mitra pilih kami jadi team leader Key"
"Apasih Han, kamu melebih-lebihkan deh"
"Oh ya mau kopi? "
"Boleh pak" jawab Hana cepat
"Key kamu mau? "
"Boleh"
"Kalau begitu temani saya ke sana, kita beli bersama"
"Lah aku? " celetuk Hana
"Kamu jaga stand"
"Okey deh"
"Bentar ya Han"
"Ya Key"
Aku pergi bersama pak Romeo untuk membeli kopi, sembari menunggu pesanan jadi kamipun mengobrol banyak hal
"Key"
"Iya pak"
"Kamu gak pengen pindah ke kantor pusat? "
"Gimana ya pak, pengen sih tapi kan Keyna belum ada ngomong sama ibu"
"UMR pusat gede lho Key, katanya kamu sedang butuh biaya banyak untuk kuliah adik kamu"
"Iya pak"
"Coba deh kamu pikirkan, kebetulan ada posisi kosong di sini. Nanti aku bantu ngomong ke pak Mitra deh"
"Iya pak, nanti Keyna coba ngomong ke ibu"
"Okey aku tunggu secepatnya ya"
Setelah pesanan jadi aku dan pak Romeo kembali menuju stand, wajahku mendadak pucat melihat tuan Faren berdiri di sana bersama Rian yang sedang berbincang dengan Hana.
"Key.... "
"Iya pak"
"Ayo, kenapa diam aja? "
"I iya pak"
Saat melihat aku datang bersama pak Romeo mendadak wajah tuan Faren nampak dingin, ia menatapku dengan mata elang yang ingin memburu mangsanya.
"Itu dia Keyna tuan" ucap Hana
"Tuan Faren... kenapa tuan ada disini? "
"Tuan Faren, tidak menyangka kita bisa bertemu disini" ucap Romeo
"Kebetulan saya ada urusan disini" jawab tuan Faren
"Oh begitu rupanya"
"Boleh saya bicara empat mata dengan Keyna? "
"Tentu saja tuan, silahkan"
"Bisa kita bicara sebentar nona Keyna? "
"Saya sedang bekerja tuan"
"Key, kamu istirahat dulu. Biar stand aku dan Hana yang jaga" jawab Romeo
"Tapi pak"
"Sudah tidak apa, mungkin tuan Faren mau membicarakan soal produk kita"
Aku hanya bisa mengikuti perintah pak Romeo, disini dia adalah atasan ku dan akupun berjalan menjauh menuju pintu keluar. Sesampainya di depan lobi Rian membuka pintu mobil dan memintaku masuk
"Kita mau kemana tuan? "
"Sudah masuk saja"
Aku tak punya pilihan, nada bicara tuan Faren benar-benar dingin. Mungkin aku hanya bisa mengikuti perintahnya sekarang dari pada harus menjadi santapan mata elang itu, tuan Faren duduk di sampingku dan mobil pun meluncur menuju sebuah hotel. Begitu mobil berhenti di lobi aku terdiam
"Untuk apa kita kemari? "
"Kita bicara di dalam" jawab tuan Faren
"Bicara saja di luar, tidak perlu di dalam sana" jawabku tak mau kalah
"Key..... "
"Disini atau tidak sama sekali"
"Baiklah, kita cara cafe di dekat sini"
Kamipun kembali masuk ke dalam mobil dan berhenti di sebuah cafe yang cukup ramai. Tuan Faren memesan tempat di belakang cafe itu yang cukup sepi dan hanya ada beberapa customer saja. Sembari menunggu pesanan kami jadi aku memulai membuka percakapan
"Ada apa tuan sampai jauh-jauh menghampiri saya kemari? "
"Apa kamu marah pada saya nona Keyna? "
"Tidak, atas alasan apa saya marah pada anda? "
"Lalu kenapa semua pesan dan panggilan saya tidak di jawab? "
"Apakah itu penting? saya sedang bekerja dan pekerjaan saya jauh lebih penting"
"Harus dengan cara apa agar saya terlihat penting untuk kamu? "
"Tidak perlu, saya hanya ingin tuan berhenti berbuat nekat seperti ini. Jika waktu sebulan terlalu lama untuk tuan maka saya akan menjawab tidak untuk sekarang"
"Keyna, saya tidak terburu-buru namun bisakah kita bersikap layaknya seperti pasangan pada umumnya"
"Tuan kita baru saja pendekatan, bersikaplah seolah-olah tuan memang benar-benar memiliki rasa suka pada saya. Buktikan bahwa semua itu bukan hanya omong kosong"
"Baiklah saya akan buktikan, saya tidak akan mengekang kamu dan mengatur-atur kamu. Saya akan buat kamu jatuh cinta dalam satu bulan"
Aku hanya diam sampai akhirnya pelayan datang membawakan pesanan kami, pertemuan itu berakhir di sana sampai akhirnya tuan Faren mengantarkan ku kembali ke tempat event.
...ROMEO...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments