Ku lihat dengan mata kepalaku tuan Faren tengah mengobrol dengan Bella di ruang tunggu, tangan Bella nampak lihai di paha tuan Faren yang duduk tenang sembari mencari-cari. Saat matanya menatap kehadiran ku ia buru-buru beranjak dari duduknya dan meninggalkan Bella begitu saja
"Keyna... dari mana saja kamu? "
"Tuan Faren, kenapa anda kemari? "
"Saya tidak bisa menghubungi kamu, telfon tidak di jawab bahkan tadi pagi ku lihat ada seseorang mengantarkanmu bekerja"
"Tuan mengawasi saya? "
"Echem hem... " deheman Bella memecahkan suasana
"Tuan, bisakah kita bicara nanti setelah jam pulang kantor? "
"Ini masih jam kerja ya Key, dan jangan pernah menjalin hubungan apapun dengan klien"
ucap Bella dan berlalu pergi dari hadapan kami
"Nanti siang Rian akan menjemputmu, kita makan siang bersama"
"Saya tidak bisa tuan"
"Kenapa? "
"Saya ada event di Samudra Park"
"Batalkan"
"Tapi tuan, ini pekerjaan saya"
"Saya yang akan bilang ke tuan Mitra kalau saya butuh kamu"
"Tuan, tolong jangan sangkut pautkan pekerjaan dengan urusan pribadi"
"Saya tunggu kamu nanti"
Tuan Faren melangkah pergi begitu saja, tanpa memberi penjelasan dan penolakan ku tidak ia hiraukan. Aku terpaksa kembali menuju meja dan baru saja aku duduk sebentar pak Budi menghampiri ku
"Key... "
"Iya Pak"
"Siang ini kata tuan Mitra kamu harus menemani tuan Faren ya? baiklah untuk posisi kamu di event biar Bella yang menangani"
"Tapi pak"
"Saya tidak mau ambil resiko, ini perintah langsung dari tuan Mitra"
Aku menghela nafas kesal, benar-benar tuan Faren tidak memberiku jeda untuk berpikir.
"Key.... " panggil Hana dengan lirih
"Kenapa Han? kok muka kamu lesu gitu"
"Kamu kenapa gak ikut event, padahal kita berharap besar event ini bisa nutup kekurangan bulan kemarin"
"Bulan kemarin? kita sudah goal, bahkan melampaui target"
"Benarkah? kenapa aku tidak dengar hal seperti itu di grup? "
"Bella belum mengumumkannya"
"Beneran kan Key"
"Iya Han"
"Syukurlah akhirnya aku jadi kirim uang ke bapak"
"Han.... "
"Kenapa? "
"Malam ini aku nginap ya? "
"Seriusan? "
"Iya"
"Asyikkkk okey deh kita bisa dinner bareng kan? "
"Lihat nanti ya, aku mau ke pantry dulu"
"Okey"
Jam makan siang tiba begitu cepat, baru saja selesai mempersiapkan berkas untuk event tiba-tiba security sudah mencariku dan memberitahu bahwa ada seseorang menunggu di bawah. Sudah pasti itu adalah Rian, aku mengambil tas dan pergi menuju lobi. Disana aku bertemu dengan Hana dan tim marketing lainnya
"Key, kamu mau kemana? "
"Aku ada urusan, kalian semangat ya eventnya"
"Kamu gak ikut?"
"Enggak dulu deh untuk hari ini"
"Yah, kamu kan bintang utamanya Key" imbuh Hana
"Iya Key, kalau gak ada kamu pasti kita gak akan dapat banyak customer"
"Semangat, kalian pasti bisa"
"Heh ayo ngapain malah pada ngerumpi" sahut Bella yang sudah bersiap untuk berangkat
Mobil mereka berada tepat di belakang mobil Rian, aku berjalan menuju mobil tuan Faren dan Rian membuka pintu untukku seperti biasa.
"Itu Keyna mau kemana Han? " tanya teman marketing lainnya
"Iya, dia di jemput mobil bagus gitu" imbuh lainnya
"Udah deh gausah pada ngurusin Keyna, dia tuh sekarang jadi ani aninya tuan Faren" sahut Bella
"Jangan sembarangan kalau ngomong Bel" jawab Hana tak terima
"Udah-udah jangan berantem, ayo berangkat" ajak yang lain.
*
Mobil berhenti di sebuah hotel berbintang di kota ini, aku menatap Rian yang membuka pintu untukku.
"Kita mau ngapain disini tuan Rian? "
"Nona, tuan Faren meminta anda menunggu di kamarnya. Beliau sedang meeting sekarang"
"Maksud kamu di kamar hotel? "
Rian mengangguk
"Nggak, aku gak mau. Aku tunggu di lobi saja"
"Tapi nona, tuan akan marah jika anda tidak menunggu di kamarnya"
"Kami tidak punya hubungan apa-apa, tidak sepantasnya saya seorang perempuan menemui laki-laki di kamar hotel. "
"Baiklah nona kalau begitu saya akan bilang pada tuan, nona Keyna silahkan tunggu di restauran hotel" ucap Rian yang memintaku mengikutinya
Setelah mengantarkan ku ke meja, Rian pergi seperti sedang memainkan ponselnya. Cukup lama aku menunggu hingga segelas jus mangga di hadapanku habis dan tuan Faren masih belum juga datang. Ingin ku hubungi dia namun Rian bilang ia sedang meeting, maka ku urungkan niatku agar tidak mengganggu waktu kerjanya.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 14.00 aku merasa bosan harus menunggu berapa lama lagi dan memutuskan untuk pergi dari sana. Ku selesaikan pembayaran dan menitipkan pesan pada pelayan jika sewaktu-waktu seseorang mencariku agar memberitahu bahwa aku menunggu di taman di dekat hotel ini.
Aku berjalan menuju taman dan tak sengaja menemukan seseorang anak kecil sedang menangis karena lututnya terluka, aku menghampiri anak laki-laki tersebut
"Sayang kenapa lututnya? "
"Aku jatuh tante"
"Astaga, biar tante bantu ya"
Aku membawanya ke sebuah kursi dan membeli air mineral untuk membasuh lukanya dan memberinya sedikit minum, untung saja kemanapun aku pergi selalu siap sedia plaster luka di tas karena pekerjaanku yang kadang mendapatkan beberapa luka goresan.
"Nama kamu siapa? kamu disini sama siapa? "
"Aku Hiru, tadi sama mama tapi tiba-tiba mama gak ada"
"Sudah jangan panik ya, biar tante bantu cari"
Tak berapa lama kemudian seorang perempuan kira-kira tiga tahun lebih tua dariku datang dengan panik menghampiri Hiru
"Hiru, astaga sayang kamu kemana saja? mama panik cari kamu"
"Maaf mbak, mbak mamanya Hiru? "
"Iya mbak saya mamanya Hiru"
"Tadi saya tidak sengaja bertemu dengan anak mbak, dia sedang menangis di sebelah sana karena terjatuh"
"Untung saja tante ini bantuin Hiru, dia kasih plaster di luka Hiru" ucap anak kecil itu
"Sekali lagi terimakasih banyak ya mbak, saya gak tahu bagaimana kalau saya benar-benar kehilangan Hiru"
"Sama-sama mbak"
"Kalau begitu kami permisi ya mbak, sekali lagi terimakasih"
Hiru dan mamanya pergi, aku berniat kembali menuju hotel sebelum akhirnya berpapasan dengan Rian di dekat air mancur
"Tuan Rian... "
"Nona Keyna, kok bisa ada disini? bukannya tadi..."
"Saya bosan, saya berniat mencari udara sebentar"
"Syukurlah kalau saya bertemu nona Keyna disini,baru saja tuan Faren memberitahu saya bahwa beliau ada urusan mendadak"
"Terus gak jadi ketemu? "
"Maaf nona, tuan meminta saya untuk mengantar nona pulang"
"Gak perlu, saya bisa sendiri"
"Nona tolong, saya bisa kena marah tuan Faren"
"Saya gak perduli, jangan halangi saya atau saya tidak akan pernah mau berurusan dengan kalian lagi"
"Baik nona"
Aku pergi meninggalkan Rian, yang benar saja aku menunggu hampir empat jam dan membuang waktu sia-sia. Sedangkan dia membatalkan pertemuan begitu saja, memang ya laki-laki selalu suka bertindak sesuka hatinya sendiri.
...HIRU...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments