Seiring berjalannya waktu aku semakin terbiasa dengan pekerjaan ini, kesibukan ini membuatku lupa waktu karena terlalu banyak event yang harus ku rencanakan untuk tim marketing. Pagi ini sebelum berangkat ke kantor aku mampir ke salah satu mall yang ada di Tangerang untuk mengecek persiapan event besar yang akan berlangsung selama satu minggu kedepan, disana sudah berada beberapa tenant lainnya dan juga tim marketing yang di kepalai oleh Rizki.
"Mbak Keyna... "
"Rizki gimana persiapannya? "
"Sudah clear semua mbak"
"Syukurlah... "
"Mbak Keyna gak ke kantor?"
"Tadi saya udah izin ke pak Mitra untuk mampir sebentar kesini"
"Oh begitu, oh ya mbak ada yang ingin saya bicarakan"
"Soal apa? "
"Saya butuh beberapa masukan soal event seperti ini, karena ini event besar pertama saya"
"Kamu fokus saja sama customer dan tim kamu, jangan gugup kalau kamu gugup semuanya akan buyar"
"Baik mbak"
"Oh ya saya harus segera ke kantor, nanti sore saya akan mampir kemari"
"Baik mbak"
Aku meninggalkan Rizki lalu bergegas menuju kantor dengan taksi online, di perjalanan menuju kantor aku mendapatkan telepon dari Talita ia mengabarkan agar aku Segera tiba sekarang juga karena ada sesuatu yang harus segera dibahas dengan Pak Mitra.
Setibanya di kantor aku melihat keadaan kantor yang sedikit runyam, terlihat Talita turun dari lift kemudian menghampiriku wajahnya yang sedikit tegang membuatku bertanya-tanya Sebenarnya ada apa
" Talita ada apa sepertinya kamu terlihat begitu khawatir? " tanyaku begitu ia tiba di hadapanku
"aku gak percaya ada salah satu klien besar kita ingin Berhenti melakukan kerjasama dengan perusahaan ini,aku dan Pak Mitra udah coba membujuknya agar memikirkannya namun sepertinya keputusan klien itu sudah bulat"
" atas alasan apa apa Perusahaan kita melakukan sebuah kesalahan? "
"Alasannya nggak logis banget sih, sebaiknya kamu segera datang ke ruangan Pak Mitra sekarang beliau menunggumu"
"okay"
Aku segera pergi menuju ruangan pak Mitra di lantai tujuh, ku ketuk pintu sebelum masuk dan saat di dalam pak Mitra berdiri dan tersenyum kepadaku
"Kamu sudah datang Keyna"
"Pak maaf sebelumnya, ada apa ya? "
"Ada yang ingin bertemu dengan kamu"
Seseorang yang duduk di depan Pak Mitra dari tadi berdiri dan menoleh kepadaku,aku terkejut bukan main saat mengetahui siapa laki-laki tersebut
" Tuan Faren,untuk apa Tuan kemari? "
" Halo Nona Keyna lama kita tidak bertemu"
" Pak Mitra Ada apa sebenarnya ini? "
" Tuan Faren kemari untuk bernegosiasi ulang soal kerjasama Kita"
" negosiasi ulang? Bukankah kontrak kerja kita sudah berjalan selama beberapa bulan?"
" Sepertinya saya perlu memikirkan ulang soal kontrak ini apakah perlu saya perpanjang atau tidak"
" tapi bagaimana bisa begitu tuan?"
" Tuan Mitra bisakah anda meninggalkan kami berdua ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengan nona Keyna"
" baik tuan Faren silakan,saya akan keluar" ucap Tuan Mitra sembari melangkah keluar dari ruangannya
Aku menghela nafas dan duduk di sofa seberang tempat Tuan Faren berdiri sekarang
"Tuan Faren apa yang sebenarnya anda lakukan sekarang, apa karena ucapan saya terakhir kali membuat anda melakukan ini? Kenapa anda tidak bisa seprofesional seperti yang orang-orang gambarkan, membedakan mana urusan pekerjaan dan mana urusan pribadi"
Tuan Faren berjalan mendekat ke arahku, ia duduk di hadapanku dan menatap tajam menembus iris mataku
" Baru kali ini saya merasa gagal mendapatkan apa yang saya inginkan, Apa ada yang belum saya lakukan untuk membuat kamu membuka hati untuk saya ? apa Saya bukan termasuk tipe pria idaman yang mungkin bisa menjadi masa depan kamu nona Keyna? "
" Apa maksud ucapan Tuan Faren saya tidak begitu paham"
" Baiklah saya akan berterus terang saja, harus dengan cara apa supaya kamu bisa menjadi milik saya? "
" menjadi milik anda? apakah saya sebuah barang yang bisa anda miliki atau bisa anda beli? jika dengan membayar uang kuliah adik saya bisa membuat anda merasa telah membeli saya maka itu semua salah. Cepat atau lambat saya akan melunasi uang itu dan tolong jangan pernah hadir di hidup saya lagi"
" beri saya satu alasan kenapa anda begitu bersikeras untuk menolak perasaan saya ini, jika memang apa yang saya lakukan selama ini membuat kamu tidak nyaman maka saya minta maaf, saya janji akan lebih memahami kamu Nona Keyna "
" tidak ada yang perlu anda lakukan lagi tuan Faren,saya cuma minta anda pergi dari hidup saya. Saya tidak ingin suatu hari nanti orang-orang mengira saya adalah seorang pelakor bahkan mengatakan bahwa saya wanita murahan yang bersedia menjadi istri selingkuhan orang laki-laki seperti anda"
" tunggu, selingkuhan? Bagaimana anda bisa berpikir dan mengeluarkan kata-kata itu Nona Keyna? "
" Anda masih bertanya pada saya ? apa anda tidak pernah berpikir bagaimana perasaan keluarga anda terutama perasaan istri anda, jika tahu suaminya di luar berhubungan dengan perempuan lain. Saya juga seorang perempuan tuan, saya tahu bagaimana rasanya bagaimana sakitnya di selingkuhkan. Dan Hiru putra Anda pasti jika tahu, dia pasti adalah orang yang paling merasa tersakiti"
jawabku dengan air mata yang sudah hampir menetes
" tunggu bagaimana kamu tahu kalau saya sudah memiliki istri dan juga seorang anak bernama Hiru? saya merasa selama ini belum pernah menceritakan hal itu kepada kamu nona Keyna"
" karena sampai kapanpun tuan Faren tidak akan menceritakan dan terus menutupi kenyataan itu,selama ini saya berusaha percaya bahwa Tuan adalah laki-laki yang baik tapi kenyataannya Tuan telah menghianati keluarga anda sendiri demi kesenangan sesaat"
" tunggu Nona Keyna, sepertinya anda salah paham. Semuanya tidak seperti yang anda dengar dari cerita orang lain, saya bisa jelaskan dan beritahu kenyataannya"
" kenyataan apa lagi yang ingin Tuan Faren katakan kenyataan apalagi Tuan? " ucapku yang sudah penuh emosi dan memuncak
" Saya memang sudah memiliki anak dan hubungan saya dan mantan istri saya sudah berakhir dua tahun yang lalu,pernikahan kami sudah hancur. Memang saat ini hubungan kami masih terjalin karena Hiru juga butuh sosok ayah di usianya yang masih kecil, akan tetapi kehidupan saya dan mantan istri saya sudah berbeda. Kami sudah pisah rumah dan memiliki kehidupan masing-masing"
" jadi, tuan Faren adalah seorang duda? "
" Ya seperti itulah status saya sekarang"
Aku terdiam mendengar ucapan Tuan Faren barusan, aku merasa bersalah karena selama ini sudah bersikap dingin dan membencinya tanpa sebab. Andai saja saat itu aku mendengarkan penjelasan darinya pasti hubungan kami akan baik-baik saja,sekarang aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa untuk menebus kesalahanku kepada Tuan Faren. Mungkinkah Ia mau memaafkanku? aku mungkin akan mencoba untuk memberinya kesempatan menjalin hubungan dan memperbaiki semuanya atau memulainya dari awal lagi. Sejujurnya aku mulai ada perasaan pada Tuan Faren,aku tidak ingin terburu-buru karena aku sama sekali belum yakin apakah ini memang benar perasaan cinta atau hanya perasaan penasaran terhadap orang baru yang begitu memberikanku perhatian dan juga kenyamanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments