8

"Pa, kalau nanti Cels udah besar boleh punya pacar?"

"Boleh dong. Papa berdoa agar sepanjang hidupmu dilimpahi kebahagiaan. Bertemu dengan orang-orang baik. Bertemu dengan lelaki yang sangat mencintaimu. lelaki yang hangat, lembut kepadamu, dan sangat menghormatimu. Ci uman dan pelukan darinya selalu bisa mengobati harimu yang lelah dan menjadi penyemangat."

"Hmm.. Kalau itu sih Cels udah punya. Papa laah orangnyaa.. Hehehe.."

Ternyata bener, Pa.. Cowok yang mencintaiku dengan tulus, hangat, dan menghormatiku cuma papa..

......................

"Widiih.. Anj ing lo Gam.. Bikin mupeng aja."

"Panas dingin gue coooo k!"

"Bang saat emang si Gama.. Anak orang main disosor aja.."

"Kirain cewek kayak Celsa bukan selera Gama. Gak taunya diembat juga."

Gama menatap manik sayu gadis dalam rengkuhannya. Ia ingin menyangkal, tapi hati kecilnya berkata lain. Reaksi terkejut dan kaku saat mencum bu gadis ini sangat membuatnya terhanyut. Bibir manis dan lembut miliknya juga sungguh candu.

Gama tidak menampik. Dirinya hanya berpura-pura. Berciuman dengan seorang Celsara Arkadinata demi membuat kesal satu manusia lain di pesta ini. Tapi lembutnya bibir Celsa dan gestur tubuh kaku dan canggung seolah ini ciuman pertamanya membuat Gama terlena dan enggan menyudahi aksi melu mat bibir itu.

Ia ingat, beberapa hari lalu ia terlalu kasar dan tidak manusiawi saat mencium Celsa di ruang seni. Sehingga tidak merasakan secandu ini bibir gadis ja lang ini.

Sedangkan Celsa sendiri masih gemetaran meski usapan lidah Gama telah berakhir beberapa detik lalu. Netranya terkunci satu sama lain. Menyelami sorot yang tak pernah ia kenal sebelumnya, namun kini berhasil mengobrak abrik pertahanan hatinya.

Ia terlena. Ciuman lembut itu membuatnya sebentar saja melupakan siapa jati dirinya. Seberapa dalam lukanya. Sekejap saja ia merasa dicintai dan begitu diinginkan. Meski rasa itu harus hancur seketika dengan ucapan tajam Gama yang terlontar lagi.

"Akting kaget lo keren banget anjir.. Kayak dapet ciuman pertama aja. Padahal gue yakin segel perawan lo udah jebol.. Tapi lagak lo sok polos.."

Cepat-cepat Celsa menguasai diri. Tersenyum manis dengan kedua lengan melingkari tubuh tegap Gama. "Thank you, sayang.."

Gama turut membalas kelanjutan sandiwara mereka. Tersenyum seraya mengacak poni Celsa. Kemudian berkata dengan nada sepelan mungkin. "Jangan baper. Gue cuma mau bikin Anzel tau diri.. Kalau lo tuh punya gue."

"Santai. Gue ngerti kok, sayang.. Sepuluh menit lagi pulang yaa.."

"Lo pulang sendiri. Gue masih mau disini."

"With my pleasure, sayangku.."

Setelah mengucapkannya, Celsa berjalan menjauh. Menghampiri dua sahabatnya yang cekikikan girang menyambutnya. Raut bahagia Tyas dan Farra seolah turut meramaikan suasana hati Celsa yang berserakan. Mereka pasti mengira Celsa sedang berbunga-bunga. Diperlakukan bak tuan putri yang dicintai seluas samudra oleh sang pangeran.

"Cel, gue seneng akhirnya lo bisa move on dari Anzel.." sambut Farra.

"Iya laah.. Perasaan gue ke Anzel udah mati!" tegas Celsa.

"Gue harap, Gama gak akan nyakitin lo.. Dia sepupu gue, tapi gue gak akan biarin dia nyakitin lo.." Tyas meraih jemari Celsa. Meski tidak banyak anak Bina Bangsa yang tau bahwa Gama dan Tyas adalah saudara sepupu. Karena Tyas yang sengaja menjaga jarak. Gadis itu tidak mau dibilang numpang tenar kalau terang-terangan mengakui bersaudara dengan salah satu anggota geng 0. Lebay memang..

Celsa merasa beruntung memiliki sahabat yang tulus menyayanginya. Ia merangkul kedua sahabatnya dan tertawa bersama.

"Gue tau sih, image Gama ga baik. Tapi sejauh gue deket sama Dion, gue ga pernah denger tuh Gama ngapa-ngapain cewek.." lanjut Farra. "Gue yakin dia beneran sayang sama lo.. Lo tuh pacar pertama dia.. Pasti lo spesial banget Cel.."

Celsa hanya tersenyum. Ia sembunyikan sendiri fakta yang ia tau tentang Gama. Apanya yang spesial banget.. Bulshit !

"Dahlah.. Kita have fun aja malem ini.. Ga usah ngurusin Gama dan geng 0." seru Tyas.

Celsa.mengangkat sebelah tangannya seraya memekik. "Setujuuuu..."

"Tapi gue tetep boleh mikirin Dion yaa." sahut Farra, sontak disambut tawa mereka bertiga.

Berjarak dari tiga cewek itu, Gama melihat keceriaan Celsa. Senyumnya turut terkembang. Tanpa sadar, ia tersihir oleh kecantikan pacar pura-puranya itu.

Senyum cewek itu, dengan mata berbinar yang menyipit membawa memori Gama berputar kembali saat mereka berciu man tadi. Begitu lembut. Begitu manis. Begitu candu.

"Gam, gue mau ngomong."

Suara seseorang yang menegurnya sontak mengejutkan Gama. Ia enyahkan pikiran tentang Celsa dan bibir gadis itu. Tolol. Gama benar-benar merasa dirinya tolol.

"Hah? Ngomong aja kali Zel.."

Anzel, teman satu gengnya itu sengaja menghampiri Gama ketika cowok itu berjarak dari pasangannya. "Lo serius sama Celsa?"

Gama tersenyum miring. Ia bisa menebak kemana arah pembicaraan Anzel. "Serius bangetlah. Dia cewek nomer 1 gue.."

"Dia bukan tipe ideal lo.."

"Ga masalah.. Gue terlanjur cinta sama dia."

"Gue harap lo gak nyakitin dia. Dia cewek baik-baik. Ga pantes lo mainin.."

Gama tergelak. Cewek baik-baik apanyaa..

"Santai kali Zel.. Lo kayak siapanya aja." Gama menepuk bahu Anzel. "Meyza tuh perhatiin. Dia cewek lo.. Ngapain lo pusingin hubungan gue sama Celsa?"

"Ehm, maksud gue...."

Byuuuurr ~

Gama dan Anzel sontak menoleh ke arah kolam renang. Seorang cewek tercebur ke kolam renang di tengah venue pesta. Semua anak Bina Bangsa dan yang lebih mengejutkan, Meyza lah cewek itu. Terlihat dari dress pink yang dikenakan.

Dua cowok pentolan geng 0 itu lari membelah kerumunan. Di tepi kolam Anzel tanpa pikir panjang menceburkan diri demi menyelamatkan kekasihnya. Sedangkan Gama, ia meradang begitu melihat Celsa berada di tepi kolam dekat posisi Meyza tercebur.

Ia mencengkram kuat lengan Celsa, kemudian menyeret perempuan itu menjauh dari keramaian. Gama baru melepaskan cengkramannya ketika mereka sudah berada di luar hotel. Ia menghempaskan Celsa dengan kasar hingga gadis itu nyaris terjerembab.

"Lo kenapa lagi sih?!" salak Celsa geram.

"Lo apain Meyza?"

"hah?"

"LO APAIN MEYZA??"

"Ga gue apa-apain, bego!" teriak Celsa tak mau kalah. "Emang lo liat gue apain dia sih?!"

"Dia jatuh ke kolam di deket lo! Gak mungkin kan dia ceburin dirinya sendiri ke kolam renang?"

Celsa tertawa tak habis pikir. "Terus gue yang ceburin gitu? Pendek banget sih otak lo.. Segitu kotornya pikiran lo tentang gue."

"Halaah.. Cewek kayak lo gak pantes dibaikin! Gue yakin lo yang ceburin Meyza. Dan gue pasti bikin perhitungan kalau sampai beneran lo yang bikin Meyza celaka!"

"Terserah lo!"

Gama berlalu. Ia segera menyusul mobil Anzel yang sudah lebih dulu keluar hotel bersama anggota geng 0 yang lain. Tidak mempedulikan nasib Celsa dan bagaimana gadis itu pulang nantinya. Ia sungguh geram. Mengingat ketidakberdayaan Meyza di dalam kolam tadi membuat ia begitu ingin melampiaskan kekesalannya.

Sementara Celsa, tubuhnya lemas hingga luruh ke tanah. Ia menangis tanpa suara. Pedih sekali dicaci maki atas apa yang menimpa Meyza. Selalu tentang Meyza!

......................

Sesampainya Gama di rumah Meyza, gadis itu setengah berbaring di ranjangnya. Ia sudah berganti pakaian. Di sisinya, Anzel duduk di sisi ranjang seraya memainkan jemari kekasihnya. Cowok itupun sudah berganti pakaian kering, entah milik siapa.

"Makasih sayang.. Kamu udah nolongin aku."

"Sama-sama.." Anzel menjitak pelan kening Meyza, "Makanya jangan sok-sokan minum kalau ga kuat teler.."

Meyza nyengir seraya mengusap dahinya.

Gama memperhatikan interaksi Anzel dan Meyza. Setidaknya, ia senang. Anzel tanpa pikir panjang menyelamatkan Meyza dan kini mereka bersikap manis seperti biasa. Namun ia tidak bisa menahan rasa penasarannya.

"Mey, tadi kok lo bisa jatuh ke kolam sih?" tanya Gama.

"Heh? Ehmm.. Tadi gue sedikit mabuk." jawab Meyza sambil terkekeh kecil. "Padahal cuma minum 2 gelas."

"Celsa dorong lo?" tembak Gama to the point. Semua mata kini tertuju padanya. Heran atas tuduhan tidak berdasar Gama.

"Emm.. Gue emang mau nyamperin dia tadi. Mungkin dia gak suka gue samperin, jadi dia ga sengaja dorong gue, tapi--"

Gama terbelalak. "Jadi bener dia dorong lo?"

"Lo ngomong apa sih?" Raka menimpali, seraya menatap Meyza penuh selidik. "Gue punya rekamannya di hp Dion."

Dion mengangguk. "Iya, kita berdua tadi kebetulan lagi ada di seberang kolam. Nyobain kamera Hp baru gue."

Dion menyodorkan ponselnya. Sebuah video yang semula merekam keadaan sekitar. Kemudian tertuju di objek seberang kolam tempat mereka berdiri. Seorang gadis dengan dress of shoulders warna hitam berdiri di tepi kolam. Gadis itu tak lain adalah Celsa.

Beberapa detik setelahnya, Meyza mendekat dengan langkah sempoyongan. Kemudian segerombolan anak lelaki yang berjalan sambil bersenda gurau tanpa sengaja menyenggol lengan Meyza. Meyza yang memang dalam keadaan mabuk, terhuyung begitu saja lalu tercebur ke kolam.

Semua terkejut. Termasuk Meyza. Keringat dingin sudah membasahi keningnya. Malu bercampur takut. Karena dia baru saja ketauan berbohong. Ia sungguh takut melihat tatapan menuntut penjelasan yang dihujamkan Anzel. Sialan. Kenapa sih Raka pake ngrekam segala..

Raka menunjuk layar di ponsel Dion. "Tuh liat, Celsa aja sampe panik begitu teriak minta tolong.. Masa lo tuduh dia ceburin lo ke kolam sih?"

"Em.. G-gue salah. Maklum, keadaannya chaos banget waktu itu. Dan gue juga setengah sadar, setengah engga.. Jadi gue gak tau pasti gitu..."

Jadi cewek itu ga dorong Meyza? Gue udah salah nuduh dia. Terus kenapa Meyza bohong ya? Kenapa dia harus nyalahin Celsa? Padahal di video itu jelas banget, dia dan Celsa berjarak cukup jauh untuk bisa saling menyentuh, apalagi ngedorong.. Apa gue harus minta maaf sama si tikus kecil itu? Aarrghhh malu banget.

...****************...

______BERSAMBUNG 🥀

Terpopuler

Comments

Neneng Dwi Nurhayati

Neneng Dwi Nurhayati

biar pada ngerasain menyesal terlalu dalam nanti mereka semua, setelah tau sikap sifat meyza

2024-09-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!