4

Sore itu Gama berada di markas geng 0. Sebuah unit apartemen milik keluarganya yang dijadikan sebagai tempat berkumpul lima cowok yang menamai diri mereka geng 0. Unit itu berada persis di sebelah unit apartemen yang ditinggali Gama.

Raka, duduk di depan pc gamenya asik menekuni permainan online di layar depan mata sambil sesekali menanggapi candaan Galtero dan Raka. Sedangkan Gama, duduk di balkon seraya menghisap rokok.

"Lagi mikiran apa lo Gam? Tumben nyebat di markas?" tanya Dion. Ia hafal perangai sahabatnya itu. Gama hanya merokok sekali setelah makan. Selebihnya, kalau cowok itu merokok, itu artinya ada hal yang meresahkan.

Gama hanya terdiam. Namun bayangan bibir berdarah seorang cewek akibat perbuatanya terus bergelayut. Ia tak pernah sekasar ini. Ya, seharusnya ia tak boleh sekasar ini. Tapi rasa benci dan marah yang tak berdasar membuat logikanya mati.

"Celsa itu suka sama Anzel. Semua anak di sekolah tau itu. Makanya, dia ga pernah berhenti deketin Anzel walopun Anzel udah punya pacar."

"Gue sakit hati banget, Gam.. Anzel tadi malem ke rumah Celsa. Waktu gue telpon dia bilang dia lagi nganterin mamanya. Padahal gue tau dia ketemu sama Celsa."

"Nyesek banget jadi gue, Gam.. Gue ngerasa hati Anzel bukan milik gue."

Semua keluh kesah Meyza ditampung Gama. Semenjak jadi pacar Anzel, Gama memang teman yang paling dekat dengan Meyza di antara semua anggota geng 0. Ia menyukai gadis itu. Ya, benar ucapan Celsa. Gama menyukai Meyza. Pacar sahabatnya.

Bagi Gama, Meyza memiliki semua karakteristik cewek idamannya. Wajah cantik dan manis, sikap kalem, lemah lembut, dan tidak murahan. Itu poin pentingnya. Gama tidak suka cewek centil dan suka menggoda. Seperti kebanyakan cewek di sekolahnya. Mereka semua selalu mencari perhatian dengan bersikap ganjen di depan geng 0. Ya, tidak semuanya. Tapi hampir semua! Sebagian besar.

Setau Gama, Anzel dan Meyza berpacaran sehat dan tak berlebihan. Gaya pacaran mereka tak mesum. Hanya sebatas pegangan tangan dan merangkul bahu. Di mata Gama, Meyza terlihat mahal dan pandai menjaga diri. Siapa yang tak jatuh hati?

Persetan dengan semua cewek lugu dan cupu yang pernah dijamah Gama. Mereka hanya lugu di awal, tapi sedikit saja dirayu, cewek-cewek cupu itu dengan mudahnya menyerahkan tubuhnya pada Gama. Cih!

"Lah, ditanya malah bengong si kampret." seloroh Dion.

"Dah, biarin aja.. Orang kaya mah bhebaaashh! Penting ga ngunyah pagar aja dia.." timpal Galtero. "Anzel nih yang kemana? Udah mau malem belum kesini juga..."

"Lagi sama Meyza. Lupa dia punya janji kumpul di sini.."

Gama mematikan rokok yang sudah nyaris habis. Ia masuk ke ruang utama dimana teman-temannya duduk berkumpul. Ia melemparkan tubuhnya ke sofa empuk yang kosong. Kemudian membuka gawai yang sejak tadi ia abaikan.

Hanya ada dua pesan singkat yang masuk. Dari maminya dan dari Meyza. Gama memilih membuka pesan dari Meyza.

Meyza : Thanks, Gam.. Berkat lo, gue jadi bisa sama Anzel malam ini. Dan dia ga jadi ketemuan sama Celsa.

Gama menghela nafas. Ia lega. Membayangkan wajah berbinar bahagia Meyza, Gama tak lagi memusingkan Celsa dan sikap kasarnya.

Anggap saja Gama bodoh. Mencintai dengan cara yang aneh. Dalam benaknya, ia hanya ingin mengutamakan kebahagiaan Meyza. Sekalipun itu artinya Meyza berbahagia dengan Anzel. Dan dirinya harus menelan bulat-bulat rasa cemburunya.

"Yessh!"

Pekikan Dion membuyarkan lamunan Gama. Cowok itu menyimpan ponselnya ke saku celana dan mencomot sebungkus snack di meja. "Ngapain lo?"

"Crush gue nih.. Bales chat dari gue." jawab Dion.

"Si Farra?" tanya Galtero.

"Yoii..." Dion tersenyum lebar sembari memainkan ponselnya.

"Lebay lo! Lagian cewek mana sih yang ga mau bales chat dari kita. Geng 0. Yang ada mereka yang ngechat kita duluan dan ngemis-ngemis minta dibalas.." sarkas Gama.

"Ini beda bro.. Gue naksir nih cewek sejak acara pensi kelas XI lalu. Tapi susah banget deketin dia.."

"Ada gitu cewek sekolah yang susah kita deketin?" Gama menaikkan alis bingung.

"Ya kan gue bukan elo, ataupun Anzel. Jadi yaa harus sedikit effort."

Galtero tertawa. "Coba deketin temennya. Pasti effort lo lebih gede lagi.."

"Gak berani lah gue.. Bukan gede lagi. Tapi yang ada bisa berdarah-darah gue.." gelak Dion.

"Dari level IQ aja lo udah ketinggalan jauh. Apalagi dari sisi lainnya.."

"Iya deh iyaa.. Gue banyak minusnya. Puas lo, terong?!"

"Gue aja yang deketin dia.." Raka yang sejak tadi sibuk dengan dunia game online-nya turut menyambar. "She has a highest value more, untuk diperjuangkan."

"Lah, si wibu berani menantang maut."

"Siap mental lo dikacangin sama tuh cewek?"

"Cantik sih, cantik banget.. Tapi ngeri boss.. Misterius banget tuh cewek. Mundur deh wibu... Mundur."

"Kalian ngomongin siapa sih?" Gama terlolong bingung. Siapa perempuan yang membuat teman-temannya bahkan tak punya nyali untuk mendekat. Setaunya, tak ada cewek yang akan menolak pesona geng 0.

"Cewek nomer 1 di sekolah. Masa lo gak tau?"

"Meyza?"

"Lah..." Dion tergelak. "Bukan laah. Sejak kapan Meyza jadi nomor 1."

Gama semakin mengernyit bingung. Setau dia, memang hanya Meyza yang terbaik. Cantik, pintar, dan kalem. Ya, Gama memang sebuta itu.

"Celsa!" jawab Raka tegas. "Celsara Arkadinata. Cewek nomer 1 di Bina Bangsa."

"hah?"

"IQ tinggi, bahkan tertinggi dari semua siswa Bina Bangsa. Selalu menempati peringkat pertama, nilai sempurna di semua bidang pelajaran. Peringkat 1 paralel se Provinsi sejak SMP dan mahkotanya belum bergeser sedikitpun. Cantik, imut, manis. Tapi sayang, sedikit ansos dan agak garang kayak macan." papar Raka panjang lebar.

"Gilak. Cuma cewek gitu doang kalian gak berani deketin?" sarkas Gama. "Di mata gue dia gak lebih dari tikus kecil. Kotor dan murahan."

"Wehh.. Mulut lo bro..." salak Dion.

"Gue bakal bawa dia ke acara ultah Amanda weekend ini. Liat aja." pungkas Gama.

"Dia ga pernah mau dateng ke acara begituan.." gumam Galtero.

"Pasti mau, kalau gue yang ngajak. Gue berani bertaruh."

"Oke. Deal!"

"Taruhan apa kita?"

.

.

____BERSAMBUNG 🥀

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!