Palet Masa Lalu

Palet Masa Lalu

Hari Pernikahan

Swanfield,

Agustus 1886

Dari semua sepatu yang pernah dipakainya, Belle Atfable paling suka sepatu yang dipakainya hari ini. Sepatu merah muda dengan renda putih di tepiannya serta kupu-kupu elegan di permukaannya.

Ia meringis pada pemuda di sampingnya.

"Kamu menyukainya?' tanya pemuda itu.

"Ya! Sangat nyaman dan indah. Aku tidak tahu kamu bisa memilih sepatu secantik ini. Aku sebenarnya membawa dua sepatu cadangan karena aku takut kamu akan mengecewakanku dan menyuruhku memakai sepatu lancip melengkung berwarna ungu seperti penyihir."

Pemuda itu tertawa. "Hei, kamu adalah pengantinku, mana mungkin aku tidak membuatmu senang?"

"Mmmm," Belle hanya bergumam. Ia mengulum senyum sembari memfokuskan pandangannya pada sepatunya. Ia menggoyang-goyangkan kakinya, lebih seperti anak kecil dibandingkan pengantin dewasa yang matang. Tetapi, Belle memang anak kecil! Usianya baru menginjak delapan belas tahun dan mari kita tidak menghujatnya dengan ekspresi senangnya yang natural bagi gadis-gadis seusianya.

Pesta pernikahan itu berlangsung dengan lancar dan penuh khidmat. Seluruh saudara dan kerabat keluarga mereka datang dan merayakannya. Belle tersenyum melihat para tamu yang ikut terihat bahagia.

"Apakah kamu mau kue, Belle sayang?" tanya Felix Courts, ia mengarahkan matanya sekilas pada sudut kue-kue kering. 

"Sa-Sayang?" tanya Belle, tanpa sadar menyuarakan pikirannya.

"Ya, sayang! Memangnya kenapa? KIta sudah menikah dan suami istri memang sudah sewajarnya saling menyayangi."

"Oh, kamu menyayangiku ..." ucap Belle.

Keheranannya bukan tanpa  alasan. Sebelum hari spesial yang manis ini dengan sepatu kupu-kupu permata dan kue manis yang melimpah, mereka hanyalah teman sekelas biasa. Seingat Belle, mereka tidak pernah berinteraksi. Belle hanya tahu kalau Felix Courts adalah teman sekelas yang kaya raya.

Siapa tahu, saat Belle sedang pusing-pusingnya mengerjakan penugasan untuk universitasnya, Felix melamarnya.

Saat itu, hal pertama yang ada di pikirannya adalah, "Bagaimana Felix tahu kalau dia punya teman sekelas bernama Belle Atfable?" Tetapi, saat ia mengingat kalau kembarannya, Caspian Atfable, adalah salah satu teman Felix, maka dia bisa sedikit lega.

Setidaknya, pemuda itu tidak melakukan cap cip cup pada daftar kehadiran kelas.

Belle menerima lamarannya tanpa pikir panjang. Hei, tugas-tugas esainya sangat banyak dan menjadi istri seorang Felix Courts yang memiliki tanah pertanian dan bisnis paling berkembang di Swanfield terdengar lebih mudah!

"Tent saja aku menyayangi dan menyukaimu! Siapa yang tidak suka dengan gadis cantik sepertimu?" kata Felix dengan senyumnya.

Belle tertawa riang. Para gadis memang paling bahagia bila dipuji cantik dan Belle pun sama. Ia cantik! Syukurlah! Tuhan memang baik sekali padanya.

"Um, boleh. AKu akan memakan satu kue ... macaron?"

Kemudian Felix berbicara dengan ibunya, Mrs. Courts, yang duduk tak jauh darinya. Sejenak kemudian, seorang pegawai datang dan membawa senampan kue. Felix mengambil beberapa kue untuk Belle.

"Banyak sekali," komentar Belle melihat kue-kue yang dijajarkan di tempat di antara mereka.

"Tidak apa-apa. Kita masih agak lama di sini dan kita harus punya seribu cara untuk mengusir kebosanan," kata Felix.

Belle memakan kuenya dengan tenang. KIni para tamu juga sudah mulai menikmati hidangan. Ia mendengar Felix berbicara.

"Aku punya hadiah untukmu, Belle, malam nanti," kata Felix.

"Oh, apa itu?"

"Moonlily of The Gargantuan Cave," kata Felix dengan ringisannya. Matanya berkilau menanti reaksi Belle. "Aku tahu kamu suka bermain kartu itu di kelas yang membuatmu muram seharian setelah disita oleh Mrs. Thornfield. Hahaha! Nah, ini adalah versi terbarunya. Milikmu sebelumnya yang Starlily, 'kan?"

"Oh, kamu membeli versi terbarunya!" pekik Belle. Matanya yang berbulu lentik melebar "Benarkah? Aku tidak sabar malam nanti akan tiba!" pekiknya pelan. Ia sangat bersemangat. Ia agak heran tentang fakta bahwa rupanya Felix memperhatikannya saat di kelas kemarin, tetapi dia tidak berniat untuk mengutarakannya.

Belle memutuskan untuk menyukai hari ini. Cuacanya cerah dan segar dengan awan-awan putih menyerupai kapas yang menggantung di langit. Halaman penginapan yang ia jadikan sebagai lokasi pernikahan pun terlihat segar dengan rerumputan seerti beludru yang mendasarinya. Bunga-bunga peony dan matahari ditata dengan indah. Ia melihat ke arah pasangan Mr. dan Mrs. Courts, sebagai orang yang baru saja berinteraksi dengannya. Ia puas mendapati wajah mereka yang bahagia. Kemudian Belle meihat ke arah kursi ayah dan ibunya.

Tetapi, alangkah terkejutnya ia ketika mendapati kursi mereka yang kosong! Seorang pegawai penginapan dengan dasi kupu-kupu mendekatinya dan berbicara, "Tadi ibumu kurang enak badan dan ayahmu pulang untuk menemaninya. Maaf karena tidak memberitahuku. Tetapi mereka melarangku dan berpikir kamu harus bahagia di hari ini dan jangan mengkhawatirkan mereka."

Raut wajah Belle berubah lesu. Ia berbicara pada Felix, "Ibuku pulang ... aku khawatir padanya, Maksudku, ibuku adalah seseorang yang jarang sakit dan dia sudah menyiapkan pernikahan ini dengan sangat bersemangat. Tetapi kini saat acaranya sudah tiba, dia malah pulang duluan."

"Oh, dia sungguhan pulang ke Atfable Manor?' tanya Felix. "Astaga, maafkan aku, Belle, aku juga tidak melihatnya."

"Tidak apa-apa, Felix. Aku harap pestanya cepat selesai lalu aku bisa pulang."

Felix hanya berkata "Ya, ya," saja tanpa banyak berkomentar. Ia menenagkan Belle setelahnya. Tetapi, bagi Belle, pesta semeriah apa pun tidak aka cerah baginya tanpa adanya sang ibu. Seperti mendung yang kini perlahan-lahan menaungi atap Penginapan Ice Daisy.

...‧₊˚ ☁️⋅♡🪐༘⋆...

Belle memakai payungnya untuk menghindarkan dirinya dari guyuran air hujan yang melanda bumi. Ia menyusuri rerumputan tinggi yang berada di belakang penginapan. Ia berjalan secepat mungkin. Ia tak membayangkan dirinya kabur di hari pernikahannya. Tetapi para pelayan yang bersikeras untuk memandikannya dengan bunga-bunga membuatnya sangat kesal.

Sudah lama hujan tak turun sederas ini. Bahkan angsa-angsa di jalanan mulai mencari tempat berlindung. Angin yang deras juga membuat pakaian Belle basah kuyup. Namun ia tidak akan berbalik! Ia harus mencapai rumah dan tahu apa yang terjadi dengan sang ibu.

"Belle!"panggil seseorang.

Belle menoleh, dan ia mendapati sebuah kereta kuda di sampingnya. Saking derasnya hujan turun, ia tidak mendengar ketukan kaki kuda. Felix Courts duduk di bagian kusir kereta. "Belle, aku sudah bilang kalau aku akan mengambil kereta kuda ... tetapi kamu malah menerobos hujan seperti ini. Ayo naik."

"Oh," Belle hanya terpaku melihat Felix. Ia tidak menyangka akan ada seseorang yang menyusulnya. Ia tidak mengenal Felix dan tiba-tiba, sebuah pemikiran liar muncu di benaknya. Bagaimana kalau Felix memaksanya kembali ke penginapan untuk melakukan ritual yang sepertinya penduduk desa Swanfield begitu menyukainya? Atau memaksanya untuk berkenalan dengan para saudara jauh yang Belle yakin ia tidak akan bertemu mereka lagi di masa depan.

"Kalau kamu berjanji tidak memaksaku kembali ke penginapan, aku akan naik. Saat ini, aku hanya ingin pulang."

"Tenang saja, gadis manisku yang keras kepala. Naiklah, aku sendiri juga khawatir tentang kondisi ibu mertuaku," bujuk Felix. Tetapi karena melihat Belle yang bergeming, ia menambahkan,"Aku berjanji. Seluruh serial boardgame lily untukmu kalau aku melanggar janji?"

Mendengarnya, Belle baru dapat percaya. Ia menaiki kereta kuda itu. Felix membantunya dengan lembut dengan telapak tangan menahan bahu Belle. "Duh, tikus kecilku yang malang. Kamu sangat basah. Duduk yang manis dan suamimu ini akan mengantarmu."

Terpopuler

Comments

NT.Fa

NT.Fa

Hai

2024-10-11

1

Ryo Manawa

Ryo Manawa

enggak ada ojek payung apa di sana ?

2024-06-04

2

Xiao Lianhua

Xiao Lianhua

Kukirimkan jempol, subscribe, mawar dan vote khusus untukmu, Belle. Semangat update, Author Li!!🤩🤩

2024-05-31

2

lihat semua
Episodes
1 Hari Pernikahan
2 Kembaran Laki-Laki yang Menyebalkan
3 Makan Malam
4 Bunga Cowslip di Tepi Sungai
5 Tanpa Pilihan
6 Berangkat
7 Kereta Merah dengan Tujuan High Elia
8 Keputusan Mendadak
9 Teman Baru
10 Berita Buruk
11 Kartu-Kartu Tua
12 Penginapan Napping Napkins
13 Gadis Penangkap Tikus
14 Gedung Stonehall
15 Selai Nanas
16 Ujung Tanduk Monster Malam
17 Syllabry Impossible Tasks Service
18 Putri Mawar
19 Burung Kecil Yang Angkuh
20 Lukisan dari Arang
21 Akar Dandelion
22 Buku Panduan Berbunga-Bunga
23 Bayi Burung Phoenix
24 Panah di Kelopak Bunga Geranium
25 Palet Kelam Masa Lalu
26 Rencana
27 Perdebatan
28 Timeworn Alley
29 Bayi Kecil Yang Malang
30 Gadis Berambut Merah
31 Pertemanan Yang Murni
32 Air Bah Yang Tersesat
33 Daun Mapel di Atas Topi
34 Million Bells Townhouse
35 Fun Little Day
36 Perpustakaan
37 Teh Ancaman
38 Panti Asuhan Yang Terlupakan
39 Langkah Selanjutnya
40 Mrs. Crowknox
41 Sentuhan Pertama
42 Aqua Grandfield
43 Daun Berbentuk Kaki Kodok
44 Cincin Cumi-Cumi
45 Payung Bebek
46 Mimpi Buruk Ivette
47 Lari, Lari, Lari!
48 Sapi Yang Hilang
49 Teh Chamomile Untuk Maribeth
50 Bermain Peran
51 Susu Untuk Keadaan Darurat!
52 Stok Drama Yang Tidak Ada Habisnya
53 Apakah Satu Cupcake Cukup Untuk Menyuapku?
54 Klub Memasak
55 The Sweet Society
56 Merebus Rencana Dengan Daun Mint
57 Topi Beret Kelinci
58 Hari Menjalankan Misi
59 Sari Buah Apel
60 Catterisks di Malam Hari
61 Hanya Ada Satu Kereta Kuda
62 Tusukan Sayap Burung Gagak
63 Perjanjian
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Hari Pernikahan
2
Kembaran Laki-Laki yang Menyebalkan
3
Makan Malam
4
Bunga Cowslip di Tepi Sungai
5
Tanpa Pilihan
6
Berangkat
7
Kereta Merah dengan Tujuan High Elia
8
Keputusan Mendadak
9
Teman Baru
10
Berita Buruk
11
Kartu-Kartu Tua
12
Penginapan Napping Napkins
13
Gadis Penangkap Tikus
14
Gedung Stonehall
15
Selai Nanas
16
Ujung Tanduk Monster Malam
17
Syllabry Impossible Tasks Service
18
Putri Mawar
19
Burung Kecil Yang Angkuh
20
Lukisan dari Arang
21
Akar Dandelion
22
Buku Panduan Berbunga-Bunga
23
Bayi Burung Phoenix
24
Panah di Kelopak Bunga Geranium
25
Palet Kelam Masa Lalu
26
Rencana
27
Perdebatan
28
Timeworn Alley
29
Bayi Kecil Yang Malang
30
Gadis Berambut Merah
31
Pertemanan Yang Murni
32
Air Bah Yang Tersesat
33
Daun Mapel di Atas Topi
34
Million Bells Townhouse
35
Fun Little Day
36
Perpustakaan
37
Teh Ancaman
38
Panti Asuhan Yang Terlupakan
39
Langkah Selanjutnya
40
Mrs. Crowknox
41
Sentuhan Pertama
42
Aqua Grandfield
43
Daun Berbentuk Kaki Kodok
44
Cincin Cumi-Cumi
45
Payung Bebek
46
Mimpi Buruk Ivette
47
Lari, Lari, Lari!
48
Sapi Yang Hilang
49
Teh Chamomile Untuk Maribeth
50
Bermain Peran
51
Susu Untuk Keadaan Darurat!
52
Stok Drama Yang Tidak Ada Habisnya
53
Apakah Satu Cupcake Cukup Untuk Menyuapku?
54
Klub Memasak
55
The Sweet Society
56
Merebus Rencana Dengan Daun Mint
57
Topi Beret Kelinci
58
Hari Menjalankan Misi
59
Sari Buah Apel
60
Catterisks di Malam Hari
61
Hanya Ada Satu Kereta Kuda
62
Tusukan Sayap Burung Gagak
63
Perjanjian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!