Mereka tiba di Atfable Manor. Rumah yang dulunya megah ini kini sudah terlihat kusam dindingnya di beberapa sisi. Lumut tumbuh di dinding bawah tanpa sempat dibersihkan. Rumah itu layaknya sebuah bangsa yang mengalami kemunduran setelah masa keemasannya.
Belle melompat turun ketika kereta kuda akhirnya berhenti. Hujan masih sangat deras. Ia melihat ada kereta kuda lain di halaman rumahnya, kalau tidak salah, itu milik Dokter Hartley. Dokter dari Catfield yang bertanggung jawab akan kesehatan warga desa yang tinggal berdekatan dengan desanya.
Belle mendorong pintu. Air menetes-netes dari ujung gaunnya. Ia tidak melihat ibunya di mana pun. Dokter Hartley pasti sedang memeriksanya di kamarnya.
“Hei, apakah tidak apa-apa kalau pakaianku basah seperti ini?” tanya Felix.
Belle melihat pakaian Felix sekilas. Sementara, ia tak menemukan titik basah di kemeja pemuda itu. Namun, akhirnya ia menemukannya. Kain putihnya lebih gelap di bagian pinggangnya.
“Tidak apa-apa,” kata Belle. Ia tidak ingin berganti baju dulu. Ia ingin segera menemui ibu. Namun, ia memundurkan langkahnya melihat seseorang yang datang. “Well, ibu tidak menyukai kalau aku masuk rumah dalam keadaan basah. Kita tunggu di sini saja.”
“Young mistress dan Mr. Felix Courts, apakah upacara pernikahannya sudah selesai?” tanya orang tersebut. Ia adalah Mr. Walkner, seorang butler di keluarga Atfable yang telah bekerja di kediaman itu selama bertahun-tahun.
“Tentu saja. Aku ingin menjenguk ibu. Tolong panggilkan Aneira juga, aku akan membutuhkan gaun yang baru,” kata Belle, sedikit terkejut dengan sapaan Mr. Walkner. Young mistress? Itu berbeda dengan sapaan pria itu sebelumnya yang biasanya memanggilnya sekedar dengan kata sapaan Miss.
“Aku, Belle? A-atau ...” ucap Felix dengan kikuk, mencari perhatian Belle bahwa dirinya yang basah juga perlu perhatian.
“Oh, benar. Walkner, dan juga berikan pakaian kering untuk Felix juga,” kata Belle.
Mr. Walkner masih melihat Belle dengan tatapan tak setuju. Dahinya berkerut. Bagaimana tidak? Ia sudah menjadi butler keluarga Atfable sejak Belle masih di dalam kandungan. Hubungan mereka sudah seperti paman dan keponakan, dan dirinya tidak tahan untuk tidak menasehati perilaku Belle yang pulang ke rumah gadisnya tepat setelah pernikahan usai.
“Sebenarnya Mrs. Atfable sudah dalam penanganan yang tepat. Dokter Hartley sudah datang dan akan memeriksa nyonya dengan baik,” kata Mr. Walkner. Ia melihat ke arah Felix, tatapannya tak setuju. “Dan kamu juga ke sini? Pengantin baru diperbolehkan pulang setelah bermalam seminggu di rumah barunya.”
“Ya, hahaha. Aku dengar itu. Tapi ini darurat, ‘kan? Aku tidak mungkin membiarkan Belle hujan-hujanan pulang dalam cuaca seperti ini,” kata Felix.
“Ya, Walkner, ini sangat darurat. Ayo panggilkan Aneira cepat atau aku akan demam di sini dan menambah pekerjaan Dokter Hartley dan merepotkanmu dan membuatmu dimarahi oleh ayah karena meninggalkan dua anak malang seperti kami berada di depan pintu tanpa diberikan selimut hangat dan perapian yang menyala,” kata Belle tak sabar. Ia ahlinya berimajinasi dan lebih ahli lagi menyusunnya dalam kata-kata dalam rentetan cepat. Novel-novel yang dibacanya memberikan sebagian kemampuan itu, menyempurnakan sifatnya yang sudah ada sebelumnya.
Mr. Walkner tentunya tidak banyak bicara lagi. Ia berjalan ke arah lorong pelayan. Rumah sebesar ini telah memulangkan banyak pelayannya dan Mr. Walkner tidak punya bawahan yang siap sedia di sudut-sudut rumah tertentu untuk ia suruh.
Mr. Atfable telah memutuskan untuk hanya mempekerjakan pelayan yang pekerjaannya sangat dibutuhkan. Seperti Mr. Walkner sebagai butler, kemudian pelayan-pelayan tingkat atas seperti steward dan housekeeper, kemudian tingkat bawah seperti juru masak dan pelayan laundry. Itulah mengapa pria itu harus berjalan jauh untuk memanggil Aneira.
Belle yang kedinginan seperti tikus tercebur bak mandi itu akhirnya bersinar wajahnya saat melihat Aneira. Aneira adalah pelayan terdekatnya. Sebelumnya ia bertugas menemani Belle dan mengurus keperluannya. Setelah Belle menikah, rencananya ia akan menjadi pelayan yang mengurus linen-linen di setiap kamar Atfable Mansion.
“Oh, Miss, sudah kukira Anda akan kemari dan aku sudah menyiapkan gaun untukmu. Ayo ke kamar tamu dan kubantu kamu berganti. Dan ... er—Mr. Courts, ini pakaian untukmu. Mr. Walkner akan menunjukkanmu kamar untuk berganti pakaian,” kata Aneira seraya memberikan dua setel pakaian pada Belle.
Itu adalah pakaian lama Caspian. Postur mereka agak sama dan tentunya merupakan pilihan yang baik untuk memberikan Felix pakaian kembarannya itu. Belle memberikan pakaian Caspian untuk Felix. “Ini untukmu. Um, aku akan mengikuti Ney.”
Belle mengikuti Aneira. Ia bisa mencium harum matahari dari rambut Aneira yang dijalin rapi di bawah pitanya. Ia sudah merindukan wangi itu meskipun baru setengah hari mereka berpisah. Ia tidak menyangka bahwa ia tidak akan bisa bermain dengan Aneira lagi setelah ini.
Felix Courts saat ini sedang membangun rumah baru untuknya dan Belle. Namun karena pernikahan mereka tergolong mendadak, diperkirakan rumah itu masih lama hingga tahap selesai dibangun. Mereka akan menginap di Ice Daisy selama itu.
“Basah sekali, Miss. Setelah bertemu dengan Mrs. Atfable nanti, aku akan membawakan teh hangat untukmu. Oh iya, dan untuk Mr. Courts juga. Apa teh yang dia sukai?” tanya Aneira sambil membantu Belle berganti pakaian.
“Teh? Entahlah,” ucap Belle. “Sebenarnya aku tidak terlalu kenal dengannya. Seharusnya ibu yang lebih mengenalnya,” kata Belle. Ia sendiri curiga bahwa orang tuanya lah yang mendorong Felix Courts untuk melamarnya.
“Aku akan menyamakannya denganmu saja,” kata Aneira. Ia merapikan lengan Belle supaya kainnya tak terlipat. “Cantik sekali. Aku akan sangat merindukanmu,” ucap Aneira sambil melihat wajah gadis itu.
Belle tersenyum. “Kita masih bisa bertemu. Penginapan hingga ke rumah ini jaraknya tidak terlalu jauh. Kita akan bermain seperti biasa, Aneira. Oh, bagaimana dengan ibu? Sekarang aku sudah nyaman dan ibu tidak akan melihatku dengan kerutan di hidungnya lagi.”
“Aku tidak tahu, Miss. Pintunya tertutup rapat dan tidak ada pelayan yang menunggu. Sudah, silakan, kamu bisa keluar. Aku yakin Dokter Hartley akan segera keluar, kamu menunggu di depan pintunya saja. Aku akan membawa pakaian-pakaian ini ke ruang cuci.”
Belle keluar dari ruang tamu tersebut. Ia menunggu Felix berganti baju dengan duduk di kursi tamu. Ketika ia mendengar langkah kaki yang terdengar berasal dari sepatu kulit, Belle mendongak.
Namun, bukan Felix yang datang, melainkan Caspian, kembarannya yang ia benci.
Caspian melihat Belle dengan tatapan tak setuju, seakan-akan keberadaan Belle di ruang tamu Atfable Manor adalah tindakan yang sangat salah.
“Apakah kamu tidak tahu betapa paniknya keluarga Courts di sana melihat kamu menghilang begitu saja? Hampir saja kamu terkena tuduhan bahwa kamu adalah pengantin yang kabur di hari pernikahannya? Mr. Courts sangat marah mendengar kau dan Felix menghilang.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Xiao Lianhua
kalimatnya rapi banget kak, aku sukaaa🤩🤩
2024-06-10
1