Melanjutkan perjalanan

...❦ ════ •⊰❂ BAB-20 ❂⊱• ════ ❦...

Arga membawa arwah Aruka menemui arwah sang ibunya, Ibu Bella yang selalu menunggu di halte bus di dekat rumah mereka. Arwah Aruka merasakan tubuhnya mulai menghilang dan ia menatap punggung Arga dengan rasa khawatirnya.

"Arga...Arga" panggil Aruka.

Arga yang merasa namanya dipanggil ia menoleh ke belakang dan dapat melihat ke khawatiran dan kepanikan dari raut wajahnya.

Sebelum menghampiri arwah Aruka Arga mengeluarkan ponselnya dan seperti biasanya ia akan seolah-olah sedang melakukan sambungan telepon.

"Ada apa Aruka, kenapa dirimu khawatir" Ucap Arga tanpa menatap Aruka.

"Tangan dan tubuhku seolah-olah menjadi transparan" Ucap Aruka menatap Arga dengan penasaran khawatirnya.

"Lanjutkan saja perjalanannya kita akan cari tahu nanti di mobil" Sahut Arga kembali meneruskan langkah kakinya.

Aruka hanya menatap sendu Arga yang berjalan keluar dari rumah sakit. Aruka mengikuti hingga sampai di dalam mobil Arga memberikan sebuah kalung pada Aruka kalung itu adalah kalung yang sudah di mantrai dengan air dan darah suci, tubuh transparan Aruka tidak lagi datang Aruka merasa senang.

"Kalung itu hanya bertahan 1 hari pada sosok arwah seperti mu," Ucap Arga

"Tidak apa-apa yang penting aku bisa bertemu ibu," Jawab Aruka dengan wajah yang lebih baik dari pada sebelumnya.

Arga menatap kedepan dan ia bicara dengan tegas pada Aruka, sementara Dafa di sampingnya hanya menatap penuh curiga pada bosnya itu.

"Ingatlah urusanmu di dunia ini telah selesai, setelah ini kau harus kembali dan meneruskan perjalanan mu," Ucap Arga.

"Hmm aku paham, aku ingin bertemu ibu ku" Ucap arwah Aruka dengan menganggukkan kepalanya.

Mobil yang di kendarai oleh Dafa akhirnya berhenti di depan halte dimana ada arwah ibu Bella disana menunggu kedatangan anaknya. Aruka dari dalam mobil menatap arwah ibunya dengan perasaan rumit.

"Ibu... Ini Aruka," Ucap Aruka.

Pandangan mata ibu Bella menatap arwah Aruka dengan perasaan penuh kasih sayang seorang yang mendambakan putrinya. Ibu Bella tidak dapat berkata-kata di buatnya hanya tersenyum dengan air mata yang mengalir di kedua pipinya.

Perasaan haru itupun yang dirasakan oleh Arga melihat pemandangan seperti itu. Sementara Dafa yang ada di balik kemudi menatap ke arah halte. Memang bukan kali pertama baginya mengikuti kemauan gila tuan mudanya ini dalam hal membantu hantu tapi kali ini ia juga merasakan perasaan yang sama dengan yang Arga rasakan yaitu rasa haru.

"Kenapa gue ikutan sedih," Gumam Dafa di balik kemudi.

Arga berbalik ingin masuk kedalam mobilnya kembali, tapi suara ibu Bella menghentikan langkahnya.

"Nak Arga," Panggil ibu Bella. Arga segera berbalik menatap arwah ibu Bella.

"Terimakasih banyak ya nak, berkat kamu ibu bisa kembali bertemu dengan putri ibu" Lanjut ibu Bella pada Arga yang hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Bukankah itu tujuan anda, saya hanya membantu sedikit," Jawab Arga dengan wajah santainya.

Setelah mengatakan hal itu ada seberkas sinar yang datang dari langit. Dan Arga paham ini adalah waktunya untuk ke dua arwah itu untuk pergi.

"Urusan ibu dan Aruka sudah selesai lanjutkan perjalanan kalian ke alam lain dengan tenang," Ucap Arga saat cahaya itu mulai menyinari Arwah Ibu Bella dan Juga Aruka.

"Terimakasih nak Arga," Ucap Ibu Bella dengan senyuman.

"Terimakasih Arga," Ucap Aruka.

Cahaya itu semakin menyilaukan pandang mata Arga hingga ia sulit melihat sinar cahaya yang berada di hadapannya.

Setelah cahaya itu hilang Arga menatap pada telapak tangannya ada kalung yang ia berikan pada Aruka agar tubuhnya tidak transparan saat di rumah sakit.

"Gadis yang baik," Ucap Arga saat melihat kalung itu dengan senyuman.

Arga kembali masuk ke mobilnya ia meminta Dafa mengantarkannya ke rumah sederhana yang ia beli tidak jauh dari halte bus tadi. Sesampainya ia di depan gerbang rumah sederhana itu ia melihat mama Lia mama dari Lisa sedang menyirami tanaman di halaman.

"Nak Arga," Sapa mama Lia

"Tante, Lagi apa nih tan," Sahut Arga mendekati mama Lia Yanga sedang menyirami bunga di halaman depan rumahnya.

"Nak Arga dari mana kok baru kelihatan," Ucap mama Lia.

"Oh, saya baru pulang dari rumah kakek, dan ini paman saja tante," Sahut Arga sambil memperkenalkan Dafa sebagai pamannya.

"Pamannya masih muda ya, Nak Arga," Guyon ma Lia sambil tersenyum ramah pada Dafa.

"Eh iya tante, Om saya ini belum mendapatkan jodoh tante jadi masih singel?" Jawab Arga dengan senyuman tipisnya.

"Wah sayang sekali, anak Tante cuma satu itu pun masih sekolah," sahut mama Lia sambil tertawa renyah.

Arga juga ikutan tertawa dengan obrolan receh antara dirinya dan mama Lia. Singkat cerita Arga pun menanyakan tentang keadaan Lisa pasca operasi usus buntunya.

"Keadaan Lisa bagaimana tante?" Tanya Arga dengan sopan pada mama Lia.

"Lisa ada di dalam sedang istirahat kami baru saja pulang dari rumah sakit tadi siang nak Arga," Terang Mama Lia pada Arga.

"Oh begitu, Maaf Arga tidak tahu tante kalau Lisa sudah di perbolehkan pulang," Ucap Arga merasa bersalah.

"Oalah nak Arga ini, kenapa merasa bersalah begitu tidak kenapa-kenapa nak Arga lagian Lisa masih butuh istirahat yang cukup," Sahut mama Lia dengan ramah.

"Ya saya sebagai tetangga tidak tahu kalau saja saya tahu saya akan bantu tante dan Lisa untuk pulang dari rumah sakit," Sesal Arga pada mama Lia.

...****************...

...****************...

...****************...

Terpopuler

Comments

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

1 bunga untuk eomma

2024-07-04

0

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

hum aku juga sedih kak 😭

2024-07-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!