Penukaran Wadah

...❦ ════ •⊰❂ BAB-18 ❂⊱• ════ ❦...

Arga sudah mengantongi beberapa hal penting saat melihat kilas balik kehidupan Aruka. Tapi teka-teki arwahnya masih terikat di sekolah ini belum juga terpecahkan. Kalau hanya barang-barang dan darah Aruka, arwahnya seharusnya masih bisa berada dimanapun ia sukai.

Arga masih memikirkan bagaimana arwah Aruka masih terikat di sekolah sementara jasadnya sudah beberapa kali berpindah tempat.

Seolah-olah petunjuk yang ia dapatkan dari kilas balik kehidupan Aruka adalah petunjuk yang salah. Apakah harus ia bertanya pada Daniel secara langsung.

Kini kilat cahaya merah muncul di hadapan Arga, Arga kembali menutup matanya. Setelah beberapa saat ia mencoba membuka kembali dan ia berada di taman bunga belakang sekolah.

"Jadi apa yang mengikat mu disini Aruka" Tanya Arga

Aruka hanya menggelengkan kepalanya. Ia sendiri tidak tahu apa yang mengikat arwahnya di sekolah.

"Aku tidak tahu tapi setiap aku melangkah ke luar sekolah ada serangan listrik yang akan mengalir ke seluruh tubuh ku" Ucap Aruka berkata dengan suara seratnya.

"Serangan listrik" Gumam Arga.

"Baiklah aku akan berusaha mencari tahu mengenai hal tersebut!" Ungkap Arga lebih lanjut ia masih memikirkan bagaimana cara arwah Aruka bisa keluar dari sekolah.

Drrsstt....Drrrssst...

Vibrasi ponsel Arga membuyarkan lamunannya, Arga mengangkat panggilan masuk pada ponsel tersebut.

"Iya halo," Ucap Arga memulai pembicaraan pada sambungan telepon tersebut.

"............"

"Baiklah kek, aku akan segera pulang" Ucap Arga dengan penasaran tidak nyaman.

Arga kembali mematikan sambungan teleponnya ia menatap arwah Aruka yang masih terdiam akan nasibnya yang tidak bisa keluar dari area sekolah.

Dengan perasaan yang rumit Arga menyuruh Dafa untuk menggali tempat yang dulunya adalah tempat penguburan barang-barang milik Aruka.

Dafa tentu langsung melakukan perintah Arga dengan cepat di bantu dengan anak buah yang di tempatkan memang untuk selalu berada dekat dengan Arga.

Tidak membutuhkan waktu lama apa yang meraka cari sudah mereka temukan kemudian Arga meminta korek api pada Dafa tanpa pikir panjang Arga lalu membakar semua barang-barang itu dengan cepat.

"Arrrrgggh.... " Terimakasih arwah Aruka.

Arga menatap arwah Aruka dengan tatapan rumit lalu ia tersenyum menyeringai.

"Dasar iblis, kau pikir kau bisa mengendalikan kematiannya" Ucap Arga dengan lantang.

Seketika arwah Aruka berubah menjadi roh hitam yang memiliki kabut asap hitam pekat. Arga kembali menyeringai saat asap itu menampakkan wujud aslinya.

"Ternyata kecurigaan ku benar, kau lah yang telah menyekap arwahnya bukan Daniel. Apakah ada perjanjian yang dia berikan padamu" Ucap lantang Arga pada sosok hitam tersebut.

"Ya, perjanjian penukaran wadah untuk ku tempati" Ucap sosok hitam tersebut dengan menggeram rasa sakit.

"Dimana kau sekap arwahnya" Tanya Arga tanpa basa-basi pada sosok hitam itu.

"Di suatu tempat yang gelap tanpa cahaya Arrrrgggh" Ungkap sosok hitam itu kembali merasakan sakitnya.

"Katakan dimana tempat itu, katakan padaku" Teriak Arga.

Sosok hitam itu semakin merasakan kesakitan ia hanya menunjukkan arah dimana ia akan bisa menemui Aruka. Arga semakin tidak percaya dengan kejadian yang ia alami tapi seperti kata kakeknya Jagan pernah tertipu oleh arwah apalagi iblis tersebut.

"Arrrrrrrgggghhh...." Teriak sosok hitam itu sebelum ia pergi ke alam baka dengan sendirinya.

Setelah sosok hitam itu lenyap dari pandangan matanya Arga menatap arah tempat yang tadi di tunjuk oleh sosok hitam itu sebelum ia berpindah ke alam baka.

"Gelap dan tanpa cahaya" gumam Arga kembali.

Arga menatap tajam yang menjadi tempat itu adalah laboratorium yang menjadi saksi bisu tempat diaman Aruka tewas secara mengenaskan.

Arwahnya terkunci di dalam laboratorium dan itu karena pagar sihir yang ada di depan pintu laboratorium yang tidak akan di lihat oleh orang lain dengan mata normal mereka.

Pagar sihir yang sama yang ada di pagar rumah milik Arga. Pagar sihir itu tidak berpengaruh pada tubuh Arga tapi bagi Arwah mereka akan terkurung di dalam sana dan tidak bisa keluar dari tempat itu.

Dengan kekuatan mata batinnya Arga, menatap pagar sihir itu lalu ia membacakan beberapa kalimat mantra untuk melemahkan pahar sihir itu. Dan pada akhirnya pagar sihir itu melemah dan semakin melemah.

...****************...

...****************...

...****************...

Terpopuler

Comments

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

Terimakasih Arga kamu pria yang baik ☺️

2024-06-20

0

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

pantas dia selalu minta tolong 🥺

2024-06-20

0

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

rasakan iblis jelek 😝😝

2024-06-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!