Kedatangan Kakek

╔╦══• •✠•❀ ||| ❀•✠ • •══╦╗

​ B⃢ ​​ A⃢ ​​ B⃢ ​- 4

╚╩══• •✠•❀ || ❀•✠ • •══╩╝

Arga masih diam di dalam kamarnya hingga tubuhnya merasakan kembali energi dingin yang ingin bertemu dengannya hanya saja terhalang pagar sihir.

Arga pun bangkit kembali melihat ke jendela kamarnya dan ia melihat sosok wanita itu masih berusaha untuk berkomunikasi dengannya.

"Baiklah sepertinya dia membutuhkan bantuan" gumam Arga.

Setelah memutuskan untuk berbicara pada sosok wanita yang mengikutinya Arga berniat keluar rumah untuk menemui sosok itu karena sosok itu hanya bisa berdiri di depan pagar rumahnya saja.

Arga mengunci pintu rumahnya ia juga membuka pagar rumahnya ia melangkah sambil menatap sosok wanita itu. Arga tidak mau di kira aneh oleh orang lain maka ia mengeluarkan ponselnya ia letakkan di telinganya hingga ia membuka suara.

"Jika ingin berkomunikasi denganku maka ikuti aku" ucap Arga pelan tapi mampu di dengar oleh sosok wanita yang ada di belakangnya.

Arga berjalan menuju halte bus yang sudah beberapa kali ia tatap sendu, ia melihat sosok itu dan menatap dengan perasaan rumit.

Arga duduk di halte itu sekali lagi ia keluarkan ponselnya di letakkan di telinganya lalu ia berkata dengan lembut.

"Ada apa, katakan" ucap Arga

"Kau sungguh bisa melihat ku nak, aku Bella aku sedang menunggu anakku disini dia sama denganmu nak seragam yang kau pakai sama persis dengan punya anakku" sosok itu terlihat menyedihkan.

"Hmm... Lalu apa yang kau inginkan dari ku" ucap Arga

"Bisakah kau mencari keberadaan anak ku"

"Siapa nama anakmu aku akan mencari tahunya dari teman sekolah ku nanti" jawab Arga

"Tidak... Mereka semua bilang tidak mengenal anakku aku sudah menanyakan itu pada beberapa anak di sekolah itu sebelumnya"

"Lalu bagaimana" ucap Arga

"Tolong carilah keberadaan anakku sebelum aku meninggal disini sudah dua hari ia tidak pulang dari sekolah" ucap sosok itu dan itu membuat Arga kaget.

"Itu sebabnya kau terlihat murung dan menangis di halte ini" ucap Arga dan di balas anggukan kepala oleh sosok wanita itu.

"Baiklah aku akan membantumu sebisa ku jadi siapa nama anakmu" Lanjut Arga menatap pada sosok wanita dihadapannya.

"Aruka... Aruka Isabella nama anakku " ucap sosok wanita itu dengan antusias.

Setelah pembicaraan itu Arga kembali ke rumahnya saat akan sampai ia berpapasan dengan Lisa yang terlihat baru turun dari taxi sambil membawa beberapa belanjaan.

"Lo dari mana Lis" tanya Arga.

"Gue sama Agatha baru pulang nongkrong di mall kenapa" balas Lisa.

"Oh nggak, cuma tanya aja. Ya sudah gue ke pulang dulu deh" ucap Arga

"Hmmm..." balas Lisa menatap Arga yang sudah berjalan meninggalkannya.

Arga sampai di dalam rumahnya ia sedang memikirkan mengenai sosok Bella yang memang ia lihat di halte sejak pagi tadi.

Ada perasaan yang berbeda yang Arga rasakan, kasih sayang seorang ibu yang tulus hanya itu yang tergambar dari sosok Bella saat Arga memperhatikan sosok itu menyebut nama anaknya.

"Semua ibu sayang anaknya" gumam Arga.

Arga baru ingat kenapa tadi ia tidak bertanya pada Lisa mengenai anak yang di cari dari sosok Bella.

Tok...Tok...Tok...

Ketukan pintu terdengar di telinga Arga, Arga tidak mengetahui siapa tamu yang mengetuk pintu ia dengan santai membuka pintu rumahnya.

Tok...Tok...Tok...

Cklek...

"Mbak Tami" ucap Arga saat melihat tamu yang datang padanya hari ini.

"Mas Arga, mas Arga benar ayah saya sudah lama mengidap penyakit radang paru-paru dan beliau tidak mau di operasi selama ini dan dokter bilang seminggu sebelum ayah meninggal ayah menitipkan pesan melalui tulisannya untuk saya"

"Iya mbak, ayah mbak hanya menginginkan keikhlasan hati mbak melepaskan kepergiannya saja mbak" jawab Arga.

"Rumah ini mas, bapak ingin rumah ini di rawat oleh orang yang tepat dan saya rasa menjual rumah ini pada mas adalah hal yang tepat saya harap mas bisa merawat rumah ini dengan sepenuh hatinya mas"

"Akan saya lakukan mbak, sebaiknya kita duduk dulu mbak" saran Arga.

"Nggak usah mas saya hanya menyampaikan hal itu saja mas, sama mau nyekar ke makam ayah saya kalau gitu saya permisi"

"Iya mbak, hati-hati di jalan mbak" jawab Arga.

Arga melihat kepergian mbak Tami, ia kemudian ingin masuk ke dalam rumahnya tapi satu mobil berhenti tepat di depan pagar rumahnya dan hal itu mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam rumahnya.

Arga seperti familiar dengan mobil yang berhenti di depan pagar rumahnya itu ia mengerutkan keningnya sambil berpikir.

"Kakek" gumam Arga ketika melihat siapa yang turun dari mobil mewah itu.

"Anak nakal kenapa pindah tanpa memberitahukan kakekmu" ucap pria baruh baya yang datang bersama sang asistennya.

"Maafkan Arga kek, tapi Arga butuh ruang untuk sendiri" ucap Arga sambil menundukkan kepalanya.

"Ayo masuk kek" lanjut Arga mempersilahkan kakeknya masuk.

"Hmmm" jawab pria baruh baya itu.

"Paman Sam juga ayo masuk" ujar Arga sambil tersenyum kerah pria yang usianya seusia ayahnya.

"Iya tuan muda" ucap paman Sam.

Kakek dari Arga itu masuk kedalam rumah dan di ikuti oleh pria yang di panggil paman Sam oleh Arga.

"Rumah yang nyaman bukan Sam, tapi aku merasa ada pagar sihir di depan" ucap kakek Arga.

"Kakek mengetahui itu" jawab Arga.

"Tentu saja kau dan aku tidak jauh berbeda anak nakal" ucap kakek Arga.

"Bagaimana menurutmu Sam" tanya Kakek pada sang asistennya.

"Saya juga merasakan hal itu juga tuan" jawab paman Sam.

"Tapi bagus untuk bocah nakal ini" ucap kakek Arga.

Arga membawakan dua gelas teh hangat yang telah ia buat di dapur. Arga mendengar perkataan kakeknya bahwa pagar sihir itu bagus untuknya.

"Kakek dari mana kakek mengetahui alamat baruku" ucap Arga

"Dasar anak nakal, apa yang tidak aku ketahui bahkan ke lubang semut pun kau pindah kakek akan mengetahuinya"

"Hmmm.. Kakek selalu saja mengawasi ku"

"Itu karena kau belum sepenuhnya mampu untuk menguasai kekuatan mu sendiri anak nakal"

"Tapi aku akan berusaha tidak akan mengurusi masalah mereka kek"

"Kau tidak akan bisa, lihatlah aura positif yang hadir di rumah ini aku yakin penghuni sebelumnya sudah kau tolong bukan"

"Kakek benar, dia hanya ingin menyampaikan pesan terakhirnya pada keluarganya"

"Dan kau adalah Arga Narendra yang memiliki hati tidak tegaan bukan anak nakal" ucap kakek Arga kembali.

"Ya aku mengakui hal itu kek, apakah salah jika kita membantu mereka untuk terakhir kalinya"

"Tidak salah, tapi kau adalah keturunan ku kau tahu ada banyak yang akan menjadikan mu sebagai perantara untuk hal buruk kau ingat bukan pesanku sebelumnya" ucap kakek Arga.

"Ia kek aku masih mengingat pesan kakek dengan baik" ucap Arga sambil menundukkan kepalanya.

...****************...

...****************...

...****************...

Terpopuler

Comments

Bening

Bening

teka-teki cerita ini banyak bnget

2024-07-10

0

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

woah hebat cerita yang sungguh menarik dan penuh teka teki

2024-06-03

1

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

woh kakek yang hebat 😧

2024-06-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!