Menemui Aruka

...❦ ════ •⊰❂ BAB-15 ❂⊱• ════ ❦...

Setelah kejadian di paviliun milik Daniel. Reno, Arga dan Dafa ikut pergi ke rumah sakit guna menunggu hasil autopsi terhadap mayat Aruka dan Giselle.

Kedua mayat yang di temukan oleh pihak kepolisian merupakan saksi bisu kejahatan dan kekejaman Daniel selama ini.

Arga di tunjuk sebagai pihak pelapor dan saksi atas apa yang pihak kepolisian temukan, kejadian ini menarik perhatian warga sekitar kediaman Daniel pasalnya mereka yang notabenenya adalah tetangga tidak pernah menyangka jika Daniel adalah orang yang kejam.

Daniel di kenal orang yang baik tetapi sedikit aneh, pasalnya dia sering membawa bunga lili dan melati begitulah keterangan yang terdengar dari warga sekitar kediaman Daniel.

Sementara di rumah sakit, Arga sedang menjelaskan bagaimana ia bisa menemukan mayat Aruka pada Reno.

Semula Reno tidak percaya apa yang Arga katakan padanya. Arga tidak pernah memaksakan Reno untuk percaya ataupun tidak akan kemampuan yang ia miliki.

Sampai saat ini Arga masih bingung kenapa sosok astral Aruka tidak berada dekat dengan raganya yang memang sudah tiada.

"Apakah ada penghalang!' gumam Arga saat menatap wajah sendu Reno.

Tim dari kepolisian sudah mengambil beberapa sampel dari kedua mayat tersebut untuk penyelidikan lebih lanjut. Reno yang menunggu dengan perasaan yang tidak tenang hanya bisa menahan diri.

Mayat Aruka sudah dapat di kuburkan secara layak Reno melepaskan dengan ikhlas sosok Aruka gadis yang ia cintai dengan sepenuh hati. Reno mengambil alih semua yang berhubungan dengan Aruka.

Karena memang Aruka sudah tidak memiliki siapapun lagi selain dirinya. Ibunya sudah meninggal sejak kehilangan sang anak dan meninggal karena serangan jantung di halte tempat Arga melihatnya pertama kali.

Reno menahan kesedihannya itu terlihat jelas dari sorot mata Reno. Arga masih bingung dengan arwah Aruka yang tidak muncul saat raganya sudah di temukan. Arga akhirnya membuka suara pada Reno.

"Ren, Kalau di sekolah dimana tempat favorit Aruka apakah kamu tahu?" Tanya Arga

"Kenapa kamu menayangkan hal itu!" Reno tentu bingung kenapa Arga menanyakan hal yang lain.

"Aku harus menemui arwah Aruka, dia tidak ada di sekitar raganya ini membuatku bertanya-tanya?" Terang Arga pada Reno yang kini sedang mengerutkan keningnya.

"Aruka menyukai perpustakaan, laboratorium dan juga taman belakang yang di penuhi bunga" Ungkap Reno.

"Baiklah semoga aku bisa menemuinya, kau tunggu disini aku akan ke sekolah sekarang!" Ucap Arga pada Reno yang hanya menganggukkan kepalanya.

Dafa juga ikut bersama Arga menuju sekolahnya. Hari sudah mulai gelap, tapi Arga tidak mau mundur karena ini adalah kesempatan baginya untuk mengetahui kenapa arwah itu tidak bisa keluar dari area sekolah.

Sesampainya di sekolah, semua tampak lenggang Arga hanya melihat ada pak Budiman yang kini sudah bersiap-siap akan pulang dengan sepeda ontel miliknya.

"Nak Arga" Sapa pak Budiman padanya.

"Pak Budiman, belum pulang pak!" Ucap Arga masih melihat sekeliling sekolah mencari sosok arwah Aruka.

"Ini saya mau pulang nak, tapi mau apa nak Arga ke sekolah. Ini sudah larut nak sudah sepi tidak ada orang di sekolah nak" Terang pak Budiman.

"Ada sesuatu yang tertinggal pak jadi saya ingin mengambilnya dan saya tidak sendiri saya bersama paman saya pak" Ungkap Arga lalu melirik pada Dafa yang ad di sampingnya.

"Oh begitu, baiklah bapak pulang dulu nak Arga juga sebaiknya cepat pulang ya nak" Ucap pak Budiman pada Arga dan setelahnya meninggal Arga dan Dafa yang berdiri di parkiran sekolah.

Arga sudah mengantongi tiga tempat yang Reno beritahu adalah tempat favorit Aruka semasa hidupnya. Arga berjalan menuju laboratorium tidak terpakai disana pertama kali ia mendengar suara minta tolong dari Aruka.

Saat di laboratorium Arga tidak mendapatkan apa yang ia cari, tidak ada tanda-tanda keberadaan arwah Aruka disana. Arga melanjutkan langkahnya menuju perpustakaan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari laboratorium.

Sesampainya di perpustakaan sekolah yang kini pintunya sudah terkunci Arga hanya dapat melihat dari luar saja. Arga melihat tidak ada juga arwah Aruka disana.

Tempat terakhir yaitu taman belakang yang banyak di tumbuhi bunga. Arga belum pernah ketempat ini, Arga menuju belakang sekolah mencari taman yang dimaksud hingga ia melihat sosok Aruka sedang duduk dengan menundukkan kepalanya.

"Aruka" Teriak Arga.

"....." Sosok itu hanya diam tidak menjawab sapaan Arga.

"Kau disini, aku mencari mu!" Ucap Arga.

"Hei Aruka aku dan Reno sudah menemukan jasad mu kini Reno sedang mengurusnya" Terang Arga.

Sosok Aruka hanya menangis dengan keras membuat Arga sedikit terkejut melihat hal itu.

"Hiks...hiks...hiks..." Tangisan Aruka begitu menyayat hati.

"Hei hentikan itu ayo kita temui Reno" Ucap Arga.

"Aku tidak bisa pergi dari tempat ini" Ucap Aruka.

"Kenapa bukankah kamu arwah kenapa tidak bisa pergi dari sini" Tanya Arga pada Aruka.

"Dia telah memberikan ku mantra pengikat, Arwahku tidak bisa keluar dari sekolah ini bahkan untuk menemui ibu ku saja aku tidak bisa" Ucap sedih Aruka.

"Ibu Bella, ibu mu bukan dia terus saja menunggu mu di halte dimana ia menghembuskan nafas terakhirnya" Ucap Arga.

"Tidak...Jadi ibu sudah meninggal" Ucap Aruka.

"Iya, aku kesini karena ibu mu... Aku menemui Reno untuk mendapatkan informasi tentang dirimu dan aku sudah menemukan pelaku yang telah membunuh mu" Terang Arga.

"Dia tidak membunuhku aku bunuh diri aku yang telah telah menusukkan pisau itu ke perutku aku tidak mau dia mendekati ku" Ucap Aruka yang membuat Arga bingung.

"Apa maksud mu kamu bunuh diri!" Ucap Arga semakin tidak mengerti apa yang di maksud arwah Aruka.

Aruka ingin menarik tangan Arga tapi tidak tersentuh hanya menebus saja. Akhirnya Arga lah yang mulai menyentuh tangan Aruka, seberkas cahaya muncul.

Arga membuka matanya kini ia berada di kilas balik kehidupan Aruka sama seperti kilas balik kehidupan Giselle sebelumnya. Arga tampak mengerutkan keningnya karena ia merasa familiar dengan tempat ini.

"Ini bukankah ini rumahnya Lisa" Ucap Arga.

Arga melihat Aruka sedang berada di ruang tamu yang ada di dalam rumah Lisa. Ada mama Lia yang sedang menghidangkan minum dan cemilan untuk Aruka.

"Minum dan makanlah Aruka, bagaimana dengan ibu mu nak?" Tanya Mama Lia pada Aruka.

"Ibu tidak baik-baik saja tante, kondisinya sedang tidak stabil" Ucap Aruka dengan wajah sedihnya.

"Aduh, sebaiknya ibu mu jangan di tinggalkan sendirian kalau begitu Aruka dan ibu mu juga harus mengurangi pekerjaannya" Saran Mama Lia.

"Ibu tidak pernah mau mendengarkan ku tante, makanya aku ingin mengambil pekerjaan ini untuk mencukupi kebutuhan keluarga kami" Ucap Aruka.

"Baiklah tante paham akan situasi itu nak, semoga kamu beruntung yaa nak. Nanti Lisa yang akan mengantarkan mu nak, kalau gitu tante permisi ke belakang" Ucap mama Lia.

...****************...

...****************...

...****************...

Terpopuler

Comments

Bening

Bening

sampai sini dulu...
segelas kopi untuk mu../Coffee/

2024-07-13

0

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

waah jadi aruka teman nya Lisa

2024-06-14

0

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

woh apa dia di rasuki mahluk halus

2024-06-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!