...❦ ════ •⊰❂ BAB-14 ❂⊱• ════ ❦...
Arga yang menyaksikan kilas balik kehidupan sosok wanita yang ada di sudut ruangan itu, mengepalkan tangannya sangat kuat. Ia tidak menyangka ternyata seorang guru bernama Daniel adalah seorang yang kejam dan apa yang Arga saksikan tadi tidak lebih adalah perbuatan iblis.
Jadi ini yang dimaksud oleh kakeknya manusia berhati iblis dalam wujud manusia nyata. Arga masih menyaksikan kilas balik kehidupan wanita bernama Giselle itu, Arga melihat setelah Giselle meregang nyawa di tangan Daniel. Daniel menutup seluruh tubuh wanita itu menggunakan plastik bening yang tebal seperti terpal yang ukurannya dapat menutupi seluruh tubuh Giselle.
Sebelum menutupi seluruh tubuh Giselle Daniel memberikan cair, entah cairan apa yang di siramkan Daniel keseluruhan tubuh wanita bernama Giselle itu. Setelahnya Daniel juga meletakkan mayat Giselle dengan posisi berdiri di dinding tepat dinding itu adalah dinding yang tadi sempat menjadi saksi bisu Giselle meregang nyawa.
"Bajingan kau Daniel" gumam Arga ingin memberikan bogem mentahnya pada Daniel tapi tangannya menembus kilas balik kehidupan Giselle.
Arga tersadar ia kini berada di dimensi dimana ia hanya bisa menyaksikan dan mendapat petunjuk atas kematian seseorang.
"Aiish tidak ada gunanya" Ucap Arga.
Kini Arga menyaksikan Daniel sedang memplester kembali dinding itu dimana ada mayat Giselle didalamnya. Dinding itu di plaster dan di acian dengan baik sehingga tampak seperti dinding pada umumnya.
"Astaga jadi Giselle di kubur disana" Ucap Arga.
Setelahnya Arga merasakan sosok Giselle yang tadi hanya diam menatapnya dengan sendu terlihat tersenyum.
"Tolong kuburkan aku dengan layak" Suara wanita itu dengan tatapan memohon.
Arga menatap Giselle, Dan Giselle pun menatap Arga dengan tatapan mata sedih dan haru. Arga melihat kembali kilatan cahaya yang datang menghampiri dirinya.
"Tuan muda, ada apa tuan muda?" Ucap Dafa yang sedari tadi melihat Arga terdiam di sudut dinding.
"Ah aku sudah kembali" Ucap Arga sambil menatap sekelilingnya.
"Anda baik-baik saja tuan muda?" Kembali Dafa menanyakan keadaannya.
"Hmm aku tidak apa-apa Daf, di dinding ini ada mayat yang di sembunyikan oleh Daniel" Terang Arga pada Dafa.
"Tapi kita tidak bisa melakukannya sekarang, anak buah kita bilang Daniel sedang dalam perjalanan pulang, jadi kita harus keluar dari sini tuan muda" Terang Dafa.
"Baiklah kita keluar sekarang" Ucap Arga pasrah.
Setelah mereka keluar dari paviliun Daniel mereka menunggu di dalam mobil yang letaknya agak jauh dari kediaman Daniel. Arga memejamkan matanya dan memijat keningnya yang sedikit berdenyut.
"Pihak kepolisian akan menuju kemari tuan muda" Ungkap Dafa.
"Bagus, kau atur urusan kepolisian itu" Ucap Arga dengan masih menutup matanya.
Sepuluh menit berselang mobil milik Daniel memasuki halaman rumahnya. Daniel berjalan pelan memasuki rumahnya. Dan tidak lama setelah Daniel masuk pihak kepolisian mendatangi rumah Daniel dengan membawa beberapa orang polisi.
"Dengan saudara Daniel?" Tanya salah satu anggota kepolisian itu.
"Benar pak saya Daniel, ada apa ya pak!" Tanya Daniel menatap lima orang anggota kepolisian itu dengan tatapan rumitnya.
"Anda ikut kami ke kantor polisi, anda di laporkan atas kasus pembunuhan yang melibatkan saudari Aruka Isabella" Ucap anggota kepolisian tersebut.
"Saya tidak bersalah pak, bapak tidak bisa menangkap saya seperti ini" Ucap Daniel mengelak.
"Ayo ikut kami ke kantor polisi pak" Ucap anggota kepolisian yang kini mulai menahan lengan tangan Daniel.
Setelah kepergian Daniel yang di bawa oleh pihak kepolisian, Arga dan Dafa keluar dari persembunyian mereka ia memberitahukan kepada pihak kepolisian dengan detail.
Arga juga menghubungi Reno, Reno datang ke alamat yang Arga berikan dengan motor sportnya ia datang dengan cepat karena Arga menyampaikan ia sudah mengetahui keberadaan Aruka.
Arga tidak memberitahu jika Aruka sudah tiada selama enam bulan terakhir. Ketika Reno sampai betapa terkejutnya dirinya mendapati kekasihnya dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
"Ini nggak mungkin kan ga!" Ucap Reno menatap peti jenazah yang sudah berdandan cantik seperti seorang pengantin.
"Lo harus ikhlas bro, Aruka sudah tiada sejak enam bulan lalu" Ucap Arga.
"Bagaimana ini terjadi ga, bagaimana mungkin!" Ungkap Reno dengan penasaran.
"Nanti gue ceritain, Lo tenang dulu bro" Ucap Arga pada Reno dan memukul pelan bahu Reno.
Arga mendekati pihak kepolisian ia juga menceritakan bahwa masih ada mayat lain yang perlu di makamkan dengan layak.
Arga mengetuk dinding dengan mendengarkan bunyi nyaring yang dihasilkan dari pantulan suara. Arga yang sudah yakin akan hal itu ia terlihat santai.
"Disini, tolong pak di bongkar dinding ini " Ucap Arga dengan sangat yakin.
Pihak kepolisian menatap Arga seolah menganggap Arga hanya berkhayal saja. Dafa yang memahami itu akhirnya angkat bicara.
"Kalian lakukan saja perintah tuan muda" Ucap Dafa dengan tatapan horornya.
"Ayo bongkar sekarang" Ucap pihak kepolisian yang sudah bersiap -siap.
Brakkkkk...
Dengan menggunakan palu besar untuk menghancurkan dinding beton itu. Dibutuhkan dua orang dalam berbagai tugas untuk menghancurkannya.
Brakkk...
Dinding itu hancur dan membuat semua orang kaget tepati tidak dengan Arga dan Dafa yang sudah paham sejak awal.
Bagaimana tidak kaget benar ucapan Arga ada mayat seseorang yang masih utuh di dalam dinding tersebut. Sontak semua orang menjauh dan membiarkan polisi bekerja.
"Terimakasih pak Arga atas kerjasama dan laporan anda, tanpa itu semua mungkin kasus ini akan jalan di tempat.," Ungkap anggota kepolisian itu menjabat tangan pihak kepolisian tersebut.
...****************...
...****************...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
piyo lika pelicia
semangat eomma 😘
2024-06-14
0
piyo lika pelicia
hii serem 😫
2024-06-14
0
piyo lika pelicia
wah kenapa kek filem yang piyo tonton
mayatnya di tempelkan ke dinding terus di semen
2024-06-14
0