╔╦══• •✠•❀ ||| ❀•✠ • •══╦╗
B⃢ A⃢ B⃢ - 7
╚╩══• •✠•❀ || ❀•✠ • •══╩╝
Sesuai rencana mereka, setelah pulang sekolah Arga dan Agatha akan menjenguk Lisa di rumah sakit. Agatha menyerahkan kunci mobilnya pada Arga yang saat ini berjalan beriringan dengannya ke parkiran dimana mobil milik Agatha terparkir disana.
"Lo yang bawa mobilnya, mampir ke kios buah dulu ya ga" ucap Agatha.
"Hmm... Oke" balas Arga dengan gerakan jari tangannya.
Arga sudah duduk di dalam mobil ia segera menghidupkan mesin mobil milik Agatha dan melajukan nya dengan kecepatan sedang. Sementara Agatha yang duduk di sampingnya terlihat sibuk dengan ponselnya.
Sesuai permintaan Agatha mereka mampir di toko buah untuk membeli parcel buah untuk Lisa. Sementara Arga membeli makanan dan minuman yang letaknya tidak jauh dari kios buah yang mereka datangi.
Arga berjalan masuk kedalam mobil guna menunggu Agatha yang masih menunggu parcel yang di minta selesai di bungkus.
Arga tanpa sengaja melihat sosok pak Daniel yang memiliki energi panas hingga Arga memegang pergelangan tangannya. Gelang tangan pemberian kakek Alex seakan beraksi pada energi panas yang ada pada tubuh pak Daniel.
"Ada apa ini" gumam Arga karena memang jarak antara ia dan pak Daniel tidak sejauh jarak saat di dalam kelas tadi pagi. Jadi Arga baru merasakan reaksi aneh dari gelang pemberian kakeknya yaitu kakek Alex.
Ketika ak Daniel mulai menjauh dari Arga disana Arga baru merasakan reaksi gelangnya sudah kembali normal kembali. Hal itu membuatnya bertanya-tanya apa yang terjadi sebenarnya.
Agatha kini sudah selesai dengan parcel buahnya ia kembali ke dalam mobil dan Arga juga segera meninggalkan tempat itu.
"Tha gue boleh tanya nggak sama lo?" tanya Arga tiba-tiba saat sedang lampu merah di jalan menuju rumah sakit.
"Hmm.. Mau tanya apaan!" jawab Agatha yang sibuk dengan ponselnya.
"Lo kenal sama siswa di sekolah kita yang namanya Aruka Isabella nggak?" Tanya Arga sambil fokus pada jalanan.
Seketika ponsel milik Agatha terjatuh untung jatuhnya ke tubuhnya tidak ke bawah jok mobil.
"Hah... Lo kenal itu anak?" ucap Agatha dengan wajah piasnya.
"Lo kenapa Tha!" balas Arga tampak heran kenapa wajah Agatha tampak pucat setelah ia menyebutkan nama anak dari Bella.
'Lo nggak tahu kejadian 6 bulan lalu di sekolah, kan lo murid baru masa lo tahu cerita hilangnya Aruka''. Ucap Agatha dalam hatinya dan itu dapat di dengarkan oleh Arga dengan jelas.
'Dia hilang 6 bulan lalu' Ucap Arga sambil fokus kepada mobil yang kini mulai melaju.
"Hei tha lo nggak apa-apa kan!" Tanya Arga kembali.
"Hah gue nggak apa-apa kok, lo kenapa tanyain soal murid bernama Aruka" sahut Agatha seperti ingin mengetahui sesuatu yang Arga cari.
"Gue dengar di perpustakaan tadi lagi cari tentang murid bernama Aruka Isabella jadi gue penasaran pengen tahu emang kenapa ada yang salah!" ungkap Arga dengan santainya.
"Oh gitu, gue sih nggak kenal dekat sama dia tapi dulu doi adalah murid yang berprestasi di sekolah jadi banyak yang kenal orang dia" Ungkap Agatha.
"Oh gitu berarti pintar dong dia-nya" ucap Arga
"Selain pintar dia juga cantik, tapi sayang dia menghilang tanpa kabar bahkan ibunya dua hari setelah dia menghilang ibunya meninggal di halte bus karena serangan jantung" Ungkap Agatha sambil menatap Arga.
Sementara Arga masih fokus pada jalanan, dengan mata elangnya ia menangkap tatapan sedih yang terlihat dari wajah Agatha.
"Kasihan sekali nasibnya" ucap Arga sengaja agar Agatha tidak bertanya padanya.
"Iya kasihan, mereka hanya tinggal berdua tapi yang satu meninggal yang satu lagi menghilang entah kemana dan Lo tahu ini udah 6 bulan lamanya" Sahut Agatha.
"Memangnya pihak sekolah tidak mengambil tindakan dengan kasus hilangnya siswinya!" tanya Arga.
"Sudah, bahkan cowoknya Aruka juga mencari keberadaannya tapi hasilnya nihil" ucap Agatha.
"Dia punya cowok" tanya Arga seperti terkejut.
"Ada, ketua tim basket sekolah kita itu cowoknya Aruka" jawab Agatha.
Arga tampak berpikir ketua tim basket, ia bahkan tidak mengetahui hal itu. Sebaiknya ia bertanya saja pada Agatha.
"Ketua tim basket sekolah kita siapa? Hmm... Gue nggak tahu soal itu" ungkap Arga.
"Itu si Reno, besok deh gue tunjukin anaknya yang mana" balas Agatha.
Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang mereka sampai di rumah sakit tempat Lisa di rawat.
Arga dan Agatha turun dari mobil setelah mendapatkan parkiran untuk mobilnya. Agatha membawa parcel buah dan Arga membawa sekantong makanan dan minuman untuk ia bagikan pada Lisa nanti.
Arga mengikuti Agatha yang memang sudah mengetahui dimana ruang rawat Lisa berada. Arga dan Agatha menggunakan lift untuk naik ke lantai tiga dimana letak ruang rawat Lisa berada.
Sebenarnya Arga sejak datang ke rumah sakit ia sudah mengetahui dan merasa energi-energi makhluk astral yang ada di rumah sakit ini. Arga hanya diam dan seolah tidak melihat dan merasakan energi yang hadir dan ia ketahui keberadaannya.
Ia tidak mau Agatha menaruh curiga padanya, sejak dulu Arga selalu menutup dirinya dan ia jarang sekali memiliki seorang teman yang benar-benar mengerti dirinya.
Kebanyakan dari teman-teman akan menganggapnya aneh dan suka berkhayal. Padahal semua yang ia katakan saat itu adalah kebenaran tapi tidak ada dari teman-teman yang percaya akan hal gaib.
Singkatnya kini mereka sudah berada di depan ruang rawat Lisa. Agatha mengetuk pintu sebelum mendorong pintu itu.
"Assalamualaikum" ucap Arga dan Agatha bersama.
"Walaikumsalam" jawab Mama Lia yang berada di samping ranjang pasien milik Lisa.
"Masuk nak" lanjut mama Lisa mempersilahkan Arga dan Agatha untuk masuk ke dalam ruang rawat Lisa.
"Kalian kenapa repot-repot membawa ini semua" ucap mama Lia ketika Agatha dan Arga memberikan apa yang mereka bawa untuk Lisa.
"Nggak repot kok tan" Sahut Agatha.
"Makasih ya kalian udah jengukin gue" ucap Lisa.
"Kenapa nggak kasih tahu kalau Lo masuk rumah sakit" ucap Arga.
"Hah gue nggak tahu, gue sadar udah di rumah sakit aja" jawab Lisa.
"Iya nih tetangga lo sendiri aja nggak tahu kalau lo masuk rumah sakit" Sahut Agatha.
"Maaf nak Arga, Tante juga nggak kepikiran buat kasih tahu soalnya udah terlanjur panik lihat Lisa pingsan" ungkap mama Lia.
"Iya tante nggak apa-apa, Arga kaget aja dapat berita dari Agatha tadi pagi" balas Arga dengan sopan.
"Jadi gimana sakit lo?" tanya Agatha pada Lisa.
"Gue harus operasi Tha, besok dokternya masuk untuk observasi dulu baru ngambil tindakan" jawab Lisa.
"Lo cepat sembuh ya Lis, Lo pasti kuat" balas Agatha dengan wajah sedihnya.
...****************...
...****************...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Bening
3 iklan + 2 bunga semangat
2024-07-10
0
piyo lika pelicia
semangat eomma 😘
2024-06-07
0
piyo lika pelicia
kasihan 😔
2024-06-07
0