Perpustakaan

╔╦══• •✠•❀ ||| ❀•✠ • •══╦╗

​ B⃢ ​​ A⃢ ​​ B⃢ ​- 6

╚╩══• •✠•❀ || ❀•✠ • •══╩╝

Kini Arga telah sampai di kelasnya, ia duduk di kursinya sambil menunggu kedatangan Lisa. Karena Arga ingin mengali informasi dari Lisa terlebih dahulu baru ia akan mencari di perpustakaan atau di buku tahunan sekolah.

Lisa yang di nanti-nantikan kehadirannya hingga pukul 06.45 belum juga menampakkan batang hidungnya. Arga sedikit cemas pasalnya anak itu tidak pernah terlambat kalau mendengar cerita dari mama Lia.

Agatha yang baru datang ia langsung duduknya, tepatnya di depan bangku milik Arga.

"Agatha... Kamu nggak lihat Lisa di depan? " tanya Arga pada Agatha yang menoleh karena namanya yang di panggil Arga.

"Loh, lo kan tetangganya masa nggak tahu kalau Lisa masuk rumah sakit" jawab Agatha menatap Arga tak percaya.

"Rumah sakit, gue beneran nggak tahu kalau dia masuk rumah sakit" balas Arga.

"Penyakit usus buntu nya kambuh lagi dia terpaksa harus di rawat inap di rumah sakit" sahut Agatha memberikan penjelasan.

Pembicaraan mereka terputus lantaran bel masuk telah berbunyi. Arga merasa tidak enak Lisa masuk rumah sakit dan ia tidak tahu sama sekali padahal ia tetangga sebelah rumah.

Arga ingat keadaan Lisa baik-baik saja saat pamit dari rumahnya sebelum magrib kemarin. Ia masih tampak ceria dan Lisa masih sempat bercanda dengan kakek Alex.

Saat Arga sedang memikirkan Lisa dan ia tidak fokus pada pelajaran yang tengah berlangsung. Tiba-tiba Arga merasakan energi panas yang mendekatinya, energi itu kuat sekali hingga Arga di buat berkeringat padahal AC di ruangan kelasnya sedang menyala.

Arga mencari sosok yang mengeluarkan energi panas tersebut tapi ia tidak menemukan sosok gaib yang memiliki energi panas tersebut. Hingga ketukan pintu kelasnya menyadarkannya.

Tok...Tok..Tok...

"Permisi buk" ucap laki-laki paruh baya yang seumuran dengan gurunya.

Guru yang tadinya sedang menerangkan materi pelajaran menghentikan aktivitasnya, ia fokus pada sosok laki-laki yang sedang menunggu di depan kelas. Guru yang mengajar lalu melangkahkan kakinya keluar kelas dan mengobrol dengan sosok itu di depan kelas.

Karena penasaran Arga pun bertanya pada Agatha perihal sosok laki-laki yang baru ia temui hari ini dan laki-laki itu memiliki energi panas yang sangat kuat padahal ia adalah manusia bukan makhluk astral.

"Agatha, itu yang di depan siapa?" tanya Arga dengan serius.

"Oh itu guru olahraga, biasnya dia ngajar kelas XII aja" sahut Agatha.

"Oh gitu, apakah bapak itu sudah menikah!" tanya Arga tiba-tiba dan itu membuat Agatha heran.

"Setahu gue sih belum nikah sih tapi nggak tahu juga gue belum pernah di ajar sama pak Daniel" jawab Agatha.

"Oh namanya pak Daniel" gumam pelan Arga menatap pintu keluar kelasnya dengan tatapan rumit.

'Gue rasa energi panas ini karena tekanan batin si bapak' ucap batin Arga.

Arga menatap keluar jendela kelasnya dari jendela itu ia bisa melihat lapangan basket dari dalam kelasnya. Tapi bukan itu yang menyita perhatian Arga akan tetapi, sosok wanita berpakaian putih yang berdiri di tengah lapangan itu melambaikan tangannya pada Arga.

Seolah menyuruh Arga ke tengah lapangan basket itu. Entah apa maksudnya wanita itu seolah memberikan suatu petunjuk pada Arga.

Arga hanya diam menatap dari kejauhan ia tidak mau mendekat atau pun ikut campur urusan wanita berpakaian serba putih itu. Masih banyak urusan dunia astral yang harus ia selesaikan terlebih dahulu.

Arga mengabaikan sosok wanita yang berdiri di lapangan basket itu. Sosok wanita itu menatap dengan sendu saat Arga berpaling darinya.

Bel istirahat berbunyi, Arga yang memang memiliki misi mencari informasi mengenai putri nyonya Bella ia berjalan di koridor sekolah yang jalannya menuju perpustakaan lagi dan lagi ia melewati, bekas ruangan laboratorium yang sudah tidak terpakai.

Kembali ia mendengar suara minta tolong dari laboratorium itu. Arga berjalan cepat menuju perpustakaan saat melewati ruangan bekas laboratorium yang sudah tidak di gunakan lagi.

"Tolong....Tolong aku" suara rintihan minta tolong itu kembali mengganggu Arga.

'Aish.. Kenapa perpustakaan harus melewati tempat ini lagi sih' ucap Arga dalam hatinya.

Tak menunggu lama akhirnya Arga sampai di perpustakaan sekolahnya. Ia tidak menyangka perpustakaan sekolahnya cukup besar dan luas. Arga di buat terpesona dan tercengang melihat isi buku-buku di perpustakaan sekolahnya.

Ia kira perpustakaan sekolah hanya akan menyediakan buku-buku pelajaran saja tapi apa yang ia saksikan murid-murid di dalam perpustakaan ini sedang asik membaca buku novel dan komik.

Arga yang terlalu fokus melihat murid-murid yang asik di perpustakaan, membuatnya hampir melupakan tujuannya datang ke perpustakaan ini.

Arga sudah mencari keberadaan buku tahunan dari tahun ke tahun yang akan selalu di simpan di perpustakaan sekolah tapi sayangnya ia tidak menemukan keberadaan buku tahunan itu.

Selain karena perpustakaan ini terlihat luas dan tata letak display bukunya yang beragam membuat Arga yang masih baru bersekolah disini sedikit menemukan kesulitan.

Pada akhirnya setelah mencari menggunakan teknologi informasi retrieval Arga sama sekali tidak mengetahui dimana letaknya buku tahunan sekolah itu.

Dan jalan ninja terakhir adalah Arga melakukan metode shelving, pada saat ia sudah menemukan apa yang ia cari ternyata bel istirahat telah selesai pun berbunyi dan itu cukup membuat Arga menghela nafas panjang sebab pencariannya terbuang sia-sia.

Buku tahunan itu tidak dapat ia pinjam sebab itu adalah dokumentasi sekolah dan tidak bisa di bawa keluar dari perpustakaan dengan seenaknya. Kali ini usahanya mengalami kegagalan.

Arga cukup kecewa dengan usahanya kali ini, tapi setidaknya ia sudah mengetahui dimana letak display buku tahunan sekolah itu berada. Besok ia akan berusaha kembali mencari tahu keberadaan anak dari sosok Bella meminta pertolongannya.

Arga ingat Lisa masuk rumah sakit dan ia nanti harus menjenguk Lisa setelah pulang sekolah, Arga kembali ke kelasnya dan ia ingin menayangkan Agatha tentang rencananya untuk melihat Lisa di rumah sakit.

"Agatha kamu nanti ke rumah sakit jenguk Lisa?" Tanya Arga pada sahabat Lisa itu.

"Iya, kenapa lo mau bareng gue aja" tawar Agatha.

"Boleh, apakah tidak masalah" sahut Arga dengan santai.

"Tentu saja tidak, lagian gue lagi malas bawa mobil lo bisa bawa mobil kan jadi nanti Lo yang nyetir ya" ungkap Agatha.

"Hmm... Baiklah nanti pulang sekolah kita langsung ke rumah sakit tempat Lisa di rawat" balas Arga.

"Oke, akhirnya nanti bisa santai deh gue" ucap Agatha dengan girangnya.

Arga yang melihat kelakuan Agatha yang sangat mirip dengan Lisa hanya bisa menggelengkan kepalanya. Pantas saja Lisa dan Agatha cocok kelakuan meraka sama persis, begitulah isi pikiran Arga melihat Agatha yang kegirangan.

...****************...

...****************...

...****************...

Terpopuler

Comments

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

semangat eomma 😘

2024-06-04

1

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

langsung duduk, tepatnya di depan bangku milik Arga.

2024-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!