...❦ ════ •⊰❂ BAB-11 ❂⊱• ════ ❦...
Bel pulang sekolah berbunyi, Arga menjaga pulang lebih akhir ia ingin menemui sosok wanita yang selalu mengganggunya di sekolah sosok itu benar adalah Aruka Isabella.
Arga ingin berkomunikasi dengan sosok itu, dan ia ingin tahu kenapa makhluk astral itu terjebak di sekolah. Dan sepertinya misteri meninggalnya juga harus di selidiki oleh Arga.
Arga berjalan pelan di koridor sekolah ia ingin menuju area lapangan basket dimana sosok wanita itu pernah seperti memberikan sebuah petunjuk tapi saat itu Arga mengabaikannya.
Arga berdiri di tengah lapangan basket itu lalu ia menatap kelasnya. Arga merasa tempat dimana ia berdiri sudah sama dengan tempat dimana sosok Aruka berdiri saat itu ia menunjuk arah tanah lapangan.
Arga memijakkan kakinya berkali-kali di tanah itu ia mencoba meraba dan merasakan apakah ada sesuatu yang benar-benar bisa ia jadikan petunjuk. Saat Arga ingin menginjakkan kakinya lagi seseorang memanggilnya.
"Apa yang kamu lakukan disini nak?" Tanya bapak kebersihan sekolah.
"Eh bapak tidak hanya ingin melihat-lihat, aku murid baru disini pak jadi aku ingan lihat fasilitas di sekolah ini" Terang Arga sambil cengar-cengir.
"Teman-teman mu yang lain sudah pulang nak, jadi sebaiknya kamu pulang sebelum orang tua mu mencari keberadaan mu" Ungkap penjaga kebersihan itu terlihat wajah sedihnya.
"Wajah bapak kenapa?" Tanya Arga berjalan mendekati bapak kebersihan sekolahnya.
"Beberapa bulan yang lalu seorang ibu mencari keberadaan anaknya yang belum pulang sekolah nak, bapak tidak tega melihat ibu itu sepertinya dia begitu menyayangi anaknya" Terang sang bapak.
"Lalu apa yang terjadi pak?" Arga mulai bertanya ia juga perlu mengorek informasi dari bapak penjaga kebersihan di sekolah ini.
"Bapak tidak bisa memberikan informasi apapun pada ibu itu karena memang bapak tidak melihat anak dari ibu itu, tapi bapak dengar dua hari setelah pulang dari sekolahan ini sang ibu meninggal dunia" Terang sang bapak.
"Itulah sebabnya nak, sebaiknya kamu pulang nanti orang tua mu mencari kasihan mereka" Lanjut sang bapak menatap Arga.
"Bapak tidak perlu khawatir aku akan pulang sebentar lagi pak, aku menunggu jemputan" Ungkap Arga dengan ramah.
"Oh begitu, kalau begitu kamu bisa menunggu jemputan mu di pos security nak bapak pamit dulu mau bersih-bersih" ucap sang bapak.
"Baiklah pak, nama bapak siapa kalau boleh saya tahu?" Tanya Arga.
"Nama saya pak Budiman, saya sudah lama bekerja di sekolah ini nak" Terang pak Budiman.
Arga mengirimkan pesan pada Dafa untuk menjemputnya tapi ai meminta Dafa untuk gunakan mobil pribadi milik Dafa bukan mobil mewah fasilitas kakeknya. Dafa menyetujuinya dan sedang menuju ke rumah sekolah tempat Arga bersekolah.
"Bapak tinggal di dekat sini atau memang tinggal di sekolah ini?" Tanya Arga kembali.
"Rumah saya tidak jauh dari sekolah ini nak, Saya kesini setiap jam 6 pagi hingga jam 3 sore nak" Terang pak Budiman pada Arga.
"Oh begitu pak, bapak saya boleh tanya kenapa laboratorium yang tidak terpakai lagi tidak di pergunakan untuk ruangan lain pak" Tanya Arga penasaran.
"Kalau itu saya kurang tahu nak, saya dengar pak Daniel sudah meminta ruangan itu untuk di jadikan ruangan olahraga nak" Ungkap Pak Budiman.
"Pak Daniel" gumam Arga.
Tin...Tin...
Mobil yang Dafa kendarai memasuki area halaman sekolah dan itu membuat Arga sedikit terkejut.
"Pak Budiman saya duluan ya, itu jemputan saya sudah sampai" Ungkap Arga sambil menunjuk mobil jazz warna merah milik Dafa.
"Iya nak, hati-hati di jalan" balas pak Budiman.
Arga masuk ke dalam mobil duduk di samping Dafa bukan di bagian penumpang. Dafa sedikit heran tapi ia sudah terbiasa dengan keanehan yang selalu Arga lakukan.
Dafa menjalankan mobilnya meninggalkan kawasan sekolah. Sebelum Dafa buka suara Arga lebih dulu berbicara padanya.
"Daf, aku ingin kamu cari informasi mengenai guru ku namanya Daniel" Titah Arga.
"Baik tuan muda" Balas cepat Dafa pada Arga.
"Tuan muda kita akan kemana sekarang!" Lanjut Dafa memberikan pertanyaan pada bosnya itu.
"Kerumah sakit Medika" Ucap Arga.
Dafa mengikuti perintah Arga mengantarkan dirinya ke rumah sakit. Rumah sakit yang sama yang mereka datangi tempo hari lalu.
Arga turun dengan mengenakan hoodie hitamnya ia ingin menemui seseorang di rumah sakit ini, tentu Arga memiliki akses untuk hal itu melalui kakek Alex apapun bisa ia lakukan.
Tok...Tok...Tok...
Cklek ...
Pintu dibuka dari dalam ruangan seorang dokter menyambut kedatangan Arga. Ia mempersilahkan Arga tuan muda keluarga Narendra itu untuk masuk dan duduk.
"Jadi apa yang membawa tuan muda Narendra datang kemari?" Tanya dokter yang usianya sudah matang itu.
"Selamat sore dokter Hendrawan, saya ingin menanyakan sesuatu yang berhubungan dengan pasien anda dokter" Balas Arga dengan sopan.
"Sebenarnya apa yang ingin tuan muda ketahui, informasi pasien yang mana yang ingin tuan muda saya jelaskan" Terang sang dokter.
"Reno Kurniawan, bukankah ia pasien anda dokter Hendrawan. Bolehlah saya mengetahui apa yang terjadi pada Reno dokter!" Tanya Arga.
"Sebenarnya informasi pasien sangatlah rahasia tuan muda, saya tidak bisa membantu tuan muda yang dapat saya katakan pasien bernama Reno Kurniawan itu mengalami gangguan tidur yang membuatnya depresi saya mengusulkan dirinya melakukan hipnoterapi" Terang Sang dokter kepada Arga.
"Terimakasih banyak dokter, informasi dari mu sangat membantuku" Jawab Arga sebelum pergi meninggalkan rumah sakit itu.
Arga kembali ke dalam mobil dimana Dafa tengah menunggunya di dalam sana. Ketika Arga sudah duduk tenang di samping bangku kemudi gelangnya beraksi kembali.
Arga dengan mata elangnya mencari keberadaan seseorang dengan hawa panas yang bisa membuat gelangnya beraksi. Matanya kembali menangkap sosok Pak Daniel yang ingin masuk ke rumah sakit.
"Dia pak Daniel Dafa" Tunjuk Arga pada sang bodyguardnya.
"Saya sudah mengantongi dan menyelidiki mengenai beliau tuan muda" Jawaban cepat Dafa dan hal itu membuat Arga kaget dan heran.
"Maksud mu bagaimana!" Tanya Arga dengan penasaran.
"Dia kemari untuk menemui ibunya yang sedang di rawat di rumah sakit ini tapi beberapa hari ini ia juga mengunjungi muridnya bernama Melisa" Ungkap Dafa pada Arga.
"Lisa.... Jadi dia juga menemui Lisa" Ucap Arga dengan mengepalkan tangannya.
"Anda kenapa tuan muda?" Tanya Dafa pada Arga yang terlihat lebih emosional.
"Lalu bagaimana dengan hal lainnya?" Tanya Arga.
"Dia terlihat seperti guru pada umumnya tuan muda tapi saya dan yang lain masih menyelidiki kejanggalan yang ia lakukan di rumah pribadinya" Ungkap Dafa.
"Kejanggalan apa yang kau maksud Daf?" Arga makin penasaran di buatnya.
"Dia memiliki ruang rahasia di belakang rumahnya tepatnya paviliun kecil tuan muda" Terang Daffa.
"Coba kau selidiki hal itu" Titah Arga.
...****************...
...****************...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
piyo lika pelicia
waah Daniel kau sungguh berbahaya, jangan bilang jika kau ingin mencelakai Lisa
2024-06-09
1