Adik Dari Istri Omku
Seorang pemuda berjalan ke arah kantin sambil membawa setangkai bunga di ikuti oleh ketiga sahabatnya dari belakang, namun ketiga sahabatnya berhenti di pintu masuk dan melihat dari jauh. Si pemuda pun melangkah mendekati salah satu meja yang di duduki dua orang wanita yang sedang menyantap makanannya. Si pemuda langsung berlutut sambil memberikan bunga dan berkata "Alma mau kah kamu menjadi pacarku? ".
Semua orang berteriak " Terima, Terima".
Alma gadis yang di sebut pemuda itu langsung berdiri karena kaget, dia melihat sekeliling. Alma diam karena dia baru dekat dengan pria yang saat ini berlutut di depannya di tambah pria itu incaran cewek-cewek di kampusnya.
"Kak, maaf Alma gak bisa" tolaknya dan langsung pergi dari kantin itu.
Alma melakukan itu karena dia gak mau punya masalah dengan cewek-cewek yang suka sama Rio, ya pemuda itu bernama Rio Wijaya anak dari seorang pengusaha sukses di kota itu.
"Ha... ha.... ha.... ha... " suara tertawa ketiga temannya yang melihat aksi Rio.
Alma pun melewati ketiga sahabat Rio dan dia tidak melihat mereka satu persatu.
"Salut gue sama tuh cewek, berani tolak lo" ujar Davin salah satu sahabatnya sambil menepuk pundak Rio setelah Rio kembali menghampiri ketiga sahabatnya.
"Sialan lo" sambil menyingkirkan tangan Davin.
"Udah masih banyak cewek yang ngejar lo" ujar Dimas sambil mendorong Rio pergi dari kantin.
Ke empat pemuda itu keluar dari kantin lalu duduk di belakang gedung kosong yang ada di kampus. Mereka mahasiswa akhir karena bulan depan mereka sudah lulus.
"Belagu tuh cewek, sok cantik" umpat Rio yang masih kesal.
"Tapi lo suka kan? " tanya Dimas. Rio hanya melihat Dimas dengan lirikan kesal.
"Lo marah, sakit hati? mending lo kasih pelajaran saja tuh cewek" saran Niko sambil merangkul Rio.
"Caranya? " tanya Dimas.
Rio pun mengangguk tanda setuju "kira-kira kasih pelajaran apa ya? " tanya Rio pada teman-temannya.
Semua orang berpikir terkecuali Davin. Namun tiba-tiba sebuah ide muncul di kepala Rio lalu melihat ke arah Davin yang sedang menikmati rokoknya.
"Ngapain lo lihat ke arah gue? " tanya Davin dengan ketus yang sadar di lirik Rio.
Rio pun mendekati Davin lalu duduk di samping Davin.
"Gimana kalau lo yang kasih pelajaran sama tuh cewek" ucapnya.
"Emang mau lo apakan tuh cewek? " tanya Dimas.
"Gue pengen tuh cewek di bikin malu ,kaya gue.
" Terus lo mau minta gue apakan tuh cewek? "tanya Davin.
Gue minta lo tidur sama dia dan jangan lupa di foto" ucapnya pada Davin.
"Gila lo sampai segitu nya, gue lihat tuh cewek kaya cewek baik-baik" ucap Dimas.
"Kalau dia cewek baik-baik gak mungkin dia mau gue ajak jalan" balas Rio.
"Gue kesal saja dia bisa-bisa nya bikin gue malu" lanjut Rii sambil memukul tembok.
Davin berdiri lalu berkata "kalau gue berhasil apa bayarannya? ".
" Motor gue"jawab Rio.
"Oke deal" ucap Davin lalu pergi dari tempat itu.
*****
#Alma.
"Al, lo berani banget tolak kak Rio! " ucap Suci sahabatnya di kampus.
"Gue gak mau punya urusan sama cewek-cewek yang suka sama kak Rio" balas Alma.
"Lo cari aman? " tanya Suci.
"Iya lah, walau gue suka sama kak Rio tapi gue tau diri. lagian kak Rio bentar lagi keluar dan gue masih lama, yang ada hidup gue gak aman" ucap Alma lalu bangkit untuk pulang.
Alma yang merupakan mahasiswa semester dua karena dia baru satu tahun tinggal di kota. Dia kuliah di kota karena perintah sang kakak yang merupakan istri dari pemilik perusahaan terbesar di kota ini.
Walau sang kakak tinggal di kota yang sama namun Alma memilih tinggal sendiri di sebuah kontrakan. Alma baru saja pulang dan dia segera pergi mandi, selesai mandi dia melihat ponselnya ternyata ada pesan masuk dari sang kakak yang membelikan makanan dan makanan itu sudah di depan.
Alma pun keluar dan ternyata sudah di gantungkan di pintu jadi Alma tinggal ambil dan makan. Saat makan Suci menghubunginya untuk memberitahu jika saat ini berita dirinya yang menolak Rio langsung tersebar di grup kampus dan bahkan tak sedikit yang mencemooh dia.
Alma hanya bisa tersenyum ternyata keputusannya tetap salah karena pada akhirnya dia tetap jadi pembicaraan dan bahan cemoohan semua orang di kampus.
"Apa yang membuat mereka tidak suka pada ku" gumam Alma sambil mengunyah.
Alma pun tidak mau ambil pusing dia lebih baik tidur karena sudah kenyang juga.
******
Davin.
"wey lihat ini" teriak Niko sambil menghampiri ketiga sahabatnya.
"Kejadian tadi siang jadi trending" ucapnya dan langsung dapat pukulan dari Rio yang kesal.
"Wajarlah dia kan banyak fansnya" ujar Dimas.
Niko berdiri menatap Rio. "Gue heran sama lo, apa bagusnya si tuh cewek sampai lo rela turunkan levelnya" ucapnya sambil melihat Rio dari atas sampai bawah.
"cuman satu" ucap Dimas.
"Apa? " tanya Rio.
"Gampang merayu cewek" ucapnya lalu tertawa puas karena sudah mengejeknya.
"Awas ya lo Dimas" teriaknya dan Dimas lalu berlari dan di kejar Rio.
"Dasar bocah" ujar Davin pada kedua temannya.
Davin pun beranjak hendak pulang namun tiba-tiba seorang cewek menghampirinya dan memeluknya.
"Sayang mau dimana? " bisik cewek itu di telinga Davin.
Davin langsung menyingkirkan tangan cewek itu lalu pergi membuat Niko menyusulnya. Mereka naik ke mobil dan meninggalkan Dimas dan Rio. Namun saat di jalan mereka kaget saat melihat banyak polisi dan membuat Davin harus putar balik.
Mereka putar balik karena kondisi mereka yang habis minum jadi gak mungkin jika harus berurusan dengan polisi karena dia gak mau kena hukuman sang om.
Esoknya mereka seperti biasa datang ke kampus dan Rio dia langsung tebar pesona lagi pada cewek-cewek dan membuat fans nya girang.
"Pantes lo di tolak" ujar Davin.
"Kenapa memang? " tanya nya.
"Karena lo hanya bisa tebar pesona" ujar Davin lalu belok ke arah kantin.
Rio pun segera menyusul Davin dan ikut sarapan. Saat Davin akan ke kamar mandi dia malah berpapasan dengan Alma yang baru kembali dari kamar mandi.
"Apa bagusnya tuh cewek sampai seorang Rio suka sama tuh cewek" pikirnya.
Alma yang merasa diperhatikan langsung melirik ke arah Davin namun Davin sudah melangkah pergi.
"Apa perasaan aku saja" ujarnya lalu melanjutkan langkahnya.
Davin keluar dan langsung berkumpul lagi dengan sahabatnya.
"Masuk yu" ajak Dimas pada sahabatnya.
Davin pun berdiri lalu pergi dan di ikuti ketiga sahabatnya. Namun saat di jalan lagi-lagi mereka di hadang beberapa gadis yang akan menyatakan cintanya pada Rio.
"Urus tuh pacar lo semua" ucapnya lalu pergi membuat Rio salah tingkah.
Davin mulai membuat rencana untuk menjebak Alma agar Alma percaya jika dirinya tidak ada niatan untuk berbuat jahat.
Davin memutuskan akan melakukan aksinya malam minggu ini dan dia sudah menyusun rencana.
"Yakin lo dengan rencana yang lo buat? " tanya Rio saat di beritahu Davin rencananya.
"Yakin gue karena gue udah mencari tahu kelemahannya." Balas Davin.
"Oke gue tunggu kabar dari lo" ujar Rio.
Malam minggu pun tiba Davin mengikuti Alma sepulang mencari makan dan mencari waktu yang tepat agar rencana sukses dan tidak membuat Alma curiga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments