Davin langsung melotot saat sebuah cup minuman melayang ke arahnya dan mengenai bajunya. Alma dan Sintia mereka langsung memasang wajah kaget karena cup minuman yang di lempar Alma mengenai Davin.
"Aduh mampus deh Al, kenapa bisa pak Davin tiba-tiba datang" bisik nya pada Alma.
"Mana gue tau" balas Alma.
"Kalian ngapain bisik-bisik? " tanya Davin dengan dingin.
Sintia langsung mendorong Alma untuk bicara pada Davin. Alma pun hendak bicara namun ditahan oleh Davin.
"Kamu bagian apa? " tanya Davin pada Sintia.
"Saya bagian pemasaran pak" jawab Sintia sedikit takut.
"Oh ya sudah kamu balik ke tempat kerja mu" titah Davin dan Sintia pun langsung pergi.
Sekarang tinggal Davin dan Alma. "Kamu ikut aku ke dalam! " ucap Davin dan Alma pun langsung mengikuti Davin ke ruangannya.
Namun saat di dalam Davin membuka jasnya kemudian kemejanya namun belum sempat di buka Alma langsung berkata "Bapak ngapain buka baju? "
Davin mendekat dan itu membuat Alma mundur hingga menabrak dinding dan Davin langsung mendekatkan wajahnya pada wajah Alma, Alma yang punya pikiran kotor langsung menutup mata, namun tiba-tiba Davin berbisik di telinganya "Kamu harus tanggung jawab mencucikan baju ku" bisik nya dan Alma langsung membuka mata dan bertepatan dengan pintu ruangan Davin terbuka.
"Kalian ngapain? " tanya sang opa.Ya,yang masuk adalah opanya Davin.
Alma langsung mendorong Davin dan hendak pergi namun di tahan Davin.
"Opa kenapa gak mengetuk pintu dulu? " tanya Davin bukannya menjawab pertanyaan sang opa.
"Kalau opa ketuk gak mungkin opa melihat kelakuan kalian berdua yang mesum di kantor" jawab sang opa marah.
"Gak seperti yang opa pikirkan" balas Davin lalu melangkah ke meja kerjanya.
"Gimana gak salah paham coba, posisi kalian saja sudah menjelaskan, bahakan baju kamu kancingnya sudah terbuka,opa harus kasih tau oma kamu agar kalian jangan ketemu lagi sampai minggu depan sampai kalian sudah sah jadi suami istri"ujar sang opa dengan nada sedikit marah.
Alma yang merasa bersalah akhirnya di mendekati sang opa dan menceritakan apa yang terjadi.
"Opa jangan marah dulu biar Alma jelaskan" ucap Alma lembut.
"Apa yang kamu jelaskan? " tanya sang Opa.
"Tadi tuh pak Davin minta tolong sama saya untuk membersihkan noda di bajunya karena kena tumpahan kopi, tapi saya nolak karena saya bukan pembantunya. Nah pak Davin marah lalu mengancam saya, karena takut makanya aku kabur namun di tahan sama pak Davin" penjelasan Alma yang bisa di mengerti karena sang opa melihat memang ada noda di baju Davin.
Namun berbeda dengan raut wajah Davin karena Alma berbohong soal bajunya kotor.
"Ya sudah sekarang opa ngerti" ujar sang opa sambil menepuk pundak Alma.
"Lalu opa kesini mau ngapain? " tanya Davin dengan ketus karena kesal.
"Opa cuman ingin ngasih tau sama kamu proyek yang di Bogor harus sudah selesai bulan depan" jawab nya.
"Ya gak bisa gitu dong Opa, tuh proyek masih baru tujuh puluh persen dan mungkin butuh waktu dua bulan lagi sampai selesai" balas Davin.
"Opa gak mau tau, kamu pikirkan solusinya" ujarnya lalu pergi begitu saja.
Davin hanya bisa terdiam mendengarnya ucapan sang opa. Melihat Davin kesal Alma berusaha pergi dengan mengendap ngendap namun malah ketahuan oleh Davin dan Davin langsung melemparkan kemejanya ke arah Alma.
"Bapak apaan... " ucapannya terhenti karena melihat Davin telanjang dada.
Lalu Alma berbalik lagi karena dia kaget melihat Davin tidak memakai baju.
"Ambilkan baju ku di mobil" titahnya.
"Kuncinya di mana? " tanya Alma.
"Tanya saja ke satpam" ketusnya karena masih kesal.
Alma pun keluar dengan membawa baju dan jasnya Davin lalu dia masukan ke paper bag, baru dia turun ke lobi untuk mengambil kunci mobil karena mau mengambil baju Davin. Setelah mendapatkan kunci Alma menuju parkiran dan mencari mobil Davin. Namun tampa sepengetahuan Alma ada seseorang yang memperhatikan Alma dari dalam mobil. Orang itu tersenyum Devil melihat Alma.
Setelah berhasil mengambil baju, Alma kembali lagi dan langsung memberikan baju yang baru dia ambil kepada Davin.
Namun Alma kaget saat melihat Davin berbaring di sopa. Alma pun langsung mendekati Davin.
"Bapak kenapa? " tanya Alma.
Davin kaget dan dia langsung bangun dari rebahan nya.
"Mana bajunya? " tanpa menjawab pertanyaan Alma.
Alma pun menyerahkan baju dan jas Davin namun Saat Davin akan beranjak tiba-tiba Davin merintih kesakitan.
"Bapak kenapa? " tanya Alma lagi.
"Kamu ambilkan obat yang di laci sana! " tunjuk nya pada meja kerja.
Alma langsung pergi dan mencari obat itu setelah menemukannya Alma langsung memberikan obat itu.
Setelah Davin meminumnya lalu Davin memakai kemejanya dan rebahan lagi.
"Kamu kembali saja, jika ada orang yang nyari aku bilang saja aku sedang di luar" ucapnya.
Alma pun beranjak tapi dia khawatir dengan keadaan Davin.
"Kalau butuh apa-apa panggil saja aku" ucap Alma.
Davin hanya bergumam dan Alma pun langsung ke luar. Saat baru sampai mejanya tiba-tiba Sintia datang dan langsung menanyakan apa Davin marah atau ngasih hukuman pada Alma.
"Dia marah dan dia cuman nyuruh aku buat cucian jasnya aja" jawab Alma.
"Syukur deh, gue takut setengah mati tau" ujar Sintia.
Alma hanya tersenyum. "Sekarang dia mana? " tanya Sintia.
"Keluar lagi" jawab Alma sesuai perintah Davin.
Sintia hanya mengangguk saja lalu bertanya "Al, gue masih penasaran sama cewek yang akan nikah sama pak Davin".
Alma menatap Sintia, lalu berkata " Kamu gak usah cari tau nanti juga tau".
"Ya aku akan pengen tau lebih dulu biar bisa jadi bahan gosip"ucap nya.
" Kamu ini ya, sana ah gue masih banyak kerjaan"usir Alma yang kesal. karena temannya ini terus ingin tau tentang Davin.
Sintia pun akhirnya pergi dan Alma bisa tenang mengerjakan pekerjaan nya. Namun tiba-tiba ponselnya berdering ada panggilan masuk dari bang Tara kakak iparnya. Alma pun segera mengangkatnya dan ternyata sang kakak menanyakan Davin yang tidak bisa di hubungi.
Alma pun segera masuk karena dia ingin memberitahu Davin jika Tara menanyakannya namun saat masuk Alma kaget saat melihat Davin merintih kesakitan.
"Ya Allah pak Davin" ucapnya dan itu terdengar oleh Tara.
Alma memberitahu Tara jika Davin kesakitan. Tara pun akhirnya menyuruh Alma untuk membawa Davin ke rumah sakit. Setelah telepon mati Alma segera menghubungi satpam untuk membantunya membawa Davin ke rumah sakit. Davin di bawa ke rumah sakit oleh sopir perusahaan. Alma yang melihat Davin seperti ini dia merasa khawatir dan langsung menghubungi mamanya Davin. Saat ia sedang menunggu Davin di periksa tiba-tiba mamanya Davin datang dan langsung menghampiri Alma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments