Alma berjalan di belakang Davin sambil membaca agenda Davin untuk hari ini. Namun Davin tiba-tiba berhenti membuat Alma menabrak punggung Davin.
Alma langsung mundur saat Davin berbalik.
"Kalau jalan lihat ke depan" ucap Davin dingin.
"Kan bapak yang salah berhenti mendadak" balas Alma membuat Davin kesal.
Alma yang menyadarinya jika ucapannya salah dia langsung minta maaf. "Maaf" sambil nunduk.
Davin pun langsung masuk ke ruangannya dan Alma hanya bisa menatap pintu di depannya yang tertutup.
Davin yang menyadari jika Alma gak ikut masuk dia langsung membuka pintu lagi "Kamu masuk! " perintahnya dengan suara tegas dan Alma pun langsung masuk.
"Hari ini saat makan siang jadwal ku bertemu dengan pimpinan Cahaya grup dan aku minta kamu ikut" beritahu Davin sambil menatap Alma.
"Kenapa saya harus ikut pak? " tanya Alma yang merasa jika dirinya tidak harus ikut.
Davin menatap Alma tajam dan membuat Alma akhirnya mengangguk karena dia gak mau di marahi atasan nya ini.
"Kamu boleh keluar" perintahnya dan Alma pun langsung keluar.
"Gue heran orang-orang kenapa bisa suka sama bos macam dia, emosian gitu" gumam Alma di balik pintu.
Alma pun kembali ke meja kerjanya dan langsung mulai mengerjakan berkas yang sudah ada di mejanya. Jam istirahat pun akan tiba dan Davin keluar untuk memenuhi undangan makan siang dengan kliennya. Dia berjalan ke arah meja Alma yang sedang fokus ke layar komputernya.
"Ayo pergi! " ajaknya membuat alma mengangkat kepalanya. "Kemana? " tanya Alma.
"Jangan bilang kamu lupa! " balasnya.
Alma langsung berdiri dan langsung mengambil tasnya lalu mengikuti Davin pergi. Mobil sudah terparkir di lobi dan Davin masuk sedangkan Alma dia diam karena bingung apa dia harus ikut masuk dengan Davin.
"Mau sampai kapan kamu berdiri di sana?, cepat masuk! " ucap Davin. Alma pun langsung membuka pintu mobil dan masuk.
Davin langsung menjalankan mobil dan selama di jalan Alma diam saja dan Davin hanya fokus menyetir. Saat sampai restoran Alma langsung turun dan menunggu Davin keluar.
Davin berjalan lebih dulu dan masuk sedangkan Alma di belakangnya. Namun saat di dalam Davin berhenti menunggu Alma masuk. Setelah Alma masuk Davin langsung menarik tangan Alma agar berjalan berdampingan dengannya.
"Maaf kami terlambat" ucap Davin setelah sampai di meja yang sudah di isi dua orang ayah dan anak.
"Oh tidak masalah pak, silahkan duduk" balas orang itu sambil mempersilahkan Davin dan Alma duduk.
Mereka pun duduk dan Davin langsung membicarakan pekerjaan dengan tidak melepas pegangan tangannya di tangan Alma membuat Alma merasa risih.
"Em pak Davin sampai takut pacarnya di ambil orang" kelakar anak dari rekan bisnisnya.
Alma yang gak mau ada salah paham langsung berkata "Maaf saya bukan pacarnya".
Membuat Davin meliriknya dan menatapnya tajam "Oh jadi kamu gak mau di sebut pacar?" Davin lalu menatap kedua orang di depannya lalu berkata "Dia bukan pacar saya tapi tunangan saya".
Membuat Alma kaget dan kesal kalau saja Davin bukan atasan nya dia pasti akan langsung memukulnya.
" Oh, saya pikir anda masih lajang"ucap rekan bisnisnya.
"Semua orang menganggap saya seperti itu. Makanya hari ini dengan spesial aku bawa dia dan baru kalian yang tau"ujar Davin dengan nada dingin.
" Karena sudah selesai makan kami pergi"lanjutnya lalu beranjak dan menuntun Alma keluar dari restoran ini.
Saat di luar Alma langsung menarik tangannya.
"Bapak seenaknya mengatakan kalau aku tunangan bapak, padahal kita baru kali pertama bertemu hari ini" kesal Alma.
Davin dengan santai menjawab "Mungkin itu tugas kamu sebagai sekretaris melindungi atasannya dari wanita penggoda seperti itu" lalu melangkah masuk mobil dan Alma masih memasang wajah kesal.
Alma masuk ke mobil dan dia memasang wajah kesal sepanjang perjalanan kembali ke kantor. Davin hanya tersenyum melihat tingkah Alma karena menurutnya lucu.
Sampai di kantor Alma turun dan meninggalkan Davin, namun Davin tidak mempermasalahkannya.
Davin bertekad untuk mengejar Alma sebagai bentuk tanggu jawab nya atas kejadian tiga tahun lalu.
Sudah satu minggu Alma bekerja sebagai sekretaris Davin dan selama itu juga Alma selalu membuat Davin kesal karena kelakuan Alma yang sering ngomong seenaknya.
Seperti hari ini Alma yang harus ikut Davin untuk menghadiri acara makan dengan rekan-rekan nya, Alma yang merasa tidak enak dengan kelakuan Davin yang seolah-olah mereka pasangan.
"Bapak bisa gak, jangan seromantis ini karena aku gak mau sakit" ucap Alma saat Davin merangkul pinggang Alma.
"Kenapa, kamu sudah mulai terpesona oleh ku? " tanya Davin yang malah semakin berani.
Alma yang kesal langsung menginjak kaki Davin tanpa ampun membuat Davin merintih kesakitan.
"Rasain siapa suruh genit" ujar Alma lalu pergi ke luar meninggalkan Davin kesakitan.
Alma duduk di luar gedung karena dia gak bisa pulang akibat gak tau jalan. Ponselnya pun mati membuat dia kebingungan harus bagaimana.
Davin yang tadi mengejar melihat Alma duduk sendirian langsung menghampirinya namun langkahnya terhenti saat mendengar Alma menangis.
Davin mendekat lalu berkata "Maaf".
Alma yang mendengar itu langsung mengangkat kepalanya lalu berdiri dan memeluk Davin membuat Davin kaget.
" Kamu kenapa? "tanya Davin melepaskan pelukan Alma.
Alma menunduk " Aku gak tau jalan pulang".
Davin tersenyum karena Alma bisa bersikap polos juga.
Davin langsung menuntun Alma masuk ke dalam mobil dan membawanya pulang. Alma pun sampai di kosannya dan langsung turun.
"Terimakasih pak" ucapnya dan Davin hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan Alma.
Alma melangkah masuk namun sebelum masuk kamar tiba-tiba teman sebelah kamarnya keluar lalu berkata "gue pikir lo suci ternyata sok suci".
" Maksud lo apa? "kesal Alma.
" Gue lihat lo balik di antar mobil bagus. Berapa tarif lo semalam? "ujarnya membuat Alma naik pitam lalu mengangkat tangannya dan langsung mendarat di pipi mulus orang itu.
" Kamu"
"Kenapa? jangan asal bicara ya lo! " peringatan Alma lalu masuk ke dalam kamar.
Alma setelah membersihkan tubuhnya langsung naik ke tempat tidur dan merebahkan tubuhnya yang lelah. Hingga akhirnya dia bangun kesiangan. Saat Alma bangun sudah jam tujuh pagi Alma pun segera mandi namun lagi-lagi dia harus kecewa karena air tidak mengalir ke kamarnya. Alma pun kembali ke tempat tidur lalu mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Davin jika dirinya hari ini gak masuk karena gak enak badan. Pesan nya tidak di balas dan satu jam kemudian Davin datang ke kosannya membawa obat.
Alma membuka pintu karena mendengar pintunya di ketuk namun saat membuka pintu Alma kaget ternyata itu Davin dan Alma langsung menutupnya kembali karena saat ini Alma hanya memakai baju tidur.
"Ngapain tuh orang ke sini? " tanya nya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments