Pekerjaan Davin dan Alma yang harusnya selesai dalam tiga hari ini malah lebih lama dan membuat Alma atau pun Davin lebih bekerja keras lagi agar segera selesai karena malam minggu ini mereka harus sudah kembali ke kota.
"Kenapa harus ada masalah segala sih" umpat Alma yang kesal karena masih di lapangan padahal sudah sore.
Davin yang melihat wajah kesal Alma langsung membubarkan rapatnya. Davin mendekati Alma dan mengajaknya pulang ke hotel namun sikap Alma selama di jalan terus saja diam karena dia kesal.
"Wajah kamu kenapa di tekuk terus? " tanya Davin yang penasaran.
"Pak kapan kita pulang sih? " bukannya menjawab Alma malah balik bertanya dengan nada datar.
"Besok kita pulang" jawab Davin tanpa melirik Alma dan terus menyetir.
"Yakin besok kita pulang? " tanya Alma mastikan.
"Iya pasti. Kenapa sih bertanya seperti itu? " tanya nya lagi.
"Besok ada cara keluarga jadi aku harus sudah pulang" jawab Alma.
Davin pun hanya mengangguk ngerti dan mereka sudah sampai di hotel tempat mereka menginap. Alma turun lebih dulu dan dia langsung masuk tanpa menunggu Davin karena dia harus menghubungi sang kakak yang dari tadi terus menghubunginya. Saat masuk kamar Alma langsung menghubungi Erika sang kakak.
Erika hanya memastikan jika besok Alma akan datang dan tidak berbohong. Alma pun meyakinkan sang kakak jika besok dirinya akan pulang dan hadir di acara pertemuan itu.
Tak hanya Alma Davin pun seperti itu dia menghubungi sang mama memberitahunya jika besok dia akan pulang dan datang ke acara pertemuan itu.
Paginya Alma mau pun Davin sudah membereskan bawaan mereka karena setelah pertemuan dengan pemegang proyek mereka langsung pulang. Namun lagi-lagi mereka harus pasrah dengan kerjaan mereka yang belum selesai dan mereka bisa pulang setelah sore yaitu setelah Asar. Davin pun langsung meminta sopir untuk pulang dan perjalanan mereka butuh waktu tiga sampai empat jam untuk sampai ke kota tempat mereka tinggal.
"Acara keluarga kamu di mana? " tanya Davin pada Alma.
"Di restoran Amanda" jawab Alma.
"Kebetulan sama jadi kita langsung ke sana saja" saran Davin.
"Bapak yakin mau pakai baju itu? " tanya Alma sambil memperhatikan penampilan bosnya, karena dia heran bosnya ini santai banget mau ke acara resmi hanya memakai kemeja yang sudah di pakai seharian.
"Gak ada waktu lagi" balas Davin singkat.
Alma pun berpikir dan melihat jam memang gak ada waktu lagi karena mereka sampai pasti jam tujuh.
"Ya sudah" ucap Alma sambil mengangkat bahu.
Mereka pun sampai di restoran tujuan dan langsung turun. Alma dan Davin awalnya masuk bersamaan namun saat baru masuk tiba-tiba Alma mendadak ingin ke kamar mandi.
"Pak, bapak duluan saja, saya ke toilet dulu" ucap Alma dan langsung pergi tanpa menunggu jawaban Davin.
Padahal niat Davin mau manfaatkan Alma untuk membohongi keluarganya jika dirinya sudah punya pacar namun rencananya gagal karena Alma malah pergi begitu saja. Davin pun melangkah menuju ruangan yang sudah di tentukan oleh Kian sang om.
Davin masuk dan di sana sudah ada Kian dan istrinya lalu sang mama bersama oma dan opanya.
"Malam" sapa Davin saat masuk.
"Datang juga kamu" ucap Kian dengan kesal.
"Aku udah janji pasti datang" balas Davin lalu duduk di samping sang mama.
Davin melirik sekitar dan di sana tidak ada orang asing hanya keluarganya dan ibu mertua dari sang om.
"Dia lagi dia toilet" ucap Erika pada Kian yang melirik Erika karena Alma belum datang.
Tak lama pintu terbuka dan masuk lah seorang gadis yang masih memakai baju kerja lalu mendekati meja.
"Maaf telat" ucap gadis itu yang tak lain adalah Alma.
Davin yang mengenal suara itu langsung mengangkat kepala nya yang dari tadi fokus melihat ponsel.
"Alma"
"Pak Davin"
"Ayo duduk sayang" titah mamanya Davin membuat Davin heran.
"Nah ini dia Davin calon istri kamu" ujar sang oma membuat Davin dan Alma kaget.
"Jadi dia adik tante? " tanya Davin.
Davin terkejut karena dia baru tau jika Alma adik dari istri omnya dan dia semakin merasa bersalah karena telah melakukan hal yang sangat merugikan Alma.
"Iya Vin, kami juga sebenarnya sudah merencanakan ini semua dari dulu namun kami berpikir untuk membiarkan kalian mencari sendiri hingga akhirnya kami melihat kalian berdua tidak pernah memperkenalkan pacar kalian jadi kami putuskan untuk menjodohkan kalian"penjelasan Kian.
Alma dia hanya diam saja karena dia memikirkan bagaimana kedepannya dengan kondisi dia yang sudah kotor apa akan membuat keluarga ini malu.
"Jika kalian sudah setuju maka kalian akan segera tunangan" ucap sang oma.
"Nikah aja sekalian" ujar Davin yang merasa tidak di beri kesempatan untuk bicara.
"Bagus tuh Vin, ya sudah dua minggu lagi kalian nikah" ucap sang opa. Davin langsung melotot karena dia tidak bermaksud serius berkata seperti itu.
"Kok gitu" protes Alma.
"Kenapa sayang? " tanya mamanya Davin.
"Kita butuh perkenalan dulu" ucap Alma.
"Loh waktu dua bulan kemaren apa kurang untuk kalian berkenalan? " tanya Kian.
"Kak itu bukan perkenalan tapi... "
"Tapi apa? " tanya Erika.
"Tau ah" balas Alma kesal, Davin dia hanya memperhatikan Alma saja.
Akhirnya mereka berdua harus menerima keputusan semua keluarga jika mereka akan nikah dalam waktu dua minggu.
Saat ini Alma sedang perjalanan pulang bersama Davin dan Alma tidak berbicara apa-apa dia hanya menatap jalanan saja membuat Davin terus melirik ke arah Alma.
"Kalau kamu memang gak setuju, aku akan bicara sama om Kian" ucap Davin membuka pembicaraan.
Alma melirik Davin sekilas lalu berkata "percuma jika sudah seperti ini mau tidak mau ya tetep kita harus jalani".
" Lagian bapak ngomong seenaknya langsung nikah saja"omel Alma yang kesal karena Davin ngomong sembarangan.
"Ya maaf, aku tadi hanya bercanda" balasnya dan langsung mendapat tatapan tajam dari Alma.
Davin pun tidak bicara lagi dan dia fokus menyetir. Tak lama mereka sampai dan Alma segera turun namun Alma kaget saat Davin ikut turun dan mengambil kopernya lalu membawanya ke depan pintu masuk.
"Aku pulang dulu, kamu besok istirahat saja" ucap nya lalu pergi dan Alma tidak membalas ucapan Davin.
Alma masuk dan langsung naik ke kamarnya sesampainya di kamar Alma langsung menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan posisi tengkurap dan dia memikirkan nasib nya apa yang harus dia lakukan kedepannya.
"Apa aku jujur saja" pikirnya karena dia gak mau membuat Davin kecewa karena dirinya sudah tidak suci lagi.
"Aaaaa" teriaknya bingung.
"Ya allah aku harus gimana" gumamnya.
Karena tidak mau berlarut akhirnya Alma bangun dan dia langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket karena keringat. Setelah selesai Alma melihat ponselnya menyala dan itu tanda ada pesan masuk dan Alma kaget saat melihat siapa yang mengirim pesan pada nya dan ternyata itu Davin.
"Doa kamu di kabulkan juga " isi pesannya.
Alma berpikir hingga dia ingat dengan ucapannya tempo hari saat bertemu dengan ibu-ibu di kampung tempat proyek itu. Alma yang memberitahu jika Davin itu suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Ursula Berty
,🥰🥰🥰
2025-01-13
0
gedang Sewu
lucunya kisah alma dn davin..👍👍💖💖💖
2024-10-18
3