Perjodohan.

Alma dan Davin dalam perjalanan menuju kantor setelah Alma di suruh mandi di apartemen Davin.

Ya, Davin datang ke kosan Alma berniat memberikan obat namun saat sampai Davin melihat Alma baik-baik saja. Alma pun akhirnya jujur alasan dia tidak masuk kantor karena bangun siang dan di kosannya tidak ada air untuk mandi. Davin yang mendengar itu langsung menyuruh Alma ikut dengannya. Alma yang tak berani melawan akhirnya mengikuti apa yang di perintah akan Davin. Davin membawa Alma ke apartemen nya dan menyuruh Alma mandi. Alma pun menurutinya. Setelah selesai mereka pergi ke kantor bersama namun lagi-lagi Alma menolak untuk masuk bersama Davin karena dia gak mau ada gosip tentang dirinya. Davin pun mengalah dan dia masuk lebih dulu namun saat di lobi Davin bertemu Kian yang datang mencarinya.

"Om"sapa Davin.

"Kamu darimana jam segini baru datang? " tanya Kian sambil melihat jam tangannya.

"Aku ada urusan di luar om" bohong Davin.

"Alma mana? " menanyakan Alma sambil melihat ke belakang Davin karena seharusnya Alma bareng sama Davin.

Tak lama Alma masuk dan dia pun kaget saat melihat kakak iparnya datang.

"Oke karena aku melihat Alma juga baru datang berati aku percaya kalau kamu ada urusan di luar" ucapnya menepuk pundak Davin setelah melihat Alma masuk.

Alma pun mendekat dan menyapa Kian.

"Nanti malam jangan lupa kamu pulang. Oma ingin bertemu kamu" beritahu Kian pada Davin sebelum pergi.

Davin mengangguk, Kian pun langsung pergi setelah bicara dengan Davin. Davin melangkah dengan lemas karena dia tau apa yang akan di bicarakan sang oma dengannya.

"Bapak kenapa? " tanya Alma yang melihat raut wajah Davin murung.

"Gak ada, kamu urus pekerjaan kamu" balasnya lalu masuk ke ruangannya.

Alma pun kembali ke mejanya lalu membereskan pekerjaannya. Seharian ini Davin tidak menganggu Alma dia melampiaskan kekesalannya dengan bekerja dan bahkan saat makan siang dia tidak keluar dan membuat Alma khawatir.

"Pak Davin kenapa gak keluar makan siang, sekarang sudah hampir selesai jam istirahatnya" pikirnya.

Alma pun beranjak dari mejanya dan hendak mengetuk pintu namu tiba-tiba pintu terbuka dan keluarlah Davin.

"Aku ada urusan dan mungkin gak akan kembali. Batalkan semua jadwal ku sore ini" ucapnya dingin lalu pergi dan itu membuat Alma merasa heran.

Namun Alma tidak berani bertanya dia pun membereskan pekerjaannya hingga jam pulang. Jam pulang tiba Alma turun ke lobi dan langsung naik taksi untuk pulang ke kosannya.

Berbeda dengan Davin saat ini dia berada di sebuah bengkel motor milik sahabatnya Dimas. Dia menghabiskan waktunya di bengkel dengan berkumpul bersama temannya. Hubungan Davin dan Dimas masih baik-baik saja karena hanya Dimas yang mengerti akan dirinya.

"Sudah jam tujuh waktunya lo balik" beritahu Dimas membangunkan Davin.

Davin membuka matanya lalu melihat jam tangannya.

"Gue balik" ucapnya pada Dimas lalu beranjak mengambil kunci mobilnya dan berpamitan dengan Dimas. Davin menjalankan mobil dengan kecepatan lumayan tinggi karena dia masih kesal. Sesampainya di rumah semua anggota keluarga berkumpul bahkan adik-adiknya pun hadir.

"Datang juga lo" ucap Kian dengan nada kesal karena sudah menunggu Davin.

Davin tidak banyak bicara dia langsung makan hanya piring dan sendok yang berbunyi.

"Setelah makan opa tunggu di ruang keluarga" ucap opa lalu pergi ke ruang kelurga.

Davin yang mendengar itu hanya memasang wajah kesal.

"Mama tau kamu gak mau di atur keluarga tapi kamu harus ingat kamu cucu tertua di keluarga ini" ucap sang mama sebelum meninggalkan ruang makan.

Davin pun mengikuti semua orang ke ruang kelurga. Semua orang sudah berkumpul kecuali anak kecil mereka main dengan suster.

"Vin, opa cuman ingin kamu tahu jika Zara akan di lamar oleh kelurga Wijaya" beritahu Opa.

"Lalu apa hubungannya dengan ku? " tanya Davin dengan nada kesal.

"Kami ingin sebelum Zara di lamar kamu sudah punya istri" ujar sang opa yang tak kalah tinggi nada bicaranya.

"Kenapa?, Zara kalau ingin menikah, nikahkan aja gak harus bawa-bawa Davin" balas Davin dengan sedikit emosi.

"Davin" Kian menegur Davin sambil berdiri membuat semua orang kaget.

Davin diam karena hanya Kian yang bisa membuat Davin nurut.

"Wanita yang kami pilih itu wanita baik-baik dia juga sudah dekat dengan keluarga kita jadi dia gak mungkin mengecewakan keluarga ini" penjelasan opa memberitahu tentang gadis yang akan di jodohkan dengan Davin.

Davin bangkit "Terserah" lalu pergi meninggalkan ruang kelurga dan naik ke kamarnya.

"Davin" panggil sang mama namun tak di hiraukan oleh Davin, Erika mencoba menenangkan sang kakak agar tidak marah.

"Ki kamu bilang Davin gak sedang dekat dengan wanita mana pun" Elisa berbalik bertanya pada Kian sang adik.

"Aku yakin, namun akhir-akhir ini dia selalu bersama Alma" ucap Kian.

Erika yang mendengar itu terkejut karena setau dia Alma bekerja dengan Davin sebagai sekretaris.

"Ya sudah nanti aku bicara sama Alma, siapa tau dia tahu sesuatu" ucap Erika.

"Ya sudah sekarang bubar" ucap opa lalu pergi ke kamarnya dengan hati kesal dan di temani oma.

Davin dia diam di balkon kamarnya sambil merokok. Tiba-tiba Kian menghampirinya dan mengajaknya bicara.

Kian menanyakan alasan dia menolak untuk di jodohkan. Namun Davin tidak berani memberitahu Kian karena dia belum bisa mendapatkan hati Alma.

"Om cuman ingin bilang, ikuti kemauan opa lagian gadis itu adik ipar ku" ucap Kian.

"Adik ipar om? " Davin terkejut.

"Iya dia gadis baik dan om mengenalnya sudah lama dia sama seperti Erika" beritahu Kian.

"Tuh cewek udah setuju? " tanya Davin.

Kian pun mengangguk "mungkin karena dia tidak mau membuat kakaknya malu dan kecewa makannya dia setuju" ujar Kian.

"Saran om, temui dulu dia kamu juga pasti akan suka" ucap Kian sambil menepuk pundak Davin lalu pergi.

Davin pun memikirkan nya, dalam hatinya pun menyuruh untuk menerima perjodohan ini jika menolak dia akan kecewa.

Davin masuk dan berbaring dia tidak akan memikirkan itu dulu sekarang dia hanya butuh istirahat.

Di tempat berbeda Alam sedang menerima telepon dari sang kakak membicarakan perjodohan itu walau sebenarnya Alma berat untuk mengiyakan ke inginkan sang kakak tapi Alma juga gak bisa menolak karena keluarga kakak Iparnya banyak membantu diri nya dan keluarganya apa lagi setelah ayahnya tiada.

Alma pun akhirnya mengiyakan permintaan sang kakak. Mungkin dia akan bicara nanti sama pria yang akan di jodohkan dengan diri nya tentang keadaan diri nya yang sudah ternodai oleh pria yang tak bertanggung jawab.

Keesokan harinya saat masuk kerja Alma merasa heran dengan sikap bosnya yang dingin tidak seperti biasa. Alma pun mencoba masuk ke ruangannya untuk memberinya sebuah kopi namun sikap Davin tetap dingin dan Alma pun kembali ke mejanya.

Davin melihat Alma dari tadi sedikit murung mungkin karena perubahan sikapnya namun ini adalah jalan satu-satunya agar Alma tidak berharap lebih dengan kelakuannya tempo hari.

"Maafin gue" ucapnya dalam hati.

Terpopuler

Comments

jen

jen

kok kian tau klo dia bakal bahagia klo tau Alma yg dijodohkan

2025-02-09

0

Athallah Linggar

Athallah Linggar

secangkir kopi x thor,bkn sebuah kopi

2024-12-16

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama.
2 Melancarkan aksinya.
3 Datang ke kosan.
4 Perjodohan.
5 Di akui Tunangan.
6 Di buat bingung.
7 Pertemuan keluarga.
8 Davin cemburu.
9 Bab 9
10 Davin Sakit
11 Kembali ke rumah sakit.
12 Makan di pinggir jalan.
13 Rio.
14 Acara pernikahan.
15 Keputusan berat
16 Jangan salahkan aku.
17 Tanda merah.
18 Jalan ke Mall
19 Sahabat Davin.
20 Perasaan Ragu.
21 Terciduk mesum
22 Beri pelajaran pada Niko
23 Pindah rumah.
24 Terluka.
25 Cerita Dimas
26 Masalah Keyla.
27 Ke serempet motor.
28 Kecewa.
29 Bersikap Dingin.
30 Keram perut.
31 Alma membela Keyla.
32 Kejujuran Davin.
33 Berakhir di hotel.
34 Keyla pinjam uang.
35 Alma masuk rumah sakit lagi
36 Menangis di pelukan Davin.
37 Ada yang berniat jahat.
38 Rencana Mala gagal.
39 Davin pulang.
40 Sintia pelakunya.
41 Davin di tusuk orang
42 Kabar Rio.
43 Alma tak sadarkan diri.
44 Alma Hamil.
45 Bertemu Martin.
46 Davin ngidam.
47 Keyla minta penjelasan Rapi.
48 Kondisi Keyla.
49 Bertemu Niko.
50 Merasa sempurna. (Tamat)
51 Awal pertemuan Keyla dan Rapi.
52 Tidak bisa memilih pasangan sendiri.
53 Perubahan sikap Rapi.
54 Kebenaran Rapi.
55 Keyla di culik.
56 Pulang ke rumah
57 Jenguk Keyla.
58 Mengenang Masa lalu.
59 Kepergian bu Minah.
60 Rapi memutuskan untuk pulang.
61 Merasa ada teman.
62 Di minta melamar Keyla.
63 Di kirim foto Keyla.
64 Identitas Rapi terbongkar.
65 Kebahagian Keyla.
66 Rapi berdebat dengan sang papa.
67 Keyla salah faham.
68 Keyla datang ke kantor.
69 Kedatangan papa Rapi.
70 Rapi dan Keyla bertengkar.
71 Rapi menghajar pria yang melecehkan Keyla.
72 Keyla kambuh lagi.
73 Putus dengan Rapi.
74 Bertemu orang aneh.
75 Keyla menikah.
76 Reyhan kakak Dari Nurul.
77 Tidur terpisah.
78 Mengakui perbuatannya pada Kian.
79 Keyla hamil.
80 Keyla melahirkan (Tamat)
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pertemuan pertama.
2
Melancarkan aksinya.
3
Datang ke kosan.
4
Perjodohan.
5
Di akui Tunangan.
6
Di buat bingung.
7
Pertemuan keluarga.
8
Davin cemburu.
9
Bab 9
10
Davin Sakit
11
Kembali ke rumah sakit.
12
Makan di pinggir jalan.
13
Rio.
14
Acara pernikahan.
15
Keputusan berat
16
Jangan salahkan aku.
17
Tanda merah.
18
Jalan ke Mall
19
Sahabat Davin.
20
Perasaan Ragu.
21
Terciduk mesum
22
Beri pelajaran pada Niko
23
Pindah rumah.
24
Terluka.
25
Cerita Dimas
26
Masalah Keyla.
27
Ke serempet motor.
28
Kecewa.
29
Bersikap Dingin.
30
Keram perut.
31
Alma membela Keyla.
32
Kejujuran Davin.
33
Berakhir di hotel.
34
Keyla pinjam uang.
35
Alma masuk rumah sakit lagi
36
Menangis di pelukan Davin.
37
Ada yang berniat jahat.
38
Rencana Mala gagal.
39
Davin pulang.
40
Sintia pelakunya.
41
Davin di tusuk orang
42
Kabar Rio.
43
Alma tak sadarkan diri.
44
Alma Hamil.
45
Bertemu Martin.
46
Davin ngidam.
47
Keyla minta penjelasan Rapi.
48
Kondisi Keyla.
49
Bertemu Niko.
50
Merasa sempurna. (Tamat)
51
Awal pertemuan Keyla dan Rapi.
52
Tidak bisa memilih pasangan sendiri.
53
Perubahan sikap Rapi.
54
Kebenaran Rapi.
55
Keyla di culik.
56
Pulang ke rumah
57
Jenguk Keyla.
58
Mengenang Masa lalu.
59
Kepergian bu Minah.
60
Rapi memutuskan untuk pulang.
61
Merasa ada teman.
62
Di minta melamar Keyla.
63
Di kirim foto Keyla.
64
Identitas Rapi terbongkar.
65
Kebahagian Keyla.
66
Rapi berdebat dengan sang papa.
67
Keyla salah faham.
68
Keyla datang ke kantor.
69
Kedatangan papa Rapi.
70
Rapi dan Keyla bertengkar.
71
Rapi menghajar pria yang melecehkan Keyla.
72
Keyla kambuh lagi.
73
Putus dengan Rapi.
74
Bertemu orang aneh.
75
Keyla menikah.
76
Reyhan kakak Dari Nurul.
77
Tidur terpisah.
78
Mengakui perbuatannya pada Kian.
79
Keyla hamil.
80
Keyla melahirkan (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!