Walau pernikahan ini tetap lanjut namun sikap Alma pada Davin dingin banget dan dia akan bersikap baik jika di hadapan orang tuanya dan orang lain. Seperti pagi ini Alma bersikap biasa saja seolah tidak ada sesuatu yang terjadi di antara mereka. Alma menyiapkan sarapan dan kopi untuk Davin.
"Al, kamu mulai kerja lagi? " tanya sang mama dan Alma pun langsung mengangguk dengan pasti.
Setelah sarapan mereka berangkat dan Alma tanpa di suruh dia langsung naik ke mobil Davin namun selama perjalanan mereka diam saja dengan pikiran mereka masing-masing.
Sesampainya di kantor Alma turun lebih dulu dan dia masuk dengan sikap juteknya karena Alma terkenal jutek di kantor dan apa lagi sekarang statusnya sebagai istri sang direktur membuat semua orang berpikiran jika Alma sombong.
Namun berbeda dengan Sintia dia malah langsung menggoda Alma karena dia sudah menikah dengan Direktur ganteng pujaan karyawan cewek.
"Gimana? pak Davin perkasa gak di tempat tidur. " tanya nya membuat Alma tersedak.
"Lo kalau ngomong bisa di saring gak sih? " tegur Alma yang kesal dengan ucapan Sintia.
"Ya gue kan cuman ingin tau" balas Sintia tanpa dosa.
Alma hanya memutar bola mata malas. Namun tiba-tiba Davin keluar dari ruangannya. Membuat Sintia kaget namun berbeda dengan Alma yang biasa saja.
"Ini semua jadwal satu minggu ke depan" ucapnya sambil menyerahkan sebuah buku agenda pada Alma.
Alma menerimanya dan langsung melangkah ke arah meja kerjanya dengan wajah di tekuk. Davin yang melihat itu merasa sedih karena dia harus menerima sikap Alma yang dingin terhadapnya dan mungkin dia anggap tidak ada.
Saat jam makan siang Alma baru saja kembali dari kantin dan dia masih melihat Davin di ruangannya. Alma pun memanggil OB untuk menyuruhnya membeli makanan karena Alma gak mungkin membelikan makanan dari kantin dan tak lama datang lah sang OB yang di suruh membeli makanan, Alma mengambilnya lalu masuk ke ruangan Davin membuat Davin meliriknya. Alma menyimpan makanan di meja lalu berkata "Makan siang dulu jangan sampai sakit" lalu kembali.
Davin dia tersenyum karena Alma setidaknya masih perhatian padanya walau sikapnya dingin seperti itu. Davin pun membuka bungkusan makanan itu dan saat di lihat ternyata makanan kesukaannya jadi Davin langsung memakannya.
Saat pulang Alma menunggu Davin di parkiran dan tak lama Davin keluar lalu membuka pintu mobil Alma pun masuk. Lagi dan lagi selama di jalan mereka tidak bicara hanya diam saja. Davin yang sadar diri takut salah jika bicara dan Alma yang memang males bicara dengan Davin.
Berbagai cara sudah Davin lakukan agar Alma mau bicara lagi dengan dirinya namun semuanya gagal karena Alma masih tetap tidak mau bicara.
Hingga akhirnya sudah satu bulan mereka menikah dan sikap Alma masih seperti itu dan Davin sudah habis kesabarannya. Hari ini mereka baru pulang bertemu klien dan mereka mampir makan dulu di tempat makan pinggir jalan langganan Alma. Alma makan dan Davin pun begitu namun setelah makan Davin langsung keluar untuk merokok. Setelah dirasa habis rokok Davin Alma langsung mendekat dan Masuk mobil Davin pun masuk namun kali ini Davin tidak langsung pulang melainkan mampir di sebuah tempat yang sedikit sepi karena dia ingin bicara dengan Alma.
"Ngapain kita kesini? " tanya Alma saat melihat mereka ada di sebuah rumah dan rumah itu terlihat familiar.
"Turun" titah Davin dan Alma pun turun lalu dia melangkah mengikuti Davin masuk. ke rumah ini.
"Kamu tau ini rumah siapa? " tanya Davin dan Alma hanya menggelengkan kepala tidak tahu.
"Ini rumah tempat aku meniduri kamu"ucap Davin membuat Alma kaget dan menatap Davin.
" Malam itu sudah aku rencanakan dan saat tau kamu dengan mudah bisa di tipu aku bahagia karena aku gak. perlu capek-capek bujuk kamu"ucap Davin.
Alma hendak pergi namun langsung di tahan Davin.
"Lepas" ucap Alma namun Davin tidak melepaskannya.
"Aku ingin kamu dengarkan penjelasan ku" ucap Davin.
"Gak perlu di jelasin karena semuanya sudah jelas" balas Alma karena gak mau dengar penjelasan itu semua.
"Aku akan tetap menjelaskan sesuai apa yang terjadi sebenarnya. " ucapnya dengan keras kepala.
"Semuanya sudah jelas" bentak Alma dengan tatapan marah.
"Gak, karena aku yang melakukan nya bukan Rio" ucap nya tak kalah tinggi dan tegas.
Alma terdiam dan dia menatap Davin degan tatapan penuh kebencian.
"Malam itu semuanya sudah aku rencanakan dan bahkan saat kamu membantuku berjalan masuk. ke rumah aku sudah memberikan bius agar kamu bisa tenang. Saat aku mulai melancarkan aksinya kamu akan merasa tak berdaya karena tubuh kamu lelah dan capek. Aku mulai membelai wajah mu dan aku bisa melihat air mata keluar dari mata mu dan itu tidak membuatku gentar dan malah terus melakukannya. Hingga saat aku akan melakukan itu tiba-tiba aku merasa ada yang aneh karena sulit untuk masuk dan ada bercak darah dari sana aku baru sadar jika ternyata kamu masih virgin dan aku langsung menghentikannya karena aku gak mau jadi cowok paling brengsek"ucap Davin panjang lebar menceritakan kejadian malam itu.
Alma masih dalam keadaan marah.
"Aku langsung menutupi tubuhmu dan aku tuntaskan hasrat ku di kamar mandi dan karena mengantuk akhirnya aku tidur di sampingmu membuat kamu salah paham" lanjutnya.
"Aku bahkan marah pada Rio karena dia telah berbohong pada ku yang mengatakan jika kamu sama seperti cewek kampus lainnya yang sering melakukan itu. Aku habisi dia sampai babak belur bahkan jika Dimas dan Riko tidak menghalangi mungkin Rio sudah tidak ada" lanjut Davin membuat Alma tidak percaya.
"Tapi Cerita Rio berbeda" ucap Alma menahan amarah.
"Kamu tau saat ini aku dan Rio sedang bersaing untuk mendapatkan tanah yang di bogor yang akan berniat aku bangun untuk tempat wisata" beritahu ku.
Davin duduk membuat Alma memutar tubuhnya. "Aku lelah seperti ini terus dan aku minta kamu ambil keputusan, jika ingin lanjut maka aku minta kamu kita dari awal lagi dan melupakan semua yang pernah terjadi walau sulit tapi setidaknya kamu bisa hargai aku sebagai suami kamu jika kamu memeng sangat membenciku maka kita urus ke pengadilan"ucapnya dan saat itu juga air mata Alma langsung keluar begitu saja membuat Davin kaget dan dia langsung mendekati Alma namun dia tidak berani menyentuh Alma. Namun tiba-tian Alma langsung memeluknya dan menangis di pelukan Davin.
"Aku... gak... mau kamu ceraikan aku" ucapnya membuat Davin tersenyum.
"Aku gak mau kamu hidup di bayang-bayangi kejadian itu jika terus tinggal bersama ku" Ucap Davin dan langsung membuat Alma menciumnya.
Awalnya Davin kaget karena Alma melakukan itu bahkan Alma terus agresif.
"Al cukup aku gak mau melakukan kesalahan yang sama" ucap Davin.
Namun meme malah semakin parah.
"Jangan salahkan aku jika terjadi apa-apa" ucap Davin dan langsung membawa Alma ke kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments