Davin saat baru selesai olahraga raga tiba-tiba Elisa sang mama menghampirinya.
"Vin" panggilnya dan Davin langsung menoleh ke arah panggilan sang mama.
"Ada apa ma? " tanya nya. Sang mama pun mendekatinya dan ikut duduk di samping Davin.
"Mama ingin bicara sama kamu" jawab sang mama.
"Bicara apa ma? " tanya Davin.
"Masalah perjodohan ini, kamu gak merasa ke beratan? " tanya sang mama.
Davin memutar badannya agar bisa berhadapan dengan sang mama, di pegang nya tangan sang mama lalu Davin berkata "Ma, jika memang menurut mama Alma wanita baik, maka aku akan terima perjodohan ini".
" Kalau mama lihat dari prilakunya ,Alma anak yang baik apa lagi melihat Erika kakaknya dan keluarganya walau mereka dari keluarga biasa tapi mereka tidak gila harta"penjelasan sang mama..
"Ya kalau mama berpikir seperti itu aku ikut saja ma" balas Davin padahal dalam hati dia senang banget karena tujuan dia ingin bertanggung jawab dengan apa yang pernah dia lakukan pada Alma empat tahun lalu.
"Makasih ya sayang" ucap sang mama lalu memeluknya dan Davin pun membalas pelukan sang mama.
"Bau" ucap sang mama.
"Mama yang peluk aku" balas Davin.
"Udah sana mandi" ucap sang mama.
Sang mama pun langsung pergi dan Davin masuk kamar untuk mandi dan bersiap menemui Dimas sahabatnya. Setelah siap Davin turun namun dia kaget saat melihat Alma ada di rumahnya.
"Tuh Davin udah turun" ucap sang mama dan Alma pun melihat ke arah tangga.
Davin mendekati mereka lalu bertanya "Ada apa ma? ".
" Alma ingin bicara sama kamu"jawab sang mama.
"Ada apa? " tanya Davin langsung dengan sifat dinginnya.
"Ya sudah mama tinggal kalian bicara saja dulu" Sang mama pun pergi meninggalkan mereka berdua.
Alma berdiri dan mendekati Davin. "Pak Aryo ngajak ketemu" beritahu Alma.
"Dia hubungi kamu? " tanya nya.
Alma pun mengangguk "Tadi aku coba hubungi bapak tapi gak ada respon sama sekali" ujar Alma kesal.
Davin pun mengambil ponselnya dan melihat ternyata banyak panggilan masuk dan pesan dari Alma bahkan ada dari pak Aryo.
"Bapak mau kemana? " tanya Alma melihat Davin sudah rapi.
Davin melirik Alma dan tiba-tiba muncul ide jahil.
"Mau kencan" jawab nya datar membuat Alma percaya saja.
"Kencan? bapak memang punya pacar? " tanya Alma polos.
Davin kaget dengan reaksi Alma yang biasa saja.
"Pak Aryo kapan ngajak ketemunya? " tanya Davin tidak menjawab pertanyaan Alma.
"Nanti saat makan siang" jawab Alma.
Davin pun langsung menarik Alma dan Alma kaget lalu menarik tangannya.
"Bapak mau bawa aku kemana? " tanya Alma.
"Ikut saja" jawab nya
"Kalau mau ketemu pak Aryo aku pulang dulu ganti baju" ucap Alma.
Davin pun melihat penampilan Alma yang santai menggunakan celana panjang dan kaos.
"Ya sudah ayo naik" titahnya dan Alma langsung naik ke mobil Davin.
Mereka pun sampai di rumah Erika ,Alma langsung turun dan Davin pun ikut turun. Alma naik ke atas Davin menghampiri Faiz anak dari sang om yang sedang bermain PS.
"Faiz, lagi apa? " tanya Davin.
"Eh bang Davin, Faiz lagi main ini" jawab nya sambil menunjukan stik PS.
"Emang kamu bisa? " Tanya Davin.
"Bisa dong kan papa yang ajarin" jawab nya dengan masih fokus ke layar.
Tak lama Kian datang menghampiri Faiz dan Davin.
"Eh Vin ada apa kesini? " tanya nya
"Nunggu Alma" jawab Davin santai.
"Mau kemana? " tanya Erika tiba-tiba datang.
"Ketemu orang" jawab Davin singkat tanpa melihat Erika.
Tak lama Alma turun dengan menggunakan setelan kerja.
"Ngapain pakai baju gitu? " tanya Davin tanpa menghiraukan orang di sampingnya.
"Lah kan kita mau ketemu klien" jawab Alma.
"Ini hari minggu jadi gak usah formal juga" balas Davin."Ganti-ganti! "titah Davin.
Alma pun langsung kembali ke kamarnya dan dia bingung harus pakai baju apa karena dia tidak memiliki baju yang terlalu bagus. Namun tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah dress berwarna biru muda dengan tangan pendek. Alma turun dan membuat Davin kagum dengan penampilan Alma yang menurutnya tidak biasa.
Namun bukan Davin namanya jika dia berkata jujur, dia malah meledek Alma.
"Kemana neng? mau ke undangan! " ujarnya.
"Ya udah aku gak ikut deh, pergi saja sendiri sana! " kesalnya dan hendak kembali ke kamarnya lagi namun di tahan Davin.
"Udah ayo pergi" ajaknya sambil menarik tangan Alma.
Erika dan Kian hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua.
"Davin orangnya jaim jadi dia gak biasa muji orang" ucap Kian.
"Alma juga polos dia gak tau jika Davin terpesona dengan penampilannya. " ujar Erika.
Di dalam mobil Alma masang wajah kesal. Davin dia malah fokus nyetir dan tujuan Davin saat ini adalah restoran Dimas karena masih lama juga pertemuannya dengan Pak Aryo.
"Kenapa kesini? " tanya Alma.
"Udah turun saja, lagian ketemu sama pak Aryo masih lama" jawab Davin dan Alma pun turun namun saat Davin memegang tangan Alma untuk menuntun Alma masuk. Alma terkejut dan dia hanya bisa mengikutinya, Alma menatap tangannya yang digenggam Davin.
Alma pun kaget saat Davin membawanya ke ruangan yang sepertinya ruangan kerja.
"Ada apa ni? " tanya seseorang dan membuat Alma melihat ke sumber suara. Namun Alma di buat terkejut saat melihat Dimas teman Davin karena Alma sedikit tahu tentang Dimas yang merupakan salah satu teman Rio pria yang dulu mengejar-ngejar dirinya.
"Kak Dimas" ucap Alma membuat Davin terkejut karena Alma mengenal Dimas tapi dia tidak mengenal dirinya.
"Hey apa kabar" sapa Dimas yang memang tahu Alma.
"Kalian? " tanya Dimas pada mereka berdua.
"Dia calon istriku" jawab Davin lalu duduk dan Alma hanya tersenyum.
Dalam hati Davin bertanya-tanta kenapa dia bisa mengenal Dimas tapi pada Davin dia lupa atau memang tidak kenal.
Alma pun banyak mengobrol dengan Dimas dan itu membuat Davin kesal. Dimas yang menyadarinya hanya tersenyum. karena melihat sahabatnya yang sepertinya kesal di cuekin oleh Alma.
"Kalian makan saja dulu, aku ada yang mau di kerjakan" ucap Dimas setelah mendapat tatapan tajam dari Davin.
"Oh iya kak makasih" ucap Alma.
"Seru kayanya ngobrol sama Dimas" sindir Davin.
"Ya iyalah kan kak Dimas itu salah satu cowok yang disukai dan kagumi di kampus ku dulu" balas Alma yang tidak menyadari jika Davin cemburu dan kesal.
"Oh, terus siapa lagi? " tanya Davin namun Alma yang memang tidak peka dia malah terus bercerita membuat Davin kesal dan langsung meninggalkan Alma sendirian di ruangan itu.
Alma yang kebingungan dia hanya diam saja hingga akhirnya dia pun keluar dan mencari Davin namun saat melihat Davin sedang merokok Alma baru sadar jika Davin sedang kesal.
Alma tau kebiasaan Davin jika Davin sedang kesal pasti akan merokok.Alma pun kembali ke ruangan itu dan hanya diam saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
jen
pesona Davin kalah sm Rio kali jd tertutup
2025-02-09
0