Kembali ke rumah sakit.

Alma sudah siap hendak pergi kerja dan dia langsung turun dan sarapan namun saat Alma hendak pergi Erika menahannya.

"Kamu gak ke rumah sakit dulu? " tanya Erika setelah Alma berbalik.

"Ngapain? " tanya balik Alma bingung.

"Davin lagi sakit, kamu gak jenguk dia dulu atau apa kek" ujar sang kakak.

Tiba-tiba sang mama menghampiri Erika dan Alma.

"Kamu kasih ini ke Davin" ucap sang mama sambil menyerahkan bungkusan.

"Ini apaan? " tanya Alma sambil melihat bungkusan yang di berikan sang mama.

"itu bubur buat Davin. Sana anterin! " jawab sang mama dan menyuruh Alma mengantarkannya.

Alma pun mengambil bungkusan itu lalu dia pamit dan berangkat dengan naik taksi karena Alma paling malas membawa kendaraan sendiri.

Tak butuh waktu lama Alma sudah sampai di lobi rumah sakit dan dia langsung menuju ruangan Davin. Saat di depan ruangan Davin Alma langsung masuk dan melihat Davin sedang berusaha untuk bangun.

"Bapak mau ngapain? " tanya Alma yang langsung membantu Davin.

"Aku mau ke kamar mandi" jawab Davin.

Alma pun langsung membantu Davin bangun dan turun dari ranjang.

"Kamu bantu aku ke kamar mandi" pinta Davin dan Alma langsung melotot.

"Kenapa gak mau? " tanya Davin.

"Bukan gitu tapi.. "

"Udah cepat bantuin saja" Davin memotong ucapan Alam.

Sebenarnya Davin juga gak mau tapi mau gimana lagi, dia udah kebelet pengen ke kamar mandi.

"Pak ini taruh dimana? " tanya Alma saat di dalam karena tidak menemukan tempat untuk menggantungkan infusan.

"Kamu pegang, terus ngadep sana, apa mau lihat? " ucap Davin ngerjain Alma.

"Dih ogah" balas Alma lalu berbalik memunggungi Davin.

"Udah lihat juga" gumam Davin.

setelah selesai mereka keluar dan di luar ada mamanya

Davin.

"Kalian habis ngapain? " tanya mamanya Davin kaget melihat Alma keluar bersama Davin.

"Alma bantuin aku" jawab Davin singkat.

"Kalian gak lakukan yang enggak-enggak kan? " tanya mamanya Davin lagi karena khawatir mereka melakukan hal yang aneh.

"Ma, aku lagi sakit dan gak mungkin aku kepikiran yang gitu. Lagian mama keluar lama amat" ujar Davin dan langsung naik ke tempat tidur.

"Yang jualan nya ngantri" balas sang mama.

"Al, kamu hari ini gak usah kerja dulu ya! " pinta mamanya Davin.

"Memang kenapa tante? " tanya Alma.

"Kamu gantiin dulu tante, tante pengen pulang dulu ganti baju" jawab mama nya Davin.

"Ya udah mama pulang saja dulu sana, biar Alma yang disini" ucap Davin dan Alma langsung menatap Davin.

"Gaji kamu aku tambah" ucap Davin namun Alma tetap diam karena bukan itu yang dia mau.

Mamanya Davin pun pulang dan kini tinggal Alma dan Davin yang ada di ruangan ini. Mereka berdua hanya diam dan sibuk dengan ponsel mereka masing-masing hingga Alma teringat sesuatu yang ingin dia bicarakan dengan Davin.

"Pak" panggil Alma pada Davin dan membuat yang di panggil melihat ke arah Alma.

"Ada sesuatu yang mau aku bicarakan" ucap Alma lagi.

"Apa? " tanya Davin.

"Minggu depan kita udah nikah, sebelum nikah ada satu hal yang ingin aku kasih tau ke bapak" ucap Alma dan Davin hanya mendengarkan ucapan Alma dan menunggu kelanjutannya.

"Sebelum kita sah jadi suami istri aku ingin jujur sama bapak. Kalau aku sudah gak virgin" lanjut Alam dan Davin yang mendengar itu terkejut karena dia gak pernah ke pikiran jika Alma akan jujur tentang itu.

"Itu lah alasan aku sampai sekarang belum punya pacar atau membuka hati aku untuk seorang pria karena aku takut mengecewakan nya" ujar Alma.

"Pernikahan ini gak bisa di batalkan dan aku gak akan mempermasalahkan itu semua karena mungkin nanti juga buat ku bukan untuk yang pertama. " ucap Davin berusaha agar pernikahan itu tetep terjadi.

"Mungkin bagi pria itu tidak masalah tapi bagi aku itu penting karena itu harga diri wanita" ujar Alma membuat Davin merasa bersalah karena dirinya lah yang telah membuat Alma seperti itu.

"Aku akan terima kamu apa adanya karena aku yakin kamu wanita baik-baik" ucap Davin dengan lembut.

"Makasih udah terima aku" Alma tersenyum dengan senang karena akhirnya dia meras lega setelah memberitahu tentang dirinya.

Saat tengah hari mamanya Davin kembali dan Alma langsung pamit pulang karena dia harus ke kantor dulu mengambil berkas yang harus di tandatangan Davin dan itu tidak bisa di tunda.

"Hati-hati ya sayang! " pesan mamanya Davin saat Alma pamit pulang. Alma hanya mengangguk dan langsung keluar lalu berjalan menyusuri lorong rumah sakit sambil tersenyum lega karena dia merasa beban yang selama ini dia pikul hilang begitu saja.

Alma sampai di kantor dan langsung menuju ruangannya namun dia malah di ikuti Sintia.

"Ngapain lo ngikuti gue? " tanya Alma pada Sintia.

"Lo dari mana jam segini baru datang? " tanya Sintia.

"Aku ke rumah sakit dulu jenguk pak Davin dan gue kemari juga cuman buat ngambil berkas yang harus di tandatangan pak Davin hari ini juga" jawab Alma sambil terus menumpuk map.

"Lo di sana ketemu calon nya pak Davin? " tanya Sintia yang masih penasaran dengan sosok cewek yang akan menjadi istri bosnya itu.

"Ketemu lah, dia tuh orang nya cantik ramah cocok deh sama pak Davin" bohong Alma agar Sintia tidak bertanya lagi.

"Dia beneran kerja disini? " tanya nya lagi.

"Iya dia kerja disini tapi dia minta sama aku agar jangan di sebarkan dulu biar jadi kejutan nanti" jawab Alma ngerjain Sintia padahal calon bosnya itu Alma sendiri.

"Yah kamu pelit amat sih" ujar Sintia.

"Udah deh lo kerja sana, mau gue laporin lo pak Davin kalau kerjaan lo cuman ngegosip aja" usir Alma yang kesal dengan sahabatnya ini.

"Iya iya gue balik ah" ucapnya lalu pergi meninggalkan Alma sendiri di ruangannya.

Alma pun duduk lalu dia memikirkan apa jadinya jika nanti semua karyawan disini tau jika yang menikah dengan Davin adalah Dirinya.

"Apa aku berhenti saja ya kerjanya biar gak dengar gosip macam-macam juga" pikirnya.

Namun lamunannya buyar karena ponselnya berdering dan itu dari Davin.

"Ngapain lagi ni anak" pikirnya lalu mengangkat telepon dari Davin namun ternyata itu bukan Davin melainkan mamanya Davin yang minta Alma untuk datang lagi ke rumah sakit dan belikan buah di jalan lalu pesanan Davin yang lain.

Padahal itu akal-akalan Davin agar Alma kembali lagi ke rumah sakit. Alma pun langsung membeli apa yang sudah di suruh mamanya Davin dan Alam heran kenapa banyak banget makanannya yang di beli.

Setelah semuanya di beli Alma langsung kembali ke rumah sakit dan saat sampai di rumah sakit Alma ketemu Dimas dan istrinya jadi dia di bantu untuk membawa barang pesanan Davin.

"Kenapa dia pesan banyak banget? " tanya Dimas.

"Aku gak tau kak, nanti kakak tanya orang nya saja. " jawab Alma yang memang kesal dan Dimas hanya tersenyum karena dia tau jalan pikiran Davin.

Episodes
1 Pertemuan pertama.
2 Melancarkan aksinya.
3 Datang ke kosan.
4 Perjodohan.
5 Di akui Tunangan.
6 Di buat bingung.
7 Pertemuan keluarga.
8 Davin cemburu.
9 Bab 9
10 Davin Sakit
11 Kembali ke rumah sakit.
12 Makan di pinggir jalan.
13 Rio.
14 Acara pernikahan.
15 Keputusan berat
16 Jangan salahkan aku.
17 Tanda merah.
18 Jalan ke Mall
19 Sahabat Davin.
20 Perasaan Ragu.
21 Terciduk mesum
22 Beri pelajaran pada Niko
23 Pindah rumah.
24 Terluka.
25 Cerita Dimas
26 Masalah Keyla.
27 Ke serempet motor.
28 Kecewa.
29 Bersikap Dingin.
30 Keram perut.
31 Alma membela Keyla.
32 Kejujuran Davin.
33 Berakhir di hotel.
34 Keyla pinjam uang.
35 Alma masuk rumah sakit lagi
36 Menangis di pelukan Davin.
37 Ada yang berniat jahat.
38 Rencana Mala gagal.
39 Davin pulang.
40 Sintia pelakunya.
41 Davin di tusuk orang
42 Kabar Rio.
43 Alma tak sadarkan diri.
44 Alma Hamil.
45 Bertemu Martin.
46 Davin ngidam.
47 Keyla minta penjelasan Rapi.
48 Kondisi Keyla.
49 Bertemu Niko.
50 Merasa sempurna. (Tamat)
51 Awal pertemuan Keyla dan Rapi.
52 Tidak bisa memilih pasangan sendiri.
53 Perubahan sikap Rapi.
54 Kebenaran Rapi.
55 Keyla di culik.
56 Pulang ke rumah
57 Jenguk Keyla.
58 Mengenang Masa lalu.
59 Kepergian bu Minah.
60 Rapi memutuskan untuk pulang.
61 Merasa ada teman.
62 Di minta melamar Keyla.
63 Di kirim foto Keyla.
64 Identitas Rapi terbongkar.
65 Kebahagian Keyla.
66 Rapi berdebat dengan sang papa.
67 Keyla salah faham.
68 Keyla datang ke kantor.
69 Kedatangan papa Rapi.
70 Rapi dan Keyla bertengkar.
71 Rapi menghajar pria yang melecehkan Keyla.
72 Keyla kambuh lagi.
73 Putus dengan Rapi.
74 Bertemu orang aneh.
75 Keyla menikah.
76 Reyhan kakak Dari Nurul.
77 Tidur terpisah.
78 Mengakui perbuatannya pada Kian.
79 Keyla hamil.
80 Keyla melahirkan (Tamat)
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pertemuan pertama.
2
Melancarkan aksinya.
3
Datang ke kosan.
4
Perjodohan.
5
Di akui Tunangan.
6
Di buat bingung.
7
Pertemuan keluarga.
8
Davin cemburu.
9
Bab 9
10
Davin Sakit
11
Kembali ke rumah sakit.
12
Makan di pinggir jalan.
13
Rio.
14
Acara pernikahan.
15
Keputusan berat
16
Jangan salahkan aku.
17
Tanda merah.
18
Jalan ke Mall
19
Sahabat Davin.
20
Perasaan Ragu.
21
Terciduk mesum
22
Beri pelajaran pada Niko
23
Pindah rumah.
24
Terluka.
25
Cerita Dimas
26
Masalah Keyla.
27
Ke serempet motor.
28
Kecewa.
29
Bersikap Dingin.
30
Keram perut.
31
Alma membela Keyla.
32
Kejujuran Davin.
33
Berakhir di hotel.
34
Keyla pinjam uang.
35
Alma masuk rumah sakit lagi
36
Menangis di pelukan Davin.
37
Ada yang berniat jahat.
38
Rencana Mala gagal.
39
Davin pulang.
40
Sintia pelakunya.
41
Davin di tusuk orang
42
Kabar Rio.
43
Alma tak sadarkan diri.
44
Alma Hamil.
45
Bertemu Martin.
46
Davin ngidam.
47
Keyla minta penjelasan Rapi.
48
Kondisi Keyla.
49
Bertemu Niko.
50
Merasa sempurna. (Tamat)
51
Awal pertemuan Keyla dan Rapi.
52
Tidak bisa memilih pasangan sendiri.
53
Perubahan sikap Rapi.
54
Kebenaran Rapi.
55
Keyla di culik.
56
Pulang ke rumah
57
Jenguk Keyla.
58
Mengenang Masa lalu.
59
Kepergian bu Minah.
60
Rapi memutuskan untuk pulang.
61
Merasa ada teman.
62
Di minta melamar Keyla.
63
Di kirim foto Keyla.
64
Identitas Rapi terbongkar.
65
Kebahagian Keyla.
66
Rapi berdebat dengan sang papa.
67
Keyla salah faham.
68
Keyla datang ke kantor.
69
Kedatangan papa Rapi.
70
Rapi dan Keyla bertengkar.
71
Rapi menghajar pria yang melecehkan Keyla.
72
Keyla kambuh lagi.
73
Putus dengan Rapi.
74
Bertemu orang aneh.
75
Keyla menikah.
76
Reyhan kakak Dari Nurul.
77
Tidur terpisah.
78
Mengakui perbuatannya pada Kian.
79
Keyla hamil.
80
Keyla melahirkan (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!