Ch. 19-Lelang Tahunan Asosiasi Teratai Biru

Tanpa dirasa hari pelelangan telah tiba, Weiruo tentu saja menggunakan identitasnya sebagai putri mahkota selama menggantikan Xuan Guoxin nanti.

Weiruo memakai gaun dengan bahan berkualitas tinggi, memakai beberapa perhiasan yang cocok untuk dirinya, rambutnya ditata rapi oleh Yinyi. Penampilan Weiruo sekarang jauh berbeda dari hari-hari biasa, hari ini dirinya terlihat lebih elegan dan berwibawa dengan gaun biru tua yang dikenakannya.

Melihat penampilan nonanya membuat Yinyi begitu senang karena baru pertama kalinya melihat sang nona dengan aura yang begitu berwibawa.

“Ya, cukup cantik.” Weiruo memperhatikan pantulan dirinya di cermin, entah kenapa gadis tersebut merasa seperti melihat dirinya di kehidupan pertama.

‘Aku tetaplah aku.’

Weiruo beranjak dari tempatnya dan pergi menemui Xuan Guoxin ditemani Yinyi yang mengikutinya.

“Putriku, kau terlihat begitu cantik,” puji Xuan Guoxin ketika Weiruo memasuki ruang kerjanya.

“Terima kasih atas pujiannya, Ayah. Aku akan pergi ke pelelangan, semua yang kubeli hari ini akan sepenuhnya Ayah tanggung, ‘kan?” Weiruo tersenyum penuh arti.

Xuan Guoxin tentu mengiyakan ucapan Weiruo, tapi entah kenapa perasaannya tidak enak setelah melihat senyuman Weiruo.

“Ayah tidak perlu mengirim pengawal, aku sudah memiliki satu.”

“Satu? Tidak boleh seperti itu, kau adalah Putri Mahkota, bagaimana jika terjadi sesuatu di luar sana?”

“Terjadi sesuatu padaku dan pasukan khusus yang Ayah banggakan bahkan tidak bisa mengatasinya. Satu orang itu lebih dari cukup,” sanggah Weiruo.

Xuan Guoxin kehabisan kata-kata, tentu dirinya tahu jika Weiruo menyinggung kejadian penculikan yang menimpanya, yang bahkan Prajurit Bayangan tidak mampu mengatasinya. Akibat kejadian itu Prajurit Bayangan mendapat pelatihan ulang oleh Panglima Gong.

“Aku pergi dulu.”

Weiruo berpamitan dan segera pergi meninggalkan Xuan Guoxin.

...***...

“Lang,” panggil Weiruo.

Xiao Lang menoleh, mendapati Weiruo sudah menunggu di dalam kereta kuda yang baru saja keluar dari gerbang selatan istana.

“Ayo berangkat.”

Sebenarnya Weiruo sudah meminta Xiao Lang untuk menunggu di kediamannya, tapi pemuda tersebut menolak dan menunggu di samping gerbang istana.

“Naiklah.”

“Tidak perlu.”

“Aish, cepat naik saja!” Weiruo membuka pintu kereta kudanya dan menarik Xiao Lang ke dalam.

Kereta kuda segera melaju melewati jalan menuju Asosiasi Teratai Biru, pelajan kaki segera membukakan jalan ketika mengetahui jika kereta kuda kerajaan hendak melewati jalan.

Segera mereka tiba di asosiasi setelah setengah jam perjalanan, sebenarnya dapat lebih cepat, tapi karena kondisi jalan yang ramai akhirnya kereta kuda kerap kali berhenti.

“Kembalilah, aku akan kembali bersama dia nanti,” ucap Weiruo pada kusir yang mengantarnya.

Weiruo masuk bersama Xiao Lang, setelah menunjukkan kartu VIP khusus milik kaisar, Weiruo diantar seorang karyawan ke ruang VIP khusus milik kaisar.

Tempat tersebut terlihat begitu mewah dengan begitu banyak perabot berbahan kayu kualitas tinggi. Terdapat dua kursi yang langsung mengarah ke panggung lelang, di belakang kursi terdapat sekat yang membatasi ruang bersantai.

Pelelangan belum dimulai sehingga Weiruo memilih untuk menikmati hidangan yang disiapkan untuk tamu VIP. Xiao Lang memilih untuk berdiam di sudut ruangan sembari mengawasi Weiruo.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Weiruo melihat Xiao Lang yang diam di sudut ruangan.

“Mengawasi anda, sekarang saya adalah pengawal anda.”

“Itu hanya untuk menghindari pengawal dari Ayah, bersikap seperti biasa saja.” Weiruo mengulurkan sebuah kue pada Xiao Lang.

Xiao Lang awalnya ingin menolak, tapi entah kenapa dirinya hanya bisa menurut dan duduk tidak jauh dari Weiruo.

Weiruo hendak mengupas apel, tapi Xiao Lang mengambil apel di tangan gadis tersebut dan mengupaskannya.

“Ini bisa langsung dimakan.”

“Aku tidak suka kulit apel, rasanya pahit.” Weiruo beranjak dari tempat duduknya dan mengintip dari balik tirai untuk melihat orang-orang yang sibuk mencari tempat duduk mereka.

Ada total 20 ruang VIP, 1 khusus untuk kaisar, ruangan VIP terletak di atas, sedangkan tamu biasa berada lantai bawah yang dapat menampung lima ratus orang tamu.

“Sudah dikupas.”

Weiruo berbalik dan segera mendatangi Xiao Lang yang sudah mengupaskan sebuah apel untuknya.

Sementara Weiruo menikmati hidangan yang diberikan, Xiao Lang sibuk berlatih. Weiruo mengamati pemuda tersebut selama menghabiskan waktunya sebelum acara dimulai.

Setengah jam kemudian acara lelang segera dimulai, Lao Mian menjadi pembawa acara.

Barang pertama adalah sebuah pedang yang terbuat dari tulang binatang spiritual, terjual dengan harga cukup tinggi.

Kemudian satu per satu barang mulai ditunjukkan, Weiruo hanya mengamati dari balik tirai. Karena tirai di ruang VIP dibuat dua lapis, Weiruo bisa melihat lelang tanpa harus menunjukkan wajahnya karena tertutup tirai transparan.

“Kita sampai pada barang ke-12! Sebagian dari kalian mungkin sudah mengetahui telur apa ini....” Lao Mian menunjukkan sebuah telur berwarna merah keemasan dengan ukuran yang jauh lebih besar dari telur unggas biasa.

“Telur Burung Api?”

“Sudah selesai berlatih?”

Xiao Lang mengangguk dan duduk di kursi samping Weiruo. Pemuda tersebut menjelaskan jika Weiruo pernah melihat Burung Api satu kali di Hutan Kabut.

“Ah, burung merah waktu itu.”

“Harga dimulai dari tiga ribu koin emas! Penawaran kelipatan seratus koin emas!”

“Tiga ribu seratus!”

Para tamu mulai menawar, tapi tidak terlalu banyak bahkan tamu VIP masih diam sedari awal pelelangan dimulai.

“Empat ribu!” Weiruo kini ikut menawar.

Weiruo awalnya biasa saja, tapi setelah tawarannya tidak ada satupun yang menawar.

‘Apa karena identitasku?’ batin Weiruo.

“Empat ribu satu kali! Empat ribu dua kali! Empat ribu tiga kali! Telur Burung Api terjual pada tamu VIP ruang 1!”

Lao Mian segera mengeluarkan barang berikutnya dan lelang kembali berlanjut dengan persaingan harga yang cukup tinggi, semakin tinggi sesuai dengan urutan barang tersebut.

Setelah barang ke-20, Luo Mian memberi sebuah jeda selama lima menit sebelum kembali melanjutkan acara.

Acara terus berlangsung tapi Weiruo tidak tertarik dengan barang yang dipamerkan, dirinya hanya menikmati acara sambil menikmati hidangan yang disediakan, sesekali mengamati Xiao Lang yang kembali berlatih.

“Barang ke-36 adalah Buah Sisik Naga dengan kualitas tinggi!”

Weiruo kembali ke alam sadar setelah cukup lama melamun, mendengar nama barang yang baru saja dikeluarkan membuat Weiruo teringat akan Ye Nian dan Ye Jinhai.

Penawaran terus naik dan cukup banyak yang berminat pada buah tersebut, sesekali Weiruo mendengar suara Ye Jinhai menaikkan harga.

Namun, ketika penawaran menyentuh harga tinggi, tidak sedikitpun Weiruo mendengar suara Ye Jinhai.

“Sepuluh ribu satu kali—“

“Sebelas ribu.”

Lao Mian terbelalak, biasanya penawarakan menaikkan satu atau dua kali harga kelipatan, tapi Weiruo tanpa ragu menaikkan harga hingga sepuluh kali harga kelipatan.

Tidak ada yang menawar setelah Weiruo, mereka akan berpikir dua kali untuk menawar harga lebih tinggi mengingat masih ada belasan barang lainnya. Akhirnya Buah Sisik Naga jatuh ke tangan Weiruo.

Terpopuler

Comments

Mario

Mario

ceritanya sama kaya sebelah punya

2021-07-24

0

xiao

xiao

lanjut thor,cerita nya bagus banget

2020-03-09

6

Queen Ly

Queen Ly

lanjut thor

2019-12-17

5

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1-Kematian
2 Ch. 2-Tubuh baru
3 Ch. 3-Dihukum
4 Ch. 4-Kebiasaan
5 Ch. 5-Penculikan
6 Ch. 6-Melawan Para Penjahat
7 Ch. 7-Mulai Berlatih
8 Ch. 8-Festival Perburuan
9 Ch. 9-Taruhan
10 Ch. 10-Ular Darah
11 Ch. 11-Melawan Kalajengking Raksasa
12 Ch. 12-Yue Hua
13 Ch. 13-Langkah Awal
14 Ch. 14-Perpisahan
15 Ch. 15-Terkadang Tidak Peduli
16 Ch. 16-Lelang?
17 Ch. 17-Asosiasi Teratai Biru
18 Ch. 18-Ye Jinhai
19 Ch. 19-Lelang Tahunan Asosiasi Teratai Biru
20 Ch. 20-Belati Bintang Kembar
21 Ch. 21-Tidak Perlu Khawatir
22 Ch. 22-Fu Cheng
23 Ch. 23-Pil Energi
24 Ch. 24-Kekacauan Di Balai Obat
25 Ch. 25-Aku Tidak Akan Segan
26 Ch. 26-Ruang Rahasia
27 Ch. 27-Laohua
28 Ch. 28-Auman
29 Ch. 29-Taruhan Dengan Yu Shuyan
30 Ch. 30-Hanya Bercanda
31 Ch. 31-Pil Awet Muda
32 Ch. 32-Kota Gohu
33 Ch. 33-Penjaga Lembah
34 Ch. 34-Sumpah Setia
35 Ch. 35-Ibukota Kekaisaran Lanjiang
36 Ch. 36-Kekuatan Roh Bela Diri
37 Ch. 37-Kabar Buruk
38 Ch. 38-Lembah Darah
39 Ch. 39-Ketua Sekte Teratai Emas
40 Ch. 40-Aku Bukan Ibuku
41 Ch. 41-Terpojok
42 Ch. 42-Harimau Putih Dan Phoenix
43 Ch. 43-Sekte Cakar Naga
44 Ch. 44-Naga Biru
45 Ch. 45-Guncangan Gunung Naga
46 Ch. 46-Alasan Ca Hongqi
47 Ch. 47-Kembali
48 Ch. 48-Membentuk Inti Jiwa
49 Ch. 49-Sekte Dewi Bulan
50 Ch. 50-Desa Kecil
51 Ch. 51-Mengangkat Murid
52 Ch. 52-Serangan Manusia Gunung
53 Ch. 53-Akhir Dari Serangan
54 Ch. 54-Klan Mo
55 Ch. 55-Kompetisi Ahli Pil
56 Ch. 56-Babak Terakhir
57 Ch. 57-Wabah Penyakit
58 Ch. 58-Sumber Wabah Penyakit
59 Ch. 59-Rumah Baru
60 Ch. 60-Berlatih Bersama
61 Ch. 61-Pertunangan
62 Ch. 62-Kabur Dari Song Qian
63 Ch. 63-Sekte Gunung Peri
64 Ch. 64-Lan Meili Melawan Gu Xia
65 Ch. 65-Serangan Sekte Kabut
66 Ch. 66-Zu Chong
67 Ch. 67-Kebenaran
68 Ch. 68-Dendam Meigui
69 Ch. 69-Ulang Tahun Ayah
70 Ch. 70-Harga Diri Itu Penting!
71 Ch. 71-Memanasnya Konflik Dua Aliran
72 Ch. 72-Pergerakan Sekte Kabut
73 Ch. 73-Pertempuran Kota Sinyu
74 Ch. 74-Siluman Harimau
75 Ch. 75-Seorang Teman
76 Ch. 76-Identitas Xing Jinzi
77 Ch. 77-Ingatan Masa Lalu
78 Ch. 78-Kehilangan
79 Ch. 79-Merelakan
80 Ch. 80-Apa Arti Sebuah Kekuatan?
81 Ch. 81-Melepaskan Segalanya
82 Ch. 82-Persiapan
83 Ch. 83-Kesetiaan
84 Ch. 84-Peperangan
85 Ch. 85-Peperangan II
86 Ch. 86-Peperangan III
87 Ch. 87-Peperangan IV
88 Ch. 88-Peperangan V
89 Ch. 89-Peperangan VI
90 Ch. 90-Peperangan VII
91 Ch. 91-Akhir Dari Peperangan
92 Ch. 92-Akhir Dari Peperangan II
93 Ch. 93- Akhir Dari Peperangan III
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Ch. 1-Kematian
2
Ch. 2-Tubuh baru
3
Ch. 3-Dihukum
4
Ch. 4-Kebiasaan
5
Ch. 5-Penculikan
6
Ch. 6-Melawan Para Penjahat
7
Ch. 7-Mulai Berlatih
8
Ch. 8-Festival Perburuan
9
Ch. 9-Taruhan
10
Ch. 10-Ular Darah
11
Ch. 11-Melawan Kalajengking Raksasa
12
Ch. 12-Yue Hua
13
Ch. 13-Langkah Awal
14
Ch. 14-Perpisahan
15
Ch. 15-Terkadang Tidak Peduli
16
Ch. 16-Lelang?
17
Ch. 17-Asosiasi Teratai Biru
18
Ch. 18-Ye Jinhai
19
Ch. 19-Lelang Tahunan Asosiasi Teratai Biru
20
Ch. 20-Belati Bintang Kembar
21
Ch. 21-Tidak Perlu Khawatir
22
Ch. 22-Fu Cheng
23
Ch. 23-Pil Energi
24
Ch. 24-Kekacauan Di Balai Obat
25
Ch. 25-Aku Tidak Akan Segan
26
Ch. 26-Ruang Rahasia
27
Ch. 27-Laohua
28
Ch. 28-Auman
29
Ch. 29-Taruhan Dengan Yu Shuyan
30
Ch. 30-Hanya Bercanda
31
Ch. 31-Pil Awet Muda
32
Ch. 32-Kota Gohu
33
Ch. 33-Penjaga Lembah
34
Ch. 34-Sumpah Setia
35
Ch. 35-Ibukota Kekaisaran Lanjiang
36
Ch. 36-Kekuatan Roh Bela Diri
37
Ch. 37-Kabar Buruk
38
Ch. 38-Lembah Darah
39
Ch. 39-Ketua Sekte Teratai Emas
40
Ch. 40-Aku Bukan Ibuku
41
Ch. 41-Terpojok
42
Ch. 42-Harimau Putih Dan Phoenix
43
Ch. 43-Sekte Cakar Naga
44
Ch. 44-Naga Biru
45
Ch. 45-Guncangan Gunung Naga
46
Ch. 46-Alasan Ca Hongqi
47
Ch. 47-Kembali
48
Ch. 48-Membentuk Inti Jiwa
49
Ch. 49-Sekte Dewi Bulan
50
Ch. 50-Desa Kecil
51
Ch. 51-Mengangkat Murid
52
Ch. 52-Serangan Manusia Gunung
53
Ch. 53-Akhir Dari Serangan
54
Ch. 54-Klan Mo
55
Ch. 55-Kompetisi Ahli Pil
56
Ch. 56-Babak Terakhir
57
Ch. 57-Wabah Penyakit
58
Ch. 58-Sumber Wabah Penyakit
59
Ch. 59-Rumah Baru
60
Ch. 60-Berlatih Bersama
61
Ch. 61-Pertunangan
62
Ch. 62-Kabur Dari Song Qian
63
Ch. 63-Sekte Gunung Peri
64
Ch. 64-Lan Meili Melawan Gu Xia
65
Ch. 65-Serangan Sekte Kabut
66
Ch. 66-Zu Chong
67
Ch. 67-Kebenaran
68
Ch. 68-Dendam Meigui
69
Ch. 69-Ulang Tahun Ayah
70
Ch. 70-Harga Diri Itu Penting!
71
Ch. 71-Memanasnya Konflik Dua Aliran
72
Ch. 72-Pergerakan Sekte Kabut
73
Ch. 73-Pertempuran Kota Sinyu
74
Ch. 74-Siluman Harimau
75
Ch. 75-Seorang Teman
76
Ch. 76-Identitas Xing Jinzi
77
Ch. 77-Ingatan Masa Lalu
78
Ch. 78-Kehilangan
79
Ch. 79-Merelakan
80
Ch. 80-Apa Arti Sebuah Kekuatan?
81
Ch. 81-Melepaskan Segalanya
82
Ch. 82-Persiapan
83
Ch. 83-Kesetiaan
84
Ch. 84-Peperangan
85
Ch. 85-Peperangan II
86
Ch. 86-Peperangan III
87
Ch. 87-Peperangan IV
88
Ch. 88-Peperangan V
89
Ch. 89-Peperangan VI
90
Ch. 90-Peperangan VII
91
Ch. 91-Akhir Dari Peperangan
92
Ch. 92-Akhir Dari Peperangan II
93
Ch. 93- Akhir Dari Peperangan III

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!