Dengan langkah santai Weiruo berjalan melewati jalanan yang penuh oleh orang-orang yang sibuk dengan urusan masing-masing.
Karena penasaran dengan Asosiasi Teratai Biru, Weiruo diam-diam pergi ke luar istana seperti biasa. Dia hanya akan memeriksa asosiasi tersebut, tidak lebih.
“Hm? Lang?”
Weiruo berjalan mendekat dan benar saja pemuda yang berjalan ke pintu masuk adalah Xiao Lang. Mendengar namanya dipanggil, Xiao Lang segera menoleh dan mendapati Weiruo berjalan ke arahnya.
“Tu—“
Weiruo menutup mulut Xiao Lang dengan jarinya, mengisyaratkannya untuk diam.
“Weiruo saja.”
Xiao Lang hanya mengangguk dan mengikuti Weiruo masuk ke dalam.
“Tuan dan Nona, saya akan menemani anda sekalian,” ucap ramah seorang karyawan yang menghampiri Weiruo.
“Ya,” sahut Weiruo.
“Apa yang kau cari?” tanya Weiruo pada Xiao Lang.
“Pil, untuk membantu menekan racun.”
“Yang kemarin? Apa masih terasa sakit?” tanya Weiruo sekali lagi.
“Tidak juga, hanya sedikit pusing dan sesak.”
“Begitu, ya.” Weiruo melirik Xiao Lang, wajah pemuda tersebut terlihat sedikit pucat jika Weiruo perhatikan dengan teliti.
Xiao Lang berhenti di salah satu stan yang menjual tanaman spiritual, pemuda tersebut melihat beberapa tanaman yang dijual di sana, sedangkan Weiruo hanya berdiri di sebelahnya sembari mengamati sekitar.
“Tidak ingin membeli sesuatu?” tanya Xiao Lang tiba-tiba.
“Aku hanya datang melihat-lihat.”
Weiruo teringat tujuannya datang ke tempat tersebut, dia kemudian memanggil karyawan yang menemani mereka.
“Kudengar seseorang bisa menjual barang ke asosiasi, benarkah itu?”
“Benar, Nona, apakah Nona ingin menjual barang?” tanya karyawan tersebut.
“Ya.”
Karyawan tersebut mengangguk kemudian menanyakan apa barang yang ingin dijual Weiruo.
“Tanaman spiritual.”
Karyawan tersebut segera mengajak Weiruo ke ruangan yang khusus untuk pertemuan pribadi seperti sekarang.
Sementara Weiruo menunggu, karyawan tersebut pergi menemui seorang pria tua yang sibuk berbincang dengan seorang gadis.
“Maaf mengganggu, Nona Lao, Tuan Guo, ada seseorang yang ingin menjual tanaman spiritual.”
Keduanya menghentikan percakapan ketika karyawan tersebut menjelaskan demikian.
“Tuan Guo, aku akan pergi melihat.”
Ketiganya segera pergi ke ruangan di mana Weiruo sudah menunggu.
“Aku Guo Feizu, pengurus bagian sumber daya. Kudengar dari salah satu pekerja bahwa Nona ingin menjual tanaman spiritual.”
“Ya. Jika boleh tahu siapa Nona ini?” Weiruo mengamati gadis yang terlihat sedikit lebih tua darinya.
“Aku Lao Mian, untuk sementara akulah yang mengurus asosiasi ini.”
Weiruo mengangguk paham, karena tidak ingin berbasa-basi Weiruo langsung mengatakan tujuannya.
“Aku ingin menjual dua bunga ini.” Weiruo mengeluarkan dua Bunga Cahaya Bulan berumur sepuluh tahun.
Guo Feizu memeriksa bunga tersebut, tidak berselang lama pria paruh baya tersebut terbelalak kaget mengetaui kualitas bunga di tangannya.
“I-ini ... Nona, kualitasnya sangat bagus! Aku sudah cukup sering memakai bunga ini, tapi pertama kalinya aku melihat kualitas sebaik ini,” ucap Guo Feizu penuh semangat.
“Nona, aku akan membeli tiap tangkainya seharga lima ribu koin emas, bagaimana?”
Weiruo tersentak, tapi tetap menjaga ekspresinya. Lima ribu koin emas adalah harga yang cukup tinggi untuk Weiruo yang selama ini belum pernah memegang uang dalam jumlah besar.
“Tidak ... sebelas untuk kedua bunga ini, bagaimana jika demikian? Kualitas seperti ini pasti sangat sulit mendapatkannya.”
Weiruo tentu terkejut mendengar Guo Feizu yang dengan mudahnya menaikkan harga. Tapi Weiruo memahami posisi Guo Feizu sebagai salah satu pengurus penting di asosiasi, sebelas ribu koin emas bukanlah masalah baginya.
“Tentu saja.”
Mendengar persetujuan Weiruo membuat Guo Feizu merasa begitu senang, buru-buru pria paruh baya tersebut membayar bunga yang dibelinya saat itu juga.
“Apa aku bisa memasukkan barang untuk lelang?” tanya Weiruo pada Luo Mian.
Pada kehidupan sebelumnya Weiruo sudah cukup banyak menjalankan misi, beberapa berhubungan dengan lelang sehingga dirinya cukup tahu tentang pelelangan.
“Tentu, kami menyediakan tiga puluh tempat untuk barang dari luar asosiasi, beberapa di antaranya akan kami tempatkan di jejeran barang utama selama memenuhi syarat,” jelas Luo Mian dengan teliti.
Tanpa basa-basi Weiruo mengeluarkan lima tangkai Bunga Cahaya Bulan berumur lima puluh tahun, meminta Luo Mian memasukkannya ke daftar barang lelang.
Guo Feizu hampir berteriak melihat kelima bunga di hadapannya, bunga berumur sepuluh tahun saja sudah begitu langka, tapi di hadapannya kini lima tangkai berumur lima puluh tahun, ditambah kualitasnya jauh lebih baik dari yang biasa ditemuinya dan tentu lebih baik dari dua bunga di tangannya saat ini.
“I-ini...,” Guo Feizu kehabisan kata-kata.
“Berapa keuntungan yang kudapat?”
“70:30, berlaku untuk semua barang.”
“Sembilan puluh, kau lihat sendiri kualitasnya.”
“Tidak bisa, Nona.”
“Lihat baik-baik kualitas bunga itu.”
Weiruo melirik Guo Feizu yang jelas-jelas begitu tertarik dengan kelima bunga tersebut.
“Aku bisa jamin keuntungan itu tidak akan merugikanmu sedikitpun, benar demikian Tuan Guo?” Weiruo tersenyum kecil.
“Nona Lao, kualitas bunga ini jauh lebih baik dari semua bunga yang pernah asosiasi ini dapatkan, umurnya juga sangat tinggi, sangat langka mendapat Bunga Cahaya Bulan dengan kualitas sebaik ini.”
“Delapan puluh, sangat sulit menaikkan lebih tinggi, saya takut membuat kesalahan.”
Sikap Lao Mian menjadi lebih hormat kepada Weiruo, mendengarkan penjelasan Guo Feizu tentang Bunga Cahaya Bulan sudah cukup untuk membuat Lao Mian sadar jika Weiruo bukanlah orang sembarangan yang bisa ia singgung. Namun, di saat bersamaan dirinya juga tidak bisa gegabah karena saat ini dirinya hanya menggantikan sang kakak.
“Baiklah, itu sudah cukup.”
Lao Mian kemudian menyerahkan sebuah kartu sebagai tanda bahwa Weiruo ikut serta dalam pelelangan dan dapat menemuinya setelah acara pelelangan berakhir.
“Terima kasih untuk kerja samanya. Nona, ini untukmu.” Weiruo memberikan setangkai Bunga Cahaya Bulan kepada Lao Mian.
Guo Feizu hampir saja berteriak histeris melihat jika yang diberikan kepada Lao Mian berumur dua puluh tahun, terlebih secara gratis.
Weiruo akui kinerja Lao Mian cukup baik sekalipun dirinya hanya penanggung jawab sementara, bisa dibilang bunga tersebut sebagai apresiasi dari Weiruo.
Melihat reaksi Guo Feizu tentu Lao Mian tahu betapa berharganya setangkai bunga di tangannya saat ini, buru-buru gadis tersebut menghentikan Weiruo.
“Nona, ini adalah kupon diskon sebesar 20%, bisa dipakai untuk pembelian berikutnya,” ucap Lao Mian seraya menyerahkan kartu berwarna keperakan bertuliskan 20% di atasnya.
Weiruo tentu menerimanya dengan senang hati, bagaimana bisa dirinya menolak diskon seperti ini.
“Sampai jumpa.”
Weiruo segera pergi meninggalkan keduanya yang masih sibuk dengan bunga-bunga dari Weiruo.
Gadis tersebut langsung mencari keberadaan Xiao Lang, untung saja pemuda tersebut berada tidak jauh dari tempat sebelumnya.
“Lang, apa yang akan kau beli?” tanya Weiruo.
“Mana yang lebih bagus?”
Xiao Lang menunjukkan dua buah gelang yang terlihat cantik dengan hiasan kristal penuh warna.
“Biru tua ini cantik menurutku pribadi, tapi biru muda juga cantik terlebih dikenakan oleh gadis feminin.”
Xiao Lang kemudian mengembalikan gelang dengan kristal biru muda dan membayar untuk gelang yang lain setelah mendengar penjelasan Weiruo.
Sesaat kemudian Xiao Lang menarik tangan Weiruo dan meletakkan gelang tersebut di tangannya.
“Simpan ini,” ucapnya sebelum mengajak Weiruo ke tempat lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Dewa Nyoman
organisasi lg Thor...
2019-12-15
4