Ch. 8-Festival Perburuan

Weiruo berangkat begitu awal bahkan sebelum matahari terbit, hal itu ia lakukan demi mengindari pada penjaga yang mungkin saja akan mengikutinya.

Butuh waktu tiga jam bagi Weiruo untuk tiba di lokasi perburuan, itupun sudah Weiruo persingkat dengan berlari kecil. Ia akui ukuran ibukota sangat besar.

Ada begitu banyak pemuda-pemudi di tempat tersebut, Weiruo bisa melihat dengan jelas jika sebagian besar adalah bangsawan atau mungkin saja seorang pendekar.

Setelah mengikuti beberapa pembukaan acara, semua peserta segera memasuki Hutan Kabut untuk memulai perburuan.

Seperti namanya, hutan tersebut masih tertutup kabut tipis walaupun matahari sudah terbit sedari tadi, dedaunanpun tertutup embun pagi.

Weiruo memetik satu daun dengan ukuran yang cukup lebar, kemudian meminum embun yang berada di atasnya.

Rasanya begitu segar meminum air dari embun tersebut, terlebih sudah begitu lama semenjak terakhir kali Weiruo meminum air embun.

“Terakhir kali ketika misiku hampir gagal dan aku terjebak seminggu di hutan belantara.” Weiruo tersenyum tipis, dapat dia ingat dengan jelas ketika ia terjebak di hutan belantara selama seminggu tanpa adanya persediaan makanan untuk bertahan hidup.

“Tapi aku cukup beruntung karena banyak hewan yang bisa diburu,” lanjutnya.

“Tapi aku juga hampir mati diterkam harimau,” gerutunya mengingat lengannya yang robek akibat terkaman harimau pada kehidupan sebelumnya.

Weiruo berjalan melewati semak belukar, berusaha meminimalisir suara agar keberadaannya tidak diketahui.

Namun, setelah hampir satu jam mencari, tidak ada satupun hewan yang muncul di sekitarnya.

Baru saja weiruo ingin pergi, nampak seekor rusa muncul dari balik pepohonan, berjalan santai ke arah semak-semak.

Dengan langkah pelan Weiruo berjalan mendekat, saat rusa tersebut tidak menyadari gerak-geriknya, Weiruo langsung menerjang dan berhasil melukai leher rusa tersebut dengan belatinya.

Namun, Weiruo sedikit kurang beruntung karena di saat bersamaan seekor harimau juga menerjang ke arahnya.

Belum sampai harimau tersebut menerkam Weiruo, sosok bayangan hitam sudah lebih dulu menghunuskan pedang hingga menembus kepala harimau tersebut.

“Kau lagi?” weiruo bisa mengenali sosok tersebut sebagai orang yang sama dengan sosok yang pernah menolongnya.

“Sudah tiga kali kau menolongku.”

“Dua.”

“Kau pikir aku tidak tahu siapa yang menolongku saat diculik?”

Obrolan keduanya begitu singkat dan terdengar seperti orang yang saling menyimpan dendam, membuat keadaan terasa canggung.

“Terima kasih, untuk yang sebelumnya juga.”

Weiruo menyimpan belatinya dan melangkah pergi, segera sosok tersebut menghentikannya.

“Apa?”

“Anda meninggalkan hasil buruan.”

Weiruo cukup terkejut karena sosok pemuda di hadapannya sekarang memiliki tubuh yang jauh lebih tinggi darinya, sebelumnya ia tidak terlalu menyadari itu karena tidak terlalu memperhatikannya.

“Ambil saja, aku hanya bersenang-senang di sini.”

“Anda bukan seorang Pendekar?” tanya pemuda tersebut setelah memeriksa tubuh Weiruo dengan tenaga dalamnya.

Weiruo buru-buru menarik tangannya dari genggaman pemuda tersebut, jujur saja gadis tersebut kurang terbiasa dengan kontak fisik terlebih dengan orang asing.

“Ya, aku bukan seorang Pendekar. Aku mengikuti acara ini untuk bersenang-senang, jadi aku tidak akan bersaing denganmu.”

Weiruo berbalik dan pergi begitu saja. Sudah cukup lama sejak terakhir kali ia memasuki hutan, Weiruo tidak akan menyia-nyiakan waktu seharian yang ia dapatkan ini sia-sia begitu saja.

Untung saja Weiruo memakai topeng sehingga tidak akan ada yang mengetahui identitasnya sekalipun seluruh hutan diawasi oleh kaisar.

Weiruo mengamati cincin yang tersemat di jarinya, cincin tersebut diberikan kepada semua peserta untuk menyimpan hasil buruan mereka. Hanya saja benda tersebut tidak berguna bagi Weiruo karena untuk menggunakan Cincin Ruang membutuhkan tenaga dalam sedangkan Weiruo bukan seorang pendekar.

Suasana tenang dari hutan tersebut membuat Weiruo merasa begitu nyaman, seolah menghipnotisnya untuk terus berada di sana.

Tiba-tiba tubuh Weiruo ditarik, gadis tersebut sontak kembali ke alam sadar.

“Eh?”

“Anda hampir menjadi santapan mereka.”

Weiruo melihat ke arah yang ditunjuk sosok di belakangnya tersebut. Begitu banyak pasang mata merah menyala dari balik kegelapan gua di hadapan mereka.

“Empat kali. Terima kasih.”

“Apa bertemu kematian adalah hobi anda?” celetuk pemuda tersebut agak kesal karena dirinya sudah 2 kali menyelamatkan Weiruo dari maut.

“Bisa dibilang demikian,” jawab Weiruo dengan senyum tipis menghiasi wajahnya.

Weiruo masih ingat ketika dirinya hampir bertemu malaikat maut karena luka-luka yang dialaminya ketika menjalankan misi. Jika Weiruo ingat baik-baik, dia sudah 5 kali hampir bertemu malaikat maut, yang terakhir adalah ketika dirinya tewas akibat tembakan 001.

Entah bagaimana Weiruo harus mencerna kejadian itu, dirinya juga tidak tahu sosok seperti apa yang membawa jiwanya pada tubuh barunya yang sekarang.

“Terima kasih untuk semua bantuan yang kau berikan. Ngomong-ngomong ... apa kau mengikutiku?”

Pemuda tersebut diam cukup lama hingga akhirnya menjawab pertanyaan Weiruo, “Saya mengikuti saja sudah menyelamatkan anda sebanyak dua kali dari maut, bagaimana jika tidak?”

“Aku bisa mengatasinya, jadi tidak perlu mengikutiku lagi.” Weiruo beranjak pergi meninggalkan pemuda tersebut.

Namun, baru beberapa langkah, Weiruo sudah berhenti, tatapannya tertuju pada satu arah. Hutan terasa begitu sunyi saat ini, tapi insting Weiruo sudah terlatih dengan baik di kehidupan sebelumnya, dia merasa ada sesuatu yang datang dari kejauhan.

Weiruo melangkah mundur, baru satu langkah tubuhnya diangkat dan dibawa ke atas mulut gua.

Beberapa saat kemudian segerombol binatang berlari melewati lokasi di mana Weiruo berdiri sebelumnya. Binatang-binatang tersebut berlari dalam kelompok besar dan menerjang apapun yang berada di depan mereka, bahkan beberapa pohon roboh setelah ditabrak beberapa binatang liar tersebut.

“Hampir saja. Kau menyelamatkanku lagi.” Weiruo meilirik pemuda di sampingnya tersebut.

Jika bukan karena reflek pemuda tersebut, mungkin Weiruo sudah mengalami luka akibat benturan dengan segerombolan binatang di bawah mereka. Sebelumnya Weiruo sudah menyadari jika ada sesuatu yang mendekat dengan cepat, tapi tubuhnya terlambat merespon hal itu.

“Ya, tanpa saya sekalipun anda bisa menyelamatkan diri.”

Weiruo hanya tersenyum tipis sebelum kembali mengamati segerombolan hewan tersebut. Mereka terus berlari ke satu arah, tidak satupun dari mereka yang berniat keluar dari kelompok tersebut, seolah mereka tengah dikendalikan oleh sesuatu.

“Apa yang terjadi pada mereka?”

“Sepertinya ada hewan spiritual yang tengah berevolusi, mereka akan mempengaruhi hewan-hewan yang lebih lemah untuk dijadikan santapan mereka,” jelas pemuda tersebut.

“Kenapa seperti itu?”

“Karena mereka harus mengumpulkan energi yang sudah mereka habiskan untuk meningkatkan kekuatan mereka.”

Weiruo hanya mengangguk kecil sebelum beranjak pergi dari tempat tersebut.

“Ikut atau tidak?” tanya Weiruo pada pemuda tersebut.

Pemuda tersebut tidak banyak bicara dan langsung mengikuti Weiruo, keduanya kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut bersama.

Terpopuler

Comments

Dinda Rania

Dinda Rania

apa cuma aq yg baca nama Lu bai mnjdi Le Bai 😁😁

2020-12-02

2

senja

senja

Lu Bai itu bapak2 saingannya Klan Xiao?

2020-05-13

6

xiao

xiao

lanjut thor

2020-03-09

6

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1-Kematian
2 Ch. 2-Tubuh baru
3 Ch. 3-Dihukum
4 Ch. 4-Kebiasaan
5 Ch. 5-Penculikan
6 Ch. 6-Melawan Para Penjahat
7 Ch. 7-Mulai Berlatih
8 Ch. 8-Festival Perburuan
9 Ch. 9-Taruhan
10 Ch. 10-Ular Darah
11 Ch. 11-Melawan Kalajengking Raksasa
12 Ch. 12-Yue Hua
13 Ch. 13-Langkah Awal
14 Ch. 14-Perpisahan
15 Ch. 15-Terkadang Tidak Peduli
16 Ch. 16-Lelang?
17 Ch. 17-Asosiasi Teratai Biru
18 Ch. 18-Ye Jinhai
19 Ch. 19-Lelang Tahunan Asosiasi Teratai Biru
20 Ch. 20-Belati Bintang Kembar
21 Ch. 21-Tidak Perlu Khawatir
22 Ch. 22-Fu Cheng
23 Ch. 23-Pil Energi
24 Ch. 24-Kekacauan Di Balai Obat
25 Ch. 25-Aku Tidak Akan Segan
26 Ch. 26-Ruang Rahasia
27 Ch. 27-Laohua
28 Ch. 28-Auman
29 Ch. 29-Taruhan Dengan Yu Shuyan
30 Ch. 30-Hanya Bercanda
31 Ch. 31-Pil Awet Muda
32 Ch. 32-Kota Gohu
33 Ch. 33-Penjaga Lembah
34 Ch. 34-Sumpah Setia
35 Ch. 35-Ibukota Kekaisaran Lanjiang
36 Ch. 36-Kekuatan Roh Bela Diri
37 Ch. 37-Kabar Buruk
38 Ch. 38-Lembah Darah
39 Ch. 39-Ketua Sekte Teratai Emas
40 Ch. 40-Aku Bukan Ibuku
41 Ch. 41-Terpojok
42 Ch. 42-Harimau Putih Dan Phoenix
43 Ch. 43-Sekte Cakar Naga
44 Ch. 44-Naga Biru
45 Ch. 45-Guncangan Gunung Naga
46 Ch. 46-Alasan Ca Hongqi
47 Ch. 47-Kembali
48 Ch. 48-Membentuk Inti Jiwa
49 Ch. 49-Sekte Dewi Bulan
50 Ch. 50-Desa Kecil
51 Ch. 51-Mengangkat Murid
52 Ch. 52-Serangan Manusia Gunung
53 Ch. 53-Akhir Dari Serangan
54 Ch. 54-Klan Mo
55 Ch. 55-Kompetisi Ahli Pil
56 Ch. 56-Babak Terakhir
57 Ch. 57-Wabah Penyakit
58 Ch. 58-Sumber Wabah Penyakit
59 Ch. 59-Rumah Baru
60 Ch. 60-Berlatih Bersama
61 Ch. 61-Pertunangan
62 Ch. 62-Kabur Dari Song Qian
63 Ch. 63-Sekte Gunung Peri
64 Ch. 64-Lan Meili Melawan Gu Xia
65 Ch. 65-Serangan Sekte Kabut
66 Ch. 66-Zu Chong
67 Ch. 67-Kebenaran
68 Ch. 68-Dendam Meigui
69 Ch. 69-Ulang Tahun Ayah
70 Ch. 70-Harga Diri Itu Penting!
71 Ch. 71-Memanasnya Konflik Dua Aliran
72 Ch. 72-Pergerakan Sekte Kabut
73 Ch. 73-Pertempuran Kota Sinyu
74 Ch. 74-Siluman Harimau
75 Ch. 75-Seorang Teman
76 Ch. 76-Identitas Xing Jinzi
77 Ch. 77-Ingatan Masa Lalu
78 Ch. 78-Kehilangan
79 Ch. 79-Merelakan
80 Ch. 80-Apa Arti Sebuah Kekuatan?
81 Ch. 81-Melepaskan Segalanya
82 Ch. 82-Persiapan
83 Ch. 83-Kesetiaan
84 Ch. 84-Peperangan
85 Ch. 85-Peperangan II
86 Ch. 86-Peperangan III
87 Ch. 87-Peperangan IV
88 Ch. 88-Peperangan V
89 Ch. 89-Peperangan VI
90 Ch. 90-Peperangan VII
91 Ch. 91-Akhir Dari Peperangan
92 Ch. 92-Akhir Dari Peperangan II
93 Ch. 93- Akhir Dari Peperangan III
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Ch. 1-Kematian
2
Ch. 2-Tubuh baru
3
Ch. 3-Dihukum
4
Ch. 4-Kebiasaan
5
Ch. 5-Penculikan
6
Ch. 6-Melawan Para Penjahat
7
Ch. 7-Mulai Berlatih
8
Ch. 8-Festival Perburuan
9
Ch. 9-Taruhan
10
Ch. 10-Ular Darah
11
Ch. 11-Melawan Kalajengking Raksasa
12
Ch. 12-Yue Hua
13
Ch. 13-Langkah Awal
14
Ch. 14-Perpisahan
15
Ch. 15-Terkadang Tidak Peduli
16
Ch. 16-Lelang?
17
Ch. 17-Asosiasi Teratai Biru
18
Ch. 18-Ye Jinhai
19
Ch. 19-Lelang Tahunan Asosiasi Teratai Biru
20
Ch. 20-Belati Bintang Kembar
21
Ch. 21-Tidak Perlu Khawatir
22
Ch. 22-Fu Cheng
23
Ch. 23-Pil Energi
24
Ch. 24-Kekacauan Di Balai Obat
25
Ch. 25-Aku Tidak Akan Segan
26
Ch. 26-Ruang Rahasia
27
Ch. 27-Laohua
28
Ch. 28-Auman
29
Ch. 29-Taruhan Dengan Yu Shuyan
30
Ch. 30-Hanya Bercanda
31
Ch. 31-Pil Awet Muda
32
Ch. 32-Kota Gohu
33
Ch. 33-Penjaga Lembah
34
Ch. 34-Sumpah Setia
35
Ch. 35-Ibukota Kekaisaran Lanjiang
36
Ch. 36-Kekuatan Roh Bela Diri
37
Ch. 37-Kabar Buruk
38
Ch. 38-Lembah Darah
39
Ch. 39-Ketua Sekte Teratai Emas
40
Ch. 40-Aku Bukan Ibuku
41
Ch. 41-Terpojok
42
Ch. 42-Harimau Putih Dan Phoenix
43
Ch. 43-Sekte Cakar Naga
44
Ch. 44-Naga Biru
45
Ch. 45-Guncangan Gunung Naga
46
Ch. 46-Alasan Ca Hongqi
47
Ch. 47-Kembali
48
Ch. 48-Membentuk Inti Jiwa
49
Ch. 49-Sekte Dewi Bulan
50
Ch. 50-Desa Kecil
51
Ch. 51-Mengangkat Murid
52
Ch. 52-Serangan Manusia Gunung
53
Ch. 53-Akhir Dari Serangan
54
Ch. 54-Klan Mo
55
Ch. 55-Kompetisi Ahli Pil
56
Ch. 56-Babak Terakhir
57
Ch. 57-Wabah Penyakit
58
Ch. 58-Sumber Wabah Penyakit
59
Ch. 59-Rumah Baru
60
Ch. 60-Berlatih Bersama
61
Ch. 61-Pertunangan
62
Ch. 62-Kabur Dari Song Qian
63
Ch. 63-Sekte Gunung Peri
64
Ch. 64-Lan Meili Melawan Gu Xia
65
Ch. 65-Serangan Sekte Kabut
66
Ch. 66-Zu Chong
67
Ch. 67-Kebenaran
68
Ch. 68-Dendam Meigui
69
Ch. 69-Ulang Tahun Ayah
70
Ch. 70-Harga Diri Itu Penting!
71
Ch. 71-Memanasnya Konflik Dua Aliran
72
Ch. 72-Pergerakan Sekte Kabut
73
Ch. 73-Pertempuran Kota Sinyu
74
Ch. 74-Siluman Harimau
75
Ch. 75-Seorang Teman
76
Ch. 76-Identitas Xing Jinzi
77
Ch. 77-Ingatan Masa Lalu
78
Ch. 78-Kehilangan
79
Ch. 79-Merelakan
80
Ch. 80-Apa Arti Sebuah Kekuatan?
81
Ch. 81-Melepaskan Segalanya
82
Ch. 82-Persiapan
83
Ch. 83-Kesetiaan
84
Ch. 84-Peperangan
85
Ch. 85-Peperangan II
86
Ch. 86-Peperangan III
87
Ch. 87-Peperangan IV
88
Ch. 88-Peperangan V
89
Ch. 89-Peperangan VI
90
Ch. 90-Peperangan VII
91
Ch. 91-Akhir Dari Peperangan
92
Ch. 92-Akhir Dari Peperangan II
93
Ch. 93- Akhir Dari Peperangan III

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!