Ch. 9-Taruhan

“Tidakkah kau ingin berburu dan mendapat poin?”

Weiruo menghentikan langkahnya dan berbalik pada pemuda yang sedari tadi berjalan di belakangnya.

“Kita akan berpisah nanti.”

“Baiklah. Ah, aku belum tahu namamu.”

“Xiao Lang.”

Weiruo mengangguk kecil, sebentar ia melirik pada pemuda tersebut karena merasa aneh dia tidak bertanya balik tentang namanya.

“Putri Mahkota—“

Tanpa banyak basa-basi Weiruo langsung menutup mulut Xiao Lang, dia bahkan tidak melepas tangannya untuk beberapa saat hanya untuk memastikan agar Xiao Lang diam.

“Jangan lanjutkan ... kumohon jangan berbicara lebih banyak,” bisik Weiruo.

“Jika ada yang tahu aku berada di sini ... mungkin akan ada sedikit keributan.” Weiruo kini menyadari kenapa Xiao Lang berbicara sopan padanya.

Xiao Lang hanya mengangguk dan keduanya kembali berjalan begitu saja. Keduanya hanya berjalan beriringan tanpa ada niatan untuk memulai percakapan.

“Aku akan pergi berburu, kita akan berpisah di sini.”

Weiruo berjalan cepat meninggalkan Xiao Lang yang masih berdiri di tempatnya.

Setelah dirasa cukup jauh, weiruo segera naik ke atas pohon dan menikmati sapuan angin dari atas pohon.

“Waaa kebebasan untuk sehari.”

Rasanya begitu bahagia walaupun dirinya hanya bisa bebas selama sehari.

“Ayo berburu untuk meregangkan tubuh.”

Weiruo melompat turun dan mencari hewan untuk diburu. Setelah beberapa menit berjalan, Weiruo akhirnya menemukan seekor kelinci kecil untuk diburu.

Gadis tersebut menyadari jika yang dia buru bukanlah kelinci biasa karena kecepatan larinya lebih cepat dibanding kelinci liar yang dulu sering ia buru.

Namun, Weiruo punya beberapa cara untuk menyusul dan menangkap kelinci tersebut sebelum hilang dari pandangannya.

Namun, sedetik sebelum dirinya berhasil menangkap kelinci tersebut, sebuah panah sudah lebih dulu mengenai leher kelinci incaran Weiruo.

“Siapa?”

Untung saja Weiruo merespon dengan cepat dan berhasil menghindar tepat waktu sehingga ujung anak panah tersebut hanya menggores lengannya.

“Aku. Kelinci itu milikku, aku melihatnya lebih dulu.”

Weiruo seketika mengernyitkan dahinya mendengar ucapan pemuda di hadapannya saat ini.

Siapa lagi kalau bukan Xuan Xiuyuan, sekalipun pemuda tersebut baru berumur 15 tahun tapi sikapnya sudah begitu buruk.

“Pangeran, saya sudah mengejar kelinci ini sedari tadi dan anda mendapatkannya begitu saja?” Weiruo nampak kesal sekalipun hanya dengan melihat wajah Xuan Xiuyuan.

“Berani sekali kau berkata seperti itu!”

“Tentu saja.”

Emosi Xuan Xiuyuan naik seketika melihat betapa beraninya Weiruo bersikap demikian di hadapannya.

“Tangkap dia!” perintah Xuan Xiuyuan pada pemuda di sekitarnya.

Tiga orang pemuda segera menjalankan perintah Xuan Xiuyuan dan segera berlari ke arah Weiruo. Namun, sebelum sebuah serangan mengenai Weiruo, Xiao Lang tiba-tiba muncul di depannya dan menghadang serangan yang datang.

“Kau? Ugh ... Pangeran, tidakkah kau ingat jika acara ini sepenuhnya diawasi?” Weiruo berusaha melerai, karena ia tidak tahu apa yang akan terjadi jika ada pertarungan antara peserta.

“Kalian satu tim? Hey, kau, bergabunglah denganku, akan lebih baik daripada dengan gadis itu.” Xuan Xiuyuan menunjuk weiruo yang berdiri di belakang Xiao Lang.

“Terima kasih, tapi tidak perlu.”

Xuan Xiuyuan nampak tidak senang, tapi dirinya juga harus berhati-hati karena saat ini hutan sepenuhnya diawasi oleh kaisar, ayahnya.

“Aku bisa membantumu dalam berbagai hal! Tidakkah kau ingin bergabung denganku?” Xuan Xiuyuan begitu menginginkan Xiao Lang.

Bukan tanpa alasan pemuda tersebut bersikeras mendapatkan Xiao Lang, ia bisa merasakan jika Xiao Lang memiliki kemampuan yang cukup tinggi. Memiliki seseorang seperti Xiao Lang akan menguntungan bagi Xuan Xiuyuan.

“Terima kasih, tapi saya benar-benar tidak berminat mengikuti anda,” jawab Xiao Lang blak-blakan.

“Kau! Kalau begitu kita buat taruhan! Jika kelompokku mendapat poin lebih tinggi, maka kau akan menjadi orangku!”

“Tentu, lalu jika kami menang?” sahut Xiao Lang.

“Aku akan memberikan apapun yang kalian minta!” Xuan Xiuyuan terlihat serius dengan kata-katanya.

“Baiklah.”

Xuan Xiuyuan tersenyum kemudian menatap ke langit. “Kaisar! Anda menjadi saksi taruhan kami!” teriaknya lantang.

Xuan Xiuyuan terkekeh pelan sebelum pergi bersama anggota kelompoknya, meninggalkan Weiruo dan Xiao Lang.

Weiruo memegangi pundak Xiao Lang erat dan mengguncangnya sekuat tenaga, meneriaki betapa bodohnya pemuda tersebut.

“Kau bodoh! Sangat bodoh! Kauuuuu ... aaargh kehidupan damaiku.”

Weiruo berlutut lemah di atas tanah, hatinya seolah tercabik setelah mendengar bagaimana Xiao Lang dengan mudahnya menerima taruhan Xuan Xiuyuan.

Jika pemuda tersebut menerima taruhan atas namanya sendiri, tentu ia tidak mempermasalahkannya, masalahnya pemuda tersebut menerima taruhan atas nama mereka berdua, ditambah dengan dirinya sebagai media taruhan.

“Kau ini bodoh atau polos? Hah?”

Jika dilihat-lihat sikap Xiao Lang separuhnya terlihat seperti anak kecil polos yang mengikuti Weiruo.

“Pangeran mengira kita satu kelompok, aku takut jika menolak harga dirimu jatuh.”

Dengan cepat Weiruo menoleh pada Xiao Lang setelah mendengar penjelasan pemuda tersebut.

Oh ... dia tidak sepolos yang Weiruo pikirkan, hanya saja pemikirannya terlalu jauh.

“Seharusnya kau tidak perlu ikut campur, ini masalahku,” ucap Weiruo, ia menghargai bagaimana Xiao Lang memikirkan kondisinya.

“Sikap anak itu cukup buruk, aku tidak akan membiarkanmu jatuh ke tangannya, setelah menyantap kelinci ini, kita akan mulai berburu.” Weiruo mengangkat kelinci yang ditinggalkan Xuan Xiuyuan, sepertinya pemuda tersebut melupakan buruan kecilnya karena terlalu fokus pada Xiao Lang.

Weiruo menguliti kelinci tersebut dan memotongnya menjadi beberapa bagian. Saking inginnya menikmati hasil buruan, Weiruo sampai membawa tas kecil berisi bumbu masakan yang khusus ia bawa dari kediamannya.

“Akan kubantu.”

“Tidak usah.”

Xiao Lang kembali duduk di atas batu, mengamati Weiruo yang sibuk dengan daging kelinci di tangannya, pemuda tersebut terlihat seperti anak kecil yang terus menuruti ucapan Weiruo.

“Ini.”

Xiao Lang menerima setusuk daging kelinci yang sudah dibumbui oleh Weiruo.

Keduanya kemudian membakar daging di atas api unggun yang sudah disiapkan Weiruo sebelumnya.

...***...

“Yang Mulia, seperti biasa Pangeran Pertama membuat masalah,” celetuk seorang wanita yang duduk berjarak hanya satu kursi dari Xuan Guoxin.

“Haish, dia memang cukup sulit diatur.” Xuan Guoxin menghela napas pasrah mendengar ucapan wanita tersebut.

Pria tersebut tidak habis pikir melihat betapa egoisnya Xuan Xiuyuan. Hanya karena seekor kelinci kecil hingga membuat taruhan antar dua tim.

“Tapi, dua anak muda itu cukup berani menentang Pangeran, padahal mereka tahu identitas Pangeran.” wanita tersebut tersenyum miring.

Melihat betapa terkenalnya sikap buruk pangeran pertama, ia cukup kagum dengan keberanian dua pemuda-pemudi yang menerima taruhan darinya.

“Apakah akan ada hal menarik?” lanjut wanita tersebut dengan tatapan penuh arti pada Xuan Guoxin.

“Nyonya Mao sepertinya sangat menyukai acara ini,” sahut Xuan Guoxin.

“Ya, aku berharap tahun ini akan terjadi hal yang lebih menarik dari tahun sebelumnya.”

“Saudari Mao, tolong jaga sikap anda."

Terpopuler

Comments

Dewi Ranti

Dewi Ranti

semngat trus thor

2020-06-02

2

xiao

xiao

Habis baca jangan lupa like dan comen serta dukungan nya biar penulis nya semakin semangat😀

2020-03-09

5

Dewa Nyoman

Dewa Nyoman

semua dukungan yg bwt Thor...

2019-12-07

3

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1-Kematian
2 Ch. 2-Tubuh baru
3 Ch. 3-Dihukum
4 Ch. 4-Kebiasaan
5 Ch. 5-Penculikan
6 Ch. 6-Melawan Para Penjahat
7 Ch. 7-Mulai Berlatih
8 Ch. 8-Festival Perburuan
9 Ch. 9-Taruhan
10 Ch. 10-Ular Darah
11 Ch. 11-Melawan Kalajengking Raksasa
12 Ch. 12-Yue Hua
13 Ch. 13-Langkah Awal
14 Ch. 14-Perpisahan
15 Ch. 15-Terkadang Tidak Peduli
16 Ch. 16-Lelang?
17 Ch. 17-Asosiasi Teratai Biru
18 Ch. 18-Ye Jinhai
19 Ch. 19-Lelang Tahunan Asosiasi Teratai Biru
20 Ch. 20-Belati Bintang Kembar
21 Ch. 21-Tidak Perlu Khawatir
22 Ch. 22-Fu Cheng
23 Ch. 23-Pil Energi
24 Ch. 24-Kekacauan Di Balai Obat
25 Ch. 25-Aku Tidak Akan Segan
26 Ch. 26-Ruang Rahasia
27 Ch. 27-Laohua
28 Ch. 28-Auman
29 Ch. 29-Taruhan Dengan Yu Shuyan
30 Ch. 30-Hanya Bercanda
31 Ch. 31-Pil Awet Muda
32 Ch. 32-Kota Gohu
33 Ch. 33-Penjaga Lembah
34 Ch. 34-Sumpah Setia
35 Ch. 35-Ibukota Kekaisaran Lanjiang
36 Ch. 36-Kekuatan Roh Bela Diri
37 Ch. 37-Kabar Buruk
38 Ch. 38-Lembah Darah
39 Ch. 39-Ketua Sekte Teratai Emas
40 Ch. 40-Aku Bukan Ibuku
41 Ch. 41-Terpojok
42 Ch. 42-Harimau Putih Dan Phoenix
43 Ch. 43-Sekte Cakar Naga
44 Ch. 44-Naga Biru
45 Ch. 45-Guncangan Gunung Naga
46 Ch. 46-Alasan Ca Hongqi
47 Ch. 47-Kembali
48 Ch. 48-Membentuk Inti Jiwa
49 Ch. 49-Sekte Dewi Bulan
50 Ch. 50-Desa Kecil
51 Ch. 51-Mengangkat Murid
52 Ch. 52-Serangan Manusia Gunung
53 Ch. 53-Akhir Dari Serangan
54 Ch. 54-Klan Mo
55 Ch. 55-Kompetisi Ahli Pil
56 Ch. 56-Babak Terakhir
57 Ch. 57-Wabah Penyakit
58 Ch. 58-Sumber Wabah Penyakit
59 Ch. 59-Rumah Baru
60 Ch. 60-Berlatih Bersama
61 Ch. 61-Pertunangan
62 Ch. 62-Kabur Dari Song Qian
63 Ch. 63-Sekte Gunung Peri
64 Ch. 64-Lan Meili Melawan Gu Xia
65 Ch. 65-Serangan Sekte Kabut
66 Ch. 66-Zu Chong
67 Ch. 67-Kebenaran
68 Ch. 68-Dendam Meigui
69 Ch. 69-Ulang Tahun Ayah
70 Ch. 70-Harga Diri Itu Penting!
71 Ch. 71-Memanasnya Konflik Dua Aliran
72 Ch. 72-Pergerakan Sekte Kabut
73 Ch. 73-Pertempuran Kota Sinyu
74 Ch. 74-Siluman Harimau
75 Ch. 75-Seorang Teman
76 Ch. 76-Identitas Xing Jinzi
77 Ch. 77-Ingatan Masa Lalu
78 Ch. 78-Kehilangan
79 Ch. 79-Merelakan
80 Ch. 80-Apa Arti Sebuah Kekuatan?
81 Ch. 81-Melepaskan Segalanya
82 Ch. 82-Persiapan
83 Ch. 83-Kesetiaan
84 Ch. 84-Peperangan
85 Ch. 85-Peperangan II
86 Ch. 86-Peperangan III
87 Ch. 87-Peperangan IV
88 Ch. 88-Peperangan V
89 Ch. 89-Peperangan VI
90 Ch. 90-Peperangan VII
91 Ch. 91-Akhir Dari Peperangan
92 Ch. 92-Akhir Dari Peperangan II
93 Ch. 93- Akhir Dari Peperangan III
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Ch. 1-Kematian
2
Ch. 2-Tubuh baru
3
Ch. 3-Dihukum
4
Ch. 4-Kebiasaan
5
Ch. 5-Penculikan
6
Ch. 6-Melawan Para Penjahat
7
Ch. 7-Mulai Berlatih
8
Ch. 8-Festival Perburuan
9
Ch. 9-Taruhan
10
Ch. 10-Ular Darah
11
Ch. 11-Melawan Kalajengking Raksasa
12
Ch. 12-Yue Hua
13
Ch. 13-Langkah Awal
14
Ch. 14-Perpisahan
15
Ch. 15-Terkadang Tidak Peduli
16
Ch. 16-Lelang?
17
Ch. 17-Asosiasi Teratai Biru
18
Ch. 18-Ye Jinhai
19
Ch. 19-Lelang Tahunan Asosiasi Teratai Biru
20
Ch. 20-Belati Bintang Kembar
21
Ch. 21-Tidak Perlu Khawatir
22
Ch. 22-Fu Cheng
23
Ch. 23-Pil Energi
24
Ch. 24-Kekacauan Di Balai Obat
25
Ch. 25-Aku Tidak Akan Segan
26
Ch. 26-Ruang Rahasia
27
Ch. 27-Laohua
28
Ch. 28-Auman
29
Ch. 29-Taruhan Dengan Yu Shuyan
30
Ch. 30-Hanya Bercanda
31
Ch. 31-Pil Awet Muda
32
Ch. 32-Kota Gohu
33
Ch. 33-Penjaga Lembah
34
Ch. 34-Sumpah Setia
35
Ch. 35-Ibukota Kekaisaran Lanjiang
36
Ch. 36-Kekuatan Roh Bela Diri
37
Ch. 37-Kabar Buruk
38
Ch. 38-Lembah Darah
39
Ch. 39-Ketua Sekte Teratai Emas
40
Ch. 40-Aku Bukan Ibuku
41
Ch. 41-Terpojok
42
Ch. 42-Harimau Putih Dan Phoenix
43
Ch. 43-Sekte Cakar Naga
44
Ch. 44-Naga Biru
45
Ch. 45-Guncangan Gunung Naga
46
Ch. 46-Alasan Ca Hongqi
47
Ch. 47-Kembali
48
Ch. 48-Membentuk Inti Jiwa
49
Ch. 49-Sekte Dewi Bulan
50
Ch. 50-Desa Kecil
51
Ch. 51-Mengangkat Murid
52
Ch. 52-Serangan Manusia Gunung
53
Ch. 53-Akhir Dari Serangan
54
Ch. 54-Klan Mo
55
Ch. 55-Kompetisi Ahli Pil
56
Ch. 56-Babak Terakhir
57
Ch. 57-Wabah Penyakit
58
Ch. 58-Sumber Wabah Penyakit
59
Ch. 59-Rumah Baru
60
Ch. 60-Berlatih Bersama
61
Ch. 61-Pertunangan
62
Ch. 62-Kabur Dari Song Qian
63
Ch. 63-Sekte Gunung Peri
64
Ch. 64-Lan Meili Melawan Gu Xia
65
Ch. 65-Serangan Sekte Kabut
66
Ch. 66-Zu Chong
67
Ch. 67-Kebenaran
68
Ch. 68-Dendam Meigui
69
Ch. 69-Ulang Tahun Ayah
70
Ch. 70-Harga Diri Itu Penting!
71
Ch. 71-Memanasnya Konflik Dua Aliran
72
Ch. 72-Pergerakan Sekte Kabut
73
Ch. 73-Pertempuran Kota Sinyu
74
Ch. 74-Siluman Harimau
75
Ch. 75-Seorang Teman
76
Ch. 76-Identitas Xing Jinzi
77
Ch. 77-Ingatan Masa Lalu
78
Ch. 78-Kehilangan
79
Ch. 79-Merelakan
80
Ch. 80-Apa Arti Sebuah Kekuatan?
81
Ch. 81-Melepaskan Segalanya
82
Ch. 82-Persiapan
83
Ch. 83-Kesetiaan
84
Ch. 84-Peperangan
85
Ch. 85-Peperangan II
86
Ch. 86-Peperangan III
87
Ch. 87-Peperangan IV
88
Ch. 88-Peperangan V
89
Ch. 89-Peperangan VI
90
Ch. 90-Peperangan VII
91
Ch. 91-Akhir Dari Peperangan
92
Ch. 92-Akhir Dari Peperangan II
93
Ch. 93- Akhir Dari Peperangan III

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!