“Kau juga sama kuatnya karena bisa mengalahkan Kelabang Besi tingkat tiga seorang diri,” puji Xiao Lang.
Weiruo hanya tersenyum kecil dan melanjutkan langkahnya untuk menghitung total kalajengking yang ada.
“Empat belas, luar biasa,” gumam Weiruo.
Keduanya segera mencari jalan keluar karena tidak tahu seberapa lama mereka di bawah.
Ketika sudah naik ke daratan, hari ternyata sudah berganti dan sudah menjelang siang. Karena festival perburuan berakhir tepat pada tengah hari, maka Weiruo mengajak Xiao Lang segera kembali ke kamp.
“Tunggu, ular kemarin ... aku meninggalkannya.”
“Kita akan mengambilnya.”
...***...
Matahari berada di puncaknya ketika Xuan Guoxin mengumumkan pemenang dari festival perburuan.
Beruntungnya Xiao Lang mendapat posisi pertama, mengejutkan Xuan Xiuyuan terlebih mengetahui jika Xiao Lang ternyata tidak satu kelompok dengan Weiruo.
Xuan Xiuyuan begitu marah mengetahui kekalahan telak yang dialami olehnya, tidak habis pikir pemuda tersebut dikalahkan dengan telak, perbedaan poin keduanyapun cukup tinggi.
Xuan Xiuyuan merasa tidak terima mengetahui jika Xiao Lang mendapat binatang spiritual tinggi bahkan dua di antaranya berada di tingkat tiga.
Sedangkan di sisi lain Xiao Lang dan Weiruo sudah lebih dulu pergi dari festival perburuan demi menghindari keributan yang pasti akan terjadi akibat Xuan Xiuyuan nantinya.
“Selamat tinggal.”
Weiruo melambaikan tangan dari kejauhan, keduanya akan berpisah setelah memasuki ibukota, Weiruo harus melewati jalanan yang sepi untuk menghindari kerumunan orang.
Sesampainya di istana, Yinyi begitu panik karena melihat pakaian Weiruo yang dipenuhi darah. Gadis tersebut hampir pingsan ketika melihat lebam di tubuh Weiruo.
Walaupun Xiao Lang membantunya menyembuhkan luka, tapi lebam tidak sepenuhnya bisa disembuhkan sehingga Xiao Lang memberinya obat oles.
“Jangan khawatir.”
“Nona, saya ini pelayan anda yang sudah menemani anda sejak kecil, mana mungkin saya tega melihat anda terluka?” Yinyi hampir menangis, tapi sebisa mungkin menahan air matanya agar tidak jatuh.
“Di masa depan, kau harus terbiasa dengan semua ini,” Weiruo berucap dengan santai, berbanding terbalik dengan Yinyi yang hampir saja menangis mendengar ucapan nonanya.
...***...
“Bunga Cahaya Bulan ... bahan obat atau pil....”
Weiruo membaca sebuah buku tentang tanaman spiritual di perpustakaan istana. Perpustakaan di kediamannya tidak terlalu lengkap sehingga gadis tersebut pergi ke perpustakaan istana dengan izin dari Xuan Guoxin.
Weiruo mengeluarkan satu bunga dan memeriksa garis melingkar di tangkainya.
“Lima garis hitam? Artinya ... lima puluh tahun ... selama itukah bunga ini bertahan?” Weiruo tersenyum senang, sepertinya dia menemukan harta karun.
Sebelum pergi dari gua, Xiao Lang memberitahu Weiruo jika bunga di sekitar mata air cukup berharga sehingga Weiruo mengambil sisa bunga yang ada. Xiao Lang memberikan sebuah cincin ruang kosong untuk Weiruo menyimpan semua bunga tersebut.
“Ada banyak buku menarik di sini.” Weiruo menutup buku di tangannya dan beralih pada buku lain yang sudah ia siapkan.
Weiruo akui dirinya cukup senang membaca buku bacaan ringan seperti sekarang, jujur saja ia iri karena isi perpustakaannya hanya tentang politik dan tata krama.
“Yang Mulia Kaisar telah tiba!” kasim mengumumkan kedatangan Xuan Guoxin.
Seketika itu juga Weiruo menghembuskan napas kesal, ia kurang nyaman jika ada orang lain ketika ia melakukan hal yang disenanginya seperti sekarang.
Xuan Guoxin masuk ke dalam perpustakaan bersama seorang kasim, wajah pria tersebut menunjukkan bahwa ia sedang dalam perasaan yang baik.
“Apa yang Ayah akan lakukan di perpustakaan tengah malam seperti ini?”
“Seharusnya aku yang bertanya demikian.”
Weiruo terlihat kesal, ingin segera pergi meninggalkan Xuan Guoxin dan kembali ke kediamannya.
“Apa yang sedang kau baca, Putriku?” tanya Xuan Guoxin.
Walaupun Xuan Guoxin berusaha sebaik mungkin menyembunyikan ekspresinya, tapi Weiruo tahu jika pria tersebut sedang dalam perasaan yang sangat baik.
“Hanya buku bacaan ringan, jangan ganggu aku.” Weiruo menutup buku yang baru saja dibacanya barusan.
“Aish, apa kau sedang kesal? Katakan pada ayah apa yang membuatmu kesal.” Xuan Guoxin duduk di depan Weiruo dan membaca satu judul buku yang dibaca oleh putrinya.
“Buku di perpustakaan ini lebih menarik dari milikku.”
Tanpa menjelaskan sekalipun Xuan Guoxin tahu maksud ucapan Weiruo, pria tersebut langsung menjanjikan untuk mengganti semua buku di perpustakaan Weiruo.
“Aku tanya Ayah, apa tujuan Ayah datang kemari?”
“Apa kau tahu Asosiasi Teratai Biru?”
Weiruo langsung menggeleng mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh sang ayah.
Xuan Guoxin kemudian menjelaskan tentang Asosiasi Teratai Biru yang dimaksud olehnya.
Asosiasi Teratai Biru adalah organisasi dagang yang dikelola oleh Keluarga Lao, salah satu bangsawan yang memiliki nama besar di kekaisaran. Bisnis tersebut sudah berjalan selama tiga tahun dan terus berkembang.
Tiap tahunnya asosiasi tersebut akan mengadakan lelang tahunan yang diadakan setelah festival perburuan.
“Lalu?” potong Weiruo yang tiba-tiba merasa mengantuk.
“Ayah selalu mendapat kursi VIP untuk lelang di ibukota. Namun, ayah terlalu sibuk dengan urusan di istana, bisakah Ruo’er menggantikan ayah? Acara itu diadakan tiga hari lagi.”
Weiruo mendengus kesal. Kenapa baru mengatakannya sekarang? Tengah malam ketika perasaanya sedang cukup buruk untuk diajak bicara.
“Apakah ramai di sana?”
“Tenang saja, tamu VIP akan mendapat ruang khusus dan hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersangkutan dan beberapa orang tambahan saja.”
Weiruo diam sejenak untuk mengambil keputusan, sebenarnya bukan hal buruk juga untuk datang ke acara itu.
“Baiklah, tapi jika aku menginginkan barang tertentu, Ayah harus membayar semuanya.”
“Baik, tidak masalah.”
“Aku akan datang nanti. Terima kasih untuk kunjungannya, aku akan kembali.” Weiruo berdiri dari tempatnya. “Aku pinjam semua ini, kukembalikan besok,” lanjutnya sembari mengambil tiga buah buku untuk dibacanya nanti di kamar.
“Selamat malam, Ayah,” ucapnya sebelum pergi meninggalkan Xuan Guoxin.
Udara malam ini cukup dingin, untung saja Weiruo membawa jubah agar tidak kedinginan.
Sesampainya di kediaman miliknya, Weiruo segera mengambil posisi yang nyaman untuk membaca buku ditemani cahaya dari batu cahaya di sekitar kamarnya.
Baru beberapa halaman Weiruo tiba-tiba penasaran dengan Asosiasi Teratai Biru yang diceritakan ayahnya tadi.
“Jika menurut penjelasan Ayah, itu adalah asosiasi dagang terbesar di ibukota sekaligus kekaisaran. Apa di sana dapat menjual barang?”
Weiruo mengeluarkan Bunga Cahaya Bulan, totalnya ada 26 tangkai bunga yang berhasil Weiruo ambil dari dalam gua. Untuk saat ini Weiruo tidak terlalu membutuhkannya.
Tiap tangkai bunga memiliki garis umur masing-masing dan Weiruo memeriksanya satu per satu.
Semua bunga di hadapan Weiruo saat ini paling muda berumur satu tahun dan yang paling tua berumur 50 tahun.
“Kira-kira berapa banyak yang bisa kudapat untuk beberapa tangkai bunga ini?”
Weiruo mendengus kesal sebelum menutup buku dan menyimpan bunga-bunga tersebut, saat ini ia sudah terlalu mengantuk sehingga memilih untuk segera tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Dinda Rania
keeerrreeeeennnn ♥️♥️♥️♥️♥️♥️
2020-12-03
1
Dewa Nyoman
wkwkwk pasangan Xian ling muncul tmbah seru Thor...
2019-12-15
17
luz is mine
makin penasaran sama ceritanya, semangat Thor bikin ceritanya semoga makin seru wkwkwkw
2019-12-14
17