Ch. 10-Ular Darah

“Saudara Ma, aku hanya sedikit mencairkan suasana.”

Wanita tersebut, yang dipanggil Saudari Mao, tersenyum kecil sebelum kembali pada bola kristal yang berjejer di atas meja.

Sementara itu, di sisi lain Weiruo dan Xiao Lang sudah kembali melanjutkan perjalanan mereka.

Karena binatang spiritual memiliki poin lebih tinggi, Weiruo mengajak Xiao Lang untuk masuk lebih ke dalam hutan, karena pasti jumlah hewan spiritual lebih banyak daripada di daerah pinggiran hutan.

“Lang, sebelumnya ... terima kasih karena sudah memikirkan harga diriku.” Weiruo tersenyum tipis dan melirik sebentar pada sosok pemuda yang berjalan di sampingnya.

“Ya.”

“Ah! Ada rusa!” Weiruo menarik belatinya dengan cepat dan berlari menerjang ke arah seekor rusa yang berdiri tidak jauh dari mereka.

Rusa tersebut menyadari kehadiran Weiruo dan bergerak cepat menghindari gadis tersebut, tapi Weiruo dengan cepat menyusul dan berhasil membunuh rusa tersebut.

“Poinnya tidak akan banyak hanya untuk seekor rusa,” gumam Weiruo menyadari jika poin seekor rusa tidak akan terlalu mendukung jumlah poin mereka.

Xiao Lang tidak banyak bicara, setelah menyimpan jasad rusa tersebut, langsung mengajak Weiruo mencari buruan yang lebih besar.

Hutan terasa begitu sunyi, hanya suara langkah kaki mereka berdua yang mengisi keheningan.

Langkah Xiao Lang tiba-tiba berhenti, Weiruo pun segera mengikuti apa yang dilakukan Xiao Lang. Pemuda tersebut mengendap-endap ke satu arah, diikuti oleh Weiruo di belakangnya.

“Ular? Sangat besar,” bisik Weiruo.

Terlihat seekor ular sepanjang lima meter tengah berusaha menelan anakan rusa yang menjadi santapannya.

Xiao Lang menarik pedangnya, melihat hal itu Weiruo segera mengeluarkan belatinya dan berjalan mengendap-endap mendekati ular tersebut.

Menyadari ada ancaman, ular tersebut buru-buru memuntahkan makanannya dan segera menyerang Xiao Lang yang berlari ke arahnya.

Karena ular tersebut masih tergolong anakan dan belum meningkatkan kekuatannya, dengan mudah Xiao Lang mengalahkannya dengan sedikit bantuan Weiruo.

“Segera simpan dan pergi, perasaanku tidak enak,” ucap Weiruo.

Belum sempat Xiao Lang melakukan apa yang diminta Weiruo, seekor ular dengan ukuran hampir tiga kali lipat menerjang ke arah Xiao Lang, menyebabkan tanah tempat ular tersebut menyerang mengalami kerekatan parah.

“Sudah kuduga.”

Weiruo menyiapkan kedua belatinya begitupun dengan Xiao Lang.

“Khaaa!”

Ular tersebut bergerak cepat menyerang Xiao Lang, pemuda tersebut menghindari tiap serangan dengan mudah.

Ketika Xiao Lang berhasil menghindari serangan ular tersebut, Weiruo berhasil melancarkan sebuah serangan ke tubuh ular tersebut. Namun, belati tersebut tidak cukup kuat untuk menembus sisik ular yang begitu keras.

“Apa-apaan ini?!”

Tubuh Weiruo dibawa menghindari serangan ekor ular tersebut oleh Xiao Lang. Gadis tersebut cukup terkejut karena respon Xiao Lang yang cukup cepat untuk bergerak ke arahnya.

“Sisik Ular Darah dewasa tidak akan bisa ditembus belati seperti itu,” celetuk Xiao Lang.

“Aku menghabiskan 35 koin emas untuk dua belati cantik ini.”

“Serang saja titik lemahnya,” saran Xiao Lang sambil menunjuk mata.

Weiruo langsung mengangguk paham dan menyiapkan dirinya, menunggu Xiao Lang mengalihkan perhatian ular raksasa tersebut.

‘Ini adalah monster pertama yang kulihat seumur hidupku, semoga aku tetap hidup setelah ini,’ batin Weiruo.

Mustahil bagi dirinya berpikir positif jika yang dihadapinya adalah monster ular dengan panjang lebih dari sepuluh meter dan memiliki sisik sekeras baja.

“Sekarang!”

Weiruo tersadar dari lamunannya, segera menggenggam erat dua belati di tangannya dan maju menyerang.

Weiruo bergerak cepat, ketika ular tersebut kehilangan konsentrasi karena Xiao Lang, belati Weiruo berhasil menusuk mata kanan ular tersebut cukup dalam, darah segar mengalir membasahi tangan Weiruo.

Ular tersebut memberontak kesakitan, Weiruo yang kehilangan keseimbangan akhirnya terlempar ke udara. Weiruo bisa melihat dengan jelas luasnya hutan tempatnya berburu sebelum kembali jatuh.

Untung saja Xiao Lang menyadari itu dan menangkap tubuh Weiruo sebelum jatuh menghantam tanah.

Baru sesaat mendarat, Xiao Lang kembali melompat untuk menghindari serangan dari ekor ular darah yang kini mengamuk akibat ulah Weiruo.

Merasa kesulitan, Xiao Lang membawa Weiruo pergi dari tempat tersebut.

“Ke sana! Aku melihat ada jurang!” Weiruo menunjuk satu arah.

Xiao Lang langsung mengubah arah larinya dan pergi ke arah yang ditunjukkan oleh Weiruo. Setelah beberapa saat keduanya tiba di pinggiran sebuah jurang.

“Kita lakukan seperti yang sebelumnya lalu jatuhkan dia,” saran Weiruo.

“Baiklah.”

Beberapa saat kemudian ular darah berhasil menyusul, tampak amarah di matanya melihat Xiao Lang yang berdiri di hadapannya tanpa rasa takut.

Ular tersebut menerjang ke arah Xiao Lang, pemuda tersebut hanya menyiapkan kuda-kuda sebelum maju menyerang di saat bersamaan.

“Teknik Pedang Bayangan: Tusukan Bayangan!”

Xiao Lang melesat dengan cepat melewati ular tersebut, sedetik kemudian darah mengucur keluar dari luka tusukan dari teknik berpedang milik Xiao Lang. Walaupun tidak dalam, luka tersebut sudah cukup untuk melukai ular tersebut.

Xiao Lang kembali menyerang, kini lebih serius karena ular tersebut nampak murka melihat Xiao Lang yang berani melukainya.

Xiao Lang menebas dan mengalirkan tenaga dalam ke dalam pedangnya. Ketika ular tersebut berhasil menahan serangan dengan kulit kepalanya yang lebih keras, Weiruo muncul dari balik Xiao Lang dan berhasil melukai mata kiri ular tersebut.

Tidak seperti sebelumnya, Weiruo berhasil mendarat dengan cukup baik.

Hanya saja keberuntungan masih belum berpihak kepada Weiruo, ular tersebut kembali mengayunkan ekornya dengan brutal karena sakit yang dirasakannya. Karena tidak dapat memprediksi gerakan ekornya, Weiruo terlempar karena ayunan ekor ular tersebut.

Tubuh Weiruo terlempar begitu jauh hingga akhirnya jatuh ke dalam jurang yang dasarnya bahkan tidak terlihat karena kabut.

Xiao Lang berlari sesegera mungkin setelah melihat hal itu. Namun, pandangannya begitu terbatas karena kabut yang menutupi hampir seluruh jurang.

“Ular sialan!”

Xiao Lang melompat tinggi dan dengan cepat menghunuskan pedangnya ke kepala ular tersebut. Karena sudah dialiri tenaga dalam, pedang tersebut menjadi lebih mudah menembus kepala ular tersebut, ditambah tidak ada perlawanan karena ular tersebut sudah kehilangan cukup banyak tenaga hanya untuk mengamuk kesakitan.

Ular tersebut jatuh ke tanah setelah beberapa saat memberontak. Xiao Lang segera menyimpan jasad ular setelah memastikannya benar-benar mati.

Xiao Lang mengamati jurang yang masih tertutup kabut walaupun sudah siang hari, tidak heran hutan tempat festival diadakan disebut Hutan Kabut.

“Nona!” panggil Xiao Lang, tapi tidak ada sedikitpun respon.

Hanya ada dua kemungkinan yang dipikirkan oleh Xiao Lang saat ini. Pertama, jurang tersebut tidak terlalu dalam sehingga Weiruo berhasil bertahan, mengingat betapa baiknya gadis tersebut dalam hal bela diri. Kedua, dia tewas setelah jatuh.

Kemungkinan kedua adalah kemungkinan yang paling masuk akal jika dilihat dari betapa gelapnya jurang tempat Weiruo jatuh.

Xiao Lang kemudian pergi dari tempat tersebut setelah mengamati selama beberapa waktu.

Terpopuler

Comments

slamet putra

slamet putra

apakah wiroue selamat ,di selamatkan seseorang,,atau tidak selamat sama sekali....
harapan ku sih dia pasti selamat..

2022-09-18

1

Dewi Ranti

Dewi Ranti

lanjut trus

2020-06-02

1

senja

senja

kirain Ketua Sekte nya si Lao Ge, karna pas disuruh ke Ketua Sekte, langsung dikasih scene ketemu sm Lao Ge

2020-05-13

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1-Kematian
2 Ch. 2-Tubuh baru
3 Ch. 3-Dihukum
4 Ch. 4-Kebiasaan
5 Ch. 5-Penculikan
6 Ch. 6-Melawan Para Penjahat
7 Ch. 7-Mulai Berlatih
8 Ch. 8-Festival Perburuan
9 Ch. 9-Taruhan
10 Ch. 10-Ular Darah
11 Ch. 11-Melawan Kalajengking Raksasa
12 Ch. 12-Yue Hua
13 Ch. 13-Langkah Awal
14 Ch. 14-Perpisahan
15 Ch. 15-Terkadang Tidak Peduli
16 Ch. 16-Lelang?
17 Ch. 17-Asosiasi Teratai Biru
18 Ch. 18-Ye Jinhai
19 Ch. 19-Lelang Tahunan Asosiasi Teratai Biru
20 Ch. 20-Belati Bintang Kembar
21 Ch. 21-Tidak Perlu Khawatir
22 Ch. 22-Fu Cheng
23 Ch. 23-Pil Energi
24 Ch. 24-Kekacauan Di Balai Obat
25 Ch. 25-Aku Tidak Akan Segan
26 Ch. 26-Ruang Rahasia
27 Ch. 27-Laohua
28 Ch. 28-Auman
29 Ch. 29-Taruhan Dengan Yu Shuyan
30 Ch. 30-Hanya Bercanda
31 Ch. 31-Pil Awet Muda
32 Ch. 32-Kota Gohu
33 Ch. 33-Penjaga Lembah
34 Ch. 34-Sumpah Setia
35 Ch. 35-Ibukota Kekaisaran Lanjiang
36 Ch. 36-Kekuatan Roh Bela Diri
37 Ch. 37-Kabar Buruk
38 Ch. 38-Lembah Darah
39 Ch. 39-Ketua Sekte Teratai Emas
40 Ch. 40-Aku Bukan Ibuku
41 Ch. 41-Terpojok
42 Ch. 42-Harimau Putih Dan Phoenix
43 Ch. 43-Sekte Cakar Naga
44 Ch. 44-Naga Biru
45 Ch. 45-Guncangan Gunung Naga
46 Ch. 46-Alasan Ca Hongqi
47 Ch. 47-Kembali
48 Ch. 48-Membentuk Inti Jiwa
49 Ch. 49-Sekte Dewi Bulan
50 Ch. 50-Desa Kecil
51 Ch. 51-Mengangkat Murid
52 Ch. 52-Serangan Manusia Gunung
53 Ch. 53-Akhir Dari Serangan
54 Ch. 54-Klan Mo
55 Ch. 55-Kompetisi Ahli Pil
56 Ch. 56-Babak Terakhir
57 Ch. 57-Wabah Penyakit
58 Ch. 58-Sumber Wabah Penyakit
59 Ch. 59-Rumah Baru
60 Ch. 60-Berlatih Bersama
61 Ch. 61-Pertunangan
62 Ch. 62-Kabur Dari Song Qian
63 Ch. 63-Sekte Gunung Peri
64 Ch. 64-Lan Meili Melawan Gu Xia
65 Ch. 65-Serangan Sekte Kabut
66 Ch. 66-Zu Chong
67 Ch. 67-Kebenaran
68 Ch. 68-Dendam Meigui
69 Ch. 69-Ulang Tahun Ayah
70 Ch. 70-Harga Diri Itu Penting!
71 Ch. 71-Memanasnya Konflik Dua Aliran
72 Ch. 72-Pergerakan Sekte Kabut
73 Ch. 73-Pertempuran Kota Sinyu
74 Ch. 74-Siluman Harimau
75 Ch. 75-Seorang Teman
76 Ch. 76-Identitas Xing Jinzi
77 Ch. 77-Ingatan Masa Lalu
78 Ch. 78-Kehilangan
79 Ch. 79-Merelakan
80 Ch. 80-Apa Arti Sebuah Kekuatan?
81 Ch. 81-Melepaskan Segalanya
82 Ch. 82-Persiapan
83 Ch. 83-Kesetiaan
84 Ch. 84-Peperangan
85 Ch. 85-Peperangan II
86 Ch. 86-Peperangan III
87 Ch. 87-Peperangan IV
88 Ch. 88-Peperangan V
89 Ch. 89-Peperangan VI
90 Ch. 90-Peperangan VII
91 Ch. 91-Akhir Dari Peperangan
92 Ch. 92-Akhir Dari Peperangan II
93 Ch. 93- Akhir Dari Peperangan III
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Ch. 1-Kematian
2
Ch. 2-Tubuh baru
3
Ch. 3-Dihukum
4
Ch. 4-Kebiasaan
5
Ch. 5-Penculikan
6
Ch. 6-Melawan Para Penjahat
7
Ch. 7-Mulai Berlatih
8
Ch. 8-Festival Perburuan
9
Ch. 9-Taruhan
10
Ch. 10-Ular Darah
11
Ch. 11-Melawan Kalajengking Raksasa
12
Ch. 12-Yue Hua
13
Ch. 13-Langkah Awal
14
Ch. 14-Perpisahan
15
Ch. 15-Terkadang Tidak Peduli
16
Ch. 16-Lelang?
17
Ch. 17-Asosiasi Teratai Biru
18
Ch. 18-Ye Jinhai
19
Ch. 19-Lelang Tahunan Asosiasi Teratai Biru
20
Ch. 20-Belati Bintang Kembar
21
Ch. 21-Tidak Perlu Khawatir
22
Ch. 22-Fu Cheng
23
Ch. 23-Pil Energi
24
Ch. 24-Kekacauan Di Balai Obat
25
Ch. 25-Aku Tidak Akan Segan
26
Ch. 26-Ruang Rahasia
27
Ch. 27-Laohua
28
Ch. 28-Auman
29
Ch. 29-Taruhan Dengan Yu Shuyan
30
Ch. 30-Hanya Bercanda
31
Ch. 31-Pil Awet Muda
32
Ch. 32-Kota Gohu
33
Ch. 33-Penjaga Lembah
34
Ch. 34-Sumpah Setia
35
Ch. 35-Ibukota Kekaisaran Lanjiang
36
Ch. 36-Kekuatan Roh Bela Diri
37
Ch. 37-Kabar Buruk
38
Ch. 38-Lembah Darah
39
Ch. 39-Ketua Sekte Teratai Emas
40
Ch. 40-Aku Bukan Ibuku
41
Ch. 41-Terpojok
42
Ch. 42-Harimau Putih Dan Phoenix
43
Ch. 43-Sekte Cakar Naga
44
Ch. 44-Naga Biru
45
Ch. 45-Guncangan Gunung Naga
46
Ch. 46-Alasan Ca Hongqi
47
Ch. 47-Kembali
48
Ch. 48-Membentuk Inti Jiwa
49
Ch. 49-Sekte Dewi Bulan
50
Ch. 50-Desa Kecil
51
Ch. 51-Mengangkat Murid
52
Ch. 52-Serangan Manusia Gunung
53
Ch. 53-Akhir Dari Serangan
54
Ch. 54-Klan Mo
55
Ch. 55-Kompetisi Ahli Pil
56
Ch. 56-Babak Terakhir
57
Ch. 57-Wabah Penyakit
58
Ch. 58-Sumber Wabah Penyakit
59
Ch. 59-Rumah Baru
60
Ch. 60-Berlatih Bersama
61
Ch. 61-Pertunangan
62
Ch. 62-Kabur Dari Song Qian
63
Ch. 63-Sekte Gunung Peri
64
Ch. 64-Lan Meili Melawan Gu Xia
65
Ch. 65-Serangan Sekte Kabut
66
Ch. 66-Zu Chong
67
Ch. 67-Kebenaran
68
Ch. 68-Dendam Meigui
69
Ch. 69-Ulang Tahun Ayah
70
Ch. 70-Harga Diri Itu Penting!
71
Ch. 71-Memanasnya Konflik Dua Aliran
72
Ch. 72-Pergerakan Sekte Kabut
73
Ch. 73-Pertempuran Kota Sinyu
74
Ch. 74-Siluman Harimau
75
Ch. 75-Seorang Teman
76
Ch. 76-Identitas Xing Jinzi
77
Ch. 77-Ingatan Masa Lalu
78
Ch. 78-Kehilangan
79
Ch. 79-Merelakan
80
Ch. 80-Apa Arti Sebuah Kekuatan?
81
Ch. 81-Melepaskan Segalanya
82
Ch. 82-Persiapan
83
Ch. 83-Kesetiaan
84
Ch. 84-Peperangan
85
Ch. 85-Peperangan II
86
Ch. 86-Peperangan III
87
Ch. 87-Peperangan IV
88
Ch. 88-Peperangan V
89
Ch. 89-Peperangan VI
90
Ch. 90-Peperangan VII
91
Ch. 91-Akhir Dari Peperangan
92
Ch. 92-Akhir Dari Peperangan II
93
Ch. 93- Akhir Dari Peperangan III

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!