Ch. 15-Terkadang Tidak Peduli

Hening, tidak suara selain deru napas Weiruo yang panik atas perbuatan Xiao Lang.

“Apa yang terjadi padamu?”

“Aku ... apa aku pantas hidup?” Xiao Lang menarik pedangnya, kini dia hunuskan ke perutnya.

“Apa aku pantas?”

Weiruo buru-buru menghalangi Xiao Lang, entah apa yang merasuki pemuda tersebut hingga berbuat demikian.

“Apa yang terjadi? Ceritakan saja padaku, akan kudengarkan.”

Xiao Lang seolah tidak mendengarkan ucapan Weiruo, tidak ada niatan menurunkan senjatanya. Weiruo langsung menarik pedang tersebut sekuat tenaga.

Darah segar mengalir dari telapak tangan Weiruo karena tidak menyadari yang dia pegang adalah bilah pedang Xiao Lang yang tajam.

“Ah! Dasar bodoh!”

Plak

Suara tamparan menggema sepanjang gua, Weiruo langsung melempar pedang Xiao Lang sejauh mungkin.

“SADARLAH!” Weiruo meraih wajah Xiao Lang dan memaksanya untuk bertatapan langsung dengan Weiruo.

“Kau pantas untuk hidup! Kematian Kakekmu bukanlah salahmu! Jangan hidup untuk orang lain, hiduplah untuk dirimu sendiri!”

Hening sejenak, Xiao Lang terdiam menatap Weiruo untuk beberapa saat sebelum mengangguk pelan.

“Ingat itu baik-baik.”

Weiruo berdiri dan mengambil pedang Xiao Lang yang terlalu jauh terlempar olehnya, sementara Xiao Lang buru-buru memakai topeng karena menyadari jika topengnya terlepas.

“Minum ini, tenangkan dirimu terlebih dahulu.”

Xiao Lang menerima wadah air yang diberikan Weiruo dan meminum sedikit air untuk menenangkan diri.

“Merasa lebih baik?”

Xiao Lang mengangguk kecil dan mengembalikan wadah air milik Weiruo.

“Saya akan memulihkan diri dengan tenaga dalam.”

“Tentu, setelah merasa lebih baik ikutlah denganku sebentar.”

Weiruo duduk tidak jauh dari Xiao Lang, menunggu pemuda tersebut sembari membersihkan luka di tangannya.

Selang beberapa menit Xiao Lang membuka matanya, tanda bahwa dirinya sudah selesai dengan meditasinya.

“Ke mana kita akan pergi?”

“Ikuti saja.”

Keduanya menyusuri jalur gua, tidak ada satupun yang berniat membuka obrolan sebelum akhirnya mereka tiba di tempat di mana Weiruo bertarung dengan kelabang raksasa sebelumnya.

“Ambil ini, simpan untuk poinmu.”

Xiao Lang cukup terkejut dengan apa yang dilihatnya sekarang, pemuda tersebut cukup terkejut karena Weiruo bisa mengalahkan binatang spiritual tingkat tiga seorang diri sedangkan dirinya hanya manusia biasa.

Binatang spiritual dibagi menjadi sepuluh tingkat, satu hingga sepuluh. Setiap binatang spiritual memiliki batu spiritual di dalam diri mereka dan memiliki warna berbeda untuk tiap tingkatannya.

Tingkat satu hingga lima berwarna merah, tingkat enam hingga delapan berwarna oranye, dan tingkat sembilan serta sepuluh berwarna kuning keemasan. Semakin tinggi tingkat binatang spiritual, maka warna batu spiritual akan semakin cerah.

Yang membuat Xiao Lang terkejut adalah bagaimana kondisi kelabang yang cukup mengenaskan, di mana sebagian tubuhnya hampir hancur.

Xiao Lang melirik Weiruo sesaat, kemudian menyadari jika tubuh gadis tersebut penuh luka.

“Apa yang terjadi pada anda selama kita berpisah?”

“Tidak perlu bersikap sopan seperti itu, anggap saja sedang berbicara dengan rekan sendiri,” ucap Weiruo karena lelah mendengar Xiao Lang bersikap sopan padanya.

“Anda adalah seorang Putri Mahkota, bagaimana mungkin saya bersikap tidak sopan.”

“Haha, tidak masalah, kita ini rekan sementara.”

Xiao Lang tidak menjawab dan mengeluarkan beberapa obat oles dari cincin ruang pribadi miliknya.

Sembari mengoles obat ke luka Weiruo, pemuda tersebut memperhatikan pakaian Weiruo yang terlihat lebih pendek dari sebelumnya, kemudian menyadari jika ada kain yang membalut bahu kirinya.

“Bolehkah aku memeriksa tubuhmu?” tanya Xiao Lang agak ragu.

“Tentu.”

Xiao Lang mengalirkan tenaga dalamnya, pemuda tersebut terkejut karena tulang rusuk Weiruo mengalami keretakan, yang membuat Xiao Lang terkejut adalah Weiruo yang bersikap seolah seperti tidak terjadi apa-apa sehingga dirinya tidak menyadari jika Weiruo terluka.

“Aku akan menggunakan tenaga dalam untuk memulihkan luka dalammu, apa boleh?”

“Bisa seperti itu?”

“Ya, jangan tolak energi yang masuk.” Xiao Lang meminta demikian karena merasakan jika Weiruo memiliki tenaga dalam tidak seperti sebelumnya, tapi dia memilih untuk tidak bertanya tentang itu.

“Luka sebanyak ini, kenapa diam saja.”

Weiruo tersentak kaget ketika Xiao Lang bertanya demikian. Dia hanya tersenyum kecil dan menjawab, “Aku terkadang tidak peduli dengan semua luka itu. Bagaimana menjelaskannya....” Weiruo terkekeh setelahnya.

Xiao Lang hanya mendengarkan, tapi terus mengalirkan tenaga dalam untuk memulihkan luka dalam Weiruo.

Tubuh Xiao Lang bergetar sejenak ketika menyadari luka di telapak tangan Weiruo kembali mengeluarkan darah, Xiao Lang baru menyadari jika luka di telapak tangan Weiruo cukup dalam sehingga balutan kainnya tidak cukup untuk menahan darah yang keluar.

Melihat hal itu baru Xiao Lang ingat bahwa Weiruo menahan pedangnya saat ingin bunuh diri akibat racun Kalajengking Perak. Rasa bersalah muncul di hatinya terlebih melihat Weiruo yang bahkan tidak mengungkit masalah itu.

Weiruo mengamati kelabang raksasa di hadapannya, mengira-ngira berapa poin yang dapat diperoleh untuk binatang spiritual sebesar itu.

“Kenapa diam saja?” tanya Weiruo setelah melihat Xiao Lang yang duduk terdiam di depannya tanpa berniat untuk berpindah.

“Maaf ... untuk tanganmu.”

“Aku baik-baik saja.”

Weiruo beranjak dari tempatnya dan memeriksa jasad kelabang raksasa tersebut. Sebelumnya Weiruo tidak terlalu memperhatikan karena terlalu fokus mencari jalan keluar dari gua, baru disadarinya jika kelabang tersebut meiliki panjang sekitar sepuluh meter dan seluruh tubuhnya tertutup cangkang sekeras baja.

“Simpan ini untuk dirimu.”

“Kenapa tidak untukmu sendiri?”

“Lupa kata-kataku sebelumnya?”

Xiao Lang baru ingat kata-kata Weiruo sebelumnya, dia kemudian menyimpan jasad kelabang tersebut ke dalam cincin ruang.

“Ugh ... bisakah kita beristirahat?” Weiruo memijit pelan kepalanya yang terasa sakit, gadis tersebut terlalu lelah menjalani satu hari yang dia tunggu-tunggu selama dua minggu terakhir.

“Tentu.”

Weiruo sedikit meregangkan tubuhnya sebelum memilih sudut gua untuk beristirahat. Dalam beberapa tarikan napas, gadis tersebut sudah memasuki alam mimpi saking lelahnya.

Ketika terbangun, Weiruo mendapati sebuah jubah panjang menyelimuti dirinya.

“Xiao Lang, ini milikmu?” panggil Weiruo.

Xiao Lang yang tengah bermeditasi membuka matanya dan mengangguk mengiyakan.

“Terima kasih. Ini, kukembalikan.”

“Pakai itu, pakaianmu sudah rusak.”

Weiruo menunduk memperhatikan pakaiannya, baru ia menyadari jika pakaiannya, banyak terdapat bercak darah dan robek, belum lagi ukurannya menjadi jauh lebih pendek karena ia sobek sebelumnya.

Sedangkan Xiao Lang sudah berganti pakaian baru ketika Weiruo tertidur.

“Baiklah. Ayo kita keluar, sepertinya di luar sudah pagi.”

Dengan bantuan api yang diciptakan Xiao Lang, keduanya bisa melewati dasar jurang dengan lebih mudah.

“Kau mengalahkan mereka semua?” Weiruo begitu kagum melihat belasan Kalajengking Perak tergeletak tak bernyawa di tanah, semuanya dikalahkan Xiao Lang seorang diri.

“Ya.”

Weiruo semakin kagum jika membayangkan betapa sulitnya menghadapi monster dengan besar hampir lima kali tubuh manusia dan dengan jumlah belasan sekaligus.

Terpopuler

Comments

Dewa Nyoman

Dewa Nyoman

makin seru aj novel nya Thor...

2019-12-13

10

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1-Kematian
2 Ch. 2-Tubuh baru
3 Ch. 3-Dihukum
4 Ch. 4-Kebiasaan
5 Ch. 5-Penculikan
6 Ch. 6-Melawan Para Penjahat
7 Ch. 7-Mulai Berlatih
8 Ch. 8-Festival Perburuan
9 Ch. 9-Taruhan
10 Ch. 10-Ular Darah
11 Ch. 11-Melawan Kalajengking Raksasa
12 Ch. 12-Yue Hua
13 Ch. 13-Langkah Awal
14 Ch. 14-Perpisahan
15 Ch. 15-Terkadang Tidak Peduli
16 Ch. 16-Lelang?
17 Ch. 17-Asosiasi Teratai Biru
18 Ch. 18-Ye Jinhai
19 Ch. 19-Lelang Tahunan Asosiasi Teratai Biru
20 Ch. 20-Belati Bintang Kembar
21 Ch. 21-Tidak Perlu Khawatir
22 Ch. 22-Fu Cheng
23 Ch. 23-Pil Energi
24 Ch. 24-Kekacauan Di Balai Obat
25 Ch. 25-Aku Tidak Akan Segan
26 Ch. 26-Ruang Rahasia
27 Ch. 27-Laohua
28 Ch. 28-Auman
29 Ch. 29-Taruhan Dengan Yu Shuyan
30 Ch. 30-Hanya Bercanda
31 Ch. 31-Pil Awet Muda
32 Ch. 32-Kota Gohu
33 Ch. 33-Penjaga Lembah
34 Ch. 34-Sumpah Setia
35 Ch. 35-Ibukota Kekaisaran Lanjiang
36 Ch. 36-Kekuatan Roh Bela Diri
37 Ch. 37-Kabar Buruk
38 Ch. 38-Lembah Darah
39 Ch. 39-Ketua Sekte Teratai Emas
40 Ch. 40-Aku Bukan Ibuku
41 Ch. 41-Terpojok
42 Ch. 42-Harimau Putih Dan Phoenix
43 Ch. 43-Sekte Cakar Naga
44 Ch. 44-Naga Biru
45 Ch. 45-Guncangan Gunung Naga
46 Ch. 46-Alasan Ca Hongqi
47 Ch. 47-Kembali
48 Ch. 48-Membentuk Inti Jiwa
49 Ch. 49-Sekte Dewi Bulan
50 Ch. 50-Desa Kecil
51 Ch. 51-Mengangkat Murid
52 Ch. 52-Serangan Manusia Gunung
53 Ch. 53-Akhir Dari Serangan
54 Ch. 54-Klan Mo
55 Ch. 55-Kompetisi Ahli Pil
56 Ch. 56-Babak Terakhir
57 Ch. 57-Wabah Penyakit
58 Ch. 58-Sumber Wabah Penyakit
59 Ch. 59-Rumah Baru
60 Ch. 60-Berlatih Bersama
61 Ch. 61-Pertunangan
62 Ch. 62-Kabur Dari Song Qian
63 Ch. 63-Sekte Gunung Peri
64 Ch. 64-Lan Meili Melawan Gu Xia
65 Ch. 65-Serangan Sekte Kabut
66 Ch. 66-Zu Chong
67 Ch. 67-Kebenaran
68 Ch. 68-Dendam Meigui
69 Ch. 69-Ulang Tahun Ayah
70 Ch. 70-Harga Diri Itu Penting!
71 Ch. 71-Memanasnya Konflik Dua Aliran
72 Ch. 72-Pergerakan Sekte Kabut
73 Ch. 73-Pertempuran Kota Sinyu
74 Ch. 74-Siluman Harimau
75 Ch. 75-Seorang Teman
76 Ch. 76-Identitas Xing Jinzi
77 Ch. 77-Ingatan Masa Lalu
78 Ch. 78-Kehilangan
79 Ch. 79-Merelakan
80 Ch. 80-Apa Arti Sebuah Kekuatan?
81 Ch. 81-Melepaskan Segalanya
82 Ch. 82-Persiapan
83 Ch. 83-Kesetiaan
84 Ch. 84-Peperangan
85 Ch. 85-Peperangan II
86 Ch. 86-Peperangan III
87 Ch. 87-Peperangan IV
88 Ch. 88-Peperangan V
89 Ch. 89-Peperangan VI
90 Ch. 90-Peperangan VII
91 Ch. 91-Akhir Dari Peperangan
92 Ch. 92-Akhir Dari Peperangan II
93 Ch. 93- Akhir Dari Peperangan III
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Ch. 1-Kematian
2
Ch. 2-Tubuh baru
3
Ch. 3-Dihukum
4
Ch. 4-Kebiasaan
5
Ch. 5-Penculikan
6
Ch. 6-Melawan Para Penjahat
7
Ch. 7-Mulai Berlatih
8
Ch. 8-Festival Perburuan
9
Ch. 9-Taruhan
10
Ch. 10-Ular Darah
11
Ch. 11-Melawan Kalajengking Raksasa
12
Ch. 12-Yue Hua
13
Ch. 13-Langkah Awal
14
Ch. 14-Perpisahan
15
Ch. 15-Terkadang Tidak Peduli
16
Ch. 16-Lelang?
17
Ch. 17-Asosiasi Teratai Biru
18
Ch. 18-Ye Jinhai
19
Ch. 19-Lelang Tahunan Asosiasi Teratai Biru
20
Ch. 20-Belati Bintang Kembar
21
Ch. 21-Tidak Perlu Khawatir
22
Ch. 22-Fu Cheng
23
Ch. 23-Pil Energi
24
Ch. 24-Kekacauan Di Balai Obat
25
Ch. 25-Aku Tidak Akan Segan
26
Ch. 26-Ruang Rahasia
27
Ch. 27-Laohua
28
Ch. 28-Auman
29
Ch. 29-Taruhan Dengan Yu Shuyan
30
Ch. 30-Hanya Bercanda
31
Ch. 31-Pil Awet Muda
32
Ch. 32-Kota Gohu
33
Ch. 33-Penjaga Lembah
34
Ch. 34-Sumpah Setia
35
Ch. 35-Ibukota Kekaisaran Lanjiang
36
Ch. 36-Kekuatan Roh Bela Diri
37
Ch. 37-Kabar Buruk
38
Ch. 38-Lembah Darah
39
Ch. 39-Ketua Sekte Teratai Emas
40
Ch. 40-Aku Bukan Ibuku
41
Ch. 41-Terpojok
42
Ch. 42-Harimau Putih Dan Phoenix
43
Ch. 43-Sekte Cakar Naga
44
Ch. 44-Naga Biru
45
Ch. 45-Guncangan Gunung Naga
46
Ch. 46-Alasan Ca Hongqi
47
Ch. 47-Kembali
48
Ch. 48-Membentuk Inti Jiwa
49
Ch. 49-Sekte Dewi Bulan
50
Ch. 50-Desa Kecil
51
Ch. 51-Mengangkat Murid
52
Ch. 52-Serangan Manusia Gunung
53
Ch. 53-Akhir Dari Serangan
54
Ch. 54-Klan Mo
55
Ch. 55-Kompetisi Ahli Pil
56
Ch. 56-Babak Terakhir
57
Ch. 57-Wabah Penyakit
58
Ch. 58-Sumber Wabah Penyakit
59
Ch. 59-Rumah Baru
60
Ch. 60-Berlatih Bersama
61
Ch. 61-Pertunangan
62
Ch. 62-Kabur Dari Song Qian
63
Ch. 63-Sekte Gunung Peri
64
Ch. 64-Lan Meili Melawan Gu Xia
65
Ch. 65-Serangan Sekte Kabut
66
Ch. 66-Zu Chong
67
Ch. 67-Kebenaran
68
Ch. 68-Dendam Meigui
69
Ch. 69-Ulang Tahun Ayah
70
Ch. 70-Harga Diri Itu Penting!
71
Ch. 71-Memanasnya Konflik Dua Aliran
72
Ch. 72-Pergerakan Sekte Kabut
73
Ch. 73-Pertempuran Kota Sinyu
74
Ch. 74-Siluman Harimau
75
Ch. 75-Seorang Teman
76
Ch. 76-Identitas Xing Jinzi
77
Ch. 77-Ingatan Masa Lalu
78
Ch. 78-Kehilangan
79
Ch. 79-Merelakan
80
Ch. 80-Apa Arti Sebuah Kekuatan?
81
Ch. 81-Melepaskan Segalanya
82
Ch. 82-Persiapan
83
Ch. 83-Kesetiaan
84
Ch. 84-Peperangan
85
Ch. 85-Peperangan II
86
Ch. 86-Peperangan III
87
Ch. 87-Peperangan IV
88
Ch. 88-Peperangan V
89
Ch. 89-Peperangan VI
90
Ch. 90-Peperangan VII
91
Ch. 91-Akhir Dari Peperangan
92
Ch. 92-Akhir Dari Peperangan II
93
Ch. 93- Akhir Dari Peperangan III

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!