Ch. 6-Melawan Para Penjahat

“APA MAKSUD KALIAN? PUTRIKU MENGHILANG?” Xuan Guoxin memukul meja di hadapannya dengan penuh murka.

Bagaimana bisa dia tidak marah mendengar jika para pengawal yang ia kirim malah kehilangan jejak putrinya begitu saja.

Jika yang mengikuti hanya prajurit biasa, Xuan Guoxin masih bisa memahami, tapi yang ia kirim adalah Prajurit Bayangan, pasukan khusus yang dilatih secara khusus dan memiliki kemampuan di atas pasukan biasa.

“Yang Mulia, Tuan Putri memacu kuda dengan begitu cepat dan memasuki gang kecil yang tertutup sehingga kami kehilangan jejaknya,” jelas salah satu pengawal dengan suara pelan karena takut.

“Panggil Panglima Gong kemari!”

“Baik!”

...***...

Di sebuah gubuk kecil di tengah hutan, sekelompok anak-anak dan gadis terikat di sudut gubuk tersebut.

Tangan dan kaki mereka diikat, kemudian mata dan mulut mereka ditutup dengan kain.

Dingin, Weiruo merasakan sensasi dingin lantai kayu di bawahnya, juga lantai yang sedikit licin karena lumut pada kayu. Weiruo mengetuk pelan dinding kayu di belakangnya, merasakan jika dinding kayu tersebut tidaklah tebal.

“Hmph Hmmp!”

Weiruo berusaha mengeluarkan suara, tapi tidak bisa mengeluarkan sedikitpun suara yang jelas akibat kain penutup di mulutnya.

Weiruo kemudian diam, setelah dirasa tidak ada respon di sekitar, Weiruo kemudian meraba sekitar, menemukan sepasang tangan terikat di sampingnya.

Pemilik tangan tersebut terkejut karena sentuhan Weiruo, tapi dengan cepat Weiruo berusaha menenangkannya dengan sedikit tepukan pelan. Weiruo kemudian meraba tali di tangan gadis tersebut, perlahan mencari cara untuk melepaskannya.

Tangannya berhenti ketika suara langkah kaki terdengar mendekat, kemudian pintu terbuka.

Weiruo tidak bisa melihat sosok tersebut, tapi ia yakin sosok tersebut adalah seorang laki-kali dengan tubuh lumayan besar sehingga menghasilkan suara berat ketika menginjak lantai.

“Masih tidur, ya.”

Langkah pria tersebut kemudian menjauh setelah pintu ditutup, setelahnya hening kembali menguasai tempat tersebut.

Weiruo kembali sibuk dengan tali di belakangnya, setelah perjuangan yang begitu lama dan menyulitkan, akhirnya tali yang mengikat gadis di samping Weiruo terlepas.

Segera gadis tersebut membuka kain yang menutupi mata dan mulutnya sebelum membantu Weiruo.

Weiruo memberi isyarat agar gadis tersebut tidak bersuara, kemudian segera melepaskan gadis serta anak-anak lain yang tertangkap.

“Jangan bersuara, ikuti arahanku, mengerti?”

Mereka semua mengangguk paham dan diam saat Weiruo bergerak mengintip ke luar gubuk.

Nampak sekelompok pria tengah mabuk-mabukan mengitari api unggun, beberapa dari mereka juga terlihat sudah terlelap saking mabuknya. Setelah memastikan keadaan penculik-penculik tersebut, Weiruo kemudian mengamati dinding gubuk yang sudah lapuk dan berlubang di beberapa bagian.

Setelah beberapa saat, Weiruo berhenti dan mulai membuat lubang di dinding kayu yang rapuh tersebut. Hanya dengan dorongan kecil, dinding kayu sudah bergeser dari tempatnya dan patah.

“Aku akan mengalihkan perhatian mereka, kalian cari tempat aman sejauh mungkin, jika bisa segera keluar dari hutan,” perintah Weiruo sembari melilitkan kain yang berceceran di lantai ke tangannya.

“Hati-hati dengan orang mencurigakan, jaga diri kalian sampai aku menyusul.”

Weiruo menarik napas panjang dan dengan tenang membuka pintu, kejadian itu langsung membuat sekelompok penculik tersebut terkejut dengan lepasnya Weiruo.

“Ayo lihat seberapa jauh diriku berkembang di sini.”

Sekelompok pria tersebut terkejut, dalam keadaan setengah mabuk langsung menerjang ke arah Weiruo.

Dilihat dari fisiknya, Weiruo tahu betul jika mereka bukanlah seorang amatiran. Namun, kondisi saat ini juga tidak merugikannya karena mereka dalam keadaan mabuk.

Tebasan demi tebasan berhasil Weiruo hindari dengan begitu lincah. Jika yang sekarang ditangkap adalah dirinya yang baru berpindah ke dunia baru ini, mungkin Weiruo sudah mati dalam satu tebasan.

Sembari menghindaari serangan yang mengarah padanya, Weiruo dengan teliti menghitung jumlah penculik di sekitar gubuk tersebut.

Bugh

Sebuah pukulan berhasil Weiruo lancarkan tepat mengenai wajah salah satu penculik, kemudian ia dengan cepat berlari ke arah hutan.

“Kejar aku, para pria bodoh!” ejek Weiruo sebelum berlari dengan cepat.

Ejekan Weiruo barusan tentu membuat emosi para pria tersebut memuncak, dengan segera mereka mengikuti Weiruo dan meninggalkan beberapa orang saja untuk berjaga.

Ada tiga orang yang tidak ikut mengejar, mereka semua terlalu mabuk untuk mengikuti perkelahian.

Melihat jika sekelompok penculik telah pergi, para gadis dan anak-anak yang sudah menunggu segera keluar dari jalan yang dibuat Weiruo. Mereka berjalan mengendap-endap agar ketiga penculik tersebut tidak menyadari keberadaan mereka.

Namun, salah satu penculik berhasil menyadari keberadaan mereka yang sudah hampir kabur dari gubuk tersebut, segera ia berlari dan menangkap salah satu gadis yang tertinggal.

“Diam atau kubunuh dia!” ancamnya seraya mengarahkan belati tepat ke leher gadis yang berhasil ditangkapnya.

“L-lepaskan dia!”

“K-kalian lari saja! A-aku akan baik-baik saja.” gadis tersebut tersenyum, tapi nampak jelas ketakutan di matanya.

“Diam!”

Setetes darah mengalir keluar ketika belati pria tersebut menggores leher sang gadis.

Ketika para gadis sudah di ambang keputus asaan, sebuah bayangan hitam melesat melewati pria tersebut, sedetik kemudian dia jatuh pingsan begitu saja.

Sosok dengan pakaian serba hitam berjalan mendekati mereka, sontak mereka berjalan mundur karena takut.

“J-jangan sakiti mereka, bawa saja aku.”

Gadis yang baru saja lepas dari genggaman penculik barusan maju satu langkah menghadang sosok tersebut.

“Pergilah ke sana, ada pasukan kerajaan yang akan datang,” ujar sosok tersebut sebelum melumpuhkan penculik yang tersisa.

Setelah mengikat tiga pria tersebut, sosok hitam tersebut berlari ke arah Weiruo pergi.

Di sisi lain Weiruo sudah mulai kewalahan menghadapi belasan orang sendirian, selain jumlah musuh yang jauh berbeda, Weiruo juga tidak memiliki senjata untuk mengimbangi mereka, hanya mengandalkan tangan kosong.

Beberapa serangan berhasil mengenai tubuh Weiruo, kini gaunnya sudah dilumuri darah dari luka-lukanya.

“Astaga, kalian kejam sekali mengeroyok seorang gadis.”

Weiruo berhasil menghindari tebasan yang mengarah ke lehernya, tiba-tiba pandangannya sedikit kabur dan tubuhnya mulai kehilangan kesadaran.

Weiruo mendecih kesal, dirinya sudah mengira jika tubuh barunya tidak akan bisa bertahan terlalu lama untuk bertarung terlebih melawan jumlah sebanyak yang sekarang.

Weiruo bergerak cepat mencengkeram lengan salah satu penculik dan mengambil belati di tangannya.

“Ayo bertarung dengan sedikit adil.”

Weiruo maju menyerang, karena sudah memiliki senjata ia menjadi lebih leluasa menyerang.

Tangannya dengan lincah melayangaan serangan dan tidak satupun yang meleset. Walaupun tubuh Weiruo perlahan lemas, tapi gadis tersebut masih bisa bergerak dengan leluasa.

Namun, sehebat apapun Weiruo di kehidupan sebelumnya, dirinya tetap akan kalah karena kondisi tubuh barunya yang begitu lemah.

Pandangan Weiruo perlahan kabur dan ia sudah kehilangan kendali atas tubuhnya.

Sebuah tangan hangat berhasil menggapai tubuhnya sebelum jatuh, Weiruo hanya bisa melihat sesosok bayangan hitam sesaat sebelum kehilangan kesadaran.

Terpopuler

Comments

senja

senja

duhhhh kurang mahal jual pil anti aging nya, wkwk

2020-05-13

12

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1-Kematian
2 Ch. 2-Tubuh baru
3 Ch. 3-Dihukum
4 Ch. 4-Kebiasaan
5 Ch. 5-Penculikan
6 Ch. 6-Melawan Para Penjahat
7 Ch. 7-Mulai Berlatih
8 Ch. 8-Festival Perburuan
9 Ch. 9-Taruhan
10 Ch. 10-Ular Darah
11 Ch. 11-Melawan Kalajengking Raksasa
12 Ch. 12-Yue Hua
13 Ch. 13-Langkah Awal
14 Ch. 14-Perpisahan
15 Ch. 15-Terkadang Tidak Peduli
16 Ch. 16-Lelang?
17 Ch. 17-Asosiasi Teratai Biru
18 Ch. 18-Ye Jinhai
19 Ch. 19-Lelang Tahunan Asosiasi Teratai Biru
20 Ch. 20-Belati Bintang Kembar
21 Ch. 21-Tidak Perlu Khawatir
22 Ch. 22-Fu Cheng
23 Ch. 23-Pil Energi
24 Ch. 24-Kekacauan Di Balai Obat
25 Ch. 25-Aku Tidak Akan Segan
26 Ch. 26-Ruang Rahasia
27 Ch. 27-Laohua
28 Ch. 28-Auman
29 Ch. 29-Taruhan Dengan Yu Shuyan
30 Ch. 30-Hanya Bercanda
31 Ch. 31-Pil Awet Muda
32 Ch. 32-Kota Gohu
33 Ch. 33-Penjaga Lembah
34 Ch. 34-Sumpah Setia
35 Ch. 35-Ibukota Kekaisaran Lanjiang
36 Ch. 36-Kekuatan Roh Bela Diri
37 Ch. 37-Kabar Buruk
38 Ch. 38-Lembah Darah
39 Ch. 39-Ketua Sekte Teratai Emas
40 Ch. 40-Aku Bukan Ibuku
41 Ch. 41-Terpojok
42 Ch. 42-Harimau Putih Dan Phoenix
43 Ch. 43-Sekte Cakar Naga
44 Ch. 44-Naga Biru
45 Ch. 45-Guncangan Gunung Naga
46 Ch. 46-Alasan Ca Hongqi
47 Ch. 47-Kembali
48 Ch. 48-Membentuk Inti Jiwa
49 Ch. 49-Sekte Dewi Bulan
50 Ch. 50-Desa Kecil
51 Ch. 51-Mengangkat Murid
52 Ch. 52-Serangan Manusia Gunung
53 Ch. 53-Akhir Dari Serangan
54 Ch. 54-Klan Mo
55 Ch. 55-Kompetisi Ahli Pil
56 Ch. 56-Babak Terakhir
57 Ch. 57-Wabah Penyakit
58 Ch. 58-Sumber Wabah Penyakit
59 Ch. 59-Rumah Baru
60 Ch. 60-Berlatih Bersama
61 Ch. 61-Pertunangan
62 Ch. 62-Kabur Dari Song Qian
63 Ch. 63-Sekte Gunung Peri
64 Ch. 64-Lan Meili Melawan Gu Xia
65 Ch. 65-Serangan Sekte Kabut
66 Ch. 66-Zu Chong
67 Ch. 67-Kebenaran
68 Ch. 68-Dendam Meigui
69 Ch. 69-Ulang Tahun Ayah
70 Ch. 70-Harga Diri Itu Penting!
71 Ch. 71-Memanasnya Konflik Dua Aliran
72 Ch. 72-Pergerakan Sekte Kabut
73 Ch. 73-Pertempuran Kota Sinyu
74 Ch. 74-Siluman Harimau
75 Ch. 75-Seorang Teman
76 Ch. 76-Identitas Xing Jinzi
77 Ch. 77-Ingatan Masa Lalu
78 Ch. 78-Kehilangan
79 Ch. 79-Merelakan
80 Ch. 80-Apa Arti Sebuah Kekuatan?
81 Ch. 81-Melepaskan Segalanya
82 Ch. 82-Persiapan
83 Ch. 83-Kesetiaan
84 Ch. 84-Peperangan
85 Ch. 85-Peperangan II
86 Ch. 86-Peperangan III
87 Ch. 87-Peperangan IV
88 Ch. 88-Peperangan V
89 Ch. 89-Peperangan VI
90 Ch. 90-Peperangan VII
91 Ch. 91-Akhir Dari Peperangan
92 Ch. 92-Akhir Dari Peperangan II
93 Ch. 93- Akhir Dari Peperangan III
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Ch. 1-Kematian
2
Ch. 2-Tubuh baru
3
Ch. 3-Dihukum
4
Ch. 4-Kebiasaan
5
Ch. 5-Penculikan
6
Ch. 6-Melawan Para Penjahat
7
Ch. 7-Mulai Berlatih
8
Ch. 8-Festival Perburuan
9
Ch. 9-Taruhan
10
Ch. 10-Ular Darah
11
Ch. 11-Melawan Kalajengking Raksasa
12
Ch. 12-Yue Hua
13
Ch. 13-Langkah Awal
14
Ch. 14-Perpisahan
15
Ch. 15-Terkadang Tidak Peduli
16
Ch. 16-Lelang?
17
Ch. 17-Asosiasi Teratai Biru
18
Ch. 18-Ye Jinhai
19
Ch. 19-Lelang Tahunan Asosiasi Teratai Biru
20
Ch. 20-Belati Bintang Kembar
21
Ch. 21-Tidak Perlu Khawatir
22
Ch. 22-Fu Cheng
23
Ch. 23-Pil Energi
24
Ch. 24-Kekacauan Di Balai Obat
25
Ch. 25-Aku Tidak Akan Segan
26
Ch. 26-Ruang Rahasia
27
Ch. 27-Laohua
28
Ch. 28-Auman
29
Ch. 29-Taruhan Dengan Yu Shuyan
30
Ch. 30-Hanya Bercanda
31
Ch. 31-Pil Awet Muda
32
Ch. 32-Kota Gohu
33
Ch. 33-Penjaga Lembah
34
Ch. 34-Sumpah Setia
35
Ch. 35-Ibukota Kekaisaran Lanjiang
36
Ch. 36-Kekuatan Roh Bela Diri
37
Ch. 37-Kabar Buruk
38
Ch. 38-Lembah Darah
39
Ch. 39-Ketua Sekte Teratai Emas
40
Ch. 40-Aku Bukan Ibuku
41
Ch. 41-Terpojok
42
Ch. 42-Harimau Putih Dan Phoenix
43
Ch. 43-Sekte Cakar Naga
44
Ch. 44-Naga Biru
45
Ch. 45-Guncangan Gunung Naga
46
Ch. 46-Alasan Ca Hongqi
47
Ch. 47-Kembali
48
Ch. 48-Membentuk Inti Jiwa
49
Ch. 49-Sekte Dewi Bulan
50
Ch. 50-Desa Kecil
51
Ch. 51-Mengangkat Murid
52
Ch. 52-Serangan Manusia Gunung
53
Ch. 53-Akhir Dari Serangan
54
Ch. 54-Klan Mo
55
Ch. 55-Kompetisi Ahli Pil
56
Ch. 56-Babak Terakhir
57
Ch. 57-Wabah Penyakit
58
Ch. 58-Sumber Wabah Penyakit
59
Ch. 59-Rumah Baru
60
Ch. 60-Berlatih Bersama
61
Ch. 61-Pertunangan
62
Ch. 62-Kabur Dari Song Qian
63
Ch. 63-Sekte Gunung Peri
64
Ch. 64-Lan Meili Melawan Gu Xia
65
Ch. 65-Serangan Sekte Kabut
66
Ch. 66-Zu Chong
67
Ch. 67-Kebenaran
68
Ch. 68-Dendam Meigui
69
Ch. 69-Ulang Tahun Ayah
70
Ch. 70-Harga Diri Itu Penting!
71
Ch. 71-Memanasnya Konflik Dua Aliran
72
Ch. 72-Pergerakan Sekte Kabut
73
Ch. 73-Pertempuran Kota Sinyu
74
Ch. 74-Siluman Harimau
75
Ch. 75-Seorang Teman
76
Ch. 76-Identitas Xing Jinzi
77
Ch. 77-Ingatan Masa Lalu
78
Ch. 78-Kehilangan
79
Ch. 79-Merelakan
80
Ch. 80-Apa Arti Sebuah Kekuatan?
81
Ch. 81-Melepaskan Segalanya
82
Ch. 82-Persiapan
83
Ch. 83-Kesetiaan
84
Ch. 84-Peperangan
85
Ch. 85-Peperangan II
86
Ch. 86-Peperangan III
87
Ch. 87-Peperangan IV
88
Ch. 88-Peperangan V
89
Ch. 89-Peperangan VI
90
Ch. 90-Peperangan VII
91
Ch. 91-Akhir Dari Peperangan
92
Ch. 92-Akhir Dari Peperangan II
93
Ch. 93- Akhir Dari Peperangan III

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!