“Apa yang terjadi, Guru?” tanya Weiruo.
“Itu normal, kau baru belajar mengontrol energi alam, hal wajar jika mengalami kesulitan,” jelas Yue Hua.
Mendengar penjelasan singkat itu membuat Weiruo sedikit tenang. Setelah sedikit mengatur napas, Weiruo kembali memfokuskan diri untuk berlatih.
Namun, setelah hampir tiga jam berlatih, tetap tidak ada hasil, selalu gagal pada tahap yang sama.
“Apa yang sebenarnya terjadi? Sesulit apapun itu pastinya akan ada perkembangan.”
Yue Hua merasa aneh akan hal itu, kemudian ia mengalirkan tenaga dalam untuk memeriksa tubuh Weiruo.
Sesaat kemudian Yue Hua terbelalak, ia membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak ada kalimat yang keluar dari mulutnya.
“Ada apa?”
“I-ini ... Inti Spiritual tanpa elemen.” Yue Hua menarik tenaga dalamnya, masih dengan keterkejutan akan fakta tentang tubuh Weiruo.
“Sepertinya bukan hal baik.” Weiruo tersenyum kecut, melihat ekspresi Yue Hua saja sudah membuat Weiruo cukup tahu.
“T-tidak ... bukan...,” Yue Hua ragu untuk melanjutkan kalimatnya, tapi setelah beberapa saat ia memutuskan untuk menjelaskan apa yang ia maksud, “Inti Spiritualmu tidak memiliki elemen apapun ... umumnya seseorang akan memiliki satu. Elemen Spiritual akan menjadi dasar teknik dari seorang Pendekar. Tanpa Elemen Spiritual, akan sangat sulit menjalani kehidupan Pendekar, mungkin bisa menembus tingkatan bela diri, tapi akan sangat sulit karena mungkin tidak akan ada teknik yang cocok. Menggunakan teknik yang tidak sesuai Elemen Spiritual saja berakibat fatal, jika tanpa elemen ... mungkin lebih buruk.”
Mendengar penjelasan Yue Hua membuat semangat Weiruo yang sebelumnya menjadi turun seketika. Melihat ekspresi kecewa Weiruo membuat wanita tersebut merasa sedikit bersalah.
“Guru, sepertinya memang bukan saya orang yang ditakdirkan itu.” Weiro tersenyum kecil.
Melihat hal itu membuat hati Yue Hua seolah teriris dengan pisau tajam. Bagaimana bisa ia melihat Weiruo, yang sebelumnya ia paksa untuk meneruskan ilmu sektenya, kecewa karena sebuah kenyataan pahit.
Yue Hua menyentuh tangan Weiruo lembut, menatapnya sejenak sebelum mulai bercerita.
“Dulu aku juga mengalami kesulitan karena umurku, tapi aku tidak menyerah dan terus berlatih. Aku menghabiskan waktu yang begitu lama hanya untuk menembus tingkat Pendekar Tingkat Satu. Guruku begitu sabar mengajariku ... sekarang aku akan melakukan hal yang sama.”
Dengan lembut Yue Hua mengelus kepala Weiruo, berusaha menenangkan perasaan gadis tersebut.
“Mungkin terlalu cepat, tapi kita akan mencoba cara lain untuk ini.” Yue Hua mengeluarkan beberapa buah buku dari dalam cincin ruang.
“Ini adalah Manual Bela Diri.”
Yue Hua kemudian kembali menjelaskan dengan teliti apa yang baru saja ia tunjukkan kepada Weiruo.
Manual Bela Diri adalah teknik pengolahan energi alam menjadi tenaga dalam, manual tersebut akan memudahkan seseorang mengubah energi alam menjadi tenaga dalam.
Namun, tidak semua orang mempelajari manual yang sama, ada kalanya seseorang tidak cocok dengan satu manual yang menggunakan yang lain. Faktor umumnya adalah Elemen Spiritual dalam tubuh seseorang.
Karena Inti Spiritual Weiruo tidak memiliki elemen, mungkin hanya ada dua kemungkinan. Pertama, dapat menggunakan Manual Bela Diri tanpa harus tergantung pada Elemen Spiritual. Kedua, tidak cocok dengan Manual Bela Diri manapun.
“Manual Bela Diri adalah dasar seorang Pendekar, akan sulit bagi seorang Pendekar mengganti manual begitu saja.”
Weiruo mengangguk paham mendengar penjelasan Yue Hua. Saat ini ada dua puluh buku Manual Bela Diri. Karena waktu yang sangat terbatas, Weiruo harus mempersingkat tiap hal yang akan dilakukan.
Kemudian tidak terasa dua jam berlalu dan hampir seluruh manual telah Weiruo coba, hanya saja tidak ada satupun yang cocok.
Weiruo membuka matanya dan menghembuskan napas pelan, kemudian mengambil buku terakhir.
Yue Hua nampak khawatir, mencoba begitu banyak manual dalam satu waktu bukanlah hal yang dilakukan oleh orang normal, karena resiko kerusakan Inti Spiritual.
Tapi bukan hanya mencoba begitu banyak manual, Weiruo bahkan melakukannya hanya dalam waktu dua jam untuk belasan manual. Tidak ada orang waras yang mau melakukan hal penuh resiko itu.
Setelah beberapa menit, Weiruo membuka matanya dan menggeleng pelan, tanda bahwa manual tersebut masih tidak cocok untuknya.
“Guru, apa masih ada manual lain?” tanya Weiruo dengan wajah polosnya.
“Jangan gila! Sudah cukup! Dua puluh manual dalam waktu kurang dari tiga jam saja sudah sangat berbahaya! Jangan mencoba lagi! Jiwamu bisa rusak!” tolak Yue Hua setengah berteriak.
Bagaimana bisa Yue Hua tidak marah ketika muridnya menantang maut hanya untuk memenuhi keinginan egoisnya? Yue Hua nampak begitu marah dan sedih di saat bersamaan.
“Memang kenapa?”
“Mempelajari manual tidak semudah itu, memerlukan konsentrasi yang cukup tinggi untuk hal itu. Satu atau dua mungkin tidak masalah, tapi kau sudah mencoba dua puluh manual! Bahkan seorang Pendekar berbakat tidak akan melakukan hal gila itu!” tatapan Yue Hua tertuju lurus pada Weiruo yang bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.
“Mempelajari begitu banyak manual bisa merusak jiwa, nak, jangan memaksa lebih jauh.”
“Maaf,” ucap Weiruo pelan.
Tiba-tiba sebuah buku disodorkan pada Weiruo, buku tersebut sedikit lebih tebal dari buku-buku sebelumnya.
“Ini adalah manual terakhir yang boleh kau coba. Sebenarnya masih ada begitu banyak, tapi aku takut jiwamu terkena efek samping. Manual ini milik pendiri sekteku dulu. Tapi....” Yue Hua menarik buku sedetik sebelum Weiruo menerimanya. “Beristirahatlah terlebih dahulu,” lanjutnya.
Weiruo mengangguk patuh dan meregangkan otot-ototnya. Luka di tubuhnya sedikit membaik setelah mendapat sedikit bantuan dari Yue Hua.
Tulang rusuknya yang patah tidak dapat sepenuhnya diobati karena Yue Hua harus menghemat tenaga dalam untuk menjaga keberadaan jiwanya, hanya beberapa luka terbuka yang disembuhkan total olehnya.
Setelah beberapa menit beristirahat, Weiruo memutuskan untuk membaca manual yang diberikan oleh Yue Hua.
Manual tersebut dinamai Jiwa Dewi Bulan dan memiliki tahapan yang cukup rumit. Tapi setelah Weiruo baca, manual yang satu ini jauh lebih baik dari sebelumnya.
‘Dijelaskan begitu rinci, manual ini mungkin lebih rumit, tapi efeknya jauh lebih baik.’
Yue Hua terbelalak kaget melihat bagaimana Weiruo dengan cepat memahami Manual Jiwa Dewi Bulan yang bahkan tidak bisa ia pelajari, terlebih Weiruo bisa memahaminya dalam waktu kurang dari setengah jam.
Weiruo duduk dalam posisi lotus dan kembali memfokuskan diri mengalirkan energi alam di sekitarnya.
Berbeda dengan manual-manual sebelumnya, Manual Jiwa Dewi Bulan membuat Weiruo lebih mudah mengalirkan energi di dalam tubuhnya.
Satu jam akhirnya berlalu, Yue Hua nampak khawatir karena Weiruo tidak secepat sebelumnya, gadis tersebut tidak bergerak selama satu jam penuh.
Setengah jam kemudian ledakan energi terjadi di sekitar di sekitar tubuh Weiruo, seketika itu juga Yue Hue terbelalak kaget.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
slamet putra
jiwa dewi bulan rernyata berjodoh dg weiru
2022-09-22
2
Dewa Nyoman
penasaran bgt kmna Xian Mei...
2019-12-11
10