17. Agar Natural

Orang yang menggedor-gedor pintu mobil Bastian itu pun semakin geram karena penghuni mobil itu tak kunjung keluar.

"Cepat keluar, atau akan kami tabrak mobil kalian hingga gepeng!" ancam orang itu penuh emosi.

"Aku harus keluar Grid," ucap Bastian seraya membuka pintu mobilnya.

"Tapi, Bas.."

Ingrid tidak melanjutkan kata-katanya saat Bastian akhirnya keluar dari dalam mobil. Namun baru saja Bastian keluar...

"Bugh"

"Bugh"

"Bugh"

"Bas.." teriak Ingrid yang melihat Bastian langsung dipukuli oleh orang yang tadi menggedor-gedor pintu mobil Bastian. Ingrid yang mau menghubungi polisi pun tidak fokus lagi melihat Bastian dipukuli orang itu secara bertubi-tubi. Namun Ingrid juga tidak berani keluar dari dalam mobil itu.

"Sial! Kenapa dia memukul aku seperti ini? Aku bisa babak belur kalau seperti ini," batin Bastian yang akhirnya berusaha menghindari serangan.

"Ayo cepat bawa perempuan itu!" ucap salah seorang pria itu.

"Tidak! Lepaskan aku! Bas.." teriak Ingrid yang di seret keluar dari dalam mobil oleh dua orang pria. Ingrid di bawa ke mobil yang menghadang di depan mobil Bastian. Ingrid terus berontak seraya menatap Bastian yang di keroyok oleh dua orang pria.

"Ikat dan lakban saja mulutnya agar tidak berisik dan merepotkan," ucap salah seorang pria.

"Lepaskan aku! Bas..!" teriak Ingrid berusaha melepaskan diri, tapi tidak bisa. Ingrid pun di bawa meninggalkan tempat itu.

"Hentikan! Siapa kalian?" tanya Bastian yang masih berusaha menghindari serangan dari dua orang pria itu, "apa orang-orang ini bukan orang-orang Alex? Bagaimana ini?" batin Bastian yang terus di serang.

"Terus hajar dia sampai babak belur," ucap salah seorang pria.

Bastian terus berusaha menghindar dan menyerang, tapi tetap saja dirinya terkena pukulan dan tendangan dua orang pria itu.

"Brukk"

Akhirnya Bastian tumbang di atas aspal dengan wajah yang babak belur dan hidung serta bibir yang berdarah.

"Siapa kalian, apa mau kalian?" tanya Bastian yang takut jika mereka bukan orang-orang Alex, "aku adalah teman Alex. Kalian akan dalam masalah karena telah berani berurusan dengan ku," ucap Bastian menakut-nakuti dua orang itu.

"Dalam masalah? Bos Alex sendiri yang menyuruh kami," sahut salah seorang pria itu.

"Sial! Kalau kalian anak buah Alex, kenapa kalian menghajar aku seperti ini?" umpat Bastian tidak terima.

"Kami hanya menjalankan perintah dari bos Kata bos, kamu ingin berakting bahwa kamu tidak berdaya menolong istri kamu. Jadi kami membantu kamu menyempurnakan akting kamu agar terlihat natural dengan memukuli kamu. Kalau seperti ini, istrimu tidak akan curiga bahwa kamu terlibat dalam penculikan ini bukan?" tanya pria itu tersenyum miring.

"Sial! Tapi tidak perlu menghajar aku sampai seperti ini! Kalian mematahkan hidungku. Dasar Brengseek!" umpat Bastian kesal setengah mati, hidungnya benar-benar terasa sangat sakit.

"Kalau tidak begini, mana bisa akting kamu terlihat natural? Oh, ya, bos bilang akan melepaskan istri mu jika dia sudah puas. Dan ke depannya kamu harus menyerahkan istrimu kapanpun bos Alex mau. Kalau tidak..." pria itu menggantung kata-katanya seraya melakukan gerakan dengan telapak tangannya menggesek lehernya sendiri mengisyaratkan bahwa Bastian akan mati jika tidak menuruti keinginan Alex.

"Berapa lama Alex akan menyekap istriku?" tanya Bastian seraya mengusap darah di sudut bibirnya.

"Bisa tiga hari..bisa satu minggu, tergantung bagaimana minat bos pada istrimu," sahut salah seorang pria itu enteng, kemudian keduanya meninggalkan Bastian begitu saja.

"Shiitt! Alex sialan!" pekik Bastian menatap mobil dua orang itu yang mulai melaju meninggalkan tempat itu.

Sedangkan Ingrid masih berada di dalam mobil yang terus melaju. Entah kemana dirinya akan di bawa, Ingrid pun tidak tahu.

"Siapa orang-orang ini? Apa yang ingin mereka lakukan padaku?" batin Ingrid ketakutan.

Mobil yang membawa Ingrid itu akhirnya berhenti di sebuah rumah yang nampak megah di dalam perkebunan kelapa sawit di pinggir kota.

Ingrid tidak berdaya saat di tarik keluar dari dalam mobil, lalu di bawa masuk ke dalam rumah itu. Suasana di sekitar tempat itu terlihat gelap karena di kelilingi pohon kelapa sawit, hanya rumah itulah yang terlihat terang.

"Tuhan .. tolong hamba-Mu ini," batin Ingrid yang sebenarnya sudah merasa putus asa.

Ingrid tidak memiliki harapan ada yang akan menolong dirinya, karena Bastian tadi juga nampak tidak bisa melawan dua orang pria yang menghajarnya. Sedangkan sekarang dirinya berada di dalam perkebunan yang jauh dari keramaian.

Ingrid di bawa ke dalam sebuah kamar, lalu di tinggalkan sendirian dan di kunci dari luar. Wanita itu melihat ke sekeliling kamar itu mencoba mencari sesuatu untuk melepaskan ikatan di tangannya.

"Dengan tangan yang terikat seperti ini, aku tidak bisa mengambil katana itu," gumam Ingrid saat melihat katana atau yang di kenal dengan nama pedang samurai ada di dalam kamar itu

Katana itu di gantung di dinding kamar itu dengan posisi yang cukup tinggi yang tidak mungkin Ingrid gapai dengan tangan yang diikat ke belakang seperti saat ini.

Ingrid berusaha membuka laci nakas di dekat tempat tidur berharap ada sesuatu yang bisa di pakai untuk melepaskan ikatan di tangannya. Namun Ingrid tidak menemukan apapun di dalam laci-laci itu.

"Klek"

"Ceklek"

Suara kunci yang di putar, lalu suara pintu yang di buka membuat Ingrid terkejut dan spontan menatap ke arah pintu.

"Akhirnya aku bisa melihatmu lagi. Malam ini.. aku akan membuatmu menjerit di atas ranjangku," ucap pria yang tidak lain adalah Alex seraya menutup pintu kamar itu.

Ingrid membulatkan matanya melihat pria itu. Ingrid masih ingat dengan jelas siapa pria itu. Tiga bulan lalu di sebuah mall...

"Al..!" panggil seorang wanita yang perutnya membuncit berjalan cepat menghampiri Alex yang saat itu sedang merangkul seorang wanita bergaun seksi.

"Pergilah! Kita tidak ada urusan lagi!" ucap Alex terdengar dingin seraya menepis pegangan tangan wanita hamil itu di lengannya.

"Bagaimana kamu bisa mengatakan kita tidak ada urusan lagi? Aku sedang mengandung anakmu, Al," ucap wanita itu mengundang perhatian orang-orang di sekitarnya termasuk Ingrid.

"CK. Aku sudah bilang dari awal, kita melakukannya atas dasar suka sama suka. Tidak ada hubungan apapun di antara kita selain itu. Aku pun memberikan uang padamu setiap kali kita melakukannya. Bagiku, kamu tidak lebih dari wanita penghibur! Pergi dari hadapanku!" sarkas Alex seraya mendorong wanita yang mungkin sedang mengandung enam bulan itu dengan kasar.

"Akkhh..!" pekik wanita itu terhuyung hampir terjatuh, namun untung saja Ingrid ada di dekat wanita itu dan langsung menangkap tubuh wanita itu hingga tidak jadi terjatuh.

"Dasar brengseek! Apa kamu tidak punya hati? Meskipun kalian melakukannya atas dasar suka sama suka, tapi tidak seharusnya kamu berbuat kasar pada wanita hamil seperti ini!" sergah Ingrid yang emosi melihat Alex memperlakukan wanita hamil dengan kasar seperti itu. Dan hal itupun semakin mengundang perhatian orang-orang yang ada di tempat itu.

Alex tersenyum menatap Ingrid dari atas hingga bawah. Pria itu mendekati Ingrid, kemudian menunduk dan berbisik pada Ingrid, "Kamu cantik dan aku yakin kamu masih perawan. Aku bisa memberikan kamu banyak uang jika kamu mau menemaniku tidur dan memuaskan aku malam ini. Aku bisa memberimu seratus juta. Akan aku transfer uangnya lebih dulu sebelum kita melakukannya. Bagaimana?" tanya Alex penuh senyuman.

Ingrid membulatkan matanya mendengar perkataan Alex itu. Dengan kasar Ingrid mendorong Alex menjauh dari nya, lalu..

"Plak"

"Plak"

"Dugh"

"Akkh.! Wanita sialan!" pekik Alex saat dengan penuh emosi dan sekuat tenaga Ingrid menampar Alex hingga tangannya terasa kebas. Bahkan menendang benda pusaka kebanggaan Alex, hingga pria itu membungkuk dan mengerang kesakitan memegang bagian depan celananya.

"Dasar brengseek! Kamu pikir semua wanita bisa kamu beli dengan uang!" sergah Ingrid penuh emosi .

"Dugh"

"Akkh..!" pekik Alex yang tulang keringnya di tendang Ingrid yang kemudian berlalu meninggalkan tempat itu begitu saja.

...🌸❤️🌸...

To be continued

Terpopuler

Comments

ALNAZTRA ILMU

ALNAZTRA ILMU

rasain lo grid
. kau kann bodoh

2025-01-30

0

guntur 1609

guntur 1609

mampus kau grid. dasar wanita bodoh

2024-07-31

0

Arda Pratama

Arda Pratama

bukannya tadi katanya tangannya di ikat ya kak kok bisa nampar

2024-07-20

2

lihat semua
Episodes
1 1. Malam Tak Terduga
2 2. Emosi
3 3. Maaf
4 4. Sama Brengseeknya
5 5. Orang Misterius
6 6. Bersedia
7 7. Akting
8 8. Semakin Penasaran
9 9. Kekasih
10 10. Terjerat Cinta
11 11. Semakin Benci
12 12. Manipulatif
13 13. Image
14 14. Memutar Balikkan Fakta
15 15. Playing victim
16 16. Di Hadang
17 17. Agar Natural
18 18. Tertusuk
19 19. Mengantar Pulang
20 20. Berbohong
21 21. Tidak Mau
22 22. Syarat
23 23. Merasa Menjadi Korban
24 24. Penampilan
25 25. Bertanggung Jawab
26 26. Trauma
27 27. Pasrah
28 28. Tanpa Filter
29 29. Hangat
30 30. Obat Penenang
31 31. Mencari Informasi
32 32. Akhirnya Tahu
33 33. Montir
34 34. Waiters Ganteng
35 35. Everything I do
36 36. Khawatir
37 37. Penasaran
38 38. Dendam
39 39. Si Cungkring
40 40. Uring-uringan
41 41. Baru Tahu
42 42. video
43 43. Pilihan
44 44. Dirumahkan
45 45. Refleks
46 46. Rasa Hormat
47 47. Menerka-nerka
48 48. Mengakui
49 49. Tidak Pulang
50 50. Menyusul
51 51. Prioritas
52 52. Terlalu Nyaman
53 53. Pengakuan
54 54. Maaf
55 55. Curiga
56 56. Saling Menyalahkan
57 57. Ide
58 58. Gugup
59 59. Gelisah
60 60. Seutuhnya
61 61. Nambah
62 62. Mempertimbangkan
63 63. Rencana
64 64. Menutupi
65 65. Canggung
66 66. Angkuh
67 67. Gadis Yang Sama
68 68. Pemegang Saham
69 69. Terpesona
70 70. Tersinggung
71 71. Memilih Bekerja
72 72. Merasa Takut
73 73. Masih Mikir
74 74. Isyarat
75 75. Merajuk
76 76. Penolong
77 77. Anak
78 78. Memaksa
79 79. Hampir
80 80. Was-was
81 81. Tidak Bisa Memutuskan
82 82. Menohok
83 83. Semakin Sakit
84 84. Kembali
85 85. Pulang ke Rumah
86 86. Penuh Ide Jahat
87 87. Mengikuti
88 88. Membalikkan Posisi
89 89. Sisa Pembayaran
90 90. Sadisme
91 91. Jujur
92 92. Tidak Menyangka
93 93. Mengubah Pembagian
94 94. Tidak Peduli
95 95. Penahanan
96 96. Perdebatan
97 97. Kenapa?
98 98. Tergoda
99 99. Mengunjungi
100 100. Takut Terganggu
101 101. Tak Tahu Malu
102 102. Bukan Mengancam
103 103. Bukan Berarti
104 104. Harus
105 105. Apa Mungkin?
106 106. Menggemaskan
107 107. Menyusun Rencana
108 108. Tidak Rela
109 109. Menempel
110 110. Bersemangat
111 111. Solusi
112 112. Berbohong
113 113. Puber Kedua
114 114. Ngaku
115 115. Menjinakkan
116 116. Menemui
117 117. Terpaksa
118 118. Merasa Bersyukur
119 119. Kepentok Kenyataan
120 120. Serius
121 121. Maaf
122 122. Sorry I Hurt You
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1. Malam Tak Terduga
2
2. Emosi
3
3. Maaf
4
4. Sama Brengseeknya
5
5. Orang Misterius
6
6. Bersedia
7
7. Akting
8
8. Semakin Penasaran
9
9. Kekasih
10
10. Terjerat Cinta
11
11. Semakin Benci
12
12. Manipulatif
13
13. Image
14
14. Memutar Balikkan Fakta
15
15. Playing victim
16
16. Di Hadang
17
17. Agar Natural
18
18. Tertusuk
19
19. Mengantar Pulang
20
20. Berbohong
21
21. Tidak Mau
22
22. Syarat
23
23. Merasa Menjadi Korban
24
24. Penampilan
25
25. Bertanggung Jawab
26
26. Trauma
27
27. Pasrah
28
28. Tanpa Filter
29
29. Hangat
30
30. Obat Penenang
31
31. Mencari Informasi
32
32. Akhirnya Tahu
33
33. Montir
34
34. Waiters Ganteng
35
35. Everything I do
36
36. Khawatir
37
37. Penasaran
38
38. Dendam
39
39. Si Cungkring
40
40. Uring-uringan
41
41. Baru Tahu
42
42. video
43
43. Pilihan
44
44. Dirumahkan
45
45. Refleks
46
46. Rasa Hormat
47
47. Menerka-nerka
48
48. Mengakui
49
49. Tidak Pulang
50
50. Menyusul
51
51. Prioritas
52
52. Terlalu Nyaman
53
53. Pengakuan
54
54. Maaf
55
55. Curiga
56
56. Saling Menyalahkan
57
57. Ide
58
58. Gugup
59
59. Gelisah
60
60. Seutuhnya
61
61. Nambah
62
62. Mempertimbangkan
63
63. Rencana
64
64. Menutupi
65
65. Canggung
66
66. Angkuh
67
67. Gadis Yang Sama
68
68. Pemegang Saham
69
69. Terpesona
70
70. Tersinggung
71
71. Memilih Bekerja
72
72. Merasa Takut
73
73. Masih Mikir
74
74. Isyarat
75
75. Merajuk
76
76. Penolong
77
77. Anak
78
78. Memaksa
79
79. Hampir
80
80. Was-was
81
81. Tidak Bisa Memutuskan
82
82. Menohok
83
83. Semakin Sakit
84
84. Kembali
85
85. Pulang ke Rumah
86
86. Penuh Ide Jahat
87
87. Mengikuti
88
88. Membalikkan Posisi
89
89. Sisa Pembayaran
90
90. Sadisme
91
91. Jujur
92
92. Tidak Menyangka
93
93. Mengubah Pembagian
94
94. Tidak Peduli
95
95. Penahanan
96
96. Perdebatan
97
97. Kenapa?
98
98. Tergoda
99
99. Mengunjungi
100
100. Takut Terganggu
101
101. Tak Tahu Malu
102
102. Bukan Mengancam
103
103. Bukan Berarti
104
104. Harus
105
105. Apa Mungkin?
106
106. Menggemaskan
107
107. Menyusun Rencana
108
108. Tidak Rela
109
109. Menempel
110
110. Bersemangat
111
111. Solusi
112
112. Berbohong
113
113. Puber Kedua
114
114. Ngaku
115
115. Menjinakkan
116
116. Menemui
117
117. Terpaksa
118
118. Merasa Bersyukur
119
119. Kepentok Kenyataan
120
120. Serius
121
121. Maaf
122
122. Sorry I Hurt You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!