Ingrid di paksa dua orang pria itu untuk berjalan keluar dari area kafe menuju sebuah mobil yang terparkir di pinggir jalan.
"A..apa mau kalian? A..aku akan memberikan uang pada kalian. Tolong lepaskan aku!" pinta Ingrid yang sebenarnya merasa ketakutan. Bahkan tubuh wanita itu sudah mulai mengeluarkan keringat dingin.
"Jalan saja, jangan banyak tanya! Jangan coba-coba kabur atau berteriak, atau aku akan merusak wajahmu itu!" sergah salah seorang pria itu menakut-nakuti Ingrid.
"Ya, Tuhan.. bagaimana ini? Aku harus bagaimana sekarang? Apa sebenarnya yang orang-orang ini inginkan dariku? Bas.. tolong aku, Bas.." batin Ingrid penuh harap Bastian akan muncul menjadi pahlawan yang akan menyelamatkan dirinya.
Tapi harapan Ingrid seperti mengharapkan pelangi muncul di malam hari. Sungguh satu hal yang mustahil terjadi.
Karena di dalam kafe, orang yang diharapkan Ingrid muncul menjadi pahlawan baru saja kembali ke meja tempat dirinya makan. Bastian memanggil waiters yang sedang lewat di dekatnya.
"Maaf, apa kamu melihat wanita yang duduk dengan saya tadi?" tanya Bastian berpura-pura untuk menyempurnakan aktingnya agar bisa dijadikan bukti bahwa dirinya tidak terlibat dalam peristiwa penculikan Ingrid nanti.
"Tadi saya lihat dia pergi bersama seorang wanita ke luar dari kafe ini," sahut waiters itu.
"Oh, begitu, ya? Tolong berikan bill saya," pinta Bastian seraya melihat ke arah luar.
"Baik, tunggu sebentar," ucap waiters itu ramah.
Bill adalah tagihan yang harus dibayar.
"Apa mereka sudah membawa Ingrid?" batin Bastian yang tidak mungkin keluar dari kafe itu karena belum tahu pasti apakah Ingrid sudah di bawa Alex atau belum.
Jika dirinya keluar dan Ingrid yang sedang di culik melihat dirinya, maka Bastian tidak punya alasan untuk tidak menolong Ingrid untuk menunjukkan bahwa dirinya suami yang baik. Dan hal itu berarti akan membuat rencananya dan Alex gagal.
"Ini, bill yang Anda minta," ucap waiters itu menyodorkan bill pada Bastian. Bastian pun membayar bill itu dengan uang cash.
Setelah membayar bill dan waiters itu pergi, Bastian baru menghubungi Ingrid. Bastian yakin Ingrid sudah di bawa Alex karena sudah cukup lama dirinya di toilet. Pria itu menghubungi Ingrid untuk menyempurnakan aktingnya agar nanti Ingrid tidak curiga pada dirinya. Jangan sampai Ingrid curiga padanya, karena tidak mencari Ingrid. Itulah yang ada dalam pikiran Bastian.
Bahkan Bastian menampilkan ekspresi wajah khawatir saat beberapa kali menghubungi Ingrid, namun tidak di jawab oleh Ingrid. Sungguh akting yang natural dan sempurna bukan?
"Sudah beberapa kali aku menghubungi Ingrid, tapi Ingrid tidak menerima panggilan telepon ku. Aku rasa dia telah di bawa Alex," batin Bastian.
Di tempat Ingrid berada, Ingrid tidak mengetahui kalau sudah beberapa kali Bastian menghubungi dirinya, karena handphone Ingrid dalam mode silent.
"Apa yang sedang kalian lakukan?" di tengah rasa takut yang mendera Ingrid itu, tiba-tiba suara bariton yang terdengar dingin itu menyapa pendengaran Ingrid.
"Suara ini... jangan bilang suara ini adalah suara dia," batin Ingrid yang benar-benar berharap suara itu bukan suara orang yang sangat di bencinya.
Pria yang menodongkan pisau pada Ingrid pun langsung mengikat tangan Ingrid ke belakang. Sedangkan temannya langsung membalikkan tubuhnya menatap ke arah pemuda yang sedang menghampiri mereka bertiga.
"Lepaskan aku!" pekik Ingrid.
"Diam, atau aku akan merusak wajahmu!" ancam pria yang baru saja mengikat Ingrid itu langsung menutup mulut Ingrid dengan lakban.
"Lepaskan dia!!" ucap pemuda yang tidak lain adalah Marsel masih dengan suara dinginnya.
"Siapa kamu? Jangan ikut campur, atau kamu akan menyesal," ancam salah seorang pria itu.
Marcell tertawa tanpa suara mendengar ancaman pria di depannya itu. Beberapa saat yang lalu Marcell ingin meninggalkan kafenya itu, namun tanpa sengaja dari jauh Marcell melihat Ingrid dihampiri oleh dua orang pria yang nampak mencurigakan. Karena itu Marcell memutuskan untuk menghampiri tiga orang itu.
"Lepaskan dia atau kalian yang akan menyesal!" Marcell malah mengancam balik.
"Dia benar-benar si brengseek itu," batin Ingrid yang mengenali suara Marcell.
Ya, tidak bisa dipungkiri, kita akan sangat ingat dan mengenali dua hal. Yaitu sesuatu yang sangat kita sukai dan sesuatu yang sangat kita benci, bahkan terkadang sampai terbawa dalam mimpi.
Ingrid rasanya tidak ingin di tolong oleh Marcell, sama sekali tidak ingin berhutang budi pada Marcell. Namun Ingrid juga ingin terbebas dari dua orang pria yang entah apa maksudnya ingin menculik dirinya itu.
"Sebaiknya kamu segera pergi dari hadapan kami sebelum kamu benar-benar menyesal," ancam salah seorang pria itu.
"Bacot!" ucap Marcell yang sudah tidak sabar lagi.
Marcell langsung menyerang pria itu, sedangkan pria yang satunya memasukkan Ingrid ke dalam mobil dan mengunci mobil itu. Marcell pun di keroyok oleh dua orang pria itu karena mereka ingin cepat-cepat membereskan Marcell dan segera pergi dari tempat itu.
Sedangkan Ingrid nampak melihat keluar dari jendela kaca mobil, " Dia benar-benar si brengseek itu. Kenapa harus dia? Kemana Bastian?" batin Ingrid yang masih terus berharap Bastian muncul dan menolong dirinya.
Perkelahian antara Marcell dan dua orang pria itu terlihat sengit. Meskipun di keroyok oleh dua orang pria, tapi Marcell nampak tidak kewalahan sama sekali, bahkan dalam waktu beberapa menit saja Marcell bisa membuat dua orang pria itu tumbang dan babak belur.
Namun aksi heroik Marcell itu sama sekali tidak membuat Ingrid merasa kagum pada Marcell. Marcell membuka pintu mobil tempat Ingrid di kurung, namun saat menyadari mobil itu di kunci, Marcell pun mencari kunci mobil dari salah seorang pria yang baru saja di hajar olehnya itu. Setelah berhasil mendapatkan kunci itu, Marcell langsung membuka pintu mobil itu, lalu membantu Ingrid keluar dari dalam mobil itu. Setelah Ingrid keluar dari dalam mobil itu, Marcell melepaskan ikatan di tangan Ingrid.
Sedangkan Bastian yang baru saja keluar dari kafe dan berpura-pura mencari Ingrid di luar kafe itu pun melihat Marcell membuka pintu sebuah mobil. Bastian pun terkejut saat Marcell mengeluarkan Ingrid dari dalam mobil dan juga melihat dua orang nampak terkapar dan nampak kesakitan. Bastian pun bergegas menghampiri Ingrid.
"Ingrid!"
Ingrid langsung menoleh saat mendengar suara yang memanggil dirinya itu bertepatan dengan Marcell yang baru saja selesai melepaskan ikatan di tangan Ingrid. Ingrid pun berlari ke arah Bastian seraya melepaskan lakban yang menutup mulutnya.
"Bas.." panggil Ingrid langsung menghambur ke dalam pelukan Bastian. Bastian pun langsung menyambut Ingrid dan membalas pelukan Ingrid. Ingrid benar-benar merasa lega dan aman karena kemunculan Bastian.
Sedangkan Marcell yang melihat semua itu nampak menampilkan wajah datar.
"Apa yang terjadi? Kenapa kamu di ikat seperti tadi?" tanya Bastian seraya memegang kedua pipi Ingrid menampilkan ekspresi wajah khawatir.
"Bas, dua orang itu ingin menculik aku," adu Ingrid seraya menunjuk pada dua orang pria yang berusaha bangkit itu.
"Benarkah? Lalu Marcell menolong kamu? Begitu? Jangan-jangan dua orang itu adalah orang suruhan Marcell untuk menculik kamu, lalu dia berpura-pura menolong kamu agar kamu merasa bahwa dia adalah pahlawan kamu," ucap Bastian tersenyum sinis pada Marcell.
"Jangan sembarangan bicara! Aku tidak akan berbuat seperti itu hanya untuk mencari simpati dari seorang wanita. Aku tidak seperti kamu yang penuh dengan kepura-puraan. Serigala berbulu domba," sarkas Marcell yang mengingat kalau Bastian ingin menjual Ingrid.
"Kamu lah yang berpura-pura. Kamu selama ini mengejar-ngejar Ingrid, tapi di tolak Ingrid. Kamu tidak terima hingga nekat menodai Ingrid. Siapa yang percaya sama kamu? Grid, dua orang itu pasti orang suruhan dia. Dia ingin menjadi pahlawan di hadapan kamu, agar kamu merasa berhutang budi sama dia. Dia itu orang licik, Grid," ucap Bastian memutar balikkan fakta.
...🌸❤️🌸...
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
yulia Fikriah
,sebel deh thooor...../Smug/
2024-11-09
1
novi 99
cangking orang yang bawa Ingrid itu ....bawa ke kantor polisi atau siksa sampai mati .....
biar bungkam mulut si babas .
2024-08-06
0
yuli
laki2 macam apa yg kamu cintai griddd,,, bisa2nya menjual. istrinya demi hutangnya
2024-07-21
1