14. Memutar Balikkan Fakta

Ingrid di paksa dua orang pria itu untuk berjalan keluar dari area kafe menuju sebuah mobil yang terparkir di pinggir jalan.

"A..apa mau kalian? A..aku akan memberikan uang pada kalian. Tolong lepaskan aku!" pinta Ingrid yang sebenarnya merasa ketakutan. Bahkan tubuh wanita itu sudah mulai mengeluarkan keringat dingin.

"Jalan saja, jangan banyak tanya! Jangan coba-coba kabur atau berteriak, atau aku akan merusak wajahmu itu!" sergah salah seorang pria itu menakut-nakuti Ingrid.

"Ya, Tuhan.. bagaimana ini? Aku harus bagaimana sekarang? Apa sebenarnya yang orang-orang ini inginkan dariku? Bas.. tolong aku, Bas.." batin Ingrid penuh harap Bastian akan muncul menjadi pahlawan yang akan menyelamatkan dirinya.

Tapi harapan Ingrid seperti mengharapkan pelangi muncul di malam hari. Sungguh satu hal yang mustahil terjadi.

Karena di dalam kafe, orang yang diharapkan Ingrid muncul menjadi pahlawan baru saja kembali ke meja tempat dirinya makan. Bastian memanggil waiters yang sedang lewat di dekatnya.

"Maaf, apa kamu melihat wanita yang duduk dengan saya tadi?" tanya Bastian berpura-pura untuk menyempurnakan aktingnya agar bisa dijadikan bukti bahwa dirinya tidak terlibat dalam peristiwa penculikan Ingrid nanti.

"Tadi saya lihat dia pergi bersama seorang wanita ke luar dari kafe ini," sahut waiters itu.

"Oh, begitu, ya? Tolong berikan bill saya," pinta Bastian seraya melihat ke arah luar.

"Baik, tunggu sebentar," ucap waiters itu ramah.

Bill adalah tagihan yang harus dibayar.

"Apa mereka sudah membawa Ingrid?" batin Bastian yang tidak mungkin keluar dari kafe itu karena belum tahu pasti apakah Ingrid sudah di bawa Alex atau belum.

Jika dirinya keluar dan Ingrid yang sedang di culik melihat dirinya, maka Bastian tidak punya alasan untuk tidak menolong Ingrid untuk menunjukkan bahwa dirinya suami yang baik. Dan hal itu berarti akan membuat rencananya dan Alex gagal.

"Ini, bill yang Anda minta," ucap waiters itu menyodorkan bill pada Bastian. Bastian pun membayar bill itu dengan uang cash.

Setelah membayar bill dan waiters itu pergi, Bastian baru menghubungi Ingrid. Bastian yakin Ingrid sudah di bawa Alex karena sudah cukup lama dirinya di toilet. Pria itu menghubungi Ingrid untuk menyempurnakan aktingnya agar nanti Ingrid tidak curiga pada dirinya. Jangan sampai Ingrid curiga padanya, karena tidak mencari Ingrid. Itulah yang ada dalam pikiran Bastian.

Bahkan Bastian menampilkan ekspresi wajah khawatir saat beberapa kali menghubungi Ingrid, namun tidak di jawab oleh Ingrid. Sungguh akting yang natural dan sempurna bukan?

"Sudah beberapa kali aku menghubungi Ingrid, tapi Ingrid tidak menerima panggilan telepon ku. Aku rasa dia telah di bawa Alex," batin Bastian.

Di tempat Ingrid berada, Ingrid tidak mengetahui kalau sudah beberapa kali Bastian menghubungi dirinya, karena handphone Ingrid dalam mode silent.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" di tengah rasa takut yang mendera Ingrid itu, tiba-tiba suara bariton yang terdengar dingin itu menyapa pendengaran Ingrid.

"Suara ini... jangan bilang suara ini adalah suara dia," batin Ingrid yang benar-benar berharap suara itu bukan suara orang yang sangat di bencinya.

Pria yang menodongkan pisau pada Ingrid pun langsung mengikat tangan Ingrid ke belakang. Sedangkan temannya langsung membalikkan tubuhnya menatap ke arah pemuda yang sedang menghampiri mereka bertiga.

"Lepaskan aku!" pekik Ingrid.

"Diam, atau aku akan merusak wajahmu!" ancam pria yang baru saja mengikat Ingrid itu langsung menutup mulut Ingrid dengan lakban.

"Lepaskan dia!!" ucap pemuda yang tidak lain adalah Marsel masih dengan suara dinginnya.

"Siapa kamu? Jangan ikut campur, atau kamu akan menyesal," ancam salah seorang pria itu.

Marcell tertawa tanpa suara mendengar ancaman pria di depannya itu. Beberapa saat yang lalu Marcell ingin meninggalkan kafenya itu, namun tanpa sengaja dari jauh Marcell melihat Ingrid dihampiri oleh dua orang pria yang nampak mencurigakan. Karena itu Marcell memutuskan untuk menghampiri tiga orang itu.

"Lepaskan dia atau kalian yang akan menyesal!" Marcell malah mengancam balik.

"Dia benar-benar si brengseek itu," batin Ingrid yang mengenali suara Marcell.

Ya, tidak bisa dipungkiri, kita akan sangat ingat dan mengenali dua hal. Yaitu sesuatu yang sangat kita sukai dan sesuatu yang sangat kita benci, bahkan terkadang sampai terbawa dalam mimpi.

Ingrid rasanya tidak ingin di tolong oleh Marcell, sama sekali tidak ingin berhutang budi pada Marcell. Namun Ingrid juga ingin terbebas dari dua orang pria yang entah apa maksudnya ingin menculik dirinya itu.

"Sebaiknya kamu segera pergi dari hadapan kami sebelum kamu benar-benar menyesal," ancam salah seorang pria itu.

"Bacot!" ucap Marcell yang sudah tidak sabar lagi.

Marcell langsung menyerang pria itu, sedangkan pria yang satunya memasukkan Ingrid ke dalam mobil dan mengunci mobil itu. Marcell pun di keroyok oleh dua orang pria itu karena mereka ingin cepat-cepat membereskan Marcell dan segera pergi dari tempat itu.

Sedangkan Ingrid nampak melihat keluar dari jendela kaca mobil, " Dia benar-benar si brengseek itu. Kenapa harus dia? Kemana Bastian?" batin Ingrid yang masih terus berharap Bastian muncul dan menolong dirinya.

Perkelahian antara Marcell dan dua orang pria itu terlihat sengit. Meskipun di keroyok oleh dua orang pria, tapi Marcell nampak tidak kewalahan sama sekali, bahkan dalam waktu beberapa menit saja Marcell bisa membuat dua orang pria itu tumbang dan babak belur.

Namun aksi heroik Marcell itu sama sekali tidak membuat Ingrid merasa kagum pada Marcell. Marcell membuka pintu mobil tempat Ingrid di kurung, namun saat menyadari mobil itu di kunci, Marcell pun mencari kunci mobil dari salah seorang pria yang baru saja di hajar olehnya itu. Setelah berhasil mendapatkan kunci itu, Marcell langsung membuka pintu mobil itu, lalu membantu Ingrid keluar dari dalam mobil itu. Setelah Ingrid keluar dari dalam mobil itu, Marcell melepaskan ikatan di tangan Ingrid.

Sedangkan Bastian yang baru saja keluar dari kafe dan berpura-pura mencari Ingrid di luar kafe itu pun melihat Marcell membuka pintu sebuah mobil. Bastian pun terkejut saat Marcell mengeluarkan Ingrid dari dalam mobil dan juga melihat dua orang nampak terkapar dan nampak kesakitan. Bastian pun bergegas menghampiri Ingrid.

"Ingrid!"

Ingrid langsung menoleh saat mendengar suara yang memanggil dirinya itu bertepatan dengan Marcell yang baru saja selesai melepaskan ikatan di tangan Ingrid. Ingrid pun berlari ke arah Bastian seraya melepaskan lakban yang menutup mulutnya.

"Bas.." panggil Ingrid langsung menghambur ke dalam pelukan Bastian. Bastian pun langsung menyambut Ingrid dan membalas pelukan Ingrid. Ingrid benar-benar merasa lega dan aman karena kemunculan Bastian.

Sedangkan Marcell yang melihat semua itu nampak menampilkan wajah datar.

"Apa yang terjadi? Kenapa kamu di ikat seperti tadi?" tanya Bastian seraya memegang kedua pipi Ingrid menampilkan ekspresi wajah khawatir.

"Bas, dua orang itu ingin menculik aku," adu Ingrid seraya menunjuk pada dua orang pria yang berusaha bangkit itu.

"Benarkah? Lalu Marcell menolong kamu? Begitu? Jangan-jangan dua orang itu adalah orang suruhan Marcell untuk menculik kamu, lalu dia berpura-pura menolong kamu agar kamu merasa bahwa dia adalah pahlawan kamu," ucap Bastian tersenyum sinis pada Marcell.

"Jangan sembarangan bicara! Aku tidak akan berbuat seperti itu hanya untuk mencari simpati dari seorang wanita. Aku tidak seperti kamu yang penuh dengan kepura-puraan. Serigala berbulu domba," sarkas Marcell yang mengingat kalau Bastian ingin menjual Ingrid.

"Kamu lah yang berpura-pura. Kamu selama ini mengejar-ngejar Ingrid, tapi di tolak Ingrid. Kamu tidak terima hingga nekat menodai Ingrid. Siapa yang percaya sama kamu? Grid, dua orang itu pasti orang suruhan dia. Dia ingin menjadi pahlawan di hadapan kamu, agar kamu merasa berhutang budi sama dia. Dia itu orang licik, Grid," ucap Bastian memutar balikkan fakta.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

yulia Fikriah

yulia Fikriah

,sebel deh thooor...../Smug/

2024-11-09

1

novi 99

novi 99

cangking orang yang bawa Ingrid itu ....bawa ke kantor polisi atau siksa sampai mati .....
biar bungkam mulut si babas .

2024-08-06

0

yuli

yuli

laki2 macam apa yg kamu cintai griddd,,, bisa2nya menjual. istrinya demi hutangnya

2024-07-21

1

lihat semua
Episodes
1 1. Malam Tak Terduga
2 2. Emosi
3 3. Maaf
4 4. Sama Brengseeknya
5 5. Orang Misterius
6 6. Bersedia
7 7. Akting
8 8. Semakin Penasaran
9 9. Kekasih
10 10. Terjerat Cinta
11 11. Semakin Benci
12 12. Manipulatif
13 13. Image
14 14. Memutar Balikkan Fakta
15 15. Playing victim
16 16. Di Hadang
17 17. Agar Natural
18 18. Tertusuk
19 19. Mengantar Pulang
20 20. Berbohong
21 21. Tidak Mau
22 22. Syarat
23 23. Merasa Menjadi Korban
24 24. Penampilan
25 25. Bertanggung Jawab
26 26. Trauma
27 27. Pasrah
28 28. Tanpa Filter
29 29. Hangat
30 30. Obat Penenang
31 31. Mencari Informasi
32 32. Akhirnya Tahu
33 33. Montir
34 34. Waiters Ganteng
35 35. Everything I do
36 36. Khawatir
37 37. Penasaran
38 38. Dendam
39 39. Si Cungkring
40 40. Uring-uringan
41 41. Baru Tahu
42 42. video
43 43. Pilihan
44 44. Dirumahkan
45 45. Refleks
46 46. Rasa Hormat
47 47. Menerka-nerka
48 48. Mengakui
49 49. Tidak Pulang
50 50. Menyusul
51 51. Prioritas
52 52. Terlalu Nyaman
53 53. Pengakuan
54 54. Maaf
55 55. Curiga
56 56. Saling Menyalahkan
57 57. Ide
58 58. Gugup
59 59. Gelisah
60 60. Seutuhnya
61 61. Nambah
62 62. Mempertimbangkan
63 63. Rencana
64 64. Menutupi
65 65. Canggung
66 66. Angkuh
67 67. Gadis Yang Sama
68 68. Pemegang Saham
69 69. Terpesona
70 70. Tersinggung
71 71. Memilih Bekerja
72 72. Merasa Takut
73 73. Masih Mikir
74 74. Isyarat
75 75. Merajuk
76 76. Penolong
77 77. Anak
78 78. Memaksa
79 79. Hampir
80 80. Was-was
81 81. Tidak Bisa Memutuskan
82 82. Menohok
83 83. Semakin Sakit
84 84. Kembali
85 85. Pulang ke Rumah
86 86. Penuh Ide Jahat
87 87. Mengikuti
88 88. Membalikkan Posisi
89 89. Sisa Pembayaran
90 90. Sadisme
91 91. Jujur
92 92. Tidak Menyangka
93 93. Mengubah Pembagian
94 94. Tidak Peduli
95 95. Penahanan
96 96. Perdebatan
97 97. Kenapa?
98 98. Tergoda
99 99. Mengunjungi
100 100. Takut Terganggu
101 101. Tak Tahu Malu
102 102. Bukan Mengancam
103 103. Bukan Berarti
104 104. Harus
105 105. Apa Mungkin?
106 106. Menggemaskan
107 107. Menyusun Rencana
108 108. Tidak Rela
109 109. Menempel
110 110. Bersemangat
111 111. Solusi
112 112. Berbohong
113 113. Puber Kedua
114 114. Ngaku
115 115. Menjinakkan
116 116. Menemui
117 117. Terpaksa
118 118. Merasa Bersyukur
119 119. Kepentok Kenyataan
120 120. Serius
121 121. Maaf
122 122. Sorry I Hurt You
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1. Malam Tak Terduga
2
2. Emosi
3
3. Maaf
4
4. Sama Brengseeknya
5
5. Orang Misterius
6
6. Bersedia
7
7. Akting
8
8. Semakin Penasaran
9
9. Kekasih
10
10. Terjerat Cinta
11
11. Semakin Benci
12
12. Manipulatif
13
13. Image
14
14. Memutar Balikkan Fakta
15
15. Playing victim
16
16. Di Hadang
17
17. Agar Natural
18
18. Tertusuk
19
19. Mengantar Pulang
20
20. Berbohong
21
21. Tidak Mau
22
22. Syarat
23
23. Merasa Menjadi Korban
24
24. Penampilan
25
25. Bertanggung Jawab
26
26. Trauma
27
27. Pasrah
28
28. Tanpa Filter
29
29. Hangat
30
30. Obat Penenang
31
31. Mencari Informasi
32
32. Akhirnya Tahu
33
33. Montir
34
34. Waiters Ganteng
35
35. Everything I do
36
36. Khawatir
37
37. Penasaran
38
38. Dendam
39
39. Si Cungkring
40
40. Uring-uringan
41
41. Baru Tahu
42
42. video
43
43. Pilihan
44
44. Dirumahkan
45
45. Refleks
46
46. Rasa Hormat
47
47. Menerka-nerka
48
48. Mengakui
49
49. Tidak Pulang
50
50. Menyusul
51
51. Prioritas
52
52. Terlalu Nyaman
53
53. Pengakuan
54
54. Maaf
55
55. Curiga
56
56. Saling Menyalahkan
57
57. Ide
58
58. Gugup
59
59. Gelisah
60
60. Seutuhnya
61
61. Nambah
62
62. Mempertimbangkan
63
63. Rencana
64
64. Menutupi
65
65. Canggung
66
66. Angkuh
67
67. Gadis Yang Sama
68
68. Pemegang Saham
69
69. Terpesona
70
70. Tersinggung
71
71. Memilih Bekerja
72
72. Merasa Takut
73
73. Masih Mikir
74
74. Isyarat
75
75. Merajuk
76
76. Penolong
77
77. Anak
78
78. Memaksa
79
79. Hampir
80
80. Was-was
81
81. Tidak Bisa Memutuskan
82
82. Menohok
83
83. Semakin Sakit
84
84. Kembali
85
85. Pulang ke Rumah
86
86. Penuh Ide Jahat
87
87. Mengikuti
88
88. Membalikkan Posisi
89
89. Sisa Pembayaran
90
90. Sadisme
91
91. Jujur
92
92. Tidak Menyangka
93
93. Mengubah Pembagian
94
94. Tidak Peduli
95
95. Penahanan
96
96. Perdebatan
97
97. Kenapa?
98
98. Tergoda
99
99. Mengunjungi
100
100. Takut Terganggu
101
101. Tak Tahu Malu
102
102. Bukan Mengancam
103
103. Bukan Berarti
104
104. Harus
105
105. Apa Mungkin?
106
106. Menggemaskan
107
107. Menyusun Rencana
108
108. Tidak Rela
109
109. Menempel
110
110. Bersemangat
111
111. Solusi
112
112. Berbohong
113
113. Puber Kedua
114
114. Ngaku
115
115. Menjinakkan
116
116. Menemui
117
117. Terpaksa
118
118. Merasa Bersyukur
119
119. Kepentok Kenyataan
120
120. Serius
121
121. Maaf
122
122. Sorry I Hurt You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!