12. Manipulatif

Bastian kembali menghela napas mendengar perintah Alex, "Aku tidak bisa membawa dia ke tempat kamu secara langsung. Aku akan membawa dia ke kafe yang tidak jauh dari tempat kamu. Stelah itu, kamu pikirkan sendiri cara membawa dia ke tempat kamu. Buat seolah-olah aku tidak tahu apa-apa. Jika aku membawa dia langsung sama kamu, dia akan membenci aku dan meminta cerai dariku. Jika kami bercerai, sulit bagiku untuk membawa dia ke kamu lagi," sahut Bastian seraya menatap ke arah pintu kamar mandi.

"Okey, bawa dia sekarang juga. Aku tunggu di kafe itu," sahut Alex.

"Okey, nanti setelah kami sampai di sana akan aku kabari," sahut Bastian.

Setelah selesai menerima telepon, lagi-lagi Bastian menghela napas panjang menatap langit yang terlihat mendung.

"Akhirnya malam ini datang juga. Malam dimana aku harus menyerahkan Ingrid pada Alex. Aku bahkan belum pernah menyentuh Ingrid, tapi sekarang harus merelakan dia ditiduri Alex. Apa sebenarnya yang membuat Alex begitu menginginkan Ingrid? Bahkan rela menukar uang yang aku pinjam demi bisa meniduri Ingrid," batin Bastian yang sebenarnya tidak rela Ingrid di tiduri Alex.

Bagaimana pun Ingrid adalah istri Bastian. Jadi seharusnya Bastian lah satu-satunya orang yang berhak meniduri Ingrid. Tapi di malam pertama pernikahannya Bastian harus menerima kenyataan istrinya ditiduri Marcell dan sekarang harus merelakan Ingrid ditiduri oleh Alex. Dan entak berapa kali Ingrid akan ditiduri Alex.

"Jika saja si anak haram itu tidak meniduri Ingrid, Ingrid hanya akan ditiduri sekali oleh Alex. Tapi sekarang aku harus merelakan Ingrid di tiduri berulang kali karena Ingrid sudah tidak perawan lagi. Aku yang suami sah malah aku yang mendapatkan bekas orang lain," batin Bastian jadi bertambah merasa kesal pada Marcell.

"Shiitt!" umpat Bastian mengusap wajahnya kasar.

Bastian masuk ke dalam kamar, lalu memilih pakaian di dalam lemari. Tak lama kemudian Ingrid keluar dari dalam kamar mandi.

"Grid, selama kita menikah kita belum pernah pergi berdua. Kamu ganti baju, gih! Aku pengen ngajak kamu pergi dinner dan jalan-jalan malam ini," ujar Bastian yang melihat Ingrid memakai baju rumahan.

"Hum," sahut Ingrid tersenyum senang.

"Dandan yang cantik, ya!" ucap Bastian seraya mencolek dagu Ingrid, lalu mengedipkan sebelah matanya dengan senyuman yang menghias di bibirnya.

Ingrid tidak menjawab, tapi wanita itu nampak tersipu malu. Bastian benar-benar pintar berakting. Begitu manis dan romantis, padahal kelakuannya seperti iblis. Ingin menjadikan istrinya sebagai alat untuk membayar hutang-hutangnya, tapi tetap terlihat seperti malaikat di mata istrinya.

Sikap manipulatif Bastian benar-benar telah memengaruhi perilaku, sikap, dan pendapat Ingrid terhadap Bastian.Membuat Ingrid tidak menyadari bahwa dirinya sedang berada di dekat iblis yang akan menjerumuskan dirinya ke dalam neraka.

"Bastian begitu manis, perhatian dan pengertian sama aku. Gimana aku nggak semakin cinta sama dia? Tapi..semenjak kami menikah, dia belum pernah menyentuh aku sama sekali. Apa dia tidak berselera atau jijik padaku karena aku pernah di sentuh orang brengseek itu? Selamanya aku tidak akan pernah memaafkan dia. Tidak akan pernah," batin Ingrid yang langsung jadi bad mood setiap kali mengingat malam dimana dengan bodohnya dirinya menyerahkan mahkota yang selama ini di jaganya pada Marcell yang waktu itu di sangkanya adalah Bastian.

"Sudah siap?" tanya Bastian membuyarkan lamunan Ingrid.

"Ah, iya," sahut Ingrid tersenyum manis pada Bastian yang terlihat tampan memakai pakaian kasual.

"Dia cantik sekali malam ini. Sayang malah harus ditiduri pria lain," batin Bastian menatap penampilan Ingrid.

Ingrid memakai dress berwarna putih tulang sebatas lutut berlengan pendek dengan rambut panjangnya yang di gerai. Rambut Ingrid di belah di pinggir, lalu memakai jepit rambut mutiara sebagai aksesorisnya. Riasan wajahnya terlihat natural membuat kecantikan wajahnya semakin bertambah.

"Bas..apa..apa penampilan ku buruk?" tanya Ingrid yang melihat Bastian diam terpaku menatap dirinya. Jujur Ingrid merasa grogi dan canggung di tatap Bastian seperti itu.

"Ah, enggak, kok. Kamu malam ini semakin cantik, hingga membuat aku terpesona," sahut Bastian yang tersadar dari lamunannya. Memberikan pujian dengan mulut manisnya.

Ingrid yang mendapatkan pujian seperti itu pun tertunduk tersipu malu. Semua wanita memang suka di puji bukan? Tidak terkecuali Ingrid.

"Ayo, kita pergi!" ajak Bastian tersenyum seraya menggandeng tangan Ingrid.

Keduanya berjalan keluar dari kamar mereka menuruni anak tangga. Hugo dan Ema yang kebetulan lewat di dekat tangga pun menatap sepasang suami-isteri itu.

"Kalian mau kemana? Udah dandan cantik dan tampan. Apa mau dinner di luar?" tanya Ema menatap penampilan Ingrid dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Iya, ma. Mau dinner di luar sekalian jalan-jalan," sahut Bastian.

"Apa kalian tidak ingin menjadwal ulang acara bulan madu kalian?" tanya Hugo mengingat Bastian dan Ingrid tidak jadi berbulan madu sesuai rencana karena kejadian waktu itu yang membuat Ingrid harus di rawat beberapa hari di rumah sakit.

"Nanti saja, pa. Kita mendapatkan banyak orderan bulan ini. Aku akan mengatur ulang jadwal bulan madu kami setelah orderan besar ini bisa dipenuhi," sahut Bastian yang sebenarnya bukan itu alasannya.

Alasan sebenarnya adalah karena Bastian harus menyerahkan Ingrid pada Alex. Dan mungkin Bastian tidak akan pernah berbulan madu dengan Ingrid, mengingat Alex akan meniduri Ingrid beberapa kali. Saat mengingat hal itu, Bastian benar-benar merasa kesal.

"Ya, sudah. Selamat bersenang-senang," ucap Hugo, kemudian meninggalkan Ingrid dan Bastian.

"Udah, berangkat sana! Nikmati malam kalian," ucap Ema penuh senyuman.

Bastian dan Ingrid pun akhirnya berangkat. Ingrid terlihat sangat senang di ajak dinner di luar oleh Bastian, tidak menyadari dirinya akan diserahkan pada pria lain untuk ditiduri.

Sedangkan Bastian juga menampilkan senyuman bahagia, meskipun di dalam hatinya mengumpat karena harus menyerahkan Ingrid pada pria lain. Padahal malam ini Ingrid terlihat begitu cantik.

Meskipun Bastian tidak mencintai Ingrid, tapi tetap saja pria itu tidak rela wanita yang sudah dinikahinya ditiduri pria lain. Jujur harga dirinya merasa diinjak-injak oleh Alex saat harus menyerahkan Ingrid pada Alex. Dan juga saat Marcell menggagahi Ingrid di malam pertama mereka.

Namun Bastian juga tidak berdaya. Jika dirinya tidak menyerahkan Ingrid pada Alex, maka Alex pasti akan menghajar dirinya lagi seperti waktu itu.

Ya, di malam pertama pernikahan dengan Ingrid waktu itu, Alex menghajar Bastian habis-habisan karena Alex merasa kecewa melihat gadis yang ingin di perawaninya malah lebih dulu di perawani pria lain.

Padahal Alex sudah membayangkan bagaimana rasanya menikmati tubuh Ingrid yang masih perawan. Sayangnya impiannya hancur seketika di depan matanya saat mendengar suara lenguhaan Ingrid dan Marcell dengan tubuh yang menyatu sempurna di bawah selimut. Hal itulah yang membuat Alex marah besar pada Bastian.

Namun mengapa Alex begitu menginginkan Ingrid? Sampai saat ini pun Bastian tidak tahu. Menanyakan hal itu pada Alex pun tidak di jawab Alex.

Bastian memarkirkan mobilnya di area parkir kafe yang cukup ramai pengunjung. Bastian menggandeng Ingrid masuk dan memesan makanan dan minuman. Setelah selesai memesan, Bastian pamit keluar sebentar pada Ingrid untuk menghubungi seseorang.

Setelah mencari tempat yang dirasanya cukup aman, Bastian pun menghubungi Alex.

"Halo, Lex. Biarkan dia makan malam dulu bersama ku. Kamu tidak ingin, 'kan, dia lemas tidak bertenaga saat kamu tiduri?" tanya Bastian begitu telpon tersambung.

"Baik, tapi jangan coba-coba untuk mengulur waktu. Aku beri waktu setengah jam dari sekarang. Setelah itu berpura-pura lah pergi ke toilet. Sisanya biar aku saja yang melakukannya," ujar Alex yang sudah menyusun rencana.

"Okey," sahut Bastian, kemudian kembali ke dalam kafe.

...🌟...

...Seperti brownis, yang hitam belum tentu pahit. Seperti mahkota dewa, yang merah belum tentu manis....

...Jangan menilai terlalu cepat dengan hanya melihat....

..."Nana 17 Oktober"...

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

marsel dimana kamu

2024-07-16

2

Mr.VANO

Mr.VANO

smg Alex pria baik,tdk berbuat macam2 sama ingrit

2024-06-06

4

Uyhull01

Uyhull01

ckck dasar iblis kau Bas😡

2024-06-06

3

lihat semua
Episodes
1 1. Malam Tak Terduga
2 2. Emosi
3 3. Maaf
4 4. Sama Brengseeknya
5 5. Orang Misterius
6 6. Bersedia
7 7. Akting
8 8. Semakin Penasaran
9 9. Kekasih
10 10. Terjerat Cinta
11 11. Semakin Benci
12 12. Manipulatif
13 13. Image
14 14. Memutar Balikkan Fakta
15 15. Playing victim
16 16. Di Hadang
17 17. Agar Natural
18 18. Tertusuk
19 19. Mengantar Pulang
20 20. Berbohong
21 21. Tidak Mau
22 22. Syarat
23 23. Merasa Menjadi Korban
24 24. Penampilan
25 25. Bertanggung Jawab
26 26. Trauma
27 27. Pasrah
28 28. Tanpa Filter
29 29. Hangat
30 30. Obat Penenang
31 31. Mencari Informasi
32 32. Akhirnya Tahu
33 33. Montir
34 34. Waiters Ganteng
35 35. Everything I do
36 36. Khawatir
37 37. Penasaran
38 38. Dendam
39 39. Si Cungkring
40 40. Uring-uringan
41 41. Baru Tahu
42 42. video
43 43. Pilihan
44 44. Dirumahkan
45 45. Refleks
46 46. Rasa Hormat
47 47. Menerka-nerka
48 48. Mengakui
49 49. Tidak Pulang
50 50. Menyusul
51 51. Prioritas
52 52. Terlalu Nyaman
53 53. Pengakuan
54 54. Maaf
55 55. Curiga
56 56. Saling Menyalahkan
57 57. Ide
58 58. Gugup
59 59. Gelisah
60 60. Seutuhnya
61 61. Nambah
62 62. Mempertimbangkan
63 63. Rencana
64 64. Menutupi
65 65. Canggung
66 66. Angkuh
67 67. Gadis Yang Sama
68 68. Pemegang Saham
69 69. Terpesona
70 70. Tersinggung
71 71. Memilih Bekerja
72 72. Merasa Takut
73 73. Masih Mikir
74 74. Isyarat
75 75. Merajuk
76 76. Penolong
77 77. Anak
78 78. Memaksa
79 79. Hampir
80 80. Was-was
81 81. Tidak Bisa Memutuskan
82 82. Menohok
83 83. Semakin Sakit
84 84. Kembali
85 85. Pulang ke Rumah
86 86. Penuh Ide Jahat
87 87. Mengikuti
88 88. Membalikkan Posisi
89 89. Sisa Pembayaran
90 90. Sadisme
91 91. Jujur
92 92. Tidak Menyangka
93 93. Mengubah Pembagian
94 94. Tidak Peduli
95 95. Penahanan
96 96. Perdebatan
97 97. Kenapa?
98 98. Tergoda
99 99. Mengunjungi
100 100. Takut Terganggu
101 101. Tak Tahu Malu
102 102. Bukan Mengancam
103 103. Bukan Berarti
104 104. Harus
105 105. Apa Mungkin?
106 106. Menggemaskan
107 107. Menyusun Rencana
108 108. Tidak Rela
109 109. Menempel
110 110. Bersemangat
111 111. Solusi
112 112. Berbohong
113 113. Puber Kedua
114 114. Ngaku
115 115. Menjinakkan
116 116. Menemui
117 117. Terpaksa
118 118. Merasa Bersyukur
119 119. Kepentok Kenyataan
120 120. Serius
121 121. Maaf
122 122. Sorry I Hurt You
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1. Malam Tak Terduga
2
2. Emosi
3
3. Maaf
4
4. Sama Brengseeknya
5
5. Orang Misterius
6
6. Bersedia
7
7. Akting
8
8. Semakin Penasaran
9
9. Kekasih
10
10. Terjerat Cinta
11
11. Semakin Benci
12
12. Manipulatif
13
13. Image
14
14. Memutar Balikkan Fakta
15
15. Playing victim
16
16. Di Hadang
17
17. Agar Natural
18
18. Tertusuk
19
19. Mengantar Pulang
20
20. Berbohong
21
21. Tidak Mau
22
22. Syarat
23
23. Merasa Menjadi Korban
24
24. Penampilan
25
25. Bertanggung Jawab
26
26. Trauma
27
27. Pasrah
28
28. Tanpa Filter
29
29. Hangat
30
30. Obat Penenang
31
31. Mencari Informasi
32
32. Akhirnya Tahu
33
33. Montir
34
34. Waiters Ganteng
35
35. Everything I do
36
36. Khawatir
37
37. Penasaran
38
38. Dendam
39
39. Si Cungkring
40
40. Uring-uringan
41
41. Baru Tahu
42
42. video
43
43. Pilihan
44
44. Dirumahkan
45
45. Refleks
46
46. Rasa Hormat
47
47. Menerka-nerka
48
48. Mengakui
49
49. Tidak Pulang
50
50. Menyusul
51
51. Prioritas
52
52. Terlalu Nyaman
53
53. Pengakuan
54
54. Maaf
55
55. Curiga
56
56. Saling Menyalahkan
57
57. Ide
58
58. Gugup
59
59. Gelisah
60
60. Seutuhnya
61
61. Nambah
62
62. Mempertimbangkan
63
63. Rencana
64
64. Menutupi
65
65. Canggung
66
66. Angkuh
67
67. Gadis Yang Sama
68
68. Pemegang Saham
69
69. Terpesona
70
70. Tersinggung
71
71. Memilih Bekerja
72
72. Merasa Takut
73
73. Masih Mikir
74
74. Isyarat
75
75. Merajuk
76
76. Penolong
77
77. Anak
78
78. Memaksa
79
79. Hampir
80
80. Was-was
81
81. Tidak Bisa Memutuskan
82
82. Menohok
83
83. Semakin Sakit
84
84. Kembali
85
85. Pulang ke Rumah
86
86. Penuh Ide Jahat
87
87. Mengikuti
88
88. Membalikkan Posisi
89
89. Sisa Pembayaran
90
90. Sadisme
91
91. Jujur
92
92. Tidak Menyangka
93
93. Mengubah Pembagian
94
94. Tidak Peduli
95
95. Penahanan
96
96. Perdebatan
97
97. Kenapa?
98
98. Tergoda
99
99. Mengunjungi
100
100. Takut Terganggu
101
101. Tak Tahu Malu
102
102. Bukan Mengancam
103
103. Bukan Berarti
104
104. Harus
105
105. Apa Mungkin?
106
106. Menggemaskan
107
107. Menyusun Rencana
108
108. Tidak Rela
109
109. Menempel
110
110. Bersemangat
111
111. Solusi
112
112. Berbohong
113
113. Puber Kedua
114
114. Ngaku
115
115. Menjinakkan
116
116. Menemui
117
117. Terpaksa
118
118. Merasa Bersyukur
119
119. Kepentok Kenyataan
120
120. Serius
121
121. Maaf
122
122. Sorry I Hurt You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!