Bastian kembali menghela napas mendengar perintah Alex, "Aku tidak bisa membawa dia ke tempat kamu secara langsung. Aku akan membawa dia ke kafe yang tidak jauh dari tempat kamu. Stelah itu, kamu pikirkan sendiri cara membawa dia ke tempat kamu. Buat seolah-olah aku tidak tahu apa-apa. Jika aku membawa dia langsung sama kamu, dia akan membenci aku dan meminta cerai dariku. Jika kami bercerai, sulit bagiku untuk membawa dia ke kamu lagi," sahut Bastian seraya menatap ke arah pintu kamar mandi.
"Okey, bawa dia sekarang juga. Aku tunggu di kafe itu," sahut Alex.
"Okey, nanti setelah kami sampai di sana akan aku kabari," sahut Bastian.
Setelah selesai menerima telepon, lagi-lagi Bastian menghela napas panjang menatap langit yang terlihat mendung.
"Akhirnya malam ini datang juga. Malam dimana aku harus menyerahkan Ingrid pada Alex. Aku bahkan belum pernah menyentuh Ingrid, tapi sekarang harus merelakan dia ditiduri Alex. Apa sebenarnya yang membuat Alex begitu menginginkan Ingrid? Bahkan rela menukar uang yang aku pinjam demi bisa meniduri Ingrid," batin Bastian yang sebenarnya tidak rela Ingrid di tiduri Alex.
Bagaimana pun Ingrid adalah istri Bastian. Jadi seharusnya Bastian lah satu-satunya orang yang berhak meniduri Ingrid. Tapi di malam pertama pernikahannya Bastian harus menerima kenyataan istrinya ditiduri Marcell dan sekarang harus merelakan Ingrid ditiduri oleh Alex. Dan entak berapa kali Ingrid akan ditiduri Alex.
"Jika saja si anak haram itu tidak meniduri Ingrid, Ingrid hanya akan ditiduri sekali oleh Alex. Tapi sekarang aku harus merelakan Ingrid di tiduri berulang kali karena Ingrid sudah tidak perawan lagi. Aku yang suami sah malah aku yang mendapatkan bekas orang lain," batin Bastian jadi bertambah merasa kesal pada Marcell.
"Shiitt!" umpat Bastian mengusap wajahnya kasar.
Bastian masuk ke dalam kamar, lalu memilih pakaian di dalam lemari. Tak lama kemudian Ingrid keluar dari dalam kamar mandi.
"Grid, selama kita menikah kita belum pernah pergi berdua. Kamu ganti baju, gih! Aku pengen ngajak kamu pergi dinner dan jalan-jalan malam ini," ujar Bastian yang melihat Ingrid memakai baju rumahan.
"Hum," sahut Ingrid tersenyum senang.
"Dandan yang cantik, ya!" ucap Bastian seraya mencolek dagu Ingrid, lalu mengedipkan sebelah matanya dengan senyuman yang menghias di bibirnya.
Ingrid tidak menjawab, tapi wanita itu nampak tersipu malu. Bastian benar-benar pintar berakting. Begitu manis dan romantis, padahal kelakuannya seperti iblis. Ingin menjadikan istrinya sebagai alat untuk membayar hutang-hutangnya, tapi tetap terlihat seperti malaikat di mata istrinya.
Sikap manipulatif Bastian benar-benar telah memengaruhi perilaku, sikap, dan pendapat Ingrid terhadap Bastian.Membuat Ingrid tidak menyadari bahwa dirinya sedang berada di dekat iblis yang akan menjerumuskan dirinya ke dalam neraka.
"Bastian begitu manis, perhatian dan pengertian sama aku. Gimana aku nggak semakin cinta sama dia? Tapi..semenjak kami menikah, dia belum pernah menyentuh aku sama sekali. Apa dia tidak berselera atau jijik padaku karena aku pernah di sentuh orang brengseek itu? Selamanya aku tidak akan pernah memaafkan dia. Tidak akan pernah," batin Ingrid yang langsung jadi bad mood setiap kali mengingat malam dimana dengan bodohnya dirinya menyerahkan mahkota yang selama ini di jaganya pada Marcell yang waktu itu di sangkanya adalah Bastian.
"Sudah siap?" tanya Bastian membuyarkan lamunan Ingrid.
"Ah, iya," sahut Ingrid tersenyum manis pada Bastian yang terlihat tampan memakai pakaian kasual.
"Dia cantik sekali malam ini. Sayang malah harus ditiduri pria lain," batin Bastian menatap penampilan Ingrid.
Ingrid memakai dress berwarna putih tulang sebatas lutut berlengan pendek dengan rambut panjangnya yang di gerai. Rambut Ingrid di belah di pinggir, lalu memakai jepit rambut mutiara sebagai aksesorisnya. Riasan wajahnya terlihat natural membuat kecantikan wajahnya semakin bertambah.
"Bas..apa..apa penampilan ku buruk?" tanya Ingrid yang melihat Bastian diam terpaku menatap dirinya. Jujur Ingrid merasa grogi dan canggung di tatap Bastian seperti itu.
"Ah, enggak, kok. Kamu malam ini semakin cantik, hingga membuat aku terpesona," sahut Bastian yang tersadar dari lamunannya. Memberikan pujian dengan mulut manisnya.
Ingrid yang mendapatkan pujian seperti itu pun tertunduk tersipu malu. Semua wanita memang suka di puji bukan? Tidak terkecuali Ingrid.
"Ayo, kita pergi!" ajak Bastian tersenyum seraya menggandeng tangan Ingrid.
Keduanya berjalan keluar dari kamar mereka menuruni anak tangga. Hugo dan Ema yang kebetulan lewat di dekat tangga pun menatap sepasang suami-isteri itu.
"Kalian mau kemana? Udah dandan cantik dan tampan. Apa mau dinner di luar?" tanya Ema menatap penampilan Ingrid dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Iya, ma. Mau dinner di luar sekalian jalan-jalan," sahut Bastian.
"Apa kalian tidak ingin menjadwal ulang acara bulan madu kalian?" tanya Hugo mengingat Bastian dan Ingrid tidak jadi berbulan madu sesuai rencana karena kejadian waktu itu yang membuat Ingrid harus di rawat beberapa hari di rumah sakit.
"Nanti saja, pa. Kita mendapatkan banyak orderan bulan ini. Aku akan mengatur ulang jadwal bulan madu kami setelah orderan besar ini bisa dipenuhi," sahut Bastian yang sebenarnya bukan itu alasannya.
Alasan sebenarnya adalah karena Bastian harus menyerahkan Ingrid pada Alex. Dan mungkin Bastian tidak akan pernah berbulan madu dengan Ingrid, mengingat Alex akan meniduri Ingrid beberapa kali. Saat mengingat hal itu, Bastian benar-benar merasa kesal.
"Ya, sudah. Selamat bersenang-senang," ucap Hugo, kemudian meninggalkan Ingrid dan Bastian.
"Udah, berangkat sana! Nikmati malam kalian," ucap Ema penuh senyuman.
Bastian dan Ingrid pun akhirnya berangkat. Ingrid terlihat sangat senang di ajak dinner di luar oleh Bastian, tidak menyadari dirinya akan diserahkan pada pria lain untuk ditiduri.
Sedangkan Bastian juga menampilkan senyuman bahagia, meskipun di dalam hatinya mengumpat karena harus menyerahkan Ingrid pada pria lain. Padahal malam ini Ingrid terlihat begitu cantik.
Meskipun Bastian tidak mencintai Ingrid, tapi tetap saja pria itu tidak rela wanita yang sudah dinikahinya ditiduri pria lain. Jujur harga dirinya merasa diinjak-injak oleh Alex saat harus menyerahkan Ingrid pada Alex. Dan juga saat Marcell menggagahi Ingrid di malam pertama mereka.
Namun Bastian juga tidak berdaya. Jika dirinya tidak menyerahkan Ingrid pada Alex, maka Alex pasti akan menghajar dirinya lagi seperti waktu itu.
Ya, di malam pertama pernikahan dengan Ingrid waktu itu, Alex menghajar Bastian habis-habisan karena Alex merasa kecewa melihat gadis yang ingin di perawaninya malah lebih dulu di perawani pria lain.
Padahal Alex sudah membayangkan bagaimana rasanya menikmati tubuh Ingrid yang masih perawan. Sayangnya impiannya hancur seketika di depan matanya saat mendengar suara lenguhaan Ingrid dan Marcell dengan tubuh yang menyatu sempurna di bawah selimut. Hal itulah yang membuat Alex marah besar pada Bastian.
Namun mengapa Alex begitu menginginkan Ingrid? Sampai saat ini pun Bastian tidak tahu. Menanyakan hal itu pada Alex pun tidak di jawab Alex.
Bastian memarkirkan mobilnya di area parkir kafe yang cukup ramai pengunjung. Bastian menggandeng Ingrid masuk dan memesan makanan dan minuman. Setelah selesai memesan, Bastian pamit keluar sebentar pada Ingrid untuk menghubungi seseorang.
Setelah mencari tempat yang dirasanya cukup aman, Bastian pun menghubungi Alex.
"Halo, Lex. Biarkan dia makan malam dulu bersama ku. Kamu tidak ingin, 'kan, dia lemas tidak bertenaga saat kamu tiduri?" tanya Bastian begitu telpon tersambung.
"Baik, tapi jangan coba-coba untuk mengulur waktu. Aku beri waktu setengah jam dari sekarang. Setelah itu berpura-pura lah pergi ke toilet. Sisanya biar aku saja yang melakukannya," ujar Alex yang sudah menyusun rencana.
"Okey," sahut Bastian, kemudian kembali ke dalam kafe.
...🌟...
...Seperti brownis, yang hitam belum tentu pahit. Seperti mahkota dewa, yang merah belum tentu manis....
...Jangan menilai terlalu cepat dengan hanya melihat....
..."Nana 17 Oktober"...
...🌸❤️🌸...
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Tarmi Widodo
marsel dimana kamu
2024-07-16
2
Mr.VANO
smg Alex pria baik,tdk berbuat macam2 sama ingrit
2024-06-06
4
Uyhull01
ckck dasar iblis kau Bas😡
2024-06-06
3