Sobek

Rafli langsung bangun dari tempat tidur dan mengambil hpnya. Rafli menelfon Mamah nya langsung.

Mamah tidak mengangkat telfonnya membuat Rafli makin takut. Rafli menelfon Mamahnya terus sampai dua kali panggilan, baru Mamah mengangkatnya.

"Halo sayang, ada apa?"

"Mah, pulang sekarang Mah. Wina Mah."

"Ada apa sama Wina!?"

"Wina pingsan Mah."

"Pingsan! Kok bisa? Memangnya Wina kenapa sampai pingsan gitu, sayang?"

"Mamah pulang aja dulu. Nanti Rafli ceritakan. Cepetan Mah!"

"Iya Iya, Mamah pulang sekarang."

Telfon lalu di matikan. Mamah langsung bilang ke Papah kalau mau pulang karena Wina pingsan. Papah rupanya juga mau ikut. Keduanya pun pulang bersama.

Rafli memakaikan baju atasan pada Wina. Bagian bawah Rafli tutupi dengan selimut. setelah itu Rafli pergi ke kamar mandi untuk mencuci adiknya yang terkena darah.

Setelah bersih, Rafli pakai celana dan juga baju. Rafli tidak berani kasih tau Mba karena takut dan juga malu. Rafli masih di kamar menemani Wina.

Rafli menggosokkan minyak angin ke kaki dan juga hidung Wina biar Wina cepat sadar.

Wina akhirnya membuka matanya. Rafli langsung merasa lega.

"Wina kenapa Kak?"

"Syukurlah kamu sudah sadar. Kamu tadi pingsan."

"Pingsan!?" Wina lalu sambil berpikir.

"Iya. Kamu tadi pingsan. Aku sangat takut Wina. Maaf kan aku ya, buat kamu sampai pingsan. Apa.masih sakit?"

Wina mengangguk dan Wina lalu ingat kenapa dirinya pingsan.

"Aku bantu ke kamar mandi yuk."

"Tapi Wina ngga bisa jalan kak. Rasanya sangat sakit."

"Tadi aku telfon Mamah dan memintanya pulang. Mungkin bentar lagi sampai rumah. Aku tadi sangat takut lihat kamu pingsan."

"Kalau mamah pulang, Wina ngga mau kaya gini Kak. Wina mau pakai celana."

Sambil Wina mencoba bangun, tapi Wina merasa kesakitan.

"Biar Aku gendong kamu ke kamar mandi."

Rafli langsung mengendong Wina ke kamar mandi. Sampai di kamar mandi, Wina di dudukan di atas kloset. Setelah Wina duduk, Rafli mengambil celana Wina.

Wina lalu membersihkan miliknya dengan pelan. Wina merasa sangat perih dan sakit. Darah pun masih ada.

Rafli datang dengan membawa celana. Rafli lalu membantu mengeringkan inti tubuhnya dengan handuk secara pelan pelan karena Wina merasa sakit.

Setelah kering, Rafli membantu Wina pakai celana. Setelah selesai, Rafli mengendong Wina lagi menuju kasur. Saat Rafli dan Wina baru keluar dari kamar mandi, Mamah dan Papah buka pintu.

Mamah dan Papah melihat Rafli yang mengendong Wina.

"Sayang. Kamu kenapa?" tanya Mamah sambil mendekati keduanya.

"Wina ngga papa Mah," jawab Wina.

Rafli menurunkan Wina dengan pelan ke kasur. lalu Mamah minta penjelasan pada Rafli dan Wina apa yang terjadi. Rafli dan Wina bingung mau mulai cerita dari mana. Karena Rafli dan Wina benar benar malu.

Papah lalu mengajak Rafli duduk di sofa kamarnya. Mamah duduk pinggir kasur menemani Wina.

"Ada apa sama Wina? Kenapa Wina sampai pingsan? Ayo bicara sama Papah. Papah akan dengarkan," sambil menepuk pundak Rafli.

"Itu Pah. Em...." Rafli justru sekarang tidak hanya merasa malu. tapi juga takut di marahi karena buat Wina pingsan.

"Rafli melakukan itu, tapi Wina pingsan. Dan itunya Wina sampai berdarah."

Papah dan Mamah saling tatap. keduanya langsung paham.

Wina dan Rafli sama sama menunduk karena malu. Papah mengajak Rafli keluar dari kamar. Papah mau bicara berdua dengan Rafli. Saat Rafli dan Papah pergi, Mamah bicara pada Wina.

"Apa masih sakit sayang?" tanya Mamah pada Wina. Wina mengangguk pelan.

"Apa darahnya masih mengalir?" Wina menggeleng.

"Kita ke dokter aja ya. biar sakitnya cepat sembuh."

"Ngga usah Mah. Wina malu."

"Ngga usah malu. kamu sama Rafli kan sudah menikah. Jadi ngga usah malu," Wina diam.

"Sayang, apa Rafli melakukanya sangat kasar?"

Wina ngga langsung jawab. Karena Wina ngga bisa katakan itu kasar apa ngga. Karena ini pengalaman pertamanya.

"Ceritakan saja sama Mamah. Kamu jangan malu. Biar Mamah tau di mana kesalahan Rafli."

Wina lalu mengatakan dari awal. Saat pertama melakukannya sampai yang kedua dan akhirnya Wina sampai pingsan.

Mamah yang dengar juga merasakan miliknya linu. Gimana tidak, Rafli melakukanya tanpa pemanasan. Dan lagi keduanya masih sama sama polos dan baru pertama melakukanya.

Begitu juga dengan Papah yang dengar cerita Rafli. Papah mengusap wajahnya kasar karena Rafli benar benar melakukan kesalahan.

"Raf, kamu tuh sudah besar. Di sekolah juga pasti ada pelajaran seperti ini. Dan di internet juga banyak memberi pengetahuan. Apa kamu tidak searching dulu."

"Benar saja Wina sampai pingsan. Pasti Wina merasa sakit sekali."

Rafli hanya bisa diam. Rafli sudah pasrah kalau memang mau di marahi.

Papah mengambil hp nya. Lalu Papah menunjukan cara untuk mencari film yang banyak adegan seperti itu.

"Kamu coba lihat film film kaya gini. Biar kamu mengerti dan paham apa yang harus di lakukan dulu sebelum memulai hubungan suami istri."

Akhirnya Papah memberi tau sebuah link yang isinya film gituan. Pikir Papah, Rafli sudah menikah jadi sudah boleh melihat film begituan.

Papah dan Rafli lalu pergi ke kamar lagi. Saat di dalam kamar, Mamah bilang ke Papah kalau sudah menelfon Dokter Dewi untuk memeriksa inti tubuh Wina. Wina tetap tidak mau pergi ke dokter. jadi Mamah menelfon Dokter untuk ke rumah.

Rafli dan Wina sama sama diam. Papah dan Mamah lalu keluar dari kamar karena mau menunggu Dokter Dewi. Mamah dan Papah putuskan tidak akan ke kantor lagi.

Rafli mendekati Wina. Lalu Rafli mengambil tangan Wina dan bilang maaf karena membuatnya kesakitan.

"Sudah kak jangan minta maaf lagi. Kita memang sama sama ngga tau. Wina ngga papa kok. nanti juga sembuh."

Rafli mencium tangan Wina setelah dengar perkataan Wina.

Setengah jam kemudian, Dokter Dewi datang. Mamah mengantar ke kamar Rafli. Papah masih tetap ada di ruang tamu.

Mamah menjelaskan pada Dokter Dewe apa yang di alami Wina.

Rafli duduk di sofa, sedang Mamah menemani Wina saat di periksa Dokter.

Dokter sudah memeriksa Wina. Dokter bilang kalau inti tubuh Wina terluka dan sobek. dan Rafli tidak boleh melakukan hubungan dulu sebelum inti Wina benar benar sembuh.

Dokter Dewi memberi resep obat. Ada salep dan juga obat agar rasa sakitnya cepat hilang.

Setelah selesai memeriksa, Mamah mengantar Dokter Dewi ke luar.

Rafli yang akan beli obat ke apotik. Tapi saat Rafli mau pergi, Wina melarangnya. Wina tidak mau di tinggal. Rafli bilang ke Mamah kalau Wina ngga mau di tinggal. Akhirnya Mamah menyuruh Pak Supir untuk pergi ke apotik.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

Mamah Kekey

Mamah Kekey

hadeh Rafly..di kira apa main terobos aja..😀

2024-07-18

2

afiano

afiano

benar" lucu Rafly dn Wina sama-sama masih polos dn lugu dn u Rafly semoga nnti pas kuliah di luar negeri kamu g berbuat yg aneh " .. kerna sdh merasakan nikmatnya surga dunia..

2024-06-12

0

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

anak bau kencur nikahin yg nga ngerti opo"

2024-06-12

1

lihat semua
Episodes
1 Liburan
2 Pulang Dari Villa
3 Pergi Ke Cafe
4 Undangan Makan Malam
5 Sudah Di Tetapkan
6 Acara Kelulusan
7 Lamaran
8 Main Kerumah Rafli
9 Pergi Ke Mall
10 Wina Malu
11 Makan Malam di Rumah Wina
12 Pergi Ke Butik
13 Rara Telfon Rafli
14 Jadi Besan
15 Wina Malu
16 Wina Menangis
17 Wina Ngga Takut Lagi
18 Rafli Takut
19 Wina Pingsan
20 Sobek
21 Tidur Rumah Ibu
22 Rafli Ngambek
23 Rafli Mengajak Wina Nonton
24 Tulangnya Sakit
25 Rafli Malu
26 Wina Menangis
27 Pulang Ke Rumah Rafli
28 Rafli Berangkat Ke Singapura
29 Selalu Menelfon
30 Wina Sudah Punya Pasport
31 Sampai Singapura
32 Teriak Tanda Kemenangan
33 Puas Belanja
34 Pagi Yang Dingin
35 Wina Bersama Mertuanya Pulang Ke Indonesia
36 Kepala Wina Merasa Pusing
37 Ayah Kaget
38 Wina Ngga Mau
39 Pergi Ke Dokter
40 Wina Di Infus
41 Wina Jadi Tidak Mual
42 Malam Terakhir
43 Mamah Marah Ke Rafli
44 Berangkat Ke Singapura
45 Pikiran
46 Ujian Sekolah
47 Teman Wina Curiga
48 Jadwal Periksa Kandungan
49 Guru Sudah Tau
50 Ikatan Batin Seorang Ibu
51 Kritis
52 Wina Pulang Ke Rumah
53 Obat Pelancar ASI
54 Wina Merasa Malu
55 Claudia Liana Tanjung
56 Keputusan Wina
57 Berangkat Ke Singapura
58 Wina Sakit
59 Rafli Kembali Kuliah
60 Bulu Kuduk Merinding
61 Wina Sudah Daftar Kuliah
62 Rafli Marah
63 Wina Takut
64 Wina Ngga Suka
65 Suara Zain Bergetar Mau Menangis
66 Ngga Normal
67 Bicara Berdua
68 Dapat Pesan
69 Tangan Wina Gemetar
70 Kaget Dan Tidak Percaya
71 Ada Yang Pingsan
72 Sakit Perut
73 Wina Ketakutan
74 Ketemu
75 Melaporkan
76 Wina Tidak Mau Di Tinggal
77 Zain Merasa Takut
78 Hukuman Tiga Tahun
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Liburan
2
Pulang Dari Villa
3
Pergi Ke Cafe
4
Undangan Makan Malam
5
Sudah Di Tetapkan
6
Acara Kelulusan
7
Lamaran
8
Main Kerumah Rafli
9
Pergi Ke Mall
10
Wina Malu
11
Makan Malam di Rumah Wina
12
Pergi Ke Butik
13
Rara Telfon Rafli
14
Jadi Besan
15
Wina Malu
16
Wina Menangis
17
Wina Ngga Takut Lagi
18
Rafli Takut
19
Wina Pingsan
20
Sobek
21
Tidur Rumah Ibu
22
Rafli Ngambek
23
Rafli Mengajak Wina Nonton
24
Tulangnya Sakit
25
Rafli Malu
26
Wina Menangis
27
Pulang Ke Rumah Rafli
28
Rafli Berangkat Ke Singapura
29
Selalu Menelfon
30
Wina Sudah Punya Pasport
31
Sampai Singapura
32
Teriak Tanda Kemenangan
33
Puas Belanja
34
Pagi Yang Dingin
35
Wina Bersama Mertuanya Pulang Ke Indonesia
36
Kepala Wina Merasa Pusing
37
Ayah Kaget
38
Wina Ngga Mau
39
Pergi Ke Dokter
40
Wina Di Infus
41
Wina Jadi Tidak Mual
42
Malam Terakhir
43
Mamah Marah Ke Rafli
44
Berangkat Ke Singapura
45
Pikiran
46
Ujian Sekolah
47
Teman Wina Curiga
48
Jadwal Periksa Kandungan
49
Guru Sudah Tau
50
Ikatan Batin Seorang Ibu
51
Kritis
52
Wina Pulang Ke Rumah
53
Obat Pelancar ASI
54
Wina Merasa Malu
55
Claudia Liana Tanjung
56
Keputusan Wina
57
Berangkat Ke Singapura
58
Wina Sakit
59
Rafli Kembali Kuliah
60
Bulu Kuduk Merinding
61
Wina Sudah Daftar Kuliah
62
Rafli Marah
63
Wina Takut
64
Wina Ngga Suka
65
Suara Zain Bergetar Mau Menangis
66
Ngga Normal
67
Bicara Berdua
68
Dapat Pesan
69
Tangan Wina Gemetar
70
Kaget Dan Tidak Percaya
71
Ada Yang Pingsan
72
Sakit Perut
73
Wina Ketakutan
74
Ketemu
75
Melaporkan
76
Wina Tidak Mau Di Tinggal
77
Zain Merasa Takut
78
Hukuman Tiga Tahun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!