Rafli sudah selesai ujian sekolah jadi Rafli bisa santai di rumah. Sedang Wina mau ujian untuk kenaikan kelas.
Di rumah Rafli merasa pusing dengan keinginan orang tuanya yang menyuruhnya menikah dengan Wina.
"Sekarang bukan lagi jamannya siti Nurbaya, tapi kenapa Mamah dan Papah ingin menjodohkan ku dengan Wina. Bikin pusing aja sih. Umur baru 18 tahun sudah di suruh nikah, ya Tuhan."
"Lagian buat apa menikah kalau nantinya aku juga di luar negri. orang tua tuh gimana sih. Bukanya anak mau kuliah di luar negri di kasih semangat dan doa yang baik baik, ini malah di kasih beban. Pusing...."
Rafli mengacak acak rambutnya karena merasa stres. Rafli ingin menelfon Wina untuk menanyakan tentang perjodohan mereka, tapi Rafli ngga punya no telfon Wina. Membuat Rafli makin pusing.
Wina di sekolah terlihat tidak ceria dan semangat seperti biasanya. Wina lebih banyak diam.
Teman sebangku Wina lalu bertanya.
"Win. Kamu kenapa kelihatan murung gitu? Kamu lagi ngga enak badan apa?"
"Aku ngga papa kok."
"Tapi kamu ngga seperti biasanya. Kamu dari tadi banyak diem. Ingat loh hari ini kita ulangan semester. Kalau kamu sakit bilang aja, jangan di paksain."
"Iya, aku tau kok. Aku ngga sakit."
Lalu guru pun datang. Guru lalu memberi kertas ulangan. Wina walau sedang memikirkan nasibnya yang akan di jodohkan, tapi Wina tetap bisa mengerjakan soal soal ulangan.
Rafli yang merasa bosan di rumah, lalu menelfon pacarnya untuk mengajaknya ketemuan di Mall.
"Aku ngga bisa Raf. Soalnya aku lagi pergi ke salon sama Mamah ku."
"Oh gitu, ya sudah. Besok kalau kamu ada waktu kabari ya. Aku mau bicara penting sama kamu."
"Iya, baiklah. Ya sudah ya, aku mau perawatan dulu," lalu telfon pun di matikan.
Rafli lanjut menelfon temannya.
"Nongkrong yuk."
"Di mana ?"
"Ke Mall."
"Boleh. Tapi kamu traktir aku ya Raf?"
"Iya. Aku akan traktir kamu."
"Asik. Ya sudah aku siap siap dulu. Kita ketemu di parkiran mall ya," Rafli menjawab iya. Setelah itu telfon pun di matikan.
Rafli langsung masuk ke kamarnya untuk siap siap. Setelah siap, Rafli membawa motor nya menuju Mall. sampai di parkiran Mall, rupanya teman Rafli sudah sampai duluan.
"Sori Vin aku telat."
"Aku juga belum lama. Ya sudah yuk kita masuk."
Keduanya lalu masuk ke dalam. Rafli mengajak Vian ke Cafe yang ada di dalam Mall. Lalu Rafli menyuruh temanya memesan apa yang dia mau.
"Gila kamu. Kamu ngga salah pesan segitu banyaknya makanan?"
"Ngga lah. Aku kan lagi lapar. Tenang aja, nanti juga habis sama aku."
Setelah pesan makanan keduanya mengobrol.
"Kamu jadi kuliah di Singapura Raf?"
"Jadi. Tapi lagi ada masalah nih Vin."
"Masalah apa Raf. ngga mungkin kan orang tua mu ngga punya biaya untuk kuliah kamu."
"Bukan masalah itu Vin. Tapi orang tua ku mau jodohkan aku dengan anak temanya. Dan kalau aku tidak mau, aku tidak boleh kuliah di Singapura. Gila ngga tuh Vin."
"Hahaa... Kamu seriusan nih?" Vian justru tertawa.
"Aku serius ini Vin. Kamu malah ketawa gitu sih. Ngga kasihan amat sama aku."
Vian langsung berhenti tertawa saat mendengar perkataan Rafli yang bilang itu serius.
"Sorry... Trus kamu gimana? Mau ngga?"
"Aku bingung. Kalau aku tidak menuruti keinginan orang tuaku, pasti mereka sedih. karena aku anak satu satunya jadi harapannya ya hanya aku. Tapi kalau aku turutin, aku tuh ngga cinta sama itu cewek. Mau gimana itu nanti rumah tangga kalau ngga ada cinta. Lagian Aku kan mau kuliah di luar negri, masa di suruh nikah dulu."
"Kamu tau dan kenal sama cewek yang mau di jodohkan sama kamu?"
"Tau. Aku juga kenal."
"Gimana anaknya, Cantik ngga?"
"Ya cantik sih. Baik juga. Tapi aku kan ngga cinta ya susah kan. lagian aku kan sudah ada Rara."
"Masalah cinta mah bisa datang dengan seiringnya waktu Raf. Yang sekarang jadi masalah, kamu kan sama Rara masih pacaran. Dan hubungan kamu sama Rara baik baik aja. Gimana kamu putusin Rara nya nanti."
"Iya. Aku juga ngga tau Vin. Gimana ya?"
Saat keduanya sedang mengobrol tentang Rara. tiba tiba mata Rafli dan Vian melihat orang yang sedang di bicarakan.
"Rafli, bukanya itu Rara?"
"Iya. itu Rara. Rara sama siapa ya itu. Tadi aku telfon katanya sedang di salon sama Mamah nya."
"Wah Raf parah ini. Kamu sedang di bohongi. Sepertinya mereka sangat dekat loh."
Mata Rafli terus melihat ke Rara yang sedang berjalan dengan cowok sambil tangannya bergandengan.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️
kak Tuti ngebuka mata Raffi klu cew nga pantes untuk'a
2024-05-21
1
🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
benar benar sungguh tega itu si Rara
2024-05-20
1
🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
kamu di bohongin Rafli untung kamu tau sendiri gimana pacar kamu di belakang mu
2024-05-20
1