Main Kerumah Rafli

Acara pertunangan Rafli dan Wina pun sudah selesai. Keluarga Rafli pamit pulang karena sudah malam.

"Wina sayang, sekolah kan sudah libur. Besok main ke rumah Tante ya."

"Baik Tante."

"Nanti Rafli jemput ya," Wina tersenyum sambil mengangguk.

Setelah itu keluarga Rafli masuk ke mobil. Mobil Rafli meninggalkan rumah Wina. keluarga Wina semuanya masuk lagi ke rumah setelah mobil Rafli tidak terlihat.

Wina masuk ke kamarnya. Lalu Wina ganti baju. Setelah ganti baju, Wina tiduran. Wina melihat ke jarinya yang terpasang cincin. jari Wina terlihat cantik karena cincinnya ada berliannya.

"Ya Tuhan. Wina hanya ingin menjadi anak yang berbakti pada orang tua. Semoga Kak Rafli yang di inginkan orang tua Wina jadi imam untuk Wina adalah jodoh dari mu Tuhan. Amin," Wina bicara dalam hati sambil terus melihat ke cincin.

Wina akhirnya tertidur karena sudah mengantuk. Wina sudah selesai ulangan. dan sudah menerima raport juga. Anisa naik ke kelas 12. Anisa sedang menikmati liburan sekolah selama dua Minggu setelah selesai ulangan kenaikan.

Dua hari kemudian, Rafli datang ke rumah Wina. Rafli akan menjemput Wina untuk pergi ke rumahnya. Mamah Rafli yang menyuruh Wina untuk main setelah menjadi calon menantu.

"Rafli tunggu dulu ya. Tante mau panggil Wina."

"Iya Tante."

"Itu es nya di minum dulu ya."

"Iya Tante terimakasih."

Ibu lalu pergi ke kamar Wina. Wina di kamar sedang bersiap. Tadi Wina sudah di kasih tau Ibu kalau Rafli mau jemput. Mamah menelfon Ibu dan memberi tau Rafli sudah otw. Jadi Wina langsung bersiap.

"Sayang, Rafli sudah datang. Kamu sudah siap belum?"

"Iya Bu. Wina tinggal ikat rambut."

Wina mengikat rambutnya ekor kuda. Wina pakai kaos dan celana Levis panjang. Wina terlihat simpel tapi masih tetap terlihat cantik.

Wina mengambil tas kecilnya dan di pakainya.

"Sudah?"

"Sudah Bu."

"Ya sudah ayo kita turun."

Wina dan Ibunya turun ke bawah. Rafli sedang duduk dan memainkan hpnya.

Rafli melihat Wina dan Ibunya turun lalu mematikan hpnya.

"Kalian mau langsung pergi apa nanti dulu nih?"

"Kita langsung pergi aja Tan. soalnya Mamah sudah menunggu Wina di rumah."

"Oh seperti itu. Ya sudah kalau kalian mau berangkat. Hati hati di jalan ya."

"Iya Tante."

Rafli dan Wina pamitan dan cium tangan Ibu. Lalu keduanya keluar dari rumah. Rafli bawa mobil. Tadi nya mau bawa motor, tapi Mamah melarangnya. Karena naik motor nanti panas dan juga bahaya.

Setelah Rafli dan Wina masuk ke mobil, Rafli membawa mobilnya meninggalkan rumah Wina.

Di mobil tidak ada yang bersuara. Wina tidak berani bicara karena ngga ada yang mau di tanyakan pada Rafli.

Lalu Rafli yang merasa tidak nyaman karena di mobil terasa hening.

"Kamu libur berapa hari?" Wina melihat ke Rafli.

"Dua Minggu Kak."

"Oh. Nilainya bagus ngga?"

"Alhamdulillah bagus."

"Dapat peringkat dong?"

"Ngga. sekarang kata Pak Guru peringkat di tiadakan."

"Loh kenapa?"

"Ngga tau."

"Memangnya kamu ngga tanya?"

"Ngga," sambil menggelengkan kepala.

Mobil sudah sampai di rumah Rafli. Keduanya lalu keluar dari mobil. Mamah Rafli sudah berdiri di depan pintu menunggu kedatangan Wina.

Saat Wina keluar dari mobil, Mamah langsung mendekatinya dan memeluknya.

"Ayo sayang kita masuk. Tante sudah masak enak buat kamu."

Wina di gandeng Mamah masuk kerumah. Sedang Rafli hanya mengikuti keduanya dari belakang.

Sampai di dalam, Mamah menyuruh Mba buatkan minuman dingin untuk Wina. Papah sedang pergi main golf bersama teman teman bisnisnya. jadi Wina mengobrol cuman berdua sama Mamah. Rafli hanya jadi pendengar dan melihat keduanya yang asik mengobrol.

Saat Mamah dan Wina mengobrol, hp Mamah berbunyi tanda panggilan. ternyata Papah yang menelfon.

Papah menyuruh Mamah datang ke tempat golf karena ada teman Papah yang bawa istri. Jadi Mamah suruh buat temen. Mamah tadinya menolak karena ada Wina. Tapi Papah bilang hanya satu jam saja.

Akhirnya Mamah mau pergi. Mamah bilang ke Wina pulangnya nanti menunggu Papah dan Mamah pulang. Karena mau makan siang bersama.

Wina dan Rafli hanya berdua sekarang di ruang keluarga.

"Mau istirahat dulu ngga di kamar tamu?"

"Ngga usah kak. Biar Wina di sini saja."

"Nyalain tv ya?" Wina hanya mengangguk.

Rafli menyalakan tv agar Wina tidak bosen. Rafli mau pergi ke kamar pengin rebahan tapi tidak enak dengan Wina.

Rafli mengambil bantal sofa lalu tiduran di permadani depan tv.

"Win, sini duduk di sini. Aku mau bicara."

Rafli menyuruh Wina duduk di permadani di sebelahnya yang sedang tiduran.

Wina tadinya ngga mau. Tapi karena Rafli bilang ada yang mau di katakan, Wina pun mau.

Wina duduk di sebelah Rafli yang sedang tiduran.

"Tidak lama lagi kita akan menikah. Dan setelah menikah, Aku akan pergi kuliah ke Singapura. Jadi kita nanti harus saling percaya ya. Aku juga tidak akan mempermainkan pernikahan. Jadi aku harap kamu pun bisa menjaga kepercayaan ku."

"Iya Kak."

"Kalau nanti ada yang ingin kamu katakan atau sampaikan, bilang saja. Kamu nanti bisa telfon apa kirim pesan ke aku."

"Iya."

"Kamu iya iya saja. Kamu memangnya punya no telfon ku?" Wina menggeleng. Rafli tersenyum.

"Mana hp kamu. Sini aku masukin no telfon ku."

Wina memberikan hpnya pada Rafli. lalu Rafli menulis no telfonnya di hp Wina. Rafli juga menelfon no nya agar no Wina masuk di hpnya.

"Ini, aku sudah masukan."

Wina melihat no Rafli lalu di kasih nama Kak Rafli.

Rafli melihat jari tangan Wina yang terlihat cantik karena ada cincin tunangan. Rafli reflek mengambil tangan Wina. Wina merasa kaget saat Rafli memegang tangannya.

Wina merasa panas dingin. Dan Wina hanya menunduk malu.

"Nanti kalau sekolah cincinnya jangan di lepas ya. Jari kamu terlihat sangat cantik."

Wina tidak menjawab karena benar benar merasa grogi. Karena baru kali ini tangan Wina di pegang oleh laki laki.

Rafli juga dengan pelan mencium jari Wina yang ada cincinnya. Perasaan Wina makin meledak.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Jangan bilang kalo Rafli cowok playboy,Baru tunangan aja udah berani cium2..

2025-02-28

0

Masriani 1438

Masriani 1438

aku suka ceritanya

2024-10-26

0

Ilma Lina

Ilma Lina

wah rafli makn semngat nih.. tdnya nolak skrg mau..

2024-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Liburan
2 Pulang Dari Villa
3 Pergi Ke Cafe
4 Undangan Makan Malam
5 Sudah Di Tetapkan
6 Acara Kelulusan
7 Lamaran
8 Main Kerumah Rafli
9 Pergi Ke Mall
10 Wina Malu
11 Makan Malam di Rumah Wina
12 Pergi Ke Butik
13 Rara Telfon Rafli
14 Jadi Besan
15 Wina Malu
16 Wina Menangis
17 Wina Ngga Takut Lagi
18 Rafli Takut
19 Wina Pingsan
20 Sobek
21 Tidur Rumah Ibu
22 Rafli Ngambek
23 Rafli Mengajak Wina Nonton
24 Tulangnya Sakit
25 Rafli Malu
26 Wina Menangis
27 Pulang Ke Rumah Rafli
28 Rafli Berangkat Ke Singapura
29 Selalu Menelfon
30 Wina Sudah Punya Pasport
31 Sampai Singapura
32 Teriak Tanda Kemenangan
33 Puas Belanja
34 Pagi Yang Dingin
35 Wina Bersama Mertuanya Pulang Ke Indonesia
36 Kepala Wina Merasa Pusing
37 Ayah Kaget
38 Wina Ngga Mau
39 Pergi Ke Dokter
40 Wina Di Infus
41 Wina Jadi Tidak Mual
42 Malam Terakhir
43 Mamah Marah Ke Rafli
44 Berangkat Ke Singapura
45 Pikiran
46 Ujian Sekolah
47 Teman Wina Curiga
48 Jadwal Periksa Kandungan
49 Guru Sudah Tau
50 Ikatan Batin Seorang Ibu
51 Kritis
52 Wina Pulang Ke Rumah
53 Obat Pelancar ASI
54 Wina Merasa Malu
55 Claudia Liana Tanjung
56 Keputusan Wina
57 Berangkat Ke Singapura
58 Wina Sakit
59 Rafli Kembali Kuliah
60 Bulu Kuduk Merinding
61 Wina Sudah Daftar Kuliah
62 Rafli Marah
63 Wina Takut
64 Wina Ngga Suka
65 Suara Zain Bergetar Mau Menangis
66 Ngga Normal
67 Bicara Berdua
68 Dapat Pesan
69 Tangan Wina Gemetar
70 Kaget Dan Tidak Percaya
71 Ada Yang Pingsan
72 Sakit Perut
73 Wina Ketakutan
74 Ketemu
75 Melaporkan
76 Wina Tidak Mau Di Tinggal
77 Zain Merasa Takut
78 Hukuman Tiga Tahun
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Liburan
2
Pulang Dari Villa
3
Pergi Ke Cafe
4
Undangan Makan Malam
5
Sudah Di Tetapkan
6
Acara Kelulusan
7
Lamaran
8
Main Kerumah Rafli
9
Pergi Ke Mall
10
Wina Malu
11
Makan Malam di Rumah Wina
12
Pergi Ke Butik
13
Rara Telfon Rafli
14
Jadi Besan
15
Wina Malu
16
Wina Menangis
17
Wina Ngga Takut Lagi
18
Rafli Takut
19
Wina Pingsan
20
Sobek
21
Tidur Rumah Ibu
22
Rafli Ngambek
23
Rafli Mengajak Wina Nonton
24
Tulangnya Sakit
25
Rafli Malu
26
Wina Menangis
27
Pulang Ke Rumah Rafli
28
Rafli Berangkat Ke Singapura
29
Selalu Menelfon
30
Wina Sudah Punya Pasport
31
Sampai Singapura
32
Teriak Tanda Kemenangan
33
Puas Belanja
34
Pagi Yang Dingin
35
Wina Bersama Mertuanya Pulang Ke Indonesia
36
Kepala Wina Merasa Pusing
37
Ayah Kaget
38
Wina Ngga Mau
39
Pergi Ke Dokter
40
Wina Di Infus
41
Wina Jadi Tidak Mual
42
Malam Terakhir
43
Mamah Marah Ke Rafli
44
Berangkat Ke Singapura
45
Pikiran
46
Ujian Sekolah
47
Teman Wina Curiga
48
Jadwal Periksa Kandungan
49
Guru Sudah Tau
50
Ikatan Batin Seorang Ibu
51
Kritis
52
Wina Pulang Ke Rumah
53
Obat Pelancar ASI
54
Wina Merasa Malu
55
Claudia Liana Tanjung
56
Keputusan Wina
57
Berangkat Ke Singapura
58
Wina Sakit
59
Rafli Kembali Kuliah
60
Bulu Kuduk Merinding
61
Wina Sudah Daftar Kuliah
62
Rafli Marah
63
Wina Takut
64
Wina Ngga Suka
65
Suara Zain Bergetar Mau Menangis
66
Ngga Normal
67
Bicara Berdua
68
Dapat Pesan
69
Tangan Wina Gemetar
70
Kaget Dan Tidak Percaya
71
Ada Yang Pingsan
72
Sakit Perut
73
Wina Ketakutan
74
Ketemu
75
Melaporkan
76
Wina Tidak Mau Di Tinggal
77
Zain Merasa Takut
78
Hukuman Tiga Tahun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!