Mamah dan Papah Rafli berencana malam ini akan datang ke rumah Wina. Rupanya orang tua Rafli ingin melamar Wina dan akan membicarakan acara pernikahan.
Mamah dan Papah pulang dari kantor sudah membeli banyak barang bawaan untuk di bawa ke rumah Wina. Seperti parsel buah, kue dan tidak lupa bawa cincin.
Sampai di rumah Mamah mencari Rafli.
"Sayang," Mamah sambil buka pintu.
"Iya Mah."
"Nanti habis magrib kita jadi ke rumah Wina. Kamu siap siap ya sayang."
"Iya Mah."
"Ya sudah Mamah juga mau siap siap."
Pintu di tutup kembali oleh Mamah. Rafli bangun dari duduknya dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Rafli mandi tidak lama. Setelah mandi Rafli pakai baju dan langsung bersiap.
Jam 7 malam Rafli bersama orang tuanya berangkat menuju rumah Wina. Mamah menunjukan cincin yang akan di berikan pada Wina, saat mobil sudah berjalan.
"Gimana sayang cincinnya. Bagus ngga?" tanya Mamah pada Rafli.
"Bagus Mah."
"Coba di jari kamu. pas ngga sayang. Tapi harusnya pas, soalnya Mamah kan udah ukur jari kamu."
"Kan Mamah sudah ukur jari Rafli. Ya pasti sudah pas Mah."
"Ya, tapi kamu coba aja dulu. Mamah pengin lihat."
Rafli tidak bisa membantah perintah Mamah nya. Rafli lalu mencoba cincinnya. Dan memang sangat pas.
Setelah mencoba cincinnya, Rafli melepasnya dan menyimpannya lagi di kotak cincin.
Di rumah Wina, Ibu dan Ayah sudah menunggu kedatangan keluarga Rafli. Rupanya di rumah Wina ada nenek dan kakeknya dari orang tua Ayah dan orang tua ibu dan sodara lainnya. Rumah Wina sangat ramai.
Lalu mobil Rafli sudah sampai rumah Wina. Rafli dan orang tuanya turun dari mobil. Orang tua Wina sudah menunggu di depan pintu. Mereka terlihat sangat bahagia terlihat dari bibir yang terus tersenyum dari kedua keluarga.
"Selamat malam," kata Papah.
"Selamat malam. selamat datang di gubuk ku Bram," Ayah memeluk Papah.
"Jangan merendah. Mana ada gubuk begini," jawab Papah saat melepas pelukannya.
Ibu dan Mamah cipika cipiki. Rafli cium tangan kepada orang tua Wina. Ayah menyuruh Rafli dan orang tuanya masuk ke dalam.
Ayah lalu mengenalkan Rafli dan orang tuanya pada semua anggota keluarganya. Wina rupanya ada di dapur bersama tantenya. Lalu Wina di panggil suruh keluar karena Rafli dan orang tuanya sudah datang.
Wina mendekati orang tua Rafli untuk bersalaman dan cium tangan. Sedang ke Rafli, Wina hanya salaman biasa. Setelah itu Wina duduk di dekat Ibu.
Rafli melihat Wina ya biasa. Wina memang orangnya terlihat cantik kalau di lihat dan tanpa makeup.
Setelah semuanya berkumpul, Papah mulai berbicara tentang lamaran Rafli untuk Wina.
"Gimana Wina? apa Wina mau menikah dengan Rafi?"
Wina melihat ke Orang tuanya sebelum menjawab pertanyaan Papah. Orang tua Wina tersenyum dan menganggukkan kepalanya pelan. Lalu Wina menjawab sambil menatap Rafli.
Mata Rafli dan Wina saling tatap. Sebenarnya Wina ingin mengajukan pertanyaan pada Rafli. Tapi Wina merasa takut dan ngga enak. lalu Mamih melihat Wina yang cukup lama menjawab merasa Wina tidak yakin. Mamah lalu berbicara.
"Wina tidak usah sungkan atau takut untuk menjawab. Kalau Wina memang ngga mau, bilang saja. Atau Wina ada yang ingin di tanyakan sama Rafli sebelum menjawab, silakan di tanyakan. Agar Wina merasa yakin dengan jawaban Wina."
"Wina ingin bertanya sama Kak Rafli Tante. Apa boleh?"
"Boleh sayang. Silakan Wina tanya pada Rafli apa saja."
"Kak Rafli maaf sebelumnya. Wina ingin bertanya pada Kak Rafli," Rafli mengangguk.
"Apa Kak Rafli menerima perjodohan kita dengan ikhlas?"
"Saya menerima perjodohan ini dengan ikhlas."
"Terimakasih Kak. kalau Kak Rafli ikhlas dengan perjodohan ini, Kak Rafli tidak punya pacar kan? soalnya Wina tidak mau ada yang sakit hati dengan perjodohan kita. Dan lagi Wina tidak mau merusak hubungan orang."
Semuanya yang mendengar pertanyaan Wina hanya diam. Mereka diam rupanya menunggu jawaban Rafli.
Orang tua Rafli juga menunggu jawaban Rafli. Karena Rafli pernah bilang punya orang yang di sukai.
"Saya ngga punya pacar. dan Saya bisa jamin kalau perjodohan kita tidak ada orang yang akan merasa sakit hati."
Orang tua Rafli merasa lega. Begitu juga dengan Wina. Wina pernah dengar kalau Rafli punya pacar. Makanya Wina bertanya tentang Rafli punya pacar atau tidak.
Setelah pertanyaan Wina terjawab, Sekarang waktunya pasang cincin lamaran. Wina dan Rafli berdiri lalu mengambil cincinnya. sodara Wina banyak yang ambil foto untuk mengabadikan saat Wina dan Rafli tukar cincin.
Cincin sudah terpasang di jari manis Wina dan Rafli. Semua keluarga lalu tepuk tangan.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
apa lagi setelah menikah mereka berjauhan
2024-05-24
2
🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
sudah ini kalau menuruti orang tua seperti ini, kenapa tidak memikirkan dampak di akhirnya ini
2024-05-24
1
Fitria Syafei
semoga mereka selalu bersama dan bersatu ya KK 🤲 KK kereeen 😘😘
2024-05-24
2