Wina dan Rafli menonton tv bersama. Keduanya banyak diam dari pada bicara. Rafli lama lama sampai tertidur. Sedang Wina jadi menonton tv sendiri.
Jam 11 Mamah dan Papah Rafli pulang. Melihat Wina yang sedang duduk di sofa sambil menonton tv. Sedang Rafli tidur di karpet permadani di lantai.
Papah pamit mau langsung ke kamar karena mau bersih bersih. Sedang Mamah duduk dekat Wina.
"Maaf ya Sayang, Tante sama Om lama pulangnya."
"Ngga papa Tante."
"Rafli kok malah tidur sih ngga temani kamu," Mamih sambil mendekati Rafli dan mau membangunkannya.
"Ngga papa Tante. Kak Rafli katanya mengantuk."
Mamah membangunkan Rafli. Rafli pun terbangun.
"Mamah sudah pulang?"
"Sudah. Kamu kok malah tidur sih sayang. Wina kan kasihan sendirian."
"Rafli ngantuk Mah."
Rafli lalu ke sofa dan duduk sambil bersandar.
"Mah, Rafli laper."
"Enak banget sih kamu. Habis tidur langsung minta makan."
"Tunggu Papah dulu. Papah sedang mandi."
Mamah lalu lanjut mengobrol dengan Wina.
Rafli pergi ke kamar mandi yang ada di dekat dapur untuk cuci muka biar segar.
Setelah cuci muka, Rafli pergi ke ruang keluarga lagi. Mamah ternyata ngga ada.
"Mamah kemana Win?"
"Mamah ke kamar."
"Oh."
Rafli duduk di dekat Wina, dengan pelan Rafli menyandarkan kepalanya di pundak Wina. Wina merasa kaget. Rafli sambil memainkan hpnya dan tidak merasa bersalah pada Wina.
"Kak."
"Hem... Apa."
"Wina mau tanya boleh."
"Mau tanya apa?"
"Kemarin Kak Rafli pernah bilang kalau Kak Rafli punya pacar. sekarang apa masih?"
Rafli lalu duduk tegak dan melihat ke Wina.
"Dulu saat bilang ke kamu masih punya pacar. Tapi sekarang sudah ngga. Aku sudah putus."
"Apa putusnya karena perjodohan kita?"
"Bukan. Tapi memang kita sudah harus putus."
"Kenapa harus putus."
"Karena dia mau pindah ke Surabaya. Dan aku mau kuliah di Singapura. Lagian kita juga sudah di jodohkan."
Wina tidak lagi bertanya. Wina sudah merasa lega saat tau Rafli sudah putus dengan pacarnya.
Mamah dan Papah datang. lalu mengajak Wina dan Rafli makan siang bersama.
Wina merasa malu saat makan. Wina hanya makan sendiri. Rafli yang duduk di sebelahnya menambahkan lauk udang goreng tepung ke piring Wina.
"Ini enak loh. Kamu harus makan yang banyak."
Wina hanya diam. Padahal Wina tidak suka udang. Tapi kalau bilang Wina ngga enak.
Wina jadi bingung. Mau makan ngga suka. Tidak di makan ngga enak sama Rafli dan orang tuanya.
Wina lalu memakan udang nya. Wina merasa mual saat udang baru di gigitnya sedikit. tapi Wina menahannya.
Wina jadi banyak minum. Karena biar udang cepat tertelan. Akhirnya Wina menghabiskan makanannya dan juga udang.
"Gimana Win makanannya, enak ngga?"
"Enak Tante."
"Bilang aja Win kalau memang makanannya ngga enak," kata Rafli.
"Tapi ini enak kok kak."
Mamah menyuruh Rafli mengajak jalan jalan Wina. Agar Wina ngga bosan.
"Kalian ke mall aja sana. Kan bisa nonton, apa nongkrong di cafe. Biar kalian ngga jenuh. Kalian harus lebih dekat dan mengenal. Biar nanti saat sudah menikah, kalian ngga canggung."
"Benar kata Mamah Raf. sama ajak Wina ke Mal."
"Kalau Rafli sih oke oke aja Mah, Pah. Tapi Wina nya mau ngga?"
Mamah lalu bertanya pada Wina. Dan Wina merasa ngga enak akhirnya ngga bisa menolak.
"Ya sudah Rafli siap siap dulu."
Rafli pergi ke kamarnya untuk bersiap. Setelah siap lalu mengajak Wina pergi.
Karena Mall tidak jauh dari rumah Rafli, Rafli pun pergi pake motor. Mamah sebenarnya melarangnya. Tapi Rafli tidak mau dengar kata Mamah nya.
Rafli sudah siap di atas motor. Lalu Rafli menyuruh Wina naik ke motor.
Wina sudah naik motor gede milik Rafli. Setelah Wina siap, Rafli membawa motornya meninggalkan rumah.
Wina tidak pegangan pada Rafli. Wina meletakan kedua tangannya di paha nya.
Saat di lampu merah, Rafli menghentikan motornya menunggu lampu berubah hijau . Lalu di samping motor Rafli berhenti mobil. Ternyata orang di mobil buka kacanya. Rafli pas menengok. Ternyata yang di mobil samping motor Rafli adalah mobil Rara. Rara melihat Rafli berboncengan motor dengan cewek. Rafli melihat Rara hanya biasa saja. Tidak ada senyuman.
Lalu Rafli sengaja memanasi Rara. Rafli mengambil kedua tangan Wina dengan kedua tangannya. setelah itu Rafli mengarahkan tangan Wina ke perutnya.
Wina merasa kaget tapi tidak menolak. Tangan Wina memeluk perut Rafli.
Rara terus menatap Rafli. Lalu saat lampu berubah hijau, Rafli langsung membawa motornya dengan cepat. Rara melihat Rafli bersama wanita merasa hatinya sakit. Apa lagi Rara memeluk perut Rafli.
"Aku pasti bisa dapatkan kamu lagi Raf. Lihat saja suatu hari nanti, pasti kamu jadi milikku lagi."
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Fitria Syafei
waduh Rara 😏 kereeen kk 😍😍
2024-05-27
1
Djuniati 123
bibit pelakor muncul, siap² win
2024-05-26
0
Apriyanti
lanjut thor
2024-05-26
1