Acara Kelulusan

Pagi hari Rafli bersiap untuk berangkat ke sekolah. Hari ini adalah hari perpisahan. Jadi di sekolah membuat acara. Rafli sudah terlihat ganteng dengan pakai jas dan juga dasi. Setelah selesai bersiap, Rafli keluar dari kamarnya.

"Pagi Mah."

"Pagi sayang. Wah anak Mamah tampan sekali," sambil Mamah merapikan dasi yang Rafli pake.

"Jelas dong tampan. Papahnya juga tampan," Papah yang baru datang yang menjawab perkataan Mamah.

"Iya deh kalian tampan. Tapi di rumah ini Mamah yang paling cantik ya."

Papah sama Rafli tersenyum. Ketiganya lalu duduk dan akan sarapan.

"Mamah sama Papah nanti ke kantor dulu ya sayang. Pergi ke sekolahnya jam 10 kan?"

"Iya Mah. Tapi jangan sampai ngga datang ya."

"Nanti Mamah yang datang. Papah ada rapat soalnya."

"Iya Pah, ngga papa."

Selesai makan, Rafli pergi ke sekolah. Rafli tidak bawa motor, tapi bawa mobil. Karena kalau pake motor takut penampilannya jadi berantakan.

Sampai di sekolah, Rafli menuju kelasnya. Di dalam kelas semua temanya sudah ganteng ganteng dan cantik cantik.

"Hai Raf baru datang kamu?" tanya Vian.

"Iya. Kamu dah dari tadi?"

"Belum. Aku juga baru 10 menitan lah."

Acara di mulai. Semua siswa yang lulus duduk di tempat acara. Rafli melihat Rara yang terlihat sangat cantik. Duduk mereka tidak jauh, tapi Rara dan Rafli sama sama tidak mendekat, karena Rara bersama orang tuanya.

Acara di mulai dengan penampilan para siswa. Mamah sudah sampai di sekolah lalu menelfon Rafli.

"Rafli akan ke parkiran sekarang Mah."

Rafli lalu pergi ke parkiran untuk menjemput Mamahnya.

"Mah."

"Maaf ya sayang, Mamah telat."

"Ngga papa Mah. Ayo kita masuk."

Mamih memegang lengan Rafli. Keduanya terlihat seperti Kaka adik bukan terlihat seperti Mamah dan anak. Mamah Rafli memang masih terlihat sangat muda.

Rafli dan Mamah duduk. Mamah duduk dekat Mamahnya Vian.

Selesai acara perpisahan para orang tua pulang. Sedang anak anak masih berkumpul menikmati hari terakhir mereka di sekolah.

Rafli mengirim pesan pada Rara untuk mengajak nya bertemu. Rara pun menjawabnya.

"Kita ngobrolnya di taman belakang sekolah aja ya Raf. Biar lebih enak," Rafli hanya menjawab iya.

Rafli lalu pergi ke belakang sekolah. Vian melihatnya, tapi membiarkan Rafli pergi karena Vian sudah tau Rafli mau bicara sama Rara.

Rafli duduk di kursi dan menunggu Rara datang. Setelah menunggu 10 menit Rara pun datang.

"Maaf ya Raf, kamu menunggu lama. Soalnya tadi aku sedang foto foto sama teman teman."

"Iya ngga papa. Duduklah."

Rara lalu duduk di dekat Rafli. Keduanya masih sama sama diam. Karena bingung mau bicara dari mana dulu.

Setelah 5 menit, akhirnya Rafli bicara.

"Kamu jadinya kuliah di mana Ra?"

"Aku mau kuliah di Surabaya Raf."

"Di Surabaya. Kamu di sana ada sodara apa?"

"Ada. Mamah ku kan orang Surabaya. Jadi di sana ada nenek."

"Oh ada nenek."

"Iya. Kamu mau kuliah di mana Raf?"

"Aku mau kuliah di Singapura."

"Kamu lebih jauh."

"Iya. Kita akan berjauhan."

"Iya."

"Trus hubungan kita gimana sekarang?"

"Ya seperti kesepakatan kita yang kemarin. Kalau kita ngga bisa LDR an. Jadi lebih baik kita akhiri saja hubungan kita."

"Iya. Kita lebih baik akhiri hubungan kita saja," keduanya sama sama diam karena merasa merasa sedih. Hubungan mereka sudah satu tahun setengah. Tapi sekarang harus berpisah.

"Raf. Tapi kita masih bisa jadi teman kan?"

"Bisa lah Ra. Kita bisa jadi teman. kita tetap harus berkomunikasi walau sebagai teman."

"Iya Raf."

Keduanya lalu jabat tangan. Rara lalu minta di peluk oleh Rafli untuk terakhir kalinya. Rafli pun menuruti keinginan Rara. Rafli memeluk Rara sebagai salam perpisahan.

Setelah itu keduanya kembali berkumpul bersama teman teman. saat Rara berjalan dengan Rafli, ada yang memanggil Rara.

"Ra," Rara menengok ke sumber suara.

"Abang," Rara langsung mendekati nya.

"Abang katanya ngga bisa datang," Rara sambil memeluk laki laki yang di panggilnya Abang.

Rafli melihat laki laki yang di peluk Rara tidak asing. Ternyata laki laki yang di peluk Rara adalah laki laki yang bersama Rara di Mal.

Rafli terus melihat ke Rara dengan laki laki itu yang terlihat sangat akrab. Rara melihat Rafli yang masih melihatnya lalu menggandeng tangan si laki laki untuk mendekati Rafli.

"Rafli, kenalkan. Ini Abangku."

Rafli tersenyum lalu mengulurkan tangannya.

"Rafli."

Abang Rara tersenyum dan menjabat tangan Rafli.

"Kamu pacarnya Rara ya?"

Rafli hanya tersenyum.

"Rara sering cerita tentang kamu ke saya. Jadi saya tau kamu."

"Abang udah ih jangan bikin Rara malu."

"Tapi sekarang saya sama Rara sudah putus Bang."

"Loh kenapa kalian putus."

Rafli lalu mengatakan tentang komitmen yang sudah di sepakati oleh dirinya dan Rara.

"Ya memang sih hubungan jarak jauh itu jangan yang berhasil."

"Iya Bang."

Setelah selesai bicara, Rara dan Abangnya pergi duluan. Rafli hanya bisa melihat kepergian Rara.

Walau hati rasa berat dan sedih, tapi Rafli sudah merasa lega karena sudah tidak ada ikatan hubungan dengan orang lain. Karena Rafli tau kalau dirinya akan di jodohkan dengan Wina.

Selesai berfoto foto dengan teman temanya, Rafli pun pulang ke rumah karena sudah merasa capek.

Jam 3 sore Rafli sudah sampai di rumah. Rafli sambil tiduran memainkan hpnya. rupanya Rafli sedang menghapus foto Rara di hpnya. Di media sosial Rafli pun di hapus semuanya. Rupanya Rafli tidak mau membuat masalah di kemudian hari.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

Mamah Kekey

Mamah Kekey

bagus Rafly kamu hebat pikiran kamu dewasa...aku setuju... anak ku namanya Muhammad Rafly...😂

2024-07-18

2

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

Duka dgn karakter Rafli Dewasa & penurut

2024-05-23

1

Mrs.Riozelino Fernandez

Mrs.Riozelino Fernandez

setidaknya Rafli masih mikirin perasaan Wina...👍👍👍

2024-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 Liburan
2 Pulang Dari Villa
3 Pergi Ke Cafe
4 Undangan Makan Malam
5 Sudah Di Tetapkan
6 Acara Kelulusan
7 Lamaran
8 Main Kerumah Rafli
9 Pergi Ke Mall
10 Wina Malu
11 Makan Malam di Rumah Wina
12 Pergi Ke Butik
13 Rara Telfon Rafli
14 Jadi Besan
15 Wina Malu
16 Wina Menangis
17 Wina Ngga Takut Lagi
18 Rafli Takut
19 Wina Pingsan
20 Sobek
21 Tidur Rumah Ibu
22 Rafli Ngambek
23 Rafli Mengajak Wina Nonton
24 Tulangnya Sakit
25 Rafli Malu
26 Wina Menangis
27 Pulang Ke Rumah Rafli
28 Rafli Berangkat Ke Singapura
29 Selalu Menelfon
30 Wina Sudah Punya Pasport
31 Sampai Singapura
32 Teriak Tanda Kemenangan
33 Puas Belanja
34 Pagi Yang Dingin
35 Wina Bersama Mertuanya Pulang Ke Indonesia
36 Kepala Wina Merasa Pusing
37 Ayah Kaget
38 Wina Ngga Mau
39 Pergi Ke Dokter
40 Wina Di Infus
41 Wina Jadi Tidak Mual
42 Malam Terakhir
43 Mamah Marah Ke Rafli
44 Berangkat Ke Singapura
45 Pikiran
46 Ujian Sekolah
47 Teman Wina Curiga
48 Jadwal Periksa Kandungan
49 Guru Sudah Tau
50 Ikatan Batin Seorang Ibu
51 Kritis
52 Wina Pulang Ke Rumah
53 Obat Pelancar ASI
54 Wina Merasa Malu
55 Claudia Liana Tanjung
56 Keputusan Wina
57 Berangkat Ke Singapura
58 Wina Sakit
59 Rafli Kembali Kuliah
60 Bulu Kuduk Merinding
61 Wina Sudah Daftar Kuliah
62 Rafli Marah
63 Wina Takut
64 Wina Ngga Suka
65 Suara Zain Bergetar Mau Menangis
66 Ngga Normal
67 Bicara Berdua
68 Dapat Pesan
69 Tangan Wina Gemetar
70 Kaget Dan Tidak Percaya
71 Ada Yang Pingsan
72 Sakit Perut
73 Wina Ketakutan
74 Ketemu
75 Melaporkan
76 Wina Tidak Mau Di Tinggal
77 Zain Merasa Takut
78 Hukuman Tiga Tahun
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Liburan
2
Pulang Dari Villa
3
Pergi Ke Cafe
4
Undangan Makan Malam
5
Sudah Di Tetapkan
6
Acara Kelulusan
7
Lamaran
8
Main Kerumah Rafli
9
Pergi Ke Mall
10
Wina Malu
11
Makan Malam di Rumah Wina
12
Pergi Ke Butik
13
Rara Telfon Rafli
14
Jadi Besan
15
Wina Malu
16
Wina Menangis
17
Wina Ngga Takut Lagi
18
Rafli Takut
19
Wina Pingsan
20
Sobek
21
Tidur Rumah Ibu
22
Rafli Ngambek
23
Rafli Mengajak Wina Nonton
24
Tulangnya Sakit
25
Rafli Malu
26
Wina Menangis
27
Pulang Ke Rumah Rafli
28
Rafli Berangkat Ke Singapura
29
Selalu Menelfon
30
Wina Sudah Punya Pasport
31
Sampai Singapura
32
Teriak Tanda Kemenangan
33
Puas Belanja
34
Pagi Yang Dingin
35
Wina Bersama Mertuanya Pulang Ke Indonesia
36
Kepala Wina Merasa Pusing
37
Ayah Kaget
38
Wina Ngga Mau
39
Pergi Ke Dokter
40
Wina Di Infus
41
Wina Jadi Tidak Mual
42
Malam Terakhir
43
Mamah Marah Ke Rafli
44
Berangkat Ke Singapura
45
Pikiran
46
Ujian Sekolah
47
Teman Wina Curiga
48
Jadwal Periksa Kandungan
49
Guru Sudah Tau
50
Ikatan Batin Seorang Ibu
51
Kritis
52
Wina Pulang Ke Rumah
53
Obat Pelancar ASI
54
Wina Merasa Malu
55
Claudia Liana Tanjung
56
Keputusan Wina
57
Berangkat Ke Singapura
58
Wina Sakit
59
Rafli Kembali Kuliah
60
Bulu Kuduk Merinding
61
Wina Sudah Daftar Kuliah
62
Rafli Marah
63
Wina Takut
64
Wina Ngga Suka
65
Suara Zain Bergetar Mau Menangis
66
Ngga Normal
67
Bicara Berdua
68
Dapat Pesan
69
Tangan Wina Gemetar
70
Kaget Dan Tidak Percaya
71
Ada Yang Pingsan
72
Sakit Perut
73
Wina Ketakutan
74
Ketemu
75
Melaporkan
76
Wina Tidak Mau Di Tinggal
77
Zain Merasa Takut
78
Hukuman Tiga Tahun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!